JURNAL BIOTEKNOLOGI
A. Identitas
Nama : Aprilia Wulandari
NPM : 15320026
Prodi : Pendidikan biologi
Kelas : A
Mata
kuliah : Telaah biologi
Dosen
pengampau : Dr. Muhfahroyin M.Ta.
dan Agil Lepiyanto ,M.Pd
Pertemuan-ke : 10 (sepuluh)
B. Pengantar
Assalamualaikum
wr,wb
Dengan
mengucap syukur alhamdullilah atas kehadirat allah subhanahu wat’ala yang telah
memberikan rahmat karunianya, kepada saya sehingga saya dapat menyelesaikan
laporan hasil ringkasan materi Telaah Biologi Smp.
Penyusunan
ringkasan materi ini adalah sebagai bukti bahwa saya telah melaksanakan dan
menyelesaikan tugas ringkasan Materi Telaah Biologi Smp Pertemuan ke-10 dengan
materi Bioteknologi .Saya menyadari bahawa
penyusunan jurnal ini masih jauh dari kesempurnaan, untuk itu kritik dan saran
yang sifatnya membangun dari pembaca sangat saya harapkan.
Harapan
saya semoga penyusunan jurnal yang memuat pengetahuan yang didapat selama
pertemuan ke- matakuliah Telaah Biologi Smp.
Wassalamualaikum
Wr. Wb.
Penyusun,
Aprilia Wulandari
C. Subtansi Kajian
- Penerapan Bioteknologi Sederhana
- Dampak Negatif Bioteknologi
- Usaha Mengatasi Dampak Penerapan Bioteknologi
D. Review Pembelajaran
BIOTEKNOLOGI
Bioteknologi - Secara bahasa
dapat diartikan yaitu Bio = makhluk hidup, teknologi = teknik yang diterapkan,
jadi Biotekonologi adalah teknik yang diterapkan pada makhluk hidup. Namun
bioteknologi juga dapat diartikan atau didefinisikan sebagai penggunaan
organisme atau sistem hidup untuk memecahkan masalah atau untuk menghasilkan
suatu produk yang bermanfaat. Definisi tersebut memiliki arti bahwa sebenarnya
manusia telah terlibat dengan bioteknologi sejak ribuan tahun lalu sebagai
contoh dibidang pangan adalah pembuatan bir, roti, dan keju. pemuliaan tanaman
untuk menghasilkan varietas-varietas baru dibidang pertanian serta pemuliaan
dan reproduksi hewan. Dibidang medis penerapan bioteknologi pada masa lalu
dibuktikan dengan penemuan vaksin dan, anti biotik, dan insulin meskipun
jumlahnya yang masih terbatas akibat proses fermentasi yang tidak sempurna.
Pada saat ini, bioteknologi berkembang sangat pesat terutama di negara-negara
maju.Dengan pengetahuan yang tinggi, manusia dapat mengelola sumber daya alam
menjadi suatu produk yang bernilai tinggi dengan bioteknologi.
·
Pengertian Bioteknologi Konvensional
Bioteknologi konvensional merupakan bioteknologi yang menggunakan organisme atau mikroba untuk
menghasilkan suatu senyawa kimia atau produk dengan aktivitas-aktivitas mikroba
dan belum menggunakan enzim.
·
Pengertian Bioteknologi Modern
Bioteknologi modern merupakan bioteknologi yang memanfaatkan biologi molekuler dan sel untuk
menghasilkan produk yang bermanfaat bagi manusia.
Penerapan bioteknologi modern berdasarkan pada rekayasa genetika dan rekayasa biokimia. Rekayasa genetika adalah teknik pengambilan gen tertentu untuk menghasilkan organisme yang memiliki keunggulan secara genetik.
Penerapan bioteknologi modern berdasarkan pada rekayasa genetika dan rekayasa biokimia. Rekayasa genetika adalah teknik pengambilan gen tertentu untuk menghasilkan organisme yang memiliki keunggulan secara genetik.
·
Penerapan Bioteknologi Konvensionel
- Produk Makanan dari susu
Susu dapat diolah menjadi beberapa jenis makanan, antaralain seperti
yoghurt, keju dan mentega.
1. Yoghurt
Yoghurt merupakan hasil fermentasi dari bahan dasar
susu dengan bantuan dari bakteri Lactobacillus bulgaricus dan Streptococcus
thermophius. Yoghurt merupakan salah satu jenis minuman yang lebih mudah
dicerna apabila dibandingkan dengan susu yang masih asli. Yoghurt sangat baik
untuk dikonsumsi oleh manusia, karena di dalam yoghurt terkandung banyak
vitamin B kompleks yang tinggi dan juga mempunyai daya antibiotika yang dapat
mencegah pembusukan dini pada usus halus manusia.
Proses pembuatan yoghurt sebagai berikut ini. Mula-mula, susu dipasteurisasi terlebih dahulu,
selanjutnya didinginkan hingga suhunya kira-kira 30 derajat celcius. Bakteri
asam laktat kemudian ditambahkan pada susu. Kemudian, susu disimpan dalam wadah
tertutup kurang lebih selama 1 hari (24 jam) dalam suhu kamar, yaitu antara 25
- 40 derajat celcius. Selama proses penyimpanan, pH akan turun menjadi 4.0
sebagai akibat dari kegiatan bakteri asam laktat. Selanjutnya, susu didinginkan
dan dapat diberi gula secukupnya.
2. Keju
Keju diproduksi dengan cara menggunakan metode
pengawetan susu. Keju ini sudah mulai diproduksi sejak zaman Yunani dan Romawi
kuno. Keju terbuat dari bahan susu yang diasamkan dengan memanfaatkan bateri
asam laktat. Adapun proses pembuatan keju adalah sebagai berikut.
Susu dipanaskan pada suhu tertentu selama beberapa
waktu untuk membunuh bakteri yang berbahaya (proses ini disebut dengan
pasteurisasi). Setelah itu, susu tersebut ditambah dengan bakteri asam laktat,
seperti lactobacillus bulgaricus dan streptococcus thermophillus,
bakteri ini digunakan untuk mengubah gula susu (laktosa) menjadi asam susu
(asam laktat).
Setelah itu, kemudian susu yang sudah ditambah dengan
bakteri asam laktat, ditambah lagi dengan campuran enzim dengan kandungan utama
kimosin (renin) untuk menggumpalkan susu sehingga terbentuk dadih susu. Bagian
yang cair atau disebut whey dipisahkan dari bagian yang menggumpal. Dan bagian
yang padat (dadih) diperas dan dipadatkan.
Selanjutnya, dadih diberi garam dan dibiarkan agar
terjadi pematangan. Keju digolongkan berdasarkan kepadatannya. Kepadatan keju
dipengaruhi oleh kelembaban. Makin kecil kelembapannya, makin besar kemampatan
keju, sehingga keju semakin keras. Kepadatan keju ini juga dipengaruhi oleh
mikrobia yang digunakan dalam proses fermentasi.
Propioni bacterium dipergunakan dalam proses pembuatan
keju keras, penicillium roqueforti digunakan dalam proses pembuatan keju
setengah lunak, dan penicillium camemberti digunakan dalam produksi keju
lunak. Enzim dari mikrobia ini akan mencerna protein dan lemak dadih menjadi
asam amino dan asam lemak serta menambah aroma dan cita rasa dari keju.
3. Mentega
Mentega yang sering kita gunakan sehari-hari terbuat dari
krim susu yang mana mentega ini memanfaatkan bakteri Streptococcus lactis,
krim susu terus diaduk sampai tetesan-tetesan mentega yang berlemak memisah
dari cairannya.
·
Penerapan Bioteknologi Konvensional
- Produk Makanan Nonsusu
1. Tapai
Tapai yang sering kita temui dan kita makan adalah
tapai yang terbuat dari ketan atau umbi-umbian seperti singkong. Bahan dasar
yang berupa ketan sampai singkong ini kemudian akan mengalami fermentasi, dan
akhirnya menjadi tapai.
Fermentasi tersebut dilakukan dengan bantuan ragi. Sebenarnya di dalam ragi terdapat berbagai macam jenis mikrobia. Tetapi yang paling banyak terkandung dalam ragi adalah mikrobia/jamur jenis Saccharomycer cereviceae. Jamur ini akan memecah glukosa pada singkong menjadi asam asetat, alkohol, energi dan karbon dioksida. Hal ini menjadikan tapai memiliki cita rasa yang khas.
Fermentasi tersebut dilakukan dengan bantuan ragi. Sebenarnya di dalam ragi terdapat berbagai macam jenis mikrobia. Tetapi yang paling banyak terkandung dalam ragi adalah mikrobia/jamur jenis Saccharomycer cereviceae. Jamur ini akan memecah glukosa pada singkong menjadi asam asetat, alkohol, energi dan karbon dioksida. Hal ini menjadikan tapai memiliki cita rasa yang khas.
2. Tempe dan Oncom
Tempe adalah salah satu makanan favorit masyarakat
Indonesia, selain harganya terjangkau juga kandungan gizi yang banyak
terkandung dalam tempe. Tempe ini terbuat dari bahan dasar kedelai dengan
bantuan ragi tempe yang berupa jamur Rhizopus sp.
Jamur yang digunakan untuk membuat tempe atau jamur Rhizopus sp. berfungsi untuk mengubah protein kompleks kacang kedelai yang sukar dicerna menjadi protein sederhana (asam amino) yang mudah dicerna oleh manusia. Adapun oncom ada dua jenis, yaitu oncom merah dan hitam. Oncom merah terbuat dari bahan dasar ampas tahu yang ditambah dengan jamur Neurospora Crassa. Sementara itu, oncom hitam terbuat dari bungkil kacang tanah yang menggunakan jamur Rhizopus Oligosporus.
Jamur yang digunakan untuk membuat tempe atau jamur Rhizopus sp. berfungsi untuk mengubah protein kompleks kacang kedelai yang sukar dicerna menjadi protein sederhana (asam amino) yang mudah dicerna oleh manusia. Adapun oncom ada dua jenis, yaitu oncom merah dan hitam. Oncom merah terbuat dari bahan dasar ampas tahu yang ditambah dengan jamur Neurospora Crassa. Sementara itu, oncom hitam terbuat dari bungkil kacang tanah yang menggunakan jamur Rhizopus Oligosporus.
3. Roti
Bahan dasar untuk membuat roti adalah tepung terigu.
Adonan tepung terigu difermentasikan dengan menambahkan ragi roti berupa yeast
atau khmir (Saccharomyces Cereviceae). Adonan yang telah diberi yeast akan
mengembang sehingga ukurannya menjadi lebih besar dari sebelumnya, teksturnya
lembut dan tidak padat.
4. Kecap
Kecap merupakan salah satu penyedap ras yang pada umumnya
berupa cairan hitam yang rasanya ada yang manis dan juga ada yang asin, kecap
ini dibuat dari bahan dasar kedelai, terutama kedelai hitam. Kecap memanfaatkan
jamur Aspergillus soyae dan Aspergilus wentii.
5. Taoco
Taoco berbentuk seperti pasta berwarna kekuningan dan
rasanya agak asin. Taoco dibuat dari bahas kedelai dengan memanfaatkan jamur
Aspergillus oryzae. Taoco digunakan sebagai penyedap rasa makanan.
6. Nata de coco
Nata de coco memiliki tekstur yang kenyal menyerupai
gel dan berwarna putih transparan. Nata de coco dibuar dari air kelapa. Untuk
mengubah menjadi nata de coco, air kelapa ditambah dengan mikrobia yaitu
bakteri Acetobacter xylinum. Mikrobia yang telah saya sebutkan di atas
berguna untuk mengubah gula yang terkandung pada air kelapa menjadi selulosa.
Selain terbuat dari air kelapa, ternyata nata juga ada yang terbuat dari sari
nanas dan air kedelai. Nata yang terbuat dari sari nanas disebut nata de pina.
Adapun nata dari air kedelai disebut naata de soya.
7. Sayuran fermentasi (acar)
Sayuran yang difermentasi akan menjadi acar.
Cara mengubah sayuran menjadi acar ini dapat digunakan berbagai jenis
bakteri seperti Streptococcus sp, Lactobacillus sp, dan Pediococcus sp. Mikrobia
yang telah saya sebutkan diatas memiliki kegunaan untuk mengubah gula dalam
sayuran menjadi asam asetat. Asam asetat yang terbentuk dapat membatasi
pertumbuhan mikrobia laian dan memberikan rasa yang khas pada sayuran
fermentasi.
8. Minuman beralkohol
8. Minuman beralkohol
Minuman beralkohol bermacam-macam, sebagai contoh minuman yang dapat dikategorikan sebagai minuman beralkohol antara lain anggur, rum, wine dan sake. Minuman-minuman tersebut merupakan minuman hasil fermentasi. Dalam pembuatannya, ada lebih dari satu mikroorganisme yang berperan.
9. Sufu (Keju kedelai)
Sufu terbauat dari dadiih (curd) atau gumpalan protein kedelai (tahu) yang dapat terbentuk dengan bantuan aktivitas jamur. Mikrobia yang berperan dalam pembuatan sufu yaitu Mucor sufu. Namun, Actinomucor elegans, Mucor salvaticus, M. hiemalis, dan M, subbstilissimus. Namun, jenis jamur yang paling baik dan ekonomis untuk membuat sufu adalah Actinomucor elegans.
·
DAMPAK NEGATIF PENGGUNAAN
BIOTEKNOLOGI
1. Dampak terhadap Lingkungan
Selain
membawa keuntungan bagi manusia, aplikasi bioteknologi ternyata menimbulkan
akibat buruk oleh penerapan teknologi tersebut. Contohnya, pembuatan tempe atau
kecap dalam skala besar dapat mengakibatkan pencemaran lingkungan. Air limbah
dan kulit kedelai dari proses pembuatan tempe, apabila dibiarkan tergenang
dalam waktu cukup lama, limbah tersebut mengubah lingkungan menjadi tidak
sehat. Jika air limbah itu dibiarkan mengalir ke dalam kolam-kolam ikan atau ke
lahan-lahan persawahan, kehidupan ikan atau tanaman akan terganggu, bahkan bisa
mati. Selain meracuni organisme yang hidup di dalam air, limbah ini juga
menimbulkan bau yang tidak enak. Untuk itu maka perlu ditangani secara baik
agar tidak mencemari lingkungan.
2. Dampak Sosial
Produk
minuman beralkohol seperti bir, anggur, wiski, dan air tape terkadang juga
menimbulkan dampak yang buruk bagi lingkungan. Dampak tersebut berupa kebiasaan
meminum minuman beralkohol tersebut sehingga mabuk. Minuman beralkohol bila
diminum dalam jumlah banyak bersifat memabukkan dan menyebabkan kantuk karena
menekan aktivitas otak.Alkohol juga bersifat candu. Orang yang sering minum
alkohol dapat menjadi ketagihan dan sulit untuk meninggalkan kebiasaan minum
minuman beralkohol. Walaupun tidak beracun, alkohol dapat menimbulkan angka
kematian yang tinggi, misalnya pengemudi kendaraan yang dalam keadaan mabuk
menimbulkan kecelakaan lalu lintas.
Alkohol yang terdapat dalam minuman beralkohol
kadarnya bermacam-macam. Secara alami alkohol hasil fermentasi kadarnya 12-15 %
karena pada larutan yang berkadar sebesar ini ragi akan mati. Tetapi melalui
proses penyulingan dapat diperoleh alkohol sampai 95,5%.
·
USAHA MENGATASI DAMPAK PENERAPAN
BIOTEKNOLOGI
Beberapa usaha yang dapat dilakukan untuk
mengurangi/mengatasi akibat buruk penggunaan bioteknologi antara lain:
1. Penanganan limbah tempe, yang secara sederhana
dapat dilakukan dengan cara:
a. Menampung dan menyaring limbah/air limbah
tempe ke dalam sebuah bak. Kemudian bak ditutup agar tidak menimbulkan bau.
b. Kemudian, mengalirkan air limbah yang sudah
disaring ke bak pengumpul. Pada bak ini, air limbah yang berasal dari beberapa
kali proses pembuatan tempe akan bercampur secara merata dan seragam.
c. Terakhir, mengalirkan air limbah yang
berasal dari bak penampung, ke bak kedap udara dan selanjutnya diendapkan
selama 20 hari. Di dalam bak kedap udara, benda-benda (polutan) berat yang
dapat membahayakan lingkungan diuraikan oleh mikroorganisme secara alami
sehingga menjadi tidak berbahaya.
2. Untuk minuman beralkohol dikenai cukai atau
pajak yang tinggi sehingga harganya mahal. Akibatnya tidak sembarang orang
dapat mengonsumsi. Selain itu juga secara rutin diadakan penyitaan dan
pemusnahan minum-minuman keras terutama yang berkadar alkohol tinggi.
3. Di beberapa
negara untuk mengurangi kecelakaan, pengemudi
mobil di tes kadar alkohol dalam darahnya.
E. Kesimpulan
Bioteknologi
adalah penggunaan makhluk hidup dan proses di dalamnya untuk menghasilkan
produk tertentu. Dalam bioteknologi memanfaatkan bakteri, ragi, kapang, alga,
sel tumbuhan atau jaringan. Penerapan bioteknologi memadukan berbagai disiplin
ilmu seperti mikrobiologi, biokimia, genetika, biologi molekuler, kimia,
rekayasa proses dan teknik kimia.
Biteknologi dibedakan menjadi 2 yaitu :
1. Biteknologi konvensional
Tidak ada komentar:
Posting Komentar