Identitas
Nama : Puput Ajeng Mei Suri
NPM : 15320033
Prodi : Pendidikan Biologi
Kelas : Biologi A
Mata Kuliah : Telaah Biologi SMP
Materi : Bioteknologi
Dosen Pengampu : Dr. Mufahroyin M.Ta dan Agil Lepiyanto ,M.Pd
Pertemuan : Kelima Belas
NPM : 15320033
Prodi : Pendidikan Biologi
Kelas : Biologi A
Mata Kuliah : Telaah Biologi SMP
Materi : Bioteknologi
Dosen Pengampu : Dr. Mufahroyin M.Ta dan Agil Lepiyanto ,M.Pd
Pertemuan : Kelima Belas
Pengantar
Assalamualaikum, wr wb.
Puji syukur saya ucapkan kepada Allah SWT yang
telah melimpahkan Rahmat, Taufik,
Hidayah serta kekuatan kepada saya sampai saat ini, sehingga saya dapat
menyelesaikan jurnal mata kuliah “Telaah Biologi SMP”.
Penyusunan ringkasan materi ini adalah sebagai
bukti bahwa saya telah menyelesaikan tugas ringkasan materi Telaah Biologi SMP
pertemuan ke-15 yang diampu oleh bapak Dr. Mufahroyin M.Ta dan bapak Agil
Lepiyanto ,M.Pd.
Saya menyadari masih banyak kekurangan dan
kesalahan dalam penyusunan jurnal ini. Dan saya mengharapkan semoga makalah ini
dapat bermanfaat bagi para pembaca umumnya dan bagi saya.
Wassalamualaikum wr.wb
Metro, Desember 2016
Penulis
Substansi Kajian
a. Penerapan Bioteknologi
Sederhana
b. Dampak Negatif
Bioteknologi
c. Usaha Mengatasi Dampak
Penerapan Bioteknologi
Review
Pembelajaran
a. Penerapan Bioteknologi
Sederhana
Penerapan tersebut
secara umum terbagi menjadi 3 jenis, yaitu penerapannya dalam bidang pengolahan
produk susu, bidang pangan, dan bidang non-pangan.
v
Bioteknologi
Konvensional dalam Pengolahan Susu
1. Yogurt.
Camilan
satu ini terbuat dari hasil fermentasi susu oleh bakteri Streptococcus
thermophillus dan Lactobasilus bulgaricus. Susu yang biasa digunakan adalah
susu hewan yang terlebih dahulu dipasteurisasi.
2. Keju.
Keju
merupakan contoh penerapan bioteknologi konvensional yang dilakukan melalui
metode pengawetan susu. Metode ini sudah dilakukan semenjak zaman Romai dan
Yunani kuno. Keju dibuat dengan menambahkan bakteri asam laktat pada susu.
Bakteri asam laktat tersebut misalnya Pripioni bacterium (untuk keju keras),
Penicilium roqueforti (untuk keju setengah lunak), dan Penicilium camemberti
(untuk keju keras). Adapun bakteri-bakteri tersebut berfungsi sebagai mikrobia
yang dapat mengubah laktosa (gula susu) menjadi asam laktat yang padat dan
menggumpal.
3. Mentega.
Mentega
contoh produk bioteknologi konvensional yang dihasilkan dari fermentasi krim
susu menggunakan bakteri Streptococcus lactis. Bakteri ini dapat memisahkan
tetesan mentega yang berlemak dengan cairan yang terkandung di dalamnya.
v
Bioteknologi
Konvensional dalam Bidang Pangan
1. Tapai atau tape
Dibuat
melalui fermentasi ketan atau singkong menggunakan jamur Saccharoyces
cerevisiae. Jamur ini merubah glukosa pada bahan menjadi asam asetat, energi,
alkohol dan karbondioksida.
2. Tempe dan oncom
Tempe
dibuat melalui fermentasi kedelai menggunakan bantuan jamur Rhizopus sp. yang
dapat merubah protein kompleks dari kedelai menjadi asam amino, oncom hitam
dibuat dari fermentasi ampas tahu menggunakan jamur Neurospora crassa,
sedangkan oncom hitam dibuat dari fermentasi bungkil kacang tanah menggunakan
jamur Rhizopus oligosporus.
3. Roti
Roti
terbuat dari bahan utama berupa tepung terigu. Agar adonan roti dapat
mengembang, para pembuatnya biasanya akan menambahkan ragi roti atau
Saccharomyces cerevisiae. Selain membuat adonan roti lebih mengembang,
penambahan mikroorganisme ini juga membuat tekstur roti menjadi lebih lembut
dan tidak bantat.
4. Kecap dan tauco
Kecap
terbuat dari kedelai yang ditambahkan dengan jamur Aspergilus soyae dan
Aspergilus wentii, sedangkan tauco terbuat dari kedelau yang ditambai bakteri
Aspergilus oryzae. Jamur-jamur ini merubah protein kompleks kedelai menjadi
asam amino yang lebih mudah dicerna oleh tubuh manusia.
5. Minuman berakohol Anggur, wine, rum,
sake
adalah
beberapa contoh produk bioteknologi konvensional yang menggunakan lebih dari
satu mikroorganisme dalam proses pembuatannya. Misalnya dalam produksi alkohol,
pati dari ketan atau bahan berkarbohidrat lainnya diubah menjadi glukosa
menggunakan bantuan jamur Aspergilus. Glukosa tersebut kemudian diubah menjadi
etanol mengunakan bantuan jamur Saccharomyces.
1. Biogas
Biogas
merupakan salah satu energi alternatif pengganti minyak bumi yang dihasilkan
melalui fermentasi kotoran ternak dan bahan organik lainnya. Melalui fermentasi
ini, bahan-bahan tersebut diubah menjadi metana yang dapat berfungsi sebagai penghasil
energi yang mirip gas LPG.
2. Pengolahan Limbah
Sebelum
dibuang ke perairan, limbah industri mengalami serangkaian proses pengolahan
untuk menurunkan tingkat pencemarannya. Pengolahan limbah dewasa ini dilakukan
menggunakan bantuan mikroba pengolah limbah, misalnya Methanobacterium. Bakteri
tersebut menguraikan limbah organik menjadi karbondioksida, metana, dan
hidrogen.
3. Obat-obatan
Contoh
bioteknologi konvensional dapat pula ditemukan dalam produksi obat-obatan.
Jamur Penicillium sp. digunakan sebagai antibiotik penisilin, antibiotik yang
perannya sangat penting di dunia kesehatan untuk mengobati penyakit-penyakit
akibat infeksi patogen.
b. Dampak Negatif
Bioteknologi
1.
Terjadinya pencemaran
biologis yang berupa penyebaran tak terkendali dari organisme transgenik.
2.
Kerusakan tatanan
sosial di masyarakat misalnya saat kloning pada manusia tak terkendali lagi.
3.
Munculnya
penyakit-penyakit baru maupun kerentanan terhadap penyakit tertentu akibat
pemanfaatan produk-produk transgenik.
4.
Gangguan keseimbangan
ekosistem akibat perubahan dinamika populasi.
5.
Tersingkirnya
berbagai plasma nutfah alami / lokal. Flora dan fauna lokal
"terdesak" oleh kehadiran flora dan fauna transgenik.
6.
Menimbulkan
pertentangan berkepanjangan antara tokoh ilmuwan bioteknologi dengan
tokoh-tokoh kemanusiaan dan agama.
7.
Timbulnya reaksi alergi
pada manusia yang mengkonsumsi tanaman / hewan transgenik.
c. Usaha Mengatasi Dampak Penerapan
Bioteknologi
Beberapa
usaha yang dapat dilakukan untuk mengurangi/mengatasi akibat buruk penggunaan
bioteknologi antara lain:
1. Penanganan limbah
tempe, yang secara sederhana dapat dilakukan dengan cara:
a.
Menampung dan menyaring limbah/air limbah tempe ke dalam sebuah bak. Kemudian
bak ditutup agar tidak menimbulkan bau.
b.
Kemudian, mengalirkan air limbah yang sudah disaring ke bak pengumpul. Pada
bakini, air limbah yang berasal dari beberapa kali proses pembuatan tempe akan
bercampur secara merata dan seragam.
c.
Terakhir, mengalirkan air limbah yang berasal dari bak penampung, ke bak kedap
udara dan selanjutnya diendapkan selama 20 hari. Didalam bak kedap udara,
benda-benda (polutan) berat yang dapat membahayakan lingkungan diuraikan oleh
mikroorganisme secara alami sehingga menjadi tidak berbahaya.
2. Untuk minuman
beralkohol dikenai cukai atau pajak yang tinggi sehingga harganya mahal.
Akibatnya tidak sembarang orang dapat mengonsumsi.Selain itu juga secara rutin
diadakan penyitaan dan pemusnahan minum-minuman keras terutama yang berkadar
alkohol tinggi.
3. Di beberapa negara
untuk mengurangi kecelakaan, pengemudi mobil di tes kadar alkohol dalam
darahnya.
Kesimpulan
Penerapan bioteknologi sederhana tersebut secara umum terbagi menjadi 3
jenis, yaitu penerapannya dalam bidang pengolahan produk susu, bidang pangan,
dan bidang non-pangan.Pada pengolahan produk
susu seperti yogurt dan mentega. Dalam bidang pangan tape, tempe, oncom dan
roti. Dalam bidang non-pangan seperti biogas dan obat-obatan. Dalam penerapan
bioteknologi terdapat dampak negatif yaitu munculnya penyakit baru, gangguan
keseimbangan ekosistem, timbulnya alergipada manusia dan sebagainya. usaha
dalam mengatasi dampak negatif adalah menampung dan menyaring limbah, tidak
membuang limbah secara langsung ke lingkungan, seta mengalirkan limbah ke bak
penampungan sebelum dibuang.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar