·
Nama : yuyun sri wahyuni
·
NPM : 15320024
·
Prodi : Pendidikan biologi
·
Kelas : A
· Mata
kuliah : Telaah biologi
·
Dosen
pengampau : Dr. Muhfahroyin M.Ta.
dan Agil Lepiyanto ,M.Pd
·
Pertemuan-ke : 7 (Tujuh)
B. Pengantar
Assalamualaikum
wr,wb
Dengan
mengucap syukur alhamdullilah atas kehadirat allah subhanahu wat’ala yang telah
memberikan rahmat karunianya, kepada saya sehingga saya dapat menyelesaikan
laporan hasil ringkasan materi Telaah Biologi Smp.
Penyusunan
ringkasan materi ini adalah sebagai bukti bahwa saya telah melaksanakan dan
menyelesaikan tugas ringkasan Materi Telaah Biologi Smp Pertemuan ke-7 dengan
materi Sistem Syaraf Manusia .
Saya
menyadari bahawa penyusunan jurnal ini masih jauh dari kesempurnaan, untuk itu
kritik dan saran yang sifatnya membangun dari pembaca sangat saya harapkan.
Harapan
saya semoga penyusunan jurnal yang memuat pengetahuan yang didapat selama
pertemuan ke- matakuliah Telaah Biologi Smp.
Wassalamualaikum
Wr. Wb.
Penyusun,
yuyun sriwahyuni
C. Subtansi Kajian
1. Pengertian Sistem Syaraf
2. Struktur Neuron
3. Macam Neuron
4. Macam Gerak
5. Macam Sistem Syaraf
6. Kelainan-Kelainan yang disebabkan oleh Gangguan Sistem Saraf
D. Review Pembelajaran
A. Pengertian
Sistem Syaraf
Kali ini kami akan berbagi
ilmu pengetahuan tentang Sistem Saraf Pada Manusia.
Beberapa topik utama dalam pembahasannya adalah Pengertian, Komponen, Fungsi,
Struktur, dan Susunan Sistem Saraf Pada
Manusia. Semoga ilmunya dapat bermanfaat J
A. PENGERTIAN SISTEM SARAF
MANUSIA
Sistem saraf adalah salah satu sistem organ
pada manusia yang berfungsi untuk menerima rangsangan dan mengatur respon tubuh
terhadap rangsangan tersebut. Sistem saraf memungkinkan manusia untuk mengenali
dan mendeteksi berbagai perubahan yang terjadi baik di dalam maupun di luar tubuh
dan membuat tubuh mampu menyesuaikan diri dengan perubahan itu. Unit struktural
terkecil yang mengatur kinerja sistem saraf adalah sel saraf atau yang biasa
disebut neuron. Terdapat miliaran neuron di dalam tubuh manusia, dan
masing-masing neuron saling terhubung satu sama lain membentuk jalur saraf yang
kompleks.
B. KOMPONEN SISTEM SARAF MANUSIA
1. Sel Saraf (neuron)
Sel saraf adalah unit fungsional dan
struktural terkecil penyusun sistem saraf. Terdapat sangat banyak sel saraf
yang terhubung satu sama lain di dalam tubuh manusia. Sekelompok sel saraf akan
membentuk jaringan saraf. Sel saraf berfungsi menerima rangsangan (impuls) dan
memberikan pesan tentang impuls tersebut ke otak, setelah pesan diterima, otak
akan memberikan sinyal tanggapan melalui sel saraf sehingga tubuh akan
memberikan respon terhadap rangsangan tadi.
Struktur dari sel saraf adalah sebagau
berikut :
a. Dendrit
Dendrit adalah serabut saraf pendek
bercabang yang terhubung langsung dengan badan sel. Dendrit berfungsi untuk
menerima rangsangan (impuls) dan meneruskan rangsangan tersebut ke badan sel.
b. Badan sel
Badan sel merupakan bagian terbesar dari
sistem saraf yang fungsinya adalah untuk menerima rangsangan (impuls) dari
dendrit kemudian meneruskannya ke bagian akson. Pada bandan sel terdapat
sitoplasma, inti sel, badan nissl (untuk transportasi protein) dan berbagai organel
sel saraf lainnya.
