Identitas
Nama : Puput Ajeng Mei Suri
NPM : 15320033
Prodi : Pendidikan Biologi
Kelas : Biologi A
Mata Kuliah : Telaah Biologi SMP
Materi : Sistem Koordinasi dan Alat Indra Manusia
Dosen Pengampu : Dr. Mufahroyin M.Ta dan Agil Lepiyanto ,M.Pd
Pertemuan : Kedua Belas
NPM : 15320033
Prodi : Pendidikan Biologi
Kelas : Biologi A
Mata Kuliah : Telaah Biologi SMP
Materi : Sistem Koordinasi dan Alat Indra Manusia
Dosen Pengampu : Dr. Mufahroyin M.Ta dan Agil Lepiyanto ,M.Pd
Pertemuan : Kedua Belas
Pengantar
Assalamualaikum, wr wb.
Puji syukur saya ucapkan kepada Allah SWT yang
telah melimpahkan Rahmat, Taufik,
Hidayah serta kekuatan kepada saya sampai saat ini, sehingga saya dapat
menyelesaikan jurnal mata kuliah “Telaah Biologi SMP”.
Penyusunan ringkasan materi ini adalah sebagai
bukti bahwa saya telah menyelesaikan tugas ringkasan materi Telaah Biologi SMP
pertemuan ke-12 yang diampu oleh bapak Dr. Mufahroyin M.Ta dan bapak Agil
Lepiyanto ,M.Pd.
Saya menyadari masih banyak kekurangan dan
kesalahan dalam penyusunan jurnal ini. Dan saya mengharapkan semoga makalah ini
dapat bermanfaat bagi para pembaca umumnya dan bagi saya.
Wassalamualaikum wr.wb
Metro, Desember 2016
Penulis
Substansi Kajian
- Sistem Saraf
- Sistem Indrac. Kelainan dan Penyakit pada Sistem IndraReview PembelajaranA. Sistem SarafSistem saraf adalah sistem organ pada hewan yang terdiri atas serabut saraf yang tersusun atas sel-sel saraf yang saling terhubung dan esensial untuk persepsi sensoris indrawi, aktivitas motorik volunter dan involunter organ atau jaringan tubuh, dan homeostasis berbagai proses fisiologis tubuh. Sistem saraf pada vertebrata secara umum dibagi menjadi dua, yaitusistem saraf pusat (SSP) dansistem saraf tepi (SST). SSP terdiri dari otak dan sumsum tulang belakang. SST utamanya terdiri dari saraf, yang merupakan serat panjang yang menghubungkan SSP ke setiap bagian dari tubuh. SST meliputisaraf motorik, memediasi pergerakan pergerakan volunter (disadari), sistem saraf otonom, meliputi sistem saraf simpatisdan sistem saraf parasimpatisdan fungsi regulasi (pengaturan) involunter (tanpa disadari) dansistem saraf enterik (pencernaan), sebuah bagian yang semi-bebas dari sistem saraf yang fungsinya adalah untuk mengontrol sistem pencernaan. Pada tingkatan seluler, sistem saraf didefinisikan dengan keberadaan jenis sel khusus, yang disebut neuron, yang juga dikenal sebagai sel saraf.Struktur SarafSistem saraf pada manusia terdiri dari sel saraf yang biasa disebut dengan neuron dan sel gilial.
a. Sel Saraf (Neuron)
Unit terkecil penyusun sistem saraf
adalah sel saraf atau bisa juga disebut neuron. Sel saraf adalah sebuah selyang berfungsi untuk
menghantarkan impuls (rangsangan). Setiap satu sel saraf (neuron) terdiri atas
tiga bagian utama yang berupa badan sel saraf, dendrit, dan akson.
1. Dendrit adalah serabut sel saraf pendek dan bercabang-cabang. Dendrit
merupakan perluasan dari badan sel. Dendrit berfungsi untuk menerima dan
mengantarkan rangsangan ke badan sel.
2. Badan
Sel adalah bagian yang paling besar dari sel saraf. Badan sel
berfungsi untuk menerima rangsangan dari dendrit dan meneruskannya ke akson.
Badan sel saraf mengandung inti sel dan sitoplasma.
3. Nukleus adalah inti sel saraf yang berfungsi sebagai pengatur kegiatan
sel saraf (neuron).
4. Neurit
(Akson) adalah tonjolan sitoplasma yang panjang (lebih panjang daripada
dendrit), berfungsi untuk menjalarkan impuls saraf meninggalkan badan sel saraf
ke neuron atau jaringan lainnya. Jumlah akson biasanya hanya satu pada setiap
neuron.
5. Selubung
Mielin adalah sebuah selaput yang banyak mengandung lemak yang
berfungsi untuk melindungi akson dari kerusakan. Selubung mielin
bersegmen-segmen. Lekukan di antara dua segmen disebut nodus ranvier.
6. Sel
Schwann adalah jaringan yang membantu menyediakan makanan untuk neurit
(akson) dan membantu regenerasi neurit (akson).
7. Nodus
ranvier berfungsi untuk mempercepat transmisi impuls saraf. Adanya nodus
ranvier tersebut memungkinkan saraf meloncat dari satu nodus ke nodus yang
lain, sehingga impuls lebih cepat sampai pada tujuan.
8. Sinapsis adalah pertemuan antara ujung neurit (akson) di sel saraf satu
dan ujung dendrit di sel saraf lainnya. Pada setiap sinapsis terdapat celah
sinapsis. Pada bagian ujung akson terdapat kantong yang disebut bulbus akson.
Kantong tersebut berisi zat kimia yang disebut neurotransmiter.
Menurut
fungsinya, ada tiga jenis sel saraf yaitu:
1. Sel
saraf sensorik adalah sel saraf yang
mempunyai fungsi menerima rangsang yang datang kepada tubuh atau panca indra,
dirubah menjadi impuls (rangsangan) saraf, dan meneruskannya ke otak. Badan sel
saraf ini bergerombol membentuk ganglia, akson pendek, dan dendritnya panjang.
2. Sel
saraf motorik adalah sel saraf yang
mempunyai fungsi untuk membawa impuls saraf dari pusat saraf (otak) dan sumsum
tulang belakang menuju otot. Sel saraf ini mempunyai dendrit yang pendek dan
akson yang panjang.
3. Sel
saraf penghubung adalah sel saraf yang
banyak terdapat di dalam otak dan sumsum tulang belakang. Neuron (sel saraf)
tersebut berfungsi untuk menghubungkan atau meneruskan impuls (rangsangan) dari
sel saraf sensorik ke sel saraf motorik.
b. Sel Glial
Sel
Glial berfungsi diantaranya untuk memberi nutrisi pada sel saraf. Macam-macam
neuroglia diantaranya adalah astrosit, oligodendrosit, mikroglia, dan
makroglia.
3 komponen dari sistem saraf yaitu:
· Impuls yaitu
rangsangan/ pesan yang disampaikan melewati suatu senyawa kimia yang ada dalam
tubuh kita (asetikolin).
· Reseptor yaitu
struktur yang bisa menerima rangsangan (impuls) yang bisa berupa sel,
jaringan/organ, alat gerak, otot.
· Afektor yaitu yang
bisa menanggapi impuls yang yang bisa berupa sel, jaringan/organ, alat gerak,
otot.
1. Pengelompokan gerakan
berdasarkan tanggapan impuls dibedakan
menjadi 2 yaitu gerak biasa dan gerak refleks.
· Gerak biasa adalah gerakan yang
benar-benar kita sadari gerakannya dan impuls akan diolah oleh otak dan medulla
spinalis terlebih dahulu sebelum menjadi suatu gerakan.Proses/ bagan gerak
biasa:
impuls
> reseptor > neuron sensorik > medulla spinalis > otak > medulla
spinalis > interneuron > neuron motorik > efektor > gerakan.
· Gerak refleks adalah suatu gerakan yang
tanpa kita sadari karena menanggapi rangsangan secara langsung, dengan demikian
pada gerak reflek ini tidak diolah oleh otak. Jarak terpendek efektor
dalam menanggapi impuls disebut lengkung refleks.Proses/ bagan gerak refleks:
impuls
> reseptor > neuron sensorik > medulla spinalis > interneuron >
neuron motorik > efektor > gerakan.
B. Sistem Indera
Indera berperan sebagai reseptor, yaitu bagian tubuh yang
berfungsi sebagai penerima rangsangan. Ada lima macam indera yaitu :
· Mata, sebagai penerima rangsang cahaya
(fotoreseptor)
· Telinga, sebagai penerima rangsang
getaran bunyi (fonoreseptor) dan tempat beradanya indera keseimbangan 9
statoreseptor)
· Hidung, sebagai penerima rangsang bau
berupa gas (kemoreseptor)
· Lidah, sebagai penerima rangsang zat
yang terlarut (kemoreseptor)
· Kulit, sebagai penerima rangsang
sentuhan (tangoreseptor)
Tiap indera akan berfungsi dengan sempurna apabila :
1) Indera tersebut secara anatomi tidak ada
kelainan
2) Bagian untuk penerima rangsang bekerja
dengan baik
3) Saraf-saraf yang membawa rangsang dari
dan ke otak bekerja dengan baik
4) Pusat pengolahan rangsang di otak
bekerja dengan baik.
a) Mata
· Letak mata didalam rongga mata yang
dilapisi/beralaskan lapisan lemak.
· Mata merupakan penglihatan untuk
menerima rangsang cahaya
· Bagian mata yang peka terhadap cahaya
adalah bagian bintik kuning yang terdapat pada lapisan retina.
· Kita dapat melihat benda setelah
rangsang cahaya diterima retina tepat pada bintik kuning, kemudian rangsangan
diteruskan oleh urat saraf otak ke pusat penglihatan di otak.
b) Telinga
· Telinga adalah tempat beradanya indera
pendengaran yang memiliki saraf pendengaran
· Telinga terbagi menjadi tiga bagian
yaitu telinga luar, telinga tengah dan telinga dalam.
· Pada bagian rumah siput tersebut
terdapat ujung saraf yang berhubungan dengan pusat pendengaran
· Didalam telinga juga terdapat alat
keseimbangan yang terletak pada tiga saluran setengah lingkaran.
c) Kulit
· Kulit berfungsi sebagai indera perasa
dan peraba
· Kulit peka terhadap rangsang yang berupa
panas, dingin, tekanan, sentuhan dan sakit/nyeri.
d) Lidah
· Lidah berfungsi sebagai indera pengecap
· Indera pengecap tersebut terletak
pada bagian permukaan atas terbagi menjadi beberapa daerah yang peka terhadap
rasa yang berbeda-beda (manis, pahit, asin dan masam)
· Permukaan lidah juga dapat
merasakan panas, dingin, kasar, halus dan nyeri.
e) Hidung
· Hidung berfungsi sebagai indera pembau
· Ujung-ujung saraf pembau terletak pada
selaput lender rongga hidung bagian atas, kerang hidung atas dan permukaan atas
kerang hidung yang tengah.
· Pada ujungs araf pembau terdapat
selaput lender yang berfungsi sebagai pelembab
· Bau yang busuk pada rongga hidung waktu
kita menarik napas ditangkap oleh ujung saraf kemudian dibawa ke pusat pembau
di otak sehingga kita dapat menerima rangsang bau.
C. Kelainan pada Sistem Saraf dan Sistem
Indera
Terdapat beberapa kelainan yang dapat terjadi pada sistem
koordinasi dan panca indera, antara lain sebagai berikut:
1. Meningitis
Meningitis adalah radang membran pelindung sistem syaraf pusat.
Penyakit ini dapat disebabkan oleh mikroorganisme, luka fisik, kanker,
atau obat-obatan tertentu. Meningitis merupakan penyakit serius karena
letaknya dekat otak dan tulang belakang sehingga dapat menyebabkan
kerusakan kendali gerak, pikiran, bahkan kematian. Kebanyakan kasus meningitis disebabkan oleh mikroorganisme, seperti virus, bakteri, jamur, atau parasit yang menyebar dalam darah ke cairan otak.
kerusakan kendali gerak, pikiran, bahkan kematian. Kebanyakan kasus meningitis disebabkan oleh mikroorganisme, seperti virus, bakteri, jamur, atau parasit yang menyebar dalam darah ke cairan otak.
2. Alzheimer
Alzheimer adalah jenis kepikunan yang mengerikan karena dapat
melumpuhkan pikiran dan kecerdasan seseorang. Keadaan ini ditunjukkan dengan
kemunduran kecerdasan dan ingatan secara perlahan sehingga mengganggu kegiatan
sosial sehari-hari. Alzheimer timbul karena adanya proses degenerasi sel-sel
neuron otak. Menurut dr. Samino, SpS (K),
Ketua Umum Asosiasi Alzheimer Indonesia (AAzI), alzheimer merupakan penyakit pembunuh otak karena mematikan fungsi sel-sel otak. Orang yang rentan terserang alzheimer ini adalah para lansia di atas 60 tahun, tetapi orang dewasa muda juga tak tertutup kemungkinan bila memiliki faktor resiko keturunan. Bahkan, menurut Samino, penderita demensia alzheimer
berusia 40 tahun pernah ditemukan di Indonesia. Alzhemier dapat dicegah sejak dini dengan mengenali gejala-gejalanya. Berikut ini adalah beberapa tanda atau gejala yang patut diwaspadai tentang kemungkinan hadirnya
penyakit alzhemier:
Ketua Umum Asosiasi Alzheimer Indonesia (AAzI), alzheimer merupakan penyakit pembunuh otak karena mematikan fungsi sel-sel otak. Orang yang rentan terserang alzheimer ini adalah para lansia di atas 60 tahun, tetapi orang dewasa muda juga tak tertutup kemungkinan bila memiliki faktor resiko keturunan. Bahkan, menurut Samino, penderita demensia alzheimer
berusia 40 tahun pernah ditemukan di Indonesia. Alzhemier dapat dicegah sejak dini dengan mengenali gejala-gejalanya. Berikut ini adalah beberapa tanda atau gejala yang patut diwaspadai tentang kemungkinan hadirnya
penyakit alzhemier:
a) Kemunduran memori/daya ingat.
b) Sulit melaksanakan kegiatan/pekerjaan
sederhana.
c) Kesulitan bicara dan berbahasa.
d) Sulit dalam berhitung.
e) Salah meletakkan benda.
3. Dermatitis Atopik
Dermatitis atopik atau eksema adalah peradangan kronik kulit
yang kering dan gatal. Pada umumnya dimulai di awal masa kanak-kanak. Eksema
dapat menyebabkan gatal yang tidak tertahankan, peradangan, dan gangguan tidur.
Eksema merupakan penyakit tidak menular. Sebagian besar anak akan sembuh dari
eksema sebelum usia 5 tahun. Sebagian kecil anak akan terus mengalami eksema
hingga dewasa. Penyakit ini tidak dapat disembuhkan, namun penanganan yang
tepat akan mencegah dampak negatif penyakit ini terhadap anak yang mengalami
eksema dan keluarganya.
4. Tuli
Tuli merupakan gangguan pendengaran karena kerusakan saraf
pendengaran, infeksi bakteri, atau jamur. Tuli merupakan gejala utama radang
telinga (otitis). Gendang telinga terlihat utuh, namun tertarik/retraksi,
suram, kuning kemerahan, atau keabu-abuan. Penderita tuli tidak dapat mendengar
dengan jelas apa yang diucapkan oleh orang lain. Akibatnya, ketika
berkomunikasi dengan temannya yang lain, terkadang tidak nyambung. Dalam
kondisi yang sudah parah, penderita tuli
tidak dapat mendengar sama sekali apa yang diucapkan oleh orang lain.
Penderita tuli akan sulit bersosialisasi dengan orang lain. Oleh karena itu, penderita tuli dapat dibantu dengan alat bantu pendengaran. Alat ini biasanya dipasang di telinga bagian luar. Dengan alat ini, penderita tuli dapat mendengar dengan jelas.
tidak dapat mendengar sama sekali apa yang diucapkan oleh orang lain.
Penderita tuli akan sulit bersosialisasi dengan orang lain. Oleh karena itu, penderita tuli dapat dibantu dengan alat bantu pendengaran. Alat ini biasanya dipasang di telinga bagian luar. Dengan alat ini, penderita tuli dapat mendengar dengan jelas.
5. Buta Warna
Istilah buta warna dapat diartikan sebagai suatu kelainan
penglihatan yang disebabkan ketidakmampuan sel-sel kerucut pada retina mata
untuk menangkap suatu spektrum warna tertentu sehingga warna objek yang
terlihat bukan warna yang sesungguhnya. Penyebab buta warna adalah faktor
keturunan, gangguan terjadi biasanya pada kedua mata, namun tidak memburuk.
Penyebab lainnya adalah kelainan yang didapat selama kehidupannya, misalnya
kecelakaan/trauma pada mata, umumnya kelainan hanya terjadi pada salah satu
mata saja dan bisa mengalami
penurunan fungsi seiring berjalannya waktu.
penurunan fungsi seiring berjalannya waktu.
6. Katarak
Katarak adalah perubahan lensa mata yang tadinya bening dan
tembus cahaya menjadi keruh sehingga menyebabkan gangguan pada penglihatan.
Pada umumnya, katarak merupakan proses penuaan pada mata.Paparan sinar
ultraviolet jangka panjang, penggunaan obat-obatan dan penyakit tertentu,
misalnya diabetes, juga dapat mempercepat timbulnya katarak. Katarak juga dapat
merupakan bawaan lahir, artinya semenjak dilahirkan sudah menderita katarak.
Beberapa gejala umum katarak, antara lain:
1. Pandangan menjadi kabur atau ukuran
kacamata yang sering berubah.
2. Warna-warna tampak kusam.
3. Susah melihat di tempat yang terang
akibat silau.
4. Kesulitan saat membaca atau mengemudi di
malam hari.
Penderita katarak
dapat dibantu dengan menggunakan kacamata yang sesuai. Akan tetapi, jika
penglihatan penderita katarak tidak dapat diperbaiki dengan kacamata, harus
dilakukan operasi katarak. Operasi katarak dapat dilakukan oleh dokter mata.
7. Hipermetropi
Hipermetropi (rabun dekat) adalah suatu keadaan dimana
lensa mata tidak dapat menyembung atau bola mata terlalu pendek sehingga
bayangan benda jatuh di belakang retina. Penderita hipermetropi akan merasa
tidak jelas pada saat melihat benda dari jarak dekat, meskipun untuk jarak jauh
masih lumayan jelas. Keadaan ini akan diperparah lagi jika sudah menginjak usia
tua. Kesulitan yang hebat akan dialami saat melihat dari jarak dekat atau
membaca. Penderita hipermetropi dapat ditolong dengan lensa cembung atau
positif. Dengan menggunakan kacamata yang berlensa cembung, penglihatan
penderita hipermetropi menjadi normal kembali.
8. Miopi
Miopi (rabun jauh) adalah suatu keadaan dimana lensa mata
terlalu cembung atau bola mata terlalu panjang sehingga bayangan mata jatuh di
depan retina. Miopi biasanya terjadi pada anak-anak remaja usia 8 sampai 14
tahun. Faktor yang menyebabkannya adalah keturunan membaca sambil tiduran,
menonton televisi dari jarak yang terlalu dekat, atau menggunakan komputer
terlalu lama. Penderita rabun jauh dapat ditolong dengan lensa cekung atau
negatif. Dengan menggunakan kacamata yang berlensa cekung, penderita miopi dapat
melihat dengan jelas dan
normal.
normal.
9. Presbiopi
Presbiopi adalah hilangnya kemampuan mata untuk melakukan
akomodasi karena umur. Karenanya, presbiopi disebut juga sebagai mata tua. Pada
umumnya, penderita presbiopi berumur di atas 60 tahun. Gejala yang nampak
biasanya dimulai dengan hilangnya kemampuan membaca
pada jarak normal, namun tidak mempengaruhi penglihatan jarak jauhnya. Hilangnya daya akomodasi mata akibat menurunnya kemampuan mata untuk mengubah bentuk lensa mata. Salah satu cara untuk mengatasi presbiopi adalah dengan menggunakan kacamata fokus ganda (bifokal).
Bagian bawah lensa mata memiliki kuat lensa yang lebih besar ibandingkan bagian atas karena pada saat melihat benda dekat diperlukan kuat lensa yang lebih besar.
pada jarak normal, namun tidak mempengaruhi penglihatan jarak jauhnya. Hilangnya daya akomodasi mata akibat menurunnya kemampuan mata untuk mengubah bentuk lensa mata. Salah satu cara untuk mengatasi presbiopi adalah dengan menggunakan kacamata fokus ganda (bifokal).
Bagian bawah lensa mata memiliki kuat lensa yang lebih besar ibandingkan bagian atas karena pada saat melihat benda dekat diperlukan kuat lensa yang lebih besar.
10. Astigmatisme
Astigmatisme adalah suatu keadaan dimana permukaan lensa mata
tidak sama sehingga fokus dan bayangan yang terbentuk tidak sama. Kelainan ini
dapat ditolong dengan lensa silindris
Tidak ada komentar:
Posting Komentar