Identitas
Nama : Puput Ajeng Mei Suri
NPM : 15320033
Prodi : Pendidikan Biologi
Kelas : Biologi A
Mata Kuliah : Telaah Biologi SMP
Materi : Sistem Reproduksi Manusia
Dosen Pengampu : Dr. MufahroyinM.Ta dan Agil Lepiyanto, M.Pd
Pertemuan : Kesebelas
NPM : 15320033
Prodi : Pendidikan Biologi
Kelas : Biologi A
Mata Kuliah : Telaah Biologi SMP
Materi : Sistem Reproduksi Manusia
Dosen Pengampu : Dr. MufahroyinM.Ta dan Agil Lepiyanto, M.Pd
Pertemuan : Kesebelas
Pengantar
Puji syukur saya ucapkan kepada Allah SWT yang
telah melimpahkan Rahmat, Taufik,
Hidayah serta kekuatan kepada saya sampai saat ini, sehingga saya dapat menyelesaikan
jurnal mata kuliah “Telaah Biologi SMP”.
Penyusunan ringkasan materi ini adalah sebagai
bukti bahwa saya telah menyelesaikan tugas ringkasan materi Telaah Biologi SMP
pertemuan ke-11 yang diampu oleh bapak Dr. Mufahroyin M.Ta dan bapak Agil
Lepiyanto, M.Pd.
Saya menyadari masih banyak kekurangan dan
kesalahan dalam penyusunan jurnal ini. Dan saya mengharapkan semoga makalah ini
dapat bermanfaat bagi para pembaca umumnya dan bagi saya.
Wassalamualaikumwr.wb
Metro, Desemberr 2016
Penulis
Substansi Kajian
a. Organ-organ
Penyusun Sistem Reproduksi Manusia
b. Penyakit pada Sistem Reproduksi Manusia
c. Beberapa Upaya
Pencegahan yang Dapat Dilakukan
Review Pembelajaran
Organ-organ Penyusun Sistem Reproduksi Manusia
1. Organ reproduksi pria
Secara umum organ
reproduksi pria terdiri atas testis, skrotum, vas deferens, kantong sperma,
epididimis, kelenjar prostat, urertra, dan penis. Berikut fungsi dari
bagian-bagian organ reproduksi pada pria.
Ø Testis
Testis berjumlah 1 pasang dan terletak di bawah rongga pelvis. Fungsi testis adalah untuk menghasilkan sel kelamin jantan (spermatozoa) dan hormon testosteron. Hormon testosteron berfungsi untuk menimbulkan tanda-tanda kelamin sekunder pada pria, di antaranya tumbuhnya kumis, suara membesar, dada bidang, dan lain-lain.
Testis berjumlah 1 pasang dan terletak di bawah rongga pelvis. Fungsi testis adalah untuk menghasilkan sel kelamin jantan (spermatozoa) dan hormon testosteron. Hormon testosteron berfungsi untuk menimbulkan tanda-tanda kelamin sekunder pada pria, di antaranya tumbuhnya kumis, suara membesar, dada bidang, dan lain-lain.
Ø Skrotum
Skrotum memiliki struktur yang berlipat-lipat dan berwarna gelap. Skrotum dapat mengkerut dan mengendur yang dipengaruhi oleh suhu. Fungsi skrotum adalah untuk tempat bergantungnya testis.
Skrotum memiliki struktur yang berlipat-lipat dan berwarna gelap. Skrotum dapat mengkerut dan mengendur yang dipengaruhi oleh suhu. Fungsi skrotum adalah untuk tempat bergantungnya testis.
Ø Epididimis
Epididimis adalah saluran yang berkelok-kelok yang terdapat di dalam skrotum. Fungsi dari epididimis adalah sebagai tempat pematangan dan penyimpanan sperma.
Epididimis adalah saluran yang berkelok-kelok yang terdapat di dalam skrotum. Fungsi dari epididimis adalah sebagai tempat pematangan dan penyimpanan sperma.
Ø Vas deferens
Vas deferens merupakan kelanjutan dari epididimis. Fungsi dari vas deferens adalah untuk menyalurkan sperma ke uretra dan sebagai tempat penyimpanan sperma sebelum dikeluarkan melalui penis.
Vas deferens merupakan kelanjutan dari epididimis. Fungsi dari vas deferens adalah untuk menyalurkan sperma ke uretra dan sebagai tempat penyimpanan sperma sebelum dikeluarkan melalui penis.
Ø Vesikula seminalis
Vesikula seminalis berfungsi untuk menyediakan sumber energi bagi sperma.
Vesikula seminalis berfungsi untuk menyediakan sumber energi bagi sperma.
Ø Kelenjar prostat
Fungsi dari kelenjar ini adalah menghasilkan cairan basa untuk melindungi sperma dari gangguan luar.
Fungsi dari kelenjar ini adalah menghasilkan cairan basa untuk melindungi sperma dari gangguan luar.
Ø Uretra
Uretra merupakan kelanjutan dari vas deferens. Fungsi dari uretra adalah untuk menyalurkan sperma dan urine menuju ke luar tubuh.
Uretra merupakan kelanjutan dari vas deferens. Fungsi dari uretra adalah untuk menyalurkan sperma dan urine menuju ke luar tubuh.
Ø Penis
Penis merupakan organ reproduksi luar pada pria yang berfungsi sebagai alat kopulasi. Penis dibagi menjadi dua bagian, yaitu batang dan kepala penis. Pada kepala penis terdapat preputium, yaitu kulit yang menutupi kepala penis yang diambil saat melakukan sunat.
Penis merupakan organ reproduksi luar pada pria yang berfungsi sebagai alat kopulasi. Penis dibagi menjadi dua bagian, yaitu batang dan kepala penis. Pada kepala penis terdapat preputium, yaitu kulit yang menutupi kepala penis yang diambil saat melakukan sunat.
2. Organ reproduksi wanita
Organ reproduksi pada wanita terdiri dari
ovarium, oviduk,tubafallopi, rahim, serviks, vulva, dan vagina. Berikut fungsi
dari bagian-bagian organ reproduksi pada wanita.
Ø Ovarium
Ovarium terletak di sebelah kiri dan kanan rongga perut bagian bawah. Setiap wanita memiliki 1 pasang ovarium. Fungsi dari ovarium adalah untuk pembentukan sel telur (ovum) dan menghasilkan hormon estrogen dan hormon progesteron.
Ovarium terletak di sebelah kiri dan kanan rongga perut bagian bawah. Setiap wanita memiliki 1 pasang ovarium. Fungsi dari ovarium adalah untuk pembentukan sel telur (ovum) dan menghasilkan hormon estrogen dan hormon progesteron.
Ø Oviduk/tuba fallopi atau saluran telur
Letaknya pada kanan dan kiri rahim sepanjang +10 cm. Oviduk berfungsi untuk menggerakkan ovum ke arah rahim dengan gerakan peristaltik. Salah satu ujung oviduk bermuara di rahim, sedangkan ujung yang lain merupakan ujung bebas dan terhubung ke dalam rongga abdomen.
Letaknya pada kanan dan kiri rahim sepanjang +10 cm. Oviduk berfungsi untuk menggerakkan ovum ke arah rahim dengan gerakan peristaltik. Salah satu ujung oviduk bermuara di rahim, sedangkan ujung yang lain merupakan ujung bebas dan terhubung ke dalam rongga abdomen.
Ø Rahim
Rahim disebut juga uterus. Rahim berbentuk seperti buah pear yang berongga dan berotot. Rahim manusia bertipe simpleks, artinya hanya mempunyai satu ruangan. Pada wanita yang belum pernah melahirkan, biasanya rahim berukuran panjang 7 cm dan 4 cm. Rahim bagian bawah mengecil dan dinamakan serviks uteri, sedangkan bagian yang besar disebut corpus uteri (badan rahim). Rahim berfungsi sebagai tempat untuk perkembangan embrio menjadi janin.
Rahim disebut juga uterus. Rahim berbentuk seperti buah pear yang berongga dan berotot. Rahim manusia bertipe simpleks, artinya hanya mempunyai satu ruangan. Pada wanita yang belum pernah melahirkan, biasanya rahim berukuran panjang 7 cm dan 4 cm. Rahim bagian bawah mengecil dan dinamakan serviks uteri, sedangkan bagian yang besar disebut corpus uteri (badan rahim). Rahim berfungsi sebagai tempat untuk perkembangan embrio menjadi janin.
Ø Serviks
Serviks disebut juga dengan mulut rahim. Serviks berfungsi untuk jalan keluarnya janin dari uterus menuju vagina dan jalan spermatozoza menuju uterus. Serviks memproduksi cairan berlendir sehingga membantu spermatozoa untuk mencapai uterus. Pada saat akan terjadi persalinan, saluran yang berdinding tebal ini akan menipis dan membuka.
Serviks disebut juga dengan mulut rahim. Serviks berfungsi untuk jalan keluarnya janin dari uterus menuju vagina dan jalan spermatozoza menuju uterus. Serviks memproduksi cairan berlendir sehingga membantu spermatozoa untuk mencapai uterus. Pada saat akan terjadi persalinan, saluran yang berdinding tebal ini akan menipis dan membuka.
Ø Vulva
Vulva terdiri atas mons pubis, labia, klitoris, daerah ujung luar vagina, dan saluran kemih. Mons pubis adalah gundukan jaringan lemak yang terdapat di bagian bawah perut. Labia adalah lipatan yang berbentuk seperti bibir yang terletak di dasar mons pubis. Labia terbagi menjadi dua bagian, yaitu labium mayor (bibir besar) dan labium minor (bibir kecil). Klitoris terletak pada pertemuan antara kedua labia minora dan dasar mons pubis. Klitoris mengandung saraf sensorik dan pembuluh darah.
Vulva terdiri atas mons pubis, labia, klitoris, daerah ujung luar vagina, dan saluran kemih. Mons pubis adalah gundukan jaringan lemak yang terdapat di bagian bawah perut. Labia adalah lipatan yang berbentuk seperti bibir yang terletak di dasar mons pubis. Labia terbagi menjadi dua bagian, yaitu labium mayor (bibir besar) dan labium minor (bibir kecil). Klitoris terletak pada pertemuan antara kedua labia minora dan dasar mons pubis. Klitoris mengandung saraf sensorik dan pembuluh darah.
3. Vagina
Vagina merupakan organ reproduksi luar yang berfungsi sebagai alat kopulasi pada wanita. Selain itu, vagina juga berfungsi sebagai jalan keluarnya bayi saat dilahirkan. Dalam vagina terdapat lendir yang dihasilkan oleh dinding vagina dan oleh suatu kelenjar, yaitu kelenjar bartholini.
Vagina merupakan organ reproduksi luar yang berfungsi sebagai alat kopulasi pada wanita. Selain itu, vagina juga berfungsi sebagai jalan keluarnya bayi saat dilahirkan. Dalam vagina terdapat lendir yang dihasilkan oleh dinding vagina dan oleh suatu kelenjar, yaitu kelenjar bartholini.
Penyakit pada Sistem Reproduksi Manusia
1. Kanker Vagina
Penyakit ini hanya menyerang wanita saja.
Kanker vagina sampai saat ini tidak diketahui penyebabnya dan kemungkinan
disebabkan oleh virus yang menyebabkan iritasi. Upaya pengobatannya dapat
dilakukan dengan kemoterapi dan bedah laser.
2. Gangguan
Menstruasi
Penyakit ini Juga hanya menyerang wanita saja.
Gangguan atau penyakit ini bisa berupa amenore primer dan juga amenore
sekunder. Amenore primer merupakan gejala dimana menstruasi tidak terjadi
hingga usia 17 tahun dan unsur seksual sekunder juga tidak berkembang.
Sementara itu, amenore sekunder adalah tidak proses menstruasi selama 3 hingga
6 bulan pada wanita yang telah mengalami siklus menstruasi sebelumnya.
3.Kanker
Serviks
Penyakit ini menyerang wanita. Kanker serviks
adalah kanker yang terjadi pada serviks (leher rahim) yang hampir semuanya
disebabkan oleh virus HPV (Human papilloma virus). Gejala awal berupa
pendarahan pada vagina yang baru muncul saat memasuki stadium lebih jauh.
Kanker serviks tidak menular. Penanganannya adalah dengan pengangkatan uterus,
oviduk, ovarium, sepertiga bagian atas vagina, dan kelenjar limfa panggul.
4. AIDS
Penyakit ini menyerang baik pria maupun
wanita. AIDS atau AcquiredImmunoDeficiencySyndrome adalah penyakit yang merusak
sistem imun pada manusia dengan menyerang sel darah putih. Sampai sekarang
penyakit ini belum bisa disembuhkan bahkan vaksinnya belum ditemukan sehingga
sangat berbahaya dan mematikan. AIDS disebabkan oleh virus HIV (Human immunodeficiency
virus). Virus ini menular lewat darah dan cairan kelamin baik melalui jarum
suntik, ASI, maupun melalui hubungan seksual.