c. Akson
Akson adalah bagian serabut saraf panjang
yang merupakan penjuluran dari sitoplasma sel. Akson sering juga disebut
neurit. Akson berfungsi untuk menerima rangsangan dari badan sel kemudian
meneruskannya ke sel saraf lain atau ke efektor. Pada bagian akson terdapat selubung
bening yang disebut selubung mielin yang dilapisi sel schawnn. Terdalat juga bagian yang tidak dilapisi selubung,
bagian ini disebut nodus ranvier.
d. Nukleus
Nukleus merupakan inti sel yang terdapat di
badan sel. Sama seperti pada sel lain dalam tubuh, fungsi nukleus pada sel
saraf juga untuk mengatur seluruh aktivitas sel tersebut.
e. Selubung Mielin
Selubung mielin merupakan selaput lemak
bersegmen yang melapisi bagian akson. Selubung mielin berwana bening, berfungsi
untuk melindungi akson sel saraf dan mempercepat laju impuls pada akson. Tidak
semua sel saraf memiliki selubung mielin, beberapa tidak memilikinya sehingga
disebut sel tak bermielin.
f. Nodus Ranvier
Nodus ranvier adalah bagian agak menyempti
pada akson yang tidak dilapisi selubung mielin. Nodus ranvier berfungsi untuk
mempercepat transmisi impuls, dengan adanya nodus ranvier maka impuls dapat
meloncat dari satu nodus ke nodus lainnya sehingga lebih cepat sampai ke
tujuan.
g. Sel schwann
Sel schwann adalah sel pada akson (neurit)
yang berfungsi untuk memberikan nutrisi dan membantu regenerasi dari akson
(neurit).
Menurut fungsinya terdapat tiga jenis sel
saraf (neuron) :
a. Saraf sensorik
Saraf sensorik adalah saraf yang berfungsi
untuk menghantarkan impuls dari
reseptor dan sistem saraf pusat.
b. Saraf motorik
Saraf motorik merupakan
saraf yang berfungsi untuk mengirimkan impuls dari sistem saraf pusat ke otot
atau kelenjar di dalam tubuh.
c. Saraf
penghubung (Saraf Intermediet)
Saraf penghubung atau
saraf asosiasi merupakan saraf yang berfungsi untuk menghubungkan sel saraf
sensorik dan sel saraf motorik.
2. Sel
glia (neuroglia)
Sel glia (neuroglia) adalah sel yang
mendukung dan menunjang sel saraf (neuron). Beberapa fungsi utama dari sel glia
antara lain adalah menyediakan nutrisi, memantau fungsi neuron, membentuk
selubung mielin, menjaga homeostasis (keseimbangan), berpartisipasi dalam
transmisi sinyal di sistem saraf, dan menghancurkan patogen yang dapat
menginfeksi sel saraf. Beberapa jenis sel glia antara lain adalah astrosit,
oligodendrosit, glioblast, dan sel schwann.
![]() |
NEUROGLIA |
3. Impuls saraf
Impuls sarafa adalah pesan (rangsangan)
dalam bentuk arus listrik yang menjalar sepanjang serabut saraf. Impuls dapat
terjadi karena adanya perubahan potensial listrik antar bagian luar dengan
bagian dalam sel saraf. Ketika suatu sel saraf tidak sedang menghantarkan
listrik, maka sel saraf tersebut sedang dalam keadaan istirahat.
C. SUSUSAN SISTEM SARAF
MANUSIA
Sistem saraf manusia dibagi menjadi sistem
sarad pusat dan sistem saraf perifer.
1. Sistem saraf pusat
Seperti namanya, sistem saraf pusat
merupakan pusat pengendalian dari seluruh aktivitas tubuh. Sistem saraf pusat
terdiri atas otak dan sumsum tulang belakang. Semua rangsangan yang datang akan
diterima oleh tubuh dan dibawa ke sistem saraf pusat untum direkam serta
diartikan.
a. Otak
Otak merupakan salah satu organ paling
penting dalam tubuh manusia. Otak terletak di dalam rongga kepala (tengkorak).
Otak dilindungi oleh selaput pembungkus yang disebut meningens, selaput ini terdiri
atas 3 lapisan yaitu selaput keras (durameter), selaput jaring-jaring
(arachnoid), dan selaput halus (piameter). Antara lapisam kedua dan ketiga
terdapat ruangan sub arachnoid yang berisi cairan serebrospinal. Cairan ini
juga berfungsi untuk melindungi otak, terutama dari tekanan atau benturan.
Otak memiliki 3 bagian utama, yaitu otak
besar (serebrum), otak kecil (serebelum) dan sumsum lanjutan (medula oblongata)
1) Otak besar (serebrum)
Sesuai dengan namanya , otak besar merupakan
bagian yang paling besar di otak. 2/3 berat total otak disumbangkan oleh bagian
ini. Serebrum dibagi menjadi dua belahan, belahan kanan atau hemisfer kanan dan
belahan kiri atau hemisfer kiri. Sebagian besar struktur hemisfer mengatur
anggota tubuh yang berlawanan. Artinya hemisfer kanan mengatur fungsi dari
tubuh sebelah kiri, sedangkan hemisfer kiri mengatur fungsi tubuh sebelah
kanan.
Serebrum berfungsi untuk mengatur hampir
seluruh aktivitas tubuh, terutama yang berhubungan dengan kepandaian
(intilegensi), ingatan (memori), kesadaran, dan pertimbangan. Berdasarkan
fungsi dan letaknya, terdapat 4 bagian (lobus) utama otak besar, yaitu :
- Lobus frontal, terletak di bagian depat otak besar, berfungsi untuk memproses data motorik.
- Lobus parietal, terletak pada bagian tengah otak besar, berfungsi untuk memproses data sensorik.
- Lobus temporal, terletak pada bagian samping otak besar, berfungsi untuk memproses data audio (pendengaran).
- Lobus oksipital, terletak di bagian belakang otak besar, berfungsi untuk memproses data visual (penglihatan).
2) Otak kecil (serebelum)
Otak kecil atau yang biasa disebut serebelum
memiliki struktur yang serupa dengan otak besar. Otak kecil juga memiliki dua
belahan, kiri dan kanan serta memiliki lipatan lipatan otak. Serebelum terletak
pada bagian bawah otak belakang, tepatnya di bawah lobus oksipital. Fyungsi
utamanya adalah untuk mengatur motorik, koordinasi otot, dan pusat keseimbangan
tubuh. Otak kecil juga memiliki fungsi tambahan lain yaitu berperan dalam
kognitif dan emosi.
3) Sumsum lanjutan
(medulla oblongata)
Medulla oblongata merupakan organ yang
terletak di bawah otak besar. Bagian ini berfungsi untuk mengontrol sistem
otonom (tak sadar) di seluruh tubuh. Beberapa diantaranya adalah pengaturan
pernapasan, sirkulasi, denyut jantung, tekanan darah, sistem pencernaan, dan
mekanisme tidur.
b. Sumsum Tulang Belakang
(medulla spinalis)
Sumsum tulang belakang merupakan batang
saraf yang terletak di ruas tulany belakang. Medulla spinalis merupakan
perpanjangan sistem saraf pusat di otak. Karena itu bagian ini juga dibungkus
oleh selaput meningens dan memiliki cairan serebrospinal. Sumsum tulang
belakang merupakan perantara antara otak dengan seluruh tubuh. Fungsinya adalah
untuk menyampaikan impuls dari reseptor di bagian perifer tubuh ke otak, juga
untuk menyampaikan impuls dari otak ke bagian perifer tubuh . Selain itu sumsum
tulang juga berfungsi dalam mengatur gerak refleks.
2. Sistem Saraf Perifer
Susunan sistem saraf perifer mengacu pada
sistem saraf di luar otak dan sumsum tulang belakang. Secara umum terdapat dua
jenis sel saraf yang paling berperan dalam sistem saraf perifer, yaitu sel
saraf sensorik dan sel saraf motorik. Sistem
saraf perifer dibagi ke dalam dua kelompok, yaitu sistem saraf sadar (somatik)
dan sistem saraf tak sadar (otonom).
a. Sistem Saraf Sadar
(Somatik)
Sistem saraf somatik adalah sistem saraf
yang bertanggung jawab untuk menerima dan menanggapi rangsangan secara sadar. Semua
panca indera dan otot – otot yang dapat dikontrol secara sadar merupakan bagian
dari sistem ini. Saraf somatik terbagi lagi menjadi 2, yaitu saraf kranial
(otak) dan saraf spinal (tulang belakang)
1) Saraf kranial (otak)
Saraf kranial merupakan saraf yang
menghubungkan otak secara langsung dengan bagian tubuh perifer (tepi) tanpa
melalui medulla spinalis. Saraf kranial berjumlah 12 pasang dan masing masing
anggotanya memiliki fungsi yang spesifik. 3 pasang saraf kranial merupakan
jenis saraf sensorik, 5 pasang merupakan jenis saraf motorik, dan 4 pasang lain
memiliki jenis saraf gabungan (sensorik motorik).
2) Saraf spinal (Tulang
Belakang)
Saraf spinal merupakan saraf yang
menghubungkan bagian perifer tubuh dengan sumsum tulang belakang. Sistem saraf spinal
berjumlah 31 pasang yang disusun oleh jenis saraf gabungan (sensorik motorik). Berdasarkan
asal sarafnya, sistem ini terdiri dari 8 pasang saraf leher, 12 pasang saraf punggung
(thoraks), 5 pasang saraf pinggang (lumbal), 5 pasang saraf pinggul (sacral),
dan 1 pasang sarah ekor (koksigeal).
b. Sistem Saraf Tak Sadar
(Otonom)
Sistem saraf tak sadar atau yang dikenal
dengan sistem saraf otonom berfungsi untuk mengontrol aktivitas tubuh yang
tidak kita sadari. Serabut sarafnya dapat berhubungan langsung dari otak atau
sumsum tulanh belakang dengan organ yanh bersangkutan. Sistem saraf otonom
dibagi menjadi dua yaitu, sistem saraf simpatik dan parasimpatik, keduanya
memiliki efek yang bertolak belakang.
1) Sistem Saraf Simpatik
Sistem saraf simpatik membuat tubuh berada
dalam keadaan siaga. Beberapa efek yang ditimbulkan terhadap tubuh ketika
sistem saraf simpatik aktif antara lain adalah sebagai berikut :
- Melebarkan pupil mata
- Menghambat sekresi kelenjar ludah
- Mempercepat denyut jantung
- Merelaksasikan bronki di paru
- Menghambat aktivitas lambung dan usus
- Menghambat aktivitas pankreas
- Menghambat pengosongan kandung kemih
- Merangsang pelepasan glukosa dan hati
- Menghambat aktivitas kandung empedu
- Merangsang medulla oblongata
- Meningkatkan ejakulasi dan kontraksi vagina
SARAF SIMPATIK DAN PARASIMPATIK |
2) Sistem Saraf
Parasimpatik
Sistem saraf parasimpatik merukapan sistem
yang membuat tubuh berada dalam keadaan tenang dan rileks. Beberapa perubahan
yang akan terjadi ketika sistem ini aktif antara lain adalah sebagai berikut :
- Menyempitkan pupil mata
- Merangsang sekresi kelenjar ludah
- Memperlambat denyut jantung
- Mengkontraksikan bronki di paru
- Meningkatkan aktivitas lambung dan usus
- Meningkatkan aktivitas pankreas
- Merangsang pengosongan kandung kemih
- Menghambat pelepasan glukosa dan hati
- Meningkatkan aktivitas kandung empedu
- Menghambat medulla oblongata
- Menghambat ejakulasi dan relaksasi vagina
Nah itulah pembahasan kali
ini tentang Sistem Saraf pada Manusia. Semoga ilmunya dapat
bermanfaat. Apabila ada yang belum dimengerti silahkan sahabat menanyakannya
melalui kotak komentar di bawah ini. Kami akan berusaha merespon dengan cepat
dan tepat. Terimakasih telah berkunjung di ilmudasar.com, semoga hari anda
menyenangkan.
Wassalamualaikum J
Related Post
Pengertian, Struktur dan Fungsi HidungAssalamualaikumSelamat datang Kali ini kami akan berbagi ilmu pengetahuan tentng Pengertian, Struktur dan fungsi hidung ...
Pengertian dan Fungsi Sistem Indera Pada ManusiaAssalamualaikumSelamat datangMata, Telinga Hidung, Lidah, dan Kulit merupakan 5 organ yang tergabung ke dalam Sis ...
Pertumbuhan dan Perkembangan Makhluk HidupAssalamualaikum Selamat Datang :)Salah satu ciri dari setiap organisme yang ada di Bumi adalah tumbuh dan berkemba ...
Pengertian, Struktur, Fungsi dan Bagian ParuAssalamualaikumSelamat datangTerdapat beberapa sistem organ yang berperan sangat penting dalam kehidupan manusia. Salah ...
Pengertian, Struktur dan Fungsi FaringAssalamualaikum Selamat datangKali ini kami akan berbagi ilmu pengetahuan baru tentang Pengertian, Struktur dan Fungsi ...
Next
Previous
0 komentar: