A. Identitas
·
Nama :
Juni Rahayu
·
NPM :
15320013
·
Prodi :
Pendidikan biologi
·
Kelas :
A
·
Mata kuliah :
Telaah biologi
·
Dosen pengampau :
Dr. Muhfahroyin M.Ta. dan Agil Lepiyanto ,M.Pd
·
Pertemuan-ke :
10 (sepuluh)
B. Pengantar
Assalamualaikum wr,wb
Dengan mengucap syukur alhamdullilah atas kehadirat
allah subhanahu wat’ala yang telah memberikan rahmat karunianya, kepada saya
sehingga saya dapat menyelesaikan laporan hasil ringkasan materi Telaah Biologi
Smp.
Penyusunan ringkasan materi ini adalah sebagai bukti
bahwa saya telah melaksanakan dan menyelesaikan tugas ringkasan Materi Telaah
Biologi Smp Pertemuan ke-10 dengan materi Bioteknologi .Saya menyadari bahawa
penyusunan jurnal ini masih jauh dari kesempurnaan, untuk itu kritik dan saran
yang sifatnya membangun dari pembaca sangat saya harapkan.
Harapan saya semoga penyusunan jurnal yang memuat
pengetahuan yang didapat selama pertemuan ke- matakuliah Telaah Biologi Smp.
Wassalamualaikum Wr. Wb.
Penyusun,
Juni Rahayu
C. Subtansi Kajian
- Penerapan Bioteknologi Sederhana
- Dampak Negatif Bioteknologi
- Usaha Mengatasi Dampak Penerapan Bioteknologi
D. Review Pembelajaran
Bioteknologi - Secara bahasa dapat diartikan yaitu Bio = makhluk
hidup, teknologi = teknik yang diterapkan, jadi Biotekonologi adalah teknik
yang diterapkan pada makhluk hidup. Namun bioteknologi juga dapat diartikan
atau didefinisikan sebagai penggunaan organisme atau sistem hidup untuk
memecahkan masalah atau untuk menghasilkan suatu produk yang bermanfaat.
Definisi tersebut memiliki arti bahwa sebenarnya manusia telah terlibat dengan
bioteknologi sejak ribuan tahun lalu sebagai contoh dibidang pangan adalah
pembuatan bir, roti, dan keju. pemuliaan tanaman untuk menghasilkan
varietas-varietas baru dibidang pertanian serta pemuliaan dan reproduksi hewan.
Dibidang medis penerapan bioteknologi pada masa lalu dibuktikan dengan penemuan
vaksin dan, anti biotik, dan insulin meskipun jumlahnya yang masih terbatas
akibat proses fermentasi yang tidak sempurna. Pada saat ini, bioteknologi
berkembang sangat pesat terutama di negara-negara maju.Dengan pengetahuan yang
tinggi, manusia dapat mengelola sumber daya alam menjadi suatu produk yang
bernilai tinggi dengan bioteknologi.
Pengertian Bioteknologi Konvensional
Bioteknologi
konvensional merupakan bioteknologi yang
menggunakan organisme atau mikroba untuk menghasilkan suatu senyawa kimia atau
produk dengan aktivitas-aktivitas mikroba dan belum menggunakan enzim.
Pengertian Bioteknologi Modern
Bioteknologi
modern merupakan bioteknologi yang memanfaatkan biologi
molekuler dan sel untuk menghasilkan produk yang bermanfaat bagi manusia.
Penerapan bioteknologi modern berdasarkan pada rekayasa genetika dan rekayasa biokimia. Rekayasa genetika adalah teknik pengambilan gen tertentu untuk menghasilkan organisme yang memiliki keunggulan secara genetik.
Penerapan bioteknologi modern berdasarkan pada rekayasa genetika dan rekayasa biokimia. Rekayasa genetika adalah teknik pengambilan gen tertentu untuk menghasilkan organisme yang memiliki keunggulan secara genetik.
Penerapan Bioteknologi Konvensionel - Produk Makanan
dari susu
Susu dapat
diolah menjadi beberapa jenis makanan, antaralain seperti yoghurt, keju dan
mentega.
1. Yoghurt
Yoghurt
merupakan hasil fermentasi dari bahan dasar susu dengan bantuan dari bakteri Lactobacillus
bulgaricus dan Streptococcus thermophius. Yoghurt merupakan salah satu jenis
minuman yang lebih mudah dicerna apabila dibandingkan dengan susu yang masih
asli. Yoghurt sangat baik untuk dikonsumsi oleh manusia, karena di dalam
yoghurt terkandung banyak vitamin B kompleks yang tinggi dan juga mempunyai
daya antibiotika yang dapat mencegah pembusukan dini pada usus halus manusia.
Proses
pembuatan yoghurt sebagai berikut ini. Mula-mula, susu
dipasteurisasi terlebih dahulu, selanjutnya didinginkan hingga suhunya
kira-kira 30 derajat celcius. Bakteri asam laktat kemudian ditambahkan pada
susu. Kemudian, susu disimpan dalam wadah tertutup kurang lebih selama 1 hari
(24 jam) dalam suhu kamar, yaitu antara 25 - 40 derajat celcius. Selama proses
penyimpanan, pH akan turun menjadi 4.0 sebagai akibat dari kegiatan bakteri
asam laktat. Selanjutnya, susu didinginkan dan dapat diberi gula secukupnya.
2. Keju
Keju diproduksi
dengan cara menggunakan metode pengawetan susu. Keju ini sudah mulai diproduksi
sejak zaman Yunani dan Romawi kuno. Keju terbuat dari bahan susu yang diasamkan
dengan memanfaatkan bateri asam laktat. Adapun proses pembuatan keju adalah
sebagai berikut.
Susu dipanaskan
pada suhu tertentu selama beberapa waktu untuk membunuh bakteri yang berbahaya
(proses ini disebut dengan pasteurisasi). Setelah itu, susu tersebut ditambah dengan
bakteri asam laktat, seperti lactobacillus bulgaricus dan streptococcus
thermophillus, bakteri ini digunakan untuk mengubah gula susu (laktosa)
menjadi asam susu (asam laktat).
Setelah itu,
kemudian susu yang sudah ditambah dengan bakteri asam laktat, ditambah lagi
dengan campuran enzim dengan kandungan utama kimosin (renin) untuk
menggumpalkan susu sehingga terbentuk dadih susu. Bagian yang cair atau disebut
whey dipisahkan dari bagian yang menggumpal. Dan bagian yang padat (dadih)
diperas dan dipadatkan.
Selanjutnya,
dadih diberi garam dan dibiarkan agar terjadi pematangan. Keju digolongkan
berdasarkan kepadatannya. Kepadatan keju dipengaruhi oleh kelembaban. Makin
kecil kelembapannya, makin besar kemampatan keju, sehingga keju semakin keras. Kepadatan
keju ini juga dipengaruhi oleh mikrobia yang digunakan dalam proses
fermentasi.
Propioni
bacterium dipergunakan dalam proses pembuatan keju keras, penicillium
roqueforti digunakan dalam proses pembuatan keju setengah lunak, dan penicillium
camemberti digunakan dalam produksi keju lunak. Enzim dari mikrobia ini
akan mencerna protein dan lemak dadih menjadi asam amino dan asam lemak serta
menambah aroma dan cita rasa dari keju.
3. Mentega
Mentega yang
sering kita gunakan sehari-hari terbuat dari krim susu yang mana mentega ini
memanfaatkan bakteri Streptococcus lactis, krim susu terus diaduk sampai
tetesan-tetesan mentega yang berlemak memisah dari cairannya.
Penerapan Bioteknologi Konvensional - Produk Makanan
Nonsusu
1. Tapai
Tapai yang sering
kita temui dan kita makan adalah tapai yang terbuat dari ketan atau umbi-umbian
seperti singkong. Bahan dasar yang berupa ketan sampai singkong ini kemudian
akan mengalami fermentasi, dan akhirnya menjadi tapai.
Fermentasi tersebut dilakukan dengan bantuan ragi. Sebenarnya di dalam ragi terdapat berbagai macam jenis mikrobia. Tetapi yang paling banyak terkandung dalam ragi adalah mikrobia/jamur jenis Saccharomycer cereviceae. Jamur ini akan memecah glukosa pada singkong menjadi asam asetat, alkohol, energi dan karbon dioksida. Hal ini menjadikan tapai memiliki cita rasa yang khas.
Fermentasi tersebut dilakukan dengan bantuan ragi. Sebenarnya di dalam ragi terdapat berbagai macam jenis mikrobia. Tetapi yang paling banyak terkandung dalam ragi adalah mikrobia/jamur jenis Saccharomycer cereviceae. Jamur ini akan memecah glukosa pada singkong menjadi asam asetat, alkohol, energi dan karbon dioksida. Hal ini menjadikan tapai memiliki cita rasa yang khas.
2. Tempe dan
Oncom
Tempe adalah
salah satu makanan favorit masyarakat Indonesia, selain harganya terjangkau
juga kandungan gizi yang banyak terkandung dalam tempe. Tempe ini terbuat dari
bahan dasar kedelai dengan bantuan ragi tempe yang berupa jamur Rhizopus sp.
Jamur yang digunakan untuk membuat tempe atau jamur Rhizopus sp. berfungsi untuk mengubah protein kompleks kacang kedelai yang sukar dicerna menjadi protein sederhana (asam amino) yang mudah dicerna oleh manusia. Adapun oncom ada dua jenis, yaitu oncom merah dan hitam. Oncom merah terbuat dari bahan dasar ampas tahu yang ditambah dengan jamur Neurospora Crassa. Sementara itu, oncom hitam terbuat dari bungkil kacang tanah yang menggunakan jamur Rhizopus Oligosporus.
Jamur yang digunakan untuk membuat tempe atau jamur Rhizopus sp. berfungsi untuk mengubah protein kompleks kacang kedelai yang sukar dicerna menjadi protein sederhana (asam amino) yang mudah dicerna oleh manusia. Adapun oncom ada dua jenis, yaitu oncom merah dan hitam. Oncom merah terbuat dari bahan dasar ampas tahu yang ditambah dengan jamur Neurospora Crassa. Sementara itu, oncom hitam terbuat dari bungkil kacang tanah yang menggunakan jamur Rhizopus Oligosporus.
3. Roti
Bahan dasar
untuk membuat roti adalah tepung terigu. Adonan tepung terigu difermentasikan
dengan menambahkan ragi roti berupa yeast atau khmir (Saccharomyces
Cereviceae). Adonan yang telah diberi yeast akan mengembang sehingga
ukurannya menjadi lebih besar dari sebelumnya, teksturnya lembut dan tidak
padat.
4. Kecap
Kecap merupakan
salah satu penyedap ras yang pada umumnya berupa cairan hitam yang rasanya ada
yang manis dan juga ada yang asin, kecap ini dibuat dari bahan dasar kedelai,
terutama kedelai hitam. Kecap memanfaatkan jamur Aspergillus soyae dan
Aspergilus wentii.
5. Taoco
Taoco berbentuk
seperti pasta berwarna kekuningan dan rasanya agak asin. Taoco dibuat dari
bahas kedelai dengan memanfaatkan jamur Aspergillus oryzae. Taoco digunakan
sebagai penyedap rasa makanan.
6. Nata de coco
Nata de coco
memiliki tekstur yang kenyal menyerupai gel dan berwarna putih transparan. Nata
de coco dibuar dari air kelapa. Untuk mengubah menjadi nata de coco, air kelapa
ditambah dengan mikrobia yaitu bakteri Acetobacter xylinum. Mikrobia
yang telah saya sebutkan di atas berguna untuk mengubah gula yang terkandung
pada air kelapa menjadi selulosa. Selain terbuat dari air kelapa, ternyata nata
juga ada yang terbuat dari sari nanas dan air kedelai. Nata yang terbuat dari
sari nanas disebut nata de pina. Adapun nata dari air kedelai disebut naata de
soya.
7. Sayuran
fermentasi (acar)
Sayuran yang
difermentasi akan menjadi acar. Cara mengubah sayuran menjadi acar ini
dapat digunakan berbagai jenis bakteri seperti Streptococcus sp,
Lactobacillus sp, dan Pediococcus sp. Mikrobia yang telah saya sebutkan
diatas memiliki kegunaan untuk mengubah gula dalam sayuran menjadi asam asetat.
Asam asetat yang terbentuk dapat membatasi pertumbuhan mikrobia laian dan
memberikan rasa yang khas pada sayuran fermentasi.
8. Minuman beralkohol
Minuman beralkohol bermacam-macam, sebagai contoh minuman yang dapat dikategorikan sebagai minuman beralkohol antara lain anggur, rum, wine dan sake. Minuman-minuman tersebut merupakan minuman hasil fermentasi. Dalam pembuatannya, ada lebih dari satu mikroorganisme yang berperan.
9. Sufu (Keju kedelai)
Sufu terbauat dari dadiih (curd) atau gumpalan protein kedelai (tahu) yang dapat terbentuk dengan bantuan aktivitas jamur. Mikrobia yang berperan dalam pembuatan sufu yaitu Mucor sufu. Namun, Actinomucor elegans, Mucor salvaticus, M. hiemalis, dan M, subbstilissimus. Namun, jenis jamur yang paling baik dan ekonomis untuk membuat sufu adalah Actinomucor elegans.
8. Minuman beralkohol
Minuman beralkohol bermacam-macam, sebagai contoh minuman yang dapat dikategorikan sebagai minuman beralkohol antara lain anggur, rum, wine dan sake. Minuman-minuman tersebut merupakan minuman hasil fermentasi. Dalam pembuatannya, ada lebih dari satu mikroorganisme yang berperan.
9. Sufu (Keju kedelai)
Sufu terbauat dari dadiih (curd) atau gumpalan protein kedelai (tahu) yang dapat terbentuk dengan bantuan aktivitas jamur. Mikrobia yang berperan dalam pembuatan sufu yaitu Mucor sufu. Namun, Actinomucor elegans, Mucor salvaticus, M. hiemalis, dan M, subbstilissimus. Namun, jenis jamur yang paling baik dan ekonomis untuk membuat sufu adalah Actinomucor elegans.
DAMPAK NEGATIF
PENGGUNAAN BIOTEKNOLOGI
1. Dampak terhadap Lingkungan
1. Dampak terhadap Lingkungan
Selain membawa keuntungan bagi manusia, aplikasi
bioteknologi ternyata menimbulkan akibat buruk oleh penerapan teknologi
tersebut. Contohnya, pembuatan tempe atau kecap dalam skala besar dapat
mengakibatkan pencemaran lingkungan. Air limbah dan kulit kedelai dari proses
pembuatan tempe, apabila dibiarkan tergenang dalam waktu cukup lama, limbah
tersebut mengubah lingkungan menjadi tidak sehat. Jika air limbah itu dibiarkan
mengalir ke dalam kolam-kolam ikan atau ke lahan-lahan persawahan, kehidupan
ikan atau tanaman akan terganggu, bahkan bisa mati. Selain meracuni organisme
yang hidup di dalam air, limbah ini juga menimbulkan bau yang tidak enak. Untuk
itu maka perlu ditangani secara baik agar tidak mencemari lingkungan.
2. Dampak
Sosial
Produk minuman beralkohol seperti bir,
anggur, wiski, dan air tape terkadang juga menimbulkan dampak yang buruk
bagi lingkungan. Dampak tersebut berupa kebiasaan meminum minuman beralkohol
tersebut sehingga mabuk. Minuman beralkohol bila diminum dalam jumlah banyak
bersifat memabukkan dan menyebabkan kantuk karena menekan aktivitas otak.
Alkohol juga bersifat candu. Orang yang sering minum
alkohol dapat menjadi ketagihan dan sulit untuk meninggalkan kebiasaan minum
minuman beralkohol. Walaupun tidak beracun, alkohol dapat menimbulkan angka
kematian yang tinggi, misalnya pengemudi kendaraan yang dalam keadaan mabuk
menimbulkan kecelakaan lalu lintas.
Alkohol yang terdapat dalam minuman beralkohol
kadarnya bermacam-macam. Secara alami alkohol hasil fermentasi kadarnya 12-15 %
karena pada larutan yang berkadar sebesar ini ragi akan mati. Tetapi melalui
proses penyulingan dapat diperoleh alkohol sampai 95,5%.
USAHA MENGATASI
DAMPAK PENERAPAN BIOTEKNOLOGI
Beberapa usaha yang dapat dilakukan untuk
mengurangi/mengatasi akibat buruk penggunaan bioteknologi antara lain:
1. Penanganan limbah tempe, yang secara sederhana
dapat dilakukan dengan cara:
a. Menampung dan menyaring limbah/air limbah
tempe ke dalam sebuah bak. Kemudian bak ditutup agar tidak menimbulkan bau.
b. Kemudian, mengalirkan air limbah yang sudah disaring
ke bak pengumpul. Pada bak ini, air limbah yang berasal dari beberapa kali
proses pembuatan tempe akan bercampur secara merata dan seragam.
c. Terakhir, mengalirkan air limbah yang
berasal dari bak penampung, ke bak kedap udara dan selanjutnya diendapkan
selama 20 hari. Di dalam bak kedap udara, benda-benda (polutan) berat yang
dapat membahayakan lingkungan diuraikan oleh mikroorganisme secara alami
sehingga menjadi tidak berbahaya.
2. Untuk minuman beralkohol dikenai cukai atau
pajak yang tinggi sehingga harganya mahal. Akibatnya tidak sembarang orang
dapat mengonsumsi. Selain itu juga secara rutin diadakan penyitaan dan
pemusnahan minum-minuman keras terutama yang berkadar alkohol tinggi.
3.
Di beberapa negara untuk
mengurangi kecelakaan, pengemudi mobil di tes kadar alkohol dalam
darahnya.
E. Kesimpulan
Bioteknologi
adalah penggunaan makhluk hidup dan proses di dalamnya untuk menghasilkan
produk tertentu. Dalam bioteknologi memanfaatkan bakteri, ragi, kapang, alga,
sel tumbuhan atau jaringan. Penerapan bioteknologi memadukan berbagai disiplin
ilmu seperti mikrobiologi, biokimia, genetika, biologi molekuler, kimia,
rekayasa proses dan teknik kimia.
Biteknologi dibedakan menjadi 2 yaitu :
1. Biteknologi konvensional
2. Bioteknologi modern
Tidak ada komentar:
Posting Komentar