5. Epididimitis
Penyakit ini menyerang pria. Epididimitis
adalah peradangan pada saluran epididimis yang disebabkan oleh infeksi atau
karena terkena penyakit menular seksual (PMS). Penyakit ini ditandai dengan
rasa nyeri disertai pembengkakan pada salah satu testis.
6. Sifilis
Penyakit ini menyerang pria. Sifilis adalah
penyakit kelamin yang disebabkan oleh bakteri Treponemapallidium yang ditandai
dengan berbagai gejala yaitu:
· Luka pada alat
kelamin, rektum, lidah, dan bibir.
· Pembengkakan getah
bening pada bagian paha.
· Bercak-bercak di
seluruh tubuh.
· Tulang dan sendi
terasa nyeri ruam pada tubuh terutama pada bagian tangan dan telapak kaki.
Gejala ini bisa hilang walaupun bakteri masih
terdapat di dalam tubuh. Bakteri ini dapat menyerang otak hingga mengalami
kebutaan dan gila. Penyakit ini dapat menular ke orang lain. Pengobatan dapat
dilakukan dengan antibiotik yang diberikan segera.
7. Herpes Genetalis
Herpes merupakan penyakit yang disebabkan oleh
infeksi virus herpes yang ditandai dengan rasa gatal dan sakit di sekitar alat
kelamin.
8. Hipogonadisme
Hipogonadisme merupakan penyakit yang
menyerang pria dan ditandai dengan penurunan fungsi testis. Penyebab penyakit
ini adalah adanya gangguan pada interaksi hormon yang menyebabkan infertilitas,
impotensi, dan tidak adanya tanda-tanda kepriaan. Penanganan penyakit hipogonadisme
adalah dengan terapi hormon.
9. Gonore
Penyakit gonore atau yang biasa disebut
kencing nanah disebabkan oleh bakteri. Gejala penyakit ini adalah keluarnya
cairan seperti nanah dari saluran kelamin, muncul rasa panas, dan sering buang
air kecil. Bakteri yang menyebabkan gonore dapat menyebar ke seluruh tubuh
sehingga menyebabkan rasa nyeri pada persendian dan dapat mengakibatkan
kemandulan. Gonore dapat disembuhkan dengan penggunaan antibiotik secara cepat.
10. Kanker
Ovarium
Kanker ovarium merupakan kanker yang menyerang
ovarium pada alat kelamin wanita. Gejala penyakit ini tidak jelas namun
biasanya ditandai oleh rasa pegal pada panggul, perubahan fungsi saluran
pencernaan, atau mengalami pendarahan abnormal pada vagina. Kanker ovarium
dapat ditangani dengan kemoterapi dan pembedahan.
11. Endometriosis
Endometriosis merupakan penyakit dimana
jaringan endometrium wanita berada di luar wilayah rahim yaitu ovarium, oviduk,
ataupun di jalur luar rahim wanita. Gejalanya adalah nyeri pada bagian perut, pinggang
sakit, dan rasa tidak nyaman berlebihan saat menstruasi.
12. Kanker Rahim
Kanker rahim (uterus) adalah kanker yang
sering terjadi di endometrium. Endometrium merupakan tempat dimana janin
tumbuh. Penyakit ini menyerang wanita yang berusia diantara 60 sampai 70 tahun.
13. Keputihan
Ada 2 macam keputihan, yaitu yang normal
dan yang tidak normal. Keputihan normal bila lendir berwarna bening, tidak
berbau, dan tidak gatal. Bila salah satu saja dari ketiga syarat tersebut tidak
terpenuhi berarti keputihan tersebut dikatakan tidak normal.
14. Infeksi
Vagina
Infeksi ini menyerang wanita usia produktif
terutama yang telah menikah. Penyebabnya adalah hubungan kelamin. Penyakit ini
ditandai dengan keputihan dan timbul gatal-gatal.
15. Hernia Inguinal
Hernia Inguinal merupakan gangguan atau
kelainan yang ditandai dengan sebagian usus terdorong menembus dinding
abdominal dan masuk ke selangkangan atau skrotum. Kelainan ini terlihat sebagai
suatu pembengkakan di daerah selangkangan. Kelainan ini dapat ditangani dengan
cara pembedahan.
16). Kandida
Kandida merupakan bermacam-macam jamur yang
hidup di saluran pencernaan, saluran kemih, dan genital. Jamur kandida yang
biasa menyebabkan infeksi adalah Kandida albikans. Gejala yang terjadi jika
infeksi terjadi pada vagina adalah gatal-gatal pada bagian kemaluan terutama
pada malam hari serta keluarnya cairan vagina berwarna pekat seperti keju
sampai dengan keruh encer. Jamur ini dapat menular melalui persetubuhan.
Penyakit ini dapat ditangani dengan obat anti jamur.
17. Penyempitan
Saluran Telur/Oviduk
Kelainan ini merupakan faktor bawaan atau
karena infeksi. Saluran telur yang sempit akan menyulitkan sperma untuk
mencapai bagian dalam oviduk. Akibatnya adalah terjadi kesulitan dalam proses
pembuahan.
18. Fibroadenoma
Fibroadenoma merupakan tumor jinak yang
ditandai dengan adanya benjolan kenyal pada payudara. Penyakit ini dapat
diobati dengan operasi.
19. Condyloma
Condyloma merupakan gangguan yang ditandai
dengan benjolan seperti bunga kol atau jengger ayam. Penyakit ini dikenal
sebagai kutil kelamin. Condyloma merupakan penyakit menular seksual yang
disebabkan oleh human papilloma virus (HPV). Pengobatan dapat dilakukan dengan
obat oles, obat suntik, atau operasi.
20. Kanker Prostat
Kanker prostat merupakan kanker yang
berkembang di bagian kelenjar prostat pada pria. Sel kanker prostat dapat
menyebar ke bagian tubuh lainnya terutama pada tulang dan lymphnode. Ciri-ciri
kanker prostat adalah kesulitan buang air kecil, rasa sakit di bagian prostat,
impotensi, dan lainnya.
21. Pseudohermaphrodite
Kelainan ini sangat langka.
Pseudohermaphrodite merupakan kelainan dimana bentuk alat kelamin seperti
laki-laki dan perempuan namun tidak sempurna. Kelaminnya memiliki penis yang
sangat kecil namun tidak memiliki testis. Bahkan pada beberapa bayi ditemukan
jaringan testis dan ovarium. Penyakit ini adalah bawaan sejak lahir.
22. Ejakulasi Dini
Ejakulasi dini merupakan gangguan dimana pria
tidak dapat mengendalikan proses ejakulasi.
23. Impotensi
Impotensi adalah gangguan pada laki-laki yang
membuat penis tidak dapat melakukan ereksi. Impotensi disebabkan oleh faktor
hormonal, faktor psikologis, atau emosional seseorang.
24. Mikropenis
Mikropenis merupakan kelainan pada laki-laki
dimana penis berukuran di bawah rata-rata.
25. Vulvovaginatis
Vulvovaginatis merupakan peradangan pada vulva
dan vagina yang menyebabkan keputiha. Penyakit ini disebabkan oleh berbagai
mikroorganisme.
Beberapa Upaya Pencegahan yang Dapat Dilakukan
Upaya pencegahan yang dapat dilakukan adalah :
1. Setelah buang air kecil atau besar
Usahakan untuk selalu
mencuci bagian luar alat kelamin dengan air dan sabun. Untuk wanita, siramlah
dengan air dengan arah depan ke belakang dan bukan sebaliknya. Hal ini untuk
mencegah masuknya kuman dari dubur ke vagina. Untuk pria, cukup hanya
membersihkan dengan air bersih.
2. Kebersihan pakaian dalam
Sepatutnya dalam
sehari, minimal mengganti pakaian dalam sebanyak dua kali untuk menjaga
kebersihan. Selain itu pilihlah bahan celana dalam yang dapat mudah menyerap
keringat, karena jika tidak jamur bisa menempel di alat kelamin. Hindari untuk
saling bertukar pakaian dalam dengan orang lain bahkan itu keluarga sendiri,
karena setiap orang memiliki kondisi kelamin yang berbeda.
3. Menggunakan toilet umum
Siramlah sebelum
menggunakan (flushing), hal ini untuk mencegah penularan jika ada pengguna
lainnya adalah penderita penyakit kelamin. Sebaiknya gunakan selalu air yang
keluar melalui keran atau tissu dan hindari penggunaan dari bak/ember, karena
menurut penelitian air yang tergenang di toilet umum mengandung 70% jamur
candidaalbicans (penyebab keputihan dan rasa gatal pada vagina).
4. Merawat rambut yang tumbuh di sekitar
alat kelamin
Hindari membersihkan
bulu di daerah kemaluan dengan cara mencabut karena akan ada lubang pada bekas
bulu kemaluan tersebut dan menjadi jalan masuk bakteri, kuman, dan jamur.
Selanjutnya dapat menimbulkan iritasi dan penyakit kulit. Perawatan bulu itu
disarankan untuk dirapikan saja dengan memendekkan, dengan gunting atau dicukur
tetapi sebelumnya menggunakan busa sabun terlebih dahulu dan menggunakan alat
cukur khusus yang lembut, dan sudah dibersihkan dengan sabun dan air panas.
Perlu diketahui setelah menggunakan simpan dalam tempat yang bersih dan kering,
jangan di tempat yang lembab dan jangan menggunakannya secara bergantian bahkan
dengan suami/isteri. Rambut-rambut tersebut berfungsi untuk kesehatan alat
kelamin, yaitu berguna untuk merangsang pertumbuhan bakteri baik yang melawan
bakteri jahat serta menghalangi masuknya benda asing kecil ke dalam vagina,
menjaga alat kelamin tetap hangat dan merupakan bantalan ketika berhubungan
seksual dan melindungi dari gesekan. Sehingga perlu rajin menjaganya agar tidak
menjadi sarang kutu dan jamur.
5. Pemakaian pantyliner
Pemakaian pantyliner
tidak dianjurkan digunakan setiap hari, sebaiknya Pantyliner hanya digunakan
ketika keputihan. Akan lebih baik jika membawa celana dalam pengganti daripada
menggunakan pantyliner tiap hari.
6. Hindari menggunakan celana dalam dan
celana jeans yang sangat ketat
Memakai celana dalam
dan celana jeans yang terlalu ketat di wilayah selangkangan dapat menyebabkan
kulit susah untuk bernafas dan akhirnya dapat menyebabkan daerah tersebut
berkeringat, lembab, mudah terkena jamur dan teriritasi. Pemakaian celana ketat
itu bagi pria dapat membuat peredaran darah yang tidak lancar dan membuat penis
serta testis dalam keadaan panas. Panas yang berlebihan oleh suhu, keringat dan
pakaian yang terlalu ketat, dapat menurunkan kualitas sperma.
7. Hindari untuk menggunakan minyak wangi/parfum
atau bedak menggunakan ke vagina
Vagina memiliki
tingkat keasaman sendiri yang sebaiknya tidak dirusak oleh masuknya
cairan-cairan yang mengandung bahan-bahan kimia yang tidak cocok untuk kultur
di permukaan atau di dalam vagina. Jika alat kelamin Anda terasa berbau tidak
enak, Anda harus memperbaiki cara Anda merawat dan membersihkannya, dan
tentunya bukan dengan cara menyemprotkan parfum.
8. Jangan malas mengganti pembalut
Bagi para wanita yang
sedang menstruasi/haid untuk tidak malas mengganti pembalut karena ketika
menstruasi kuman-kuman mudah untuk masuk dan pembalut yang telah ada gumpalan
darah merupakan tempat berkembangnya jamur dan bakteri. Usahakan untuk
mengganti setiap 4 jam sekali, 2-3 kali sehari atau sudah merasa tidak nyaman.
Jangan lupa bersihkan vagina sebelumnya ketika mengganti pembalut.
9. Hindari prilaku seks bebas
Tidak melakukan
Hubungan seksual dengan yang bukan pasangan yang sah. Kalau terpaksa
melakukannya, gunakan kondom. Berganti-ganti pasangan membuat Anda rentan pada
penyakit menular seksual dan HIV/AIDS. Bila pasangan sah nya menderita penyakit
kelamin, pergunakanlah kondom dan segeralah berobat bersama ke dokter.
10. Pemeriksaan rutin
Usahakan untuk selalu
melakukan pemeriksaan rutin ke dokter.
Kesimpulan
Organ sistem
reproduksi dibagi menjadi 2 yaitu organ reproduksi pria dan wanita.
Bagian-bagian pada organ reproduksi pria dan wanita berbeda-beda dan memiliki
fungsi yang berbeda pula. Banyak sekali penyakit yang menyerang sistem
reproduksi manusia, seperti AIDS, kandida, kanker vagina, kanker prostat,
kanker rahim dan yang lain sebagainya. cara atau upaya pencegahan penyakit
sistem reproduksi manusia antara lain: menjaga kebersihan pakaian dalam,
hati-hati dalam memakai toilet umum, menghindari penggunaan parfum pada alat
kelamin, menghindari penggunaan celana dalan dan celana jeans ketat dan lain
sebagainya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar