Identitas
Nama : Puput Ajeng Mei Suri
NPM : 15320033
Prodi : Pendidikan Biologi
Kelas : Biologi A
Mata Kuliah : Telaah Biologi SMP
Materi : Kelangsungan Hidup Organisme
Dosen Pengampu : Dr. MufahroyinM.Ta dan Agil Lepiyanto ,M.Pd
Pertemuan : Ketiga Belas
NPM : 15320033
Prodi : Pendidikan Biologi
Kelas : Biologi A
Mata Kuliah : Telaah Biologi SMP
Materi : Kelangsungan Hidup Organisme
Dosen Pengampu : Dr. MufahroyinM.Ta dan Agil Lepiyanto ,M.Pd
Pertemuan : Ketiga Belas
Pengantar
Assalamualaikum, wrwb.
Puji syukur saya ucapkan kepada Allah SWT yang
telah melimpahkan Rahmat, Taufik,
Hidayah serta kekuatan kepada saya sampai saat ini, sehingga saya dapat
menyelesaikan jurnal mata kuliah “Telaah Biologi SMP”.
Penyusunan ringkasan materi ini adalah sebagai
bukti bahwa saya telah menyelesaikan tugas ringkasan materi Telaah Biologi SMP
pertemuan ke-13 yang diampu oleh bapak Dr. MufahroyinM.Ta dan bapak Agil
Lepiyanto ,M.Pd.
Saya menyadari masih banyak kekurangan dan
kesalahan dalam penyusunan jurnal ini. Dan saya mengharapkan semoga makalah ini
dapat bermanfaat bagi para pembaca umumnya dan bagi saya.
Wassalamualaikumwr.wb
Metro, Desember 2016
Penulis
Substansi Kajian
a. Adaptasi
b. Seleksi Alam
c. Perkembangbiakan
Review
Pembelajaran
a. Adaptasi
Adaptasi adalah cara bagaimanaorganisme mengatasi tekanan
lingkungan sekitarnya untuk bertahan hidup. Adapun adaptasi juga dapat
diartikan sebagai cara makhluk hidup untuk menyesuaikan diri dengan lingkungan
hidup dimana mereka tinggal. Adaptasi ini diperlukan oleh makhluk hidup dibumi,
karena setiap lingkungan dibumi memiliki karakteristik sendiri. Organisme yang
mampu beradaptasi terhadap lingkungannya mampu untuk:
Ø Memperoleh air, udara
dan nutrisi (makanan).
Ø Mengatasi kondisi
fisik lingkungan seperti temperatur, cahaya dan panas.
Ø Mempertahankan hidup
dari musuh alaminya.
Ø Bereproduksi.
Ø Merespon perubahan
yang terjadi di sekitarnya.
Organisme
yang mampu beradaptasi akan bertahan hidup, sedangkan yang tidak mampu
beradaptasi akan menghadapi kepunahan atau kelangkaan jenis.
Macam-Macam Adaptasi
Adaptasi
terdiri dari tiga macam, antara lain :
1. Adaptasi Morfologi
Adaptasi morfologi adalah penyesuaian
bentuk tubuh makhluk hidup atau alat-alat tubuh makhluk hidup terhadap
lingkungan tempat tinggalnya. Pada adaptasi ini biasanya bentuk penyesuaian
bentuk tubuhnya seperti pada bentuk paruh, bentuk kaki, maupun bentuk seluruh
tubuh secara keseluruhan. Adaptasi pada bentuk tubuh ini berfungsi untuk
menyesuaikan bentuk tubuhnya dengan cara ia mendapatkan makanan dan
menyesuaikan bentuk tubuhnya dengan bagaimana ia tinggal di tempat tersebut. Adaptasi Morfologi dapat dilihat
dengan jelas.
v Contoh adaptasi
Morfologi pada Manusia
Ø Kulit manusia akan
menghitam jika berada di tempat panas.
Ø Rambut-rambut halus
yang berada di kulit manusia akan berdiri jika suhu udara rendah.
Ø Rambut manusia akan
beruban jika sudah lansia.
v Contoh adaptasi
Morfologi pada Hewan
Ø Bebek mempunyai
selaput pada kakinya karena dia mencari makan di tempat yang berair.
Ø Burung pelikan
mempunyai paruh yang berkantung agar dia bisa membawa makanan untuk anaknya.
Ø Harimau mempuinyai taring
agar mudah merobek mangsanya.
2. Adaptasi Fisiologi
Adaptasi Fisiologi adalah penyesuaian
fungsi alat tubuh suatu makhluk hidup terhadap keadaan lingkungannya. Adaptasi
ini tidak dapat dilihat langsung oleh mata. Karena pada adaptasi fisiologi menyangkut
tentang fungsi organ-organ bagian dalam tubuh makhluk hidup dengan
lingkungannya.Adaptasi fisiologi ada yang bersifat reversibel atau dapat
kembali kekondisi awal. Contohnya,
jika seseorang yang biasa hidup di daerah pantai berpindah ke daerah pegunungan
yang tinggi. Maka akan terjadi perubahan fisiologi, yaitu meningkatnya jumlah
butuir-butir sel darah merah (eritrosit). Namun, jika orang tersebut kembali ke
dataran, maka secara perlahan jumlah eritrosit akan turun atau normal seperti
semula.
v Contoh adaptasi
Fisiologi pada Manusia :
Ø Jumlah sel darah merah
orang yang hidup di daerah pantai lebih sedikit dibandingkan orang yang tinggal
di daerah pegunungan. Hal ini disebabkan karena tekanan parsial oksigen di
daerah pantai lebih besar dibandingkan daerah pegunungan. Jika tekanan parsial
oksigen rendah, maka dibutuhkan lebih banyak sel darah merah untuk mengikat
oksigen.
Ø Ukuran jantung para
atlet rata-rata lebih besar dari pada ukuran jantung orang kebanyakan.
Ø Saat kita mengeluarkan
keringat ketika kepanasan. Dengan keluarnya keringat, tubuh akan dingin karena
panas tubuh diambil untuk menguapkan keringat di permukaan tubuh kita
Ø Pada saat udara
dingin, orang cenderung lebih banyak mengeluarkan urine.
Ø Mata manusia dapat
menyesuaikan dengan intensitas cahaya yang diterimanya. Ketika di tempat gelap,
maka pupil kita akan membuka lebar. Sebaliknya di tempat yang terang, pupil
kita akan menyempit. Melebar atau menyempitnya pupil mata adalah upaya untuk
mengatur intensitas cahaya.
v Contoh adaptasi
Fisiologi pada Hewan :
Ø Hewan ruminansia,
misalnya sapi, kambing, kerbau. Makanan hewan tersebut adalah rumput-rumputan,
di dalam saluran pencernaannya terdapat enzim selulase, enzim ini berfungsi
untuk mencerna selulose yang menyusun dinding sel tumbuhan, dengan enzim
selulase maka makanan menjadi lebih mudah dicerna.
Ø Kucing, apabila hewan
ini berteduh kadar metabolisme badan kucing tersebut akan direndahkan supaya
kadar kehilangan air di dalam badan berkurang.
Ø Musang juga beradaptasi
dengan cara menyemburkan cairan untuk mengelakkan dirinya daripada musuh.
Kelenjar bau yang dimiliki oleh musang tersebut membuat musuh tidak kuat dan
pergi karena baunya
Ø Teredo navalis, adalah
mollusca yang biasa hidup pada kayu galangan kapal, kayu tiang-tiang pelabuhan.
Mollusca ini dapat merusak kayu karena makanannya berupa kayu. Di dalam saluran
pencernaan Teredo terdapat enzim selulase untuk membantu menguraikan selulose
yang ada pada kayu yang menjadi makanannya.
Ø Berdasarkan jenis
makanannya, hewan dapat dibedakan menjadi karnivor (pemakan daging). herbivor
(pemakan tumbuhan), serta omnivor (pemakan daging dan tumbuhan). Penyesuaian
hewan-hewan tersebut terhadap jenis makanannya. antara lain terdapat pada
ukuran (panjang) usus dan enzim pencernaan yang berbeda. Untuk mencerna
tumbuhan yang umumnya mempunyai sel-sel berdinding sel keras, rata-rata usus
herbivor lebih panjang daripada usus karnivor.
Ø Ikan yang hidup di
laut lebih sedikit mengeluarkan urin dibandingkan dengan ikan yang hidup di air
tawar. Air laut lebih banyak mengandung garam. Kadar garam yang tinggi juga
menyebabkan cairan tubuh keluar terus menerus. Garam juga masuk ke dalam tubuh
dan harus dikeluarkan. Untuk menyesuaikan diri, ikan banyak meminum air laut
dan sedikit mengeluarkan urin. Ikan yang hidup di air tawar, sedikit minum air
dan banyak mengeluarkan urine dan menggunakan insangnya secara aktif untuk
mengikat garam yang terlarut dalam air supaya ikan tidak kelebihan air atau
kembung.
Ø Hewan onta yang punya
kantung air di punuknya untuk menyimpan air agar tahan tidak minum di padang
pasir dalam jangka waktu yang lama.
Ø Burung hantu memiliki
penglihatan dan pendengaran yang sangat tajam yang memungkinkannya untuk dapat
melihat di malam hari
Ø Anjing laut yang memiliki
lapisan lemak yang tebal untuk bertahan di daerah dingin dengan menahan panas
tubuh tetap tertahan.
v Contoh adaptasi
Fisiologi pada Tumbuhan :
Ø Bau yang khas pada
bunga dapat mengundang datangnya serangga untuk membantu penyerbukan. Bunga
jenis ini menghasilkan madu atau nectar, dan serbuk sarinya mudah melekat.
Ø Bunga Bromelia Merah
dan beberapa jenis Anggrek mampu menarik perhatian serangga penghisap madu,
terutama lebah. Bunga ini menghasilkan aroma yang dapat menarik serangga untuk
mendekatinya. Aroma bunga merupakan sinyal bagi serangga untuk menentukan bunga
yang memiliki kandungan nektar. Secara tidak sengaja, saat serangga menghisap
nektar bunga, banyak serbuk sari yang menempel di tubuhnya. Kemudian, ketika
mengunjungi bunga lain, serbuk sari akan jatuh pada kepala putik. Saat itulah
penyerbukan terjadi.
Ø Semak azela di Jepang,
Ilalang, Pohon Akasia, dan dapat mengeluarkan zat yang bersifat racun bagi
hewan herbivora. Oleh karena itu, hewan herbivora jadi enggan untuk mendekat,
apalagi memakannya. Namun, ternyata zat racun itu juga berdampak pada
terhambatnya pertumbuhan, bahkan kematian pada tumbuhan lain yang ada di
sekitarnya. Pohon Mahoni juga menghasilkan zat racun. Tujuan Pohon Mahoni
mengeluarkan zat racun adalah untuk mengurangi persaingan dengan tumbuhan lain
dalam hal memperoleh Nutrisi dari dalam tanah. Selain itu, dengan tersedianya
ruang yang cukup, Pohon Mahoni akan tumbuh lebih cepat dan baik.
3. Adaptasi Tingkah Laku
Adaptasi tingkah laku adalah cara
makhluk hiduo beradaptasi dengan lingkungannya dalam bentuk tingkah laku.
Adaptasi tingkah laku ini berhubungan dengan tindakan makhluk hidup untuk
beradaptasi atau melindungi diri dari pemangsa. Selain itu juga adaptasi
tingkah laku berhubungan dengan kebiasaan makhluk hidup untuk beradaptasi dan
mempertahankan hidupnya disuatu lingkungan.
Misalnya: ikan paus yang sesekali keluar
ke permukaan untuk membuang udara, bunglon mengubah warna kulitnya menyerupai
tempat yang dihinggapi.
b. Seleksi Alam
Seleksi alam adalah pemilihan
yang dilakukan oleh alam untuk memilih makhluk hidup yang dapat terus bertahan
hidup dan makhluk hidup yang tidak dapat terus bertahan hidup. Makhluk hidup
yang terus dapat bertahan hidup akan tetap hidup sedangkan makhluk hidup
yang tidak dapat bertahan hidup akan mati. Seleksi alam erat kaitannya dengan
jenis (spesies), macam (varian), rantai makanan, jaring-jaring makanan,
perkembangbiakan secara kawin, genetika dan adaptasi. Proses perubahan karena
seleksi alam tersebut berlangsung secara perlahan, sedikit demi sedikit, dan
dalam jangka waktu yang relatif sangat lama (ratusan, ribuan bahkan jutaan
tahun).
v Contoh seleksi alam
misalnya:
Ø Kepunahan Dinosaurus
akibat adanya seleksi alam.
Ø Jari kaki kuda semula
lima buah untuk menyesuikan diri dengan tanah yang lunak sekarang berjari satu.
Ø Adanya kupu-kupu
Biston betularia bersayap gelap lebih banyak dibandingkan yang bersayap cerah
di daerah industri.
Ø Adanya variasi paruh
burung finch di kepulauan Galapagos.
c. Perkembangbiakan
Perkembangbiakan merupakan salah satu ciri dari makhluk hidup berkembang biak, disamping beradaptasi
meloloskan diri dari seleksai alam.Berkembang biak adalah kemampuan alami yang
dimiliki setiap makhluk hidup agar menghasilkan individu-individu baru yang bersifat
sama atau serupa dengan induknya. Adapun perkembangbiakan makhluk hidup dibagi
dalam 2 cara, yaitu secara generatif dan vegetatif.
1. Perkembangbiakan secara generatif
Perkembangbiakan secara generatif ini
merupakan perkembangbiakan yang proses pembentukan individu baru diawali dengan
pertemuan sel kelamin jantan dengan betina. Perkembangbiakan ini juga biasa
disebut dengan perkembangbiakan dengan cara kawin.
Setelah sel kelamin jantan (sel sperma)
bertemu dengan sel kelamin betina (sel telur) bertemu dan terjadi pembuahan,
terbentuklah zigot. Zigot inilah yang nantinya akan jadi individu baru.
Individu baru yang dihasilkan bisa jadi memiliki sifat yang sama, hasil
perpaduan dari kedua induk atau bahkan bisa mempunyai sifat yang berbeda dari
kedua induknya. Jumlah kromosom individu baru adalah sebanyak 44 kromosom dalam
intinya.
v Ciri-ciri dari
perkembangbiakan generatif adalah:
Ø Ada 2 induk: jantan dan betina.
Ø Ada dan terjadi peleburan sel kelamin
jantan dengan sel kelamin betina (sel sperma dengan sel telur).
Ø Sifat keturunan bisa sama bisa beda,
bervariasi.
v Jenis pembuahan perkembangbiakan generatif yaitu:
Ø Pembuahan secara
internal: pembuahan yang berlangsung di dalam tubuh.
Ø Pembuahan secara
eksternal: pembuahan yang berlangsung di luar tubuh
v Perkembangbiakan generatif mempunyai 3 cara yaitu:
Ø Vivipar: perkembangbiakan vivipar merupakan perkembangbiakan secara beranak.
Embrio
yang tumbuh dan berkembang berada di dalam rahim induk betinanya. Dan embrio
mendapat sumber makanan dari tubuh induknya dengan melalui plasenta. Embrio
yang sudah terbentuk sempurna akan keluar dari tubuh induk melalui proses
melahirkan.
Contoh
hewan vivipar adalah: kelinci, sapi, kambing dan lain-lain.
Ø Ovipar: perkembangbiakan ovipar merupakan perkembangbiakan secara bertelur.
Embrio
yang tumbuh dan berkembang berada di dalam telur. Sumber makanan embrio didapat
dari dalam telur. Individu baru yang dihasilkan keluar melalu iproses
penetasan. Contoh hewan ovipar adalah: bebek, burung, ayam dan lain-lain.
Ø Ovovivipar: perkembangbiakan ovovivipar merupakan perkembangbiakan secara bertelur dan juga beranak.
Embrio
dalam perkembangbiakan ini tumbuh berkembang di dalam telur, akan tetapi telur
tempat tumbuhnya berada di dalam rahim. Sumber makanan embrio adalah dari dalam
telur. Setelah perkembangan telur sempurna, baru si embrio ini akan dilahirkan
lewat tubuh induknya, bukan dari telur lagi. Contoh hewan ovovivipar adalah:
kadal dan ular
2. Perkembangbiakan
secara vegetatif
Perkembangbiakan
secara vegetatif ini merupakan perkembangbiakan yang dalam proses pembentukan
individu barunya tidak melalui peleburan sel kelamin betina dan sel kelamin
jantan. Biasa disebut perkembangbiakan dengan cara tak kawin.
v Ciri-ciri dari perkembangbiakan vegetatif adalah:
Ø Induknya hanya 1.
Ø Tidak terjadi
peleburan sel kelamin.
Ø Sifat keturunannya
sama dengan sifat induk.
v Jenis pembuahan perkembangbiakan vegetatif yaitu:
Ø Vegetatif secara alami:
perkembangbiakannya dilakukan tumbuhan itu sendiri.
Ø Vegetatif secara buatan:
perkembangbiakannya dilakukan dengan bantuan manusia
v Berikut ini adalah contoh perkembangbiakan vegetatif secara alami, meliputi:
Ø Spora
Tempat untuk membentuk dan menyimpan spora
adalah kotak spora (sporangium). Contoh tumbuhan yang perkembangbiakannya
dengan spora adalah ganggang hijau, jamur dan paku.
Ø Pembelahan Diri
Tumbuhan bersel satu merupakan tumbuhan yang berkembangbiaknya dengan membelah diri. Contoh tumbuhan bersel satu ini adalah ganggang hijau.
Ø Tunas
Tunas biasanya muncul di pangkal batang dan kemudian tumbuh menjadi tumbuhan yang baru. Contoh tumbuhannya adalah pohon bambu dan pohon pisang.
Ø Rhizoma
Ciri khas rhizoma adalah bentuknya yang mirip akar. Rhizoma sendiri merupakan batang yang tempat tertanam dan tumbuhnya di dalam tanah. Contoh tumbuhan rhizoma adalah lengkuas, kunyit, jahe dan lain-lain.
Ø Umbi Batang
Disebut umbi batang karena berasal dari batang yang terus membesar. Contohnya adalah kentang.
Ø Umbi Akar
Merupakan umbi yang terbentuk dari akar yang terus membesar. Contohnya adalah wortel dan bunga dahlia.
Ø Umbi Lapis
Merupakan umbi yang berlapis. Contohnya bawang merah, bawang bombay dan bawang putih.
Ø Geragih
Geragih merupakan batang yang tumbuhnya menjalar di atas tanah atau di bawah tanah. Contohnya rumput teki.
v Sedangkan perkembangbiakan secara vegetatif buatan, meliputi:
Ø Stek
Stek
merupakan perkembangbiakan buatan dengan cara menanam kembali potongan batang,
akar dan daun tumbuhan. Stek batang contohnya sirih, ketela pohon dan mawar.
Stek akar contohnya sukun. Sedangkan stek daun contohnya adalah cocor bebek.
Ø Okulasi
Okulasi merupakan perkembangbiakan buatan dengan penempelan tunas suatu tumbuhan ke batang tumbuhan yang lainnya. Contohnya adalah belimbing, mangga dan lain-lain.
Ø Cangkok
Merupakan perkembangbiakan buatan dengan cara membuat cabang dari batang tanaman sehingga bisa berakar. Contohnya tumbuhan yang bisa dicangkok adalah jambu, mangga dan lain-lain.
Kesimpulan
Adaptasi adalah cara
bagaimana organisme mengatasi tekanan
lingkungan sekitarnya untuk bertahan hidup. Adaptasi
terdiri dari tiga macam yaitu adaptasi morfologi, adaptasi fisiologi dan
adaptasi tingkah laku. Seleksi
alam adalahpemilihan yang dilakukan oleh alam untuk memilih makhluk hidup yang
dapat terus bertahan hidup dan makhluk hidup yang tidak dapat terus bertahan
hidup.. Contohnya, Kepunahan Dinosaurus akibat adanya seleksi alam. Perkembangbiakan merupakan salah satu
ciri dari makhluk hidup berkembang
biak, disamping beradaptasi meloloskan diri dari seleksai alam.
Berkembang biak adalah kemampuan alami yang dimiliki setiap
makhluk hidup agar menghasilkan individu-individu baru yang bersifat sama atau
serupa dengan induknya. Adapun perkembangbiakan makhluk hidup dibagi dalam 2
cara, yaitu secara generatif dan vegetatif. Secara generatif contohnya,
vivipar, ovipar dan ovovivipar. Sedangkan secara vegetatif dibagi menjadi 2.
Yaitu vegetatif alami meliputi spora, rhizoma, tunas, umbi akar. Sementara
vegetatif buatan adalah stek, cangkok, dan okulasi.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar