Jurnal Pewarisan Sifat
A. IDENTITAS
Nama :
Aprilia Wulandari
NPM :
15320026
Prodi :
Pendidikan biologi
Kelas :
A
Mata kuliah :
Telaah biologi
Dosen pengampau :
Dr. Muhfahroyin M.Ta. dan Agil Lepiyanto ,M.Pd
Pertemuan-ke :
9 (sembilan)
B. KATA
PENGANTAR
Puji dan
syukur kami panjatkan kepada Allah SWT , Tuhan Yang Maha Esa. Berkat limpahan
karunia-Nya , kami dapat menyelesaikan tugas jurnal Telaah Biologi SMP. Tanpa
ridha dan kasih sayang serta petunjuk dari-Nya mustahil tugas ini dapat
terselesaikan . Kami tidak hanya bersyukur kepada-Nya saja tetapi kami
mengucapkan terima kasih kepada teman-teman yang telah membantu kami . Kami
membuat jurnal ini bertujuan untuk menyelasaikan tugas yang diberikan oleh
dosen . Dari pembuatan jurnal ini tidak hanya menyelesaikan tugas , tetapi
bertujuan menambah pengetahuan dan wawasan kita yang berkaitan dengan Pewarisan
Sifat. Kiranya jurnal ini bisa menambah pengetahuan bagi pembaca . Meski begitu
, penulis sadar bahwa jurnal ini perlu untuk dilakukan perbaikan dan
penyempurnaan . Untuk itu , saran dan kritik yang membangun dari pembaca akan
kami terima dengan senang hati.
Penyusun
Aprilia
Wulandari
C. SUBTANSI
KAJIAN
1. Kromosom dan Gen
2. Hukum Penurunan Sifat Mendel
3. Cara Mencari Jumlah dan Macam Gamet
4. Penurunan Sifat pada Manusia
D. Review Pembelajaran
PEWARISAN
SIFAT
A. Teori Pewarisan Sifat.
Pewarisan
sifat atau yang lebih dikenal dengan Hereditas
merupakan suatu pewarisan sifat dari induk kepada keturunannya. Ilmu yang
mempelajari tentang pewarisan sifat disebut dengan Genetika. Genetika
adalah ilmu keturunan yang mempelajari bagaimana sifat-sifat pada organisme
diturunkan kepada keturunannya. Pewarisan sifat itu dapat ditentukan oleh Kromosom dan Gen.
1. Teori Embrio
Teori ini
dikemukakan oleh Willam Harvey, 1578-1657
yang menyatakan bahwa semua hewan berasal dari telur. Pernyataan ini
diperkuat oleh Raider de Graff (1641-1673) peneliti pertama yang mengenal
bersatunya sel sperma dengan sel telur. Sel sperma dan Sel telur yang akan
membentuk embrio. Rainer de Graff menyatakan bahwa Ovarium pada burung sama
dengan Ovarium pada kelinci.
2. Teori Preformasi
Teori ini
dikemukakan oleh Jan Swammerdan, 1637-1689 yang menyatakan bahwa telur
mengandung semua generasi yang akan dating sebagai miniatur yang telah
terbentuk sebelumnya.
3. Teori Epigenesis Embriologi
Teori ini
dikemukakan oleh CF.Wolf , 1738-1794, yang menyatakan bahwa ada kekuatan vital
dalam tubuh organisme dan kekuatan ini menyebabkan pertumbuhan embrio menurut
pola perkembangan sebelumnya.
4. Teori Plasma Nutfah
Teori ini
dikemukakan oleh J.B. Lamarck, 1744-1829 yang menyatakan sifat yang terjadi
karena rangsangan yang terjadi dari luar
(Lingkungan) terhadap struktur dan fungsi organ yang diturunkan pada generasi
berikutnya.
5. Teori Pengenesis
Teori ini
dikemukakan oleh C.R Darwin 1882-1980 yang menyatakan bahwa setiap bagian tubuh
dewasa menghasilkan benih-benih kecil yang disebut gemuaia.
B. Hukum Pewarisan Sifat.
Dari
teori-teori yang menjelaskan tentang Pewarisan sifat di atas masih belum ada
yang menjelaskan adanya hukum yang mengatur penurunan sifat. Kemudian seorang
Biarawan dari Austria yang bernama Gregor Mandel (1822-1844) melakukan berbagai
percobaan tentang penyilangan dengan berbagai jenis tanaman. Mendel melakukan
penyilangan terhadap Kacang Ercis (Pisum Sativum) yang mempunyai sifat sebagai
berikut:
1. Memiliki pasangan-pasangan sifat
yang kontras
2. Dapat melakukan Autogami atau
perkawinan sendiri
3. Mudah disilangkan
4. Mempunyai keturunan yang banyak
5. Mempunyai daur hidup yang pendek
Dalam
percobaannya Mendel melakukan perkawinan silang dengan menyerbukkan sendiri
antara dua variates Ercis berbunga ungu
dengan Ercis berbunga putih sebagai induk-induknya. Turunan hasil persilangan
ini disebut Hibrid. Sedangkan proses
perkawinan silang sendiri disebut Hibridisasi.
Dalam
percobaan awalnya, Mendel menyilangkan galur murni Kacang Ercis untuk satu
sifat beda yang berlawanan. Galur murni dari tanaman induk disebut sebagai
generasi P (Parental), sedangkan
turunan pertama dari hasil penyilangan disebut generasi F1 (filial), dan generasi kedua dari hasil
penyerbukan sendiri disebut generasi F2. Hasil penyilangan satu sifat beda
tersebut pada generasi pertamanya tidak menunjukkan campuran dari sifat
induknya, tetapi menunjukkan sifat dari salah satu induknya. Sementara pada
generasi berikutnya sifat yang muncul pada generasi pertama akan muncul ¾
bagian, sedangkan sifat induknya yang tidak muncul pada generasi pertamanya
akan muncul pada generasi kedua sebesar ¼ bagian sehingga rasionya 3:1.
Dari hasil
percobaan yang diperolehnya, Mendel menyusun beberapa HIpotesis, yaitu:
a. Setiap sifat pada organisme
dikendalikan oleh satu pasang faktor keturunan, satu dari induk jantan dan satu
dari induk betina.
b. Setiap pasang faktor keturunan
menunjukkan bentuk alternatif sesamanya. Misalnya tinggi atau rendah, bulat
atau keriput, kuning atau hijau. Kedua bentuk alternatif ini disebut alel.
c. Bila pasangan faktor itu terdapat
bersama-sama dalam satu tanaman, faktor dominasi akan menutup faktor resesif.
d. Pada waktu pembentukan gamet,
pasangan faktor atau masing-masing alel akan memisah secara bebas.
e. Individu murni memiliki alel sama,
yaitu dominin saja atau resesif saja.
Dari hasil
Hipotesis diatas. Mendel membuat hukum yang terkenal dengan Hukum Mendel I (Hukum Segregasi),
yaitu: Bahwa alel-alel akan berpisah secara
bebas dari diploid menjadi haploid pada saat pembentukan gamet. Dan Hukum Mandel II (Hukum kebebasan
untuk memilih/pengelompokan secara bebas), yaitu: Bahwa dalam suatu perkawinan/persilangan yang menyangkut dua
atau lebih pasangan sifat berbeda maka pewarisan dari masing-masing pasangan
faktor sifat-sifat tersebut adalah bebas
sendiri.
Alel
dominan disimbolkan dengan huruf kapital, sedangkan alel resesif disimbolkan
dengan huruf kecil. Organisme yang memiliki pasangan alel identik disebut homozigot, sedangkan jika organisme
mempunyai alel yang berbeda disebut heterozigot.
Alel homozigot dapat berupa homozigot dominan ataupun resesif. Susunan genetik
dari suatu sifat yang dikandung oleh suatu organisme disebut genotip, sedangkan suatu sifat yang di
ekspresikan oleh suatu oragnisme (bentuk luar suatu organisme) disebut fenotip.
2.1 Materi Genetik
Dahulu orang beranggapan bahwa sifat
seseorang diwariskan kepada keturunannya melalui darah yang mengandung
tunas-tunas dari berbagai alat tubuh (teori pangenensis).Teori ini dikeluarkan
oleh Charles Darwin (1809-1882). Oleh
karena itu, seseorang disebut berdarah Belanda untuk menunjukkan bahwa dia
adalah keturunan orang Belanda. Ternyata, pendapat itu tidak benar sejak Galton
(1822-1911) melalui eksperimennya membuktikan bahwa darah kelinci putih yang
dipindahkan ke tubuh kelinci hitam dan sebaliknya, ternyata tidak memunculkan
kelinci belang (hitam-putih). Contoh lain yang bisa kita cermati pada masa
sekarang ini bahwa pernyataan atau pendapat itu salah, orang yang menerima
transfusi darah dari orang lain, sifatnya tidak menampakkan sifat baru sesuai
dengan sifat orang yang mendonorkan darahnya. Akhirnya teori ini pun gugur.
Keturunan merupakan hasil
perkembangbiakan secara generatif yang didahului oleh peristiwa peleburan inti
gamet jantan dengan inti gamet betina. Di dalam inti sel terdapat kromosom,
dan di dalam kromosom terdapat gen. Dengan demikian, individu baru hasil
perkembangbiakan generatif membawa sifat-sifat kedua induknya. Lalu apakah yang
dimaksud dengan gen? Apa pula yang dimaksud dengan kromosom. Supaya lebih mudah
memahami materi genetik, marilah kita simak uraian berikut!
1. Kromosom
Kromosom
adalah benang-benang halus yang berfungsi sebagai pembawa informasi genetis
kepada keturunannya. Jika sel yang sedang aktif untuk membelah dilihat di bawah
mikroskop biasa, maka akan terlihat benang-benang kromatin. Benang tersebut
memendek, menebal, dan mudah menyerap zat warna sehingga tampak seperti benang
halus.
Kromosom
pada manusia dan makhluk hidup yang berkembang biak secara seksual dapat
dibedakan menjadi dua, yaitu sebagai berikut.
a.
Autosom yaitu kromosom yang mengatur sifat-sifat tubuh selain jenis kelamin.
Kromosom tubuh (autosom) manusia ada 22 pasang atau berjumlah 44 buah.
b.
Gonosom atau kromosom seks, yaitu kromosom yang khusus menentukan jenis
kelamin. Kromosom seks manusia berjumlah satu pasang atau 2 buah. Seorang
laki-laki mempunyai kromosom XY, sedangkan seorang wanita mempunyai kromosom
XX.
Dengan
demikian jumlah kromosom pada manusia adalah 23 pasang atau 46 buah. Kromosom
laki-laki ditulis 44AA + XY, sedangkan kromosom wanita ditulis 44AA + XX.
Setiap
spesies makhluk hidup memiliki kromosom yang khas dan tetap. Jumlah kromosom
antara jenis yang satu dengan yang lain berbeda sebagaimana dalam tabel
berikut.
Ada
bermacam jenis kromosom, yaitu:
a. Kromosom homolog
Kromosom
homolog adalah kromosom yang berpasangpasangan, selalu mempunyai bentuk,
panjang, letak sentromer, dan struktur yang sama atau hampir sama.
Sentromer
adalah kepala atau pusat kromosom, letaknya ada yang di tengah, ujung, dan
sepertiga panjang kromosom. Pada tubuh manusia terdapat 46 kromosom, terdiri
atas 23 kromosom berpasangan (homolog). Setiap pasang kromosom homolog adalah
satu macam, sehingga kromosom sel tubuh manusia terdiri atas 23 macam.
b. Kromosom diploid (2n)
Ploid
adalah jumlah perangkat kromosom, jadi kromosom diploid adalah dua perangkat
kromosom. Kromosom diploid terjadi karena kromosom selalu berpasangan
(homolog), maka di dalam setiap inti sel tubuh terdapat dua set atau dua
perangkat kromosom (diploid).
c. Kromosom haploid (n)
Haploid
adalah kromosom yang tidak memiliki pasangan atau hanya memiliki seperangkat
kromosom. Pada waktu pembentukan sel kelamin, sel induk kelamin membelah secara
meiosis sehingga sel kelamin mengandung kromosom setengah dari jumlah kromosom
sel induknya. Jadi, kromosom sel kelamin manusia tetap mengandung 23 kromosom
tetapi tidak berpasangan.
Pada
saat terjadi pembuahan, kromosom sel kelamin bergabung dalam zigot. Kromosom
yang disumbangkan adalah kromosom haploid, kemudian kromosom haploid
berpasangpasangan membentuk kromosom homolog, kemudian zigot menjadi diploid.
Selanjutnya zigot membelah secara mitosis berulang kali sehingga dihasilkan
tubuh manusia seutuhnya. Pada masa pubertas kelenjar kelamin akan membentuk sel
kelamin yang mengandung seperangkat kromosom (haploid).
Berdasarkan
letak sentromernya kromosom dibedakan menjadi 4bentuk, yaitu matasentrik,
submetasentrik, akrosentrik, dan telosentrik.
a. Metasentrik, yaitu sentromer terletak di tengah bentuknya seperti huruf V.
b. Submetasentrik, letak sentromer mengarah ke salah
satu ujung kromosom, bentuknya seperti huruf J.
c. Akrosentrik, letak sentromer dekat ujung
kromosom sehingga membagi kromosom menjadi 2 lengan, yaitu satu pendek dan
lengan yang lainnya sangat panjang.
d. Telosentirk, letak sentromer di ujung kromosom sehingga
kromosom hanya mempunyai satu lengan.
2. Gen
Gen
adalah bagian kromosom atau satu kesatuan kimia dalam kromosom yang
mengendalikan ciri genetis suatu makhluk hidup. Gen bersifat menurun dari induk
kepada anaknya.
Istilah
gen pertama kali dikemukakan oleh W. Johansen. Fungsi gen antara lain sebagai
berikut.
a. Mengatur perkembangan dan metabolisme individu.
b. Menyampaikan informasi genetik dari satu generasi ke generasi berikutnya.
c. Sebagai zarah tersendiri dalam kromosom.
a. Mengatur perkembangan dan metabolisme individu.
b. Menyampaikan informasi genetik dari satu generasi ke generasi berikutnya.
c. Sebagai zarah tersendiri dalam kromosom.
Gen
berperan untuk menentukan pewarisan sifat seperti rasa, warna, dan bentuk. Gen
terdapat di dalam kromosom, dan menempati tempat-tempat tertentu yaitu di dalam
lokus-lokus kromosom. Pada sel eukariotik, kromosom berada di dalam inti sel.
Kromosom mempunyai sifat mudah menyerap warna, sehingga dalam sel yang sedang
membelah, kromosom dapat kamu lihat dengan menggunakan mikroskop biasa. Akan
tetapi untuk mempelajari struktur halusnya, tetap harus digunakan mikroskop
elektron. Pada saat sel tidak sedang membelah, kromosm berbentuk benang-benang
halus yang disebut benang-benang kromatin.
Pembelahan
kromosom akan terjadi pada saat sel akan membelah. Sebelum pembelahan kromosom,
akan terjadi penggandaan gen yang terdapat di dalam kromosom. Jadi, urutannya
adalah penggandaan gen, pembelahan kromosom, dan pembelahan sel.
Susunan
gen yang menentukan sifat-sifat suatu individu disebut genotipe. Kemudian
genotipe akan memunculkan sifatsifat fenotipe. Genotipe adalah sifat makhluk
hidup yang tidak tampak sehingga tidak bisa diamati dengan indera. Sifat ini
biasanya disimbolkan dengan sepasang huruf, misalnya gen rambut lurus
disimbolkan dengan LL, gen warna merah disimbolkan dengan MM, gen buah bulat
disimbolkan dengan BB, dan sebagainya.
Simbol
genotipe tidak hanya menggunakan huruf besar tetapi juga huruf kecil. Huruf
besar berarti sifat dominan, sedangkan huruf kecil berarti sifat resesif.
Misalnya TT berarti sifat tinggi, dan tt berarti sifat rendah. Sifat tinggi
akan mendominasi sifat rendah sehingga jika dikawinkan menghasilkan keturunan
yang bersifat tinggi (Tt). Contoh lain misalnya, sifat warna merah pada bunga
dominan terhadap sifat warna putih sehingga warna merah disimbolkan dengan M
dan warna putih disimbolkan dengan m.
Genotipe
yang tersusun dari sifat dominan saja (AA) atau resesif saja (aa) disebut
homozigot. Sedangkan genotipe yang tersusun dari sifat dominan dan resesif (Aa)
disebut heterozigot.
Fenotipe
adalah sifat makhluk hidup yang tampak sehingga bisa diamati oleh alat indra.
Misalnya rasa buah manis, rambut lurus, bentuk buah bulat, dan tinggi rendahnya
badan. Fenotipe ditentukan oleh faktor genotipe dan lingkungan.
Tabel
genotipe dan fenotipe pada buah yang memiliki rasa manis dominan
Simbol
|
Genotipe
|
Fenotipe
|
MM
|
Dominan homozigot
|
Manis
|
mm
|
Resesif homozigot
|
Asam
|
Mm
|
Heterozigot
|
Manis, karena M
dominan
|
B. Persilangan Monohibrid dan Dihibrid
Persilangan
adalah proses menggabungkan dua sifat yang berbeda dan diharapkan mendapatkan sifat
yang baik bagi keturunannya. Orang yang pertama kali menyelidiki perkawinan
silang dan menganalisa hasilnya dengan teliti ialah Gregor Mendel. Ia
mengumpulkan beberapa jenis kacang ercis (Pisum sativum) untuk dipelajari
perbedaannya satu sama lain dan melakukan percobaan perkawinan silang pada
tanaman ercis tersebut. Alasan Mendel memilih tanaman kacang ercis adalah
sebagai berikut.
sebagai berikut.
1. Tanaman ini hidupnya tak lama
(merupakan tanaman setahun), mudah tumbuh, dan mudah disilangkan.
2. Memiliki bunga sempurna artinya
dalam bunganya terdapat benang sari (alat kelamin jantan) dan putik (alat
kelamin betina), sehingga biasanya terjadi penyerbukan sendiri. Perkawinan
silang dapat dilakukan oleh pertolongan manusia. Penyerbukan sendiri yang
berlangsung beberapa generasi terus-menerus akan menghasilkan galur murni yaitu
keturunan yang selalu memiliki sifat yang sama dengan induknya.
3. Tanaman ini memiliki tujuh sifat
dengan perbedaan yang menyolok, seperti batang tinggi lawan kerdil, buah
polongan berwarna hijau lawan kuning, bunga berwarna ungu lawan putih, bunganya
terletak aksial (sepanjang batang) lawan terminal (pada ujung batang), biji
yang masak berwarna hijau lawan kuning, permukaan biji licin lawan berkerut,
dan warna kulit biji abu-abu lawan putih.
Pada
saat itu, Mendel belum mengetahui bentuk dan susunan kromosom dan gen sebagai
pembawa sifat. Mendel menyebut bahan keturunan itu sebagai faktor tertentu.
Sekarang kamu mengetahui bahwa faktor penentu itu adalah gen. Dengan
diketemukannya kromosom (yaitu benda-benda halus berbentuk batang lurus atau
bengkok di dalam sel), maka Wilhelm Roux berpendapat bahwa kromosom ialah
pembawa sifat keturunan. Pendapat ini diperkuat oleh eksperimen T. Boveri dan
W.S. Sutton (1902) yang membuktikan bahwa gen ialah bagian dari kromosom. Teori
ini dikenal dengan teori kromosom. Kemudian diketahui juga bahwa gen diwariskan
dari orang tua kepada keturunannya lewat gamet atau sel kelamin.
Dalam
suatu persilangan perlu diketahui terlebih dahulu istilah-istilah yang
digunakan. Istilah-istilah dalam persilangan dapat kamu pahami pada uraian
berikut.
§ Pariental (P), artinya induk atau orang tua.
§ Filial (F), artinya keturunan.
☯ keturunan pertama (F1) = anak,
☯ keturunan kedua (F2) = cucu
☯ keturunan pertama (F1) = anak,
☯ keturunan kedua (F2) = cucu
§ Genotipe adalah sifat-sifat menurun yang tidak nampak
dari luar, disimbolkan dengan pasangan huruf.
Contoh: AA, Aa, aa, AABB,dan AaBB.
Contoh: AA, Aa, aa, AABB,dan AaBB.
§ Gamet adalah sel kelamin dan berasal dari genotipe.
Contoh: genotipe Aa, gametnya A dan a.
Contoh: genotipe Aa, gametnya A dan a.
§ Fenotipe adalah sifat menurun yang nampak dari luar. Contoh:
buah besar, buah kecil, rasa manis, rasa asam, batang tinggi, dan batang
pendek.
§ Dominan adalah sifat-sifat gen yang selalu nampak atau
muncul, disimbolkan dengan huruf besar.
Contoh: AA, BB, dan CC.
Contoh: AA, BB, dan CC.
§ Gen resesif adalah sifat-sifat gen yang tidak selalu nampak
baru muncul apabila bersama-sama gen resesif lain, disimbolkan dengan huruf
kecil.
Contoh: aa, bb, dan cc.
Contoh: aa, bb, dan cc.
§ Homozigot adalah pasangan gen yang sifatnya sama.
Contoh: AA, aa, BB, bb, CC, dan cc.
Contoh: AA, aa, BB, bb, CC, dan cc.
§ Heterozigot adalah pasangan gen yang tidak sama.
Contoh: Aa, Bb, dan Cc.
Contoh: Aa, Bb, dan Cc.
1. Monohibrid
Persilangan
monohibrid adalah persilangan antara dua individu sejenis dengan memperhatikan
satu sifat beda. Misalnya persilangan antara rambutan yang berbuah manis dengan
rambutan yang berbuah masam, persilangan antara ayam berbulu putih dengan ayam
berbuluh hitam, manusia berkulit putih dengan manusia berkulit hitam, dan suami
yang bertubuh tinggi dengan istri yang bertubuh rendah. Persilangan
antara sesamanya dapat digambarkan dalam bentuk diagram. Diagram
tersebut dikenal sebagai diagram Punnett. Diagram Punnet berbentuk belah ketupat atau dapat juga horisontal seperti gambar dibawah ini.
antara sesamanya dapat digambarkan dalam bentuk diagram. Diagram
tersebut dikenal sebagai diagram Punnett. Diagram Punnet berbentuk belah ketupat atau dapat juga horisontal seperti gambar dibawah ini.
Pada
persilangan monohibrid terdapat test cross dan sifat intermediet.
a. Test Cross
Test
cross adalah penyilangan individu yang ingin diketahui genotipenya dengan
individu bergenotipe homozigot resesif. Hasil persilangan tersebut mempunyai
dua kemungkinan sebagai berikut.
1) Jika
tanaman bergenotipe BB disilangkan dengan tanaman bergenotipe bb (homozigot
resesif), maka akan menghasilkan keturunan yang bergenotipe Bb semuanya. Dengan
B = bulat, b = keriput. Jadi, semua keturunan memiliki biji bulat.
P (induk) : BB × bb
Garmet : B dan b
F1 (keturunan ke-1)
P (induk) : BB × bb
Garmet : B dan b
F1 (keturunan ke-1)
B
|
|
b
|
Bb
|
Genotipe
F1 : Bb
Jadi, keturunan yang dihasilkan Bb
Jadi, keturunan yang dihasilkan Bb
2) Jika
tanaman tersebut bergenotipe Bb disilangkan dengan tanaman bergenotipe bb
(homozigot resesif), maka akan menghasilkan keturunan bergenotipe Bb dan bb.
Coba kamu perhatikan penurunan sifat keturunan di bawah ini.
P (induk) : Bb × bb
Garmet : B, b dan b
F1 (keturunan ke-1)
P (induk) : Bb × bb
Garmet : B, b dan b
F1 (keturunan ke-1)
B
|
b
|
|
b
|
Bb
|
bb
|
Genotipe
F1 : Bb dan bb
Jadi, ada tanaman berbiji bulat dan ada tanaman berbiji keriput.
Jadi, ada tanaman berbiji bulat dan ada tanaman berbiji keriput.
Berdasarkan
tes cross yang dilakukan oleh Mendel, bisa mengetahui bahwa sifat bulat (B)
dominan terhadap sifat keriput (b) sehingga individu yang bergenotipe Bb
mempunyai fenotipe bulat, dan genotipe individu yang berfenotipe bulat adalah
BB dan Bb.
b.
Sifat intermediet
Sifat intermediet dipengaruhi oleh gen dominan yang tidak jenuh. Seperti yang dilakukan oleh Mendel terhadap tanaman Antirrhinum majus berbunga merah galur murni (MM) disilangkan dengan Antirrhinum majus berwarna putih galur murni (mm). Hasil keturunan yang didapatkan oleh Mendel adalah Antirrhinum majus yang berfenotipe warna merah muda, bukan berwarna merah meskipun genotipenya Mm. Coba kamu perhatikan penurunan sifat di bawah ini.
P (induk) : MM × mm
Gamet : M dan m
F1 (keturunan ke-1)
M
|
|
m
|
Mm
|
Genotipe
F1 : Mm
Jika
F1 disilangkan dengan sesamanya maka diperoleh:
P (induk) : Mm × Mm
Gamet : M, m dan M, m
F2 (keturunan ke-2)
P (induk) : Mm × Mm
Gamet : M, m dan M, m
F2 (keturunan ke-2)
M
|
Mm
|
|
M
|
MM
|
Mm
|
m
|
Mm
|
mm
|
Genotipe
F1 : MM, 2 Mm, mm
Fenotipe : Merah, merah muda, putih
Fenotipe : Merah, merah muda, putih
Pada
uraian sebelumnya, terlihat bahwa tanaman dengan bunga warna merah muda,
dikawinkan dengan tanaman bunga warna putih, akan menghasilkan satu tanaman dengan
bunga warna merah muda tanpa membawa sifat putih, dua tanaman dengan bunga
warna merah muda, tetapi membawa sifat putih, dan satu tanaman warna putih.
2. Persilangan dihibrid
Persilangan
dihibrid adalah persilangan dua individu sejenis dengan memperhatikan dua sifat
beda. Mendel telah melakukan percobaan dengan menyilangkan kacang ercis galur
murni yang mempunyai dua sifat beda, yaitu antara kacang ercis berbiji bulat
berwarna kuning (BBKK) dengan kacang ercis berbiji keriput berwarna hijau
(bbkk). Kedua kacang tersebut memiliki dua sifat beda yaitu bentuk dan warna
biji.
Penurunan
sifat dari kacang ercis berbiji bulat berwarna kuning (BBKK) dengan kacang
ercis berbiji keriput berwarna hijau (bbkk).
P (induk) : BBKK × bbkk
Gamet : BK dan bk
F1 (keturunan ke-1)
P (induk) : BBKK × bbkk
Gamet : BK dan bk
F1 (keturunan ke-1)
BK
|
|
bk
|
BbKk
|
Genotipe
F1 : BbKk
Fenotipe F1 : Biji bulat dan berwarna kuning
Fenotipe F1 : Biji bulat dan berwarna kuning
Jika
genotipe dari F1 disilangkan sesamanya, maka hasilnya adalah:
P (induk) : BbKk × BbKk
Gamet : BK, Bk, bK, bk dan BK, Bk, bK, bk
F2 (keturunan ke-2)
P (induk) : BbKk × BbKk
Gamet : BK, Bk, bK, bk dan BK, Bk, bK, bk
F2 (keturunan ke-2)
BK
|
Bk
|
bK
|
bk
|
|
BK
|
BBKK
|
BBKk
|
BbKK
|
BbKk
|
Bk
|
BBKk
|
BBkk
|
BbKk
|
Bbkk
|
bK
|
BbKK
|
BbKk
|
bbKK
|
BbKk
|
bk
|
BbKk
|
Bbkk
|
bbKk
|
bbkk
|
Genotipe
F2 : BBKK, BBkk, bbKK, bbkk, 2BBKk, 2BbKK,
4BbKk, 2Bbkk, 2bbKk
Fenotipe F2 : Biji bulat dan berwarna kuning, biji bulat berwarna hijau, biji keriput berwarna kuning, biji keriput berwarna hijau.
4BbKk, 2Bbkk, 2bbKk
Fenotipe F2 : Biji bulat dan berwarna kuning, biji bulat berwarna hijau, biji keriput berwarna kuning, biji keriput berwarna hijau.
C. Keuntungan Mengembangkan Bibit Unggul
Bibit
unggul adalah bibit tanaman atau hewan yang mempunyai sifat yang baik dari tanaman
atau hewan yang sejenis lainnya. Sifat unggul pada tanaman memiliki ciri-ciri
sebagai berikut.
1. Waktu berbuah atau produksinya
cepat.
2. Hasil produksinya banyak.
3. Rasa buahnya atau rasa hasil
produksinya enak.
4. Tahan terhadap hama dan gulma serta
penyakit.
5. Tahan terhadap perubahan iklim dan
kondisi tanah yang
bervariasi.
bervariasi.
6. Pohonnya pendek
Sifat
unggul pada hewan memiliki ciri-ciri sebagai berikut:
1. Tahan terhadap penyakit.
2. Tahan terhadap perubahan iklim.
3. Hasil produksinya berkualitas
tinggi.
Bibit
unggul dapat diperoleh dengan cara hibridisasi. Hibridisasi adalah mengawinkan
dua jenis hewan atau tumbuhan yang berbeda varietas dan memiliki sifat-sifat
unggul. Selain itu juga bisa didapat dengan cara mutasi gen dan inseminasi
buatan (kawin suntik). Keuntungan mengembangbiakkan tanaman dan hewan dengan
memperhatikan sifat unggul adalah sebagai berikut.
1. Dapat
menghasilkan produk yang bermutu tinggi.
Misalnya:
Misalnya:
§ Menghasilkan produk susu yang bermutu tinggi dari sapi yang
merupakan bibit unggul dari hasil penyilangan.
§ Daging yang berkualitas tinggi dari sapi Brahma dan ayam
pedaging broiler.
§ Menghasilkan beras yang bermutu tinggi dari padi unggul,
misalnya padi C, Gading, Centani, Remaja, dan padi unggul dari Philipina
seperti PB 5, PB 8, dan PB 36.
§ Menghasilkan rambutan yang berbuah manis dan besar serta
pohonnya rendah yang didapat dari hasil penyilangan.
2. Bisa
menghemat biaya dan tenaga kerja, misalnya teknologi tanam benih langsung yang
disebut TOT Tabela dengan menggunakan jenis padi Mamberomo dan Cibobas.
3. Dapat mempercepat produksi, misalnya padi unggul