A. IDENTITAS
Nama :
Juni Rahayu
Npm :
15320013
Kelas :
Biologi A
Prodi :
Pendidikan Biologi
Mata kuliah :
Telaah Biologi SMP
Semester :
3
Dosen
pengampu : Bapak Agil Lepiyanto,M.Pd
B. KATA
PENGANTAR
Puji dan
syukur kami panjatkan kepada Allah SWT , Tuhan Yang Maha Esa. Berkat limpahan
karunia-Nya , kami dapat menyelesaikan tugas jurnal Telaah Biologi SMP. Tanpa
ridha dan kasih sayang serta petunjuk dari-Nya mustahil tugas ini dapat
terselesaikan . Kami tidak hanya bersyukur kepada-Nya saja tetapi kami
mengucapkan terima kasih kepada teman-teman yang telah membantu kami . Kami
membuat jurnal ini bertujuan untuk menyelasaikan tugas yang diberikan oleh
dosen . Dari pembuatan jurnal ini tidak hanya menyelesaikan tugas , tetapi
bertujuan menambah pengetahuan dan wawasan kita yang berkaitan dengan Sistem
Reproduksi Manusia. Kiranya jurnal ini bisa menambah pengetahuan bagi pembaca .
Meski begitu , penulis sadar bahwa jurnal ini perlu untuk dilakukan perbaikan
dan penyempurnaan . Untuk itu , saran dan kritik yang membangun dari pembaca
akan kami terima dengan senang hati.
Metro, 4
Desember 2016
Juni Rahayu
C. SUBTANSI
KAJIAN
1. Sistem
reproduksi manusia
2. Sistem
reproduksi laki-laki
3. Sistem
reproduksi wanita
4. Penyakit
sistem reproduksi
D.REVIEW PEMBELAJARAN
1.Sistem Reproduksi Manusia
Reproduksi merupakan ciri utama
makhluk hidup yang bertujuan untuk mempertahankan kelestarian jenisnya.
Reproduksi pada manusia diawali oleh peleburan sel kelamin jantan (sperma)
dengan sel kelamin betina (ovum) yang menghasilkan zigot. Berdasarkan kepemilikan
alat kelaminnya, manusia dikelompokkan menjadi organisme yang bersifat gonochoris
(satu individu memiliki satu alat kelamin).
Sistem reproduksi manusia, baik
laki-laki maupun wanita, memiliki empat komponen utama dalam sistem
reproduksinya, yaitu:
1. Organ penghasil sel kelamin,
2. Saluran reproduksi,
3. Kelenjar tambahan, dan
4. Alat kopulasi (senggama)
2. Sistem
Reproduksi Laki-laki
Sistem reproduksi laki-laki
dirancang untuk menghasilkan, menyimpan dan mengirimkan sperma. Sistem
reproduksi laki-laki terdiri dari:
Alat kelamin luar : terdiri dari
skrotum dan penis.
Alat kelamin dalam : terdiri atas
testis, kelenjar aksesori dan tubulus.
Gambar Sistem
Reproduksi Laki-Laki
|
a. Testis
Testis
merupakan bagian alat kelamin yang berfungsi menghasilkan sperma dan hormon
testosteron. Di dalam testis terdapat beberapa bagian sebagai berikut.
1) Tubulus
seminiferus : saluran berkelok-kelok tempat pembentukan sperma (terjadi
spermatogenesis).
2) Sel
leydig (sel intestisial) : berfungsi menghasilkan hormon testosteron.
3) Tunica
albicans : lapisan pembungkus testis, berupa lapisan fibrosa.
4) Sel
sertoli : berfungsi untuk menyediakan makanan bagi sperma.
b. Skrotum
Merupakan
sebuah kantung yang berfungsi untuk menjaga agar suhu testis di bawah suhu
tubuh atau tidak jauh di bawah suhu tubuh. Ketika udara di luar skrotum rendah,
skrotum akan mendekat pada tubuh (mengerut) supaya testis mendapat suhu lebih
tinggi. Sebaliknya, jika suhu normal, skrotum akan menjauhi tubuh supaya suhu
testis tidak terlalu tinggi. Hal ini disebabkan karena spermatogenesis tidak
berlangsung baik pada suhu tubuh normal manusia
c. Vas deferens
Berfungsi
menyalurkan sperma menuju uretra (saluran air seni yang juga sebagai saluran
ejakulasi sperma). Di bagian ujungnya terdapat ampula, yang merupakan
pelebaran saluran ini, fungsinya sebagai muara dari kantong semen (vesica
seminalis).
d. Epididimis
Sebuah
saluran berkelok-kelok yang berfungsi sebagai tempat penyimpanan dan pematangan
sperma.
e. Uretra
Uretra
merupakan saluran sperma. Uretra berfungsi membawa sperma ke luar tubuh.
f. Tubulus recti
Tempat
bermuaranya saluran dari tubulus seminiferus.
g. Penis
Penis
merupakan alat kopulasi. Kopulasi merupakan peristiwa masuknya penis ke dalam
vagina untuk melakukan reproduksi (menyalurkan sel sperma).
h. Kelenjar tambahan
1) Kantung
semen (vesica seminalis)
Kantung
penampung semen (pemberi nutrisi bagi sperma).
2) Kelenjar
prostat
Menghasilkan
cairan berwarna putih susu yang bersifat basa (cairan ini berfungsi untuk
melindungi sperma dari suasana asam yang membahayakan sperma saat berada di
dalam vagina sehingga sperma dapat bergerak aktif.
3) Kelenjar
Cowper (Bolbouretra)
Berfungsi
menghasilkan cairan pelicin (lendir) dan menambah cairan semen.
3.Sistem
Reproduksi wanita
Sistem
reproduksi wanita terdiri dari:
Alat kelamin
luar (eksternal), meliputi klitoris, labia mayora dan labia minora, lubang
saluran kencing, lubang vagina, fundus (lipatan paha).
Alat kelamin
dalam (internal), meliputi sepasang ovarium (gonad), tuba fallopi (oviduk), dan
uterus (rahim).
Gambar Sistem Reproduksi
Wanita
|
a. Ovarium (indung telur)
Sepasang
ovarium terdapat di rongga perut dan berfungsi menghasilkan sel telur (ovum)
dan hormon (estrogen dan progesteron). Proses pembentukan ovum di ovarium
bersiklus selama 30 hari sekali dan disebut oogenesis,. Sel telur yang
sudah matang akan dikeluarkan dari ovarium. Peristiwa ini disebut ovulasi.
b. Tuba fallopi (oviduk)
Merupakan
saluran telur yang berjumlah sepasang (kanan dan kiri) dengan panjang 12 cm.
Bentuknya mirip corong dan berfungsi untuk menangkap sel telur (ovum) serta
menyalurkan ovum ke arah rahim dengan gerakan peristaltik dan dibantu oleh
gerakan silia yang terdapat di dinding tuba fallopi. Pada saluran inilah
terjadi pembuahan ovum oleh sperma.
c. Rahim (uterus)
Organ ini
berbentuk seperti kantong dan berfungsi sebagai tempat implantasi embrio (ovum
yang dibuahi sperma akan menjadi embrio). Dinding rahim tersusun atas tiga
lapis jaringan, yaitu lapisan luar (serosa), lapisan tengah (myometrium)
dan lapisan dalam (endometrium).
Pada saat
ovulasi, dinding rahim menebal. Namun jika tidak terjadi pembuahan, maka
dinding rahim yang seharusnya menjadi tempat melekat (implan) embrio akan
meluruh. Peristiwa ini disebut menstruasi.
Aktivitas ovulasi dan menstruasi
memiliki empat tahapan:
1) Tahap
menstruasi; tahap dikeluarkannya dinding rahim dari dalam tubuh karena kurangnya
kadar hormon progesteron.
2) Tahap
praovulasi ; masa pembentukan dan pematangan ovum dalam ovarium karena dipicu
oleh hormon estrogen.
3) Tahap
ovulasi; Keluarnya sel telur dari ovarium.
4) Tahap
pascaovulasi ; masa kemunduran sel telur jika tidak terjadi pembuahan. Tahap
ini terjadi penambahan junlah hormon progesteron sehingga dinding rahim
menebal. Jika tidak terjadi pembuahan maka dinding sel akan meluruh, disebabkan
berkurangnya hormon progesteron.
d. Vagina
Merupakan
alat kopulasi wanita sekaligus jalan keluarnya janin dari dalam rahim ke dunia.
Selain sebagai organ kelamin, vagina juga berfungsi sebagai alat untuk
mengeluarkan dinding endometrium yang meluruh saat menstruasi.
4.
Gangguan Sistem Reproduksi pada Manusia
Sistem reproduksi dapat mengalami gangguan atau kelainan. Gangguan ini dapat menyebabkan pasangan usia subur sulit memperoleh keturunan. Oleh karena itu, kamu harus selalu menjaga kesehatan organ-organ reproduksi, sehingga kelak dapat memperoleh keturunan yang sehat. Beberapa gangguan dan penyakit yang berkaitan dengan sistem reproduksi adalah sebagai berikut.
a.AIDS
AIDS (Acquired Immune Deficiency Syndrome) disebabkan oleh virus HIV (Human Immunodeficiency Virus) yang menyerang kekebalan tubuh. Penularannya dapat terjadi melalui hubungan seksual, transfusi darah penderita AIDS, jarum suntik yang tercemar, dan ibu hamil kepada anaknya. Tubuh yang terserang virus HIV kekebalannya rusak, sehingga mudah terinfeksi oleh berbagai jenis penyakit yang dapat menimbulkan kematian. Infeksi HIV awalnya tidak menampakkan gejala sakit. Pada tahap berikutnya muncul gejala flu berulang seperti lesu, demam, berkeringat di malam hari, dan otot sakit.
b.Sifilis
Penyakit sifilis sering disebut raja singa. Sifilis bersifat menular dan disebabkan oleh bakteri Troponema pallidum. Penularan dapat terjadi melalui hubungan seksual, transfusi darah, dan kehamilan. Gejala awalnya timbul bisul pada bagian penis laki-laki atau di rahim wanita. Bisul ini tidak menyebabkan rasa sakit dan dapat sembuh dengan sendirinya.
Gejala
selanjutnya muncul lesi di permukaan kulit di seluruh tubuh namun tidak
menyebabkan gatal, sariawan di mulut, sakit tenggorokan, demam ringan, dan
pembengkakan kelenjar limfa pada lipatan tangan, leher, dan paha. Gejala-gejala
ini juga dapat hilang dengan sendirinya. Pada infeksi tingkat lanjut, muncul
gejala berupa kerusakan tulang dan sendi, aorta, dan dapat menyebabkan
kelumpuhan. Namun gejala-gejala ini dapat dihentikan dengan pengobatan.
c.Gonore
Penyakit gonore disebabkan oleh infeksi bakteri Neisseiria gonokokus dan dapat menular melalui hubungan seksual. Gonore menyerang selaput lendir uretra, leher rahim, dan organ lain. Pada laki-laki, gejalanya adalah terasa sakit saat buang air dan keluar nanah dari uretra. Pada penderita wanita, muncul gejala keluar lendir berwarna hijau dari alat kelamin.
Penyakit gonore disebabkan oleh infeksi bakteri Neisseiria gonokokus dan dapat menular melalui hubungan seksual. Gonore menyerang selaput lendir uretra, leher rahim, dan organ lain. Pada laki-laki, gejalanya adalah terasa sakit saat buang air dan keluar nanah dari uretra. Pada penderita wanita, muncul gejala keluar lendir berwarna hijau dari alat kelamin.
Namun banyak
wanita yang tidak menunjukkan adanya gejala, sehingga penyakit akan berlanjut
sampai terjadi komplikasi. Infeksi yang menyebar hingga ke testis (pada
laki-laki) dan oviduk (pada wanita) dapat menyebabkan kemandulan. Infeksi yang
menyebar ke persendian menyebabkan radang sendi. Bayi yang lahir dari penderita
gonore dapat mengalami kebutaan jika tidak segera mendapatkan pengobatan.
KESIMPULAN
Sistem reproduksi
pria dan wanita berbeda. Pada reproduksi pria memiliki penis dan kelenjar
testis untuk menghasilkan sperma, kematangan sel sperma ditandai
dengan mimpi basah pada usia
pubertas. Pada system reproduksi wanita memiliki
vagina dan ovarium untuk menghasilkan ovum. Kematangan sel telur atuovum
ditandai menarche pada usia antara 13-16 tahun. Apabila terjadi pertemuanantara
sel sperma dan sel ovum akan terjadi kehamilan yang akan berkembang menjadi janin.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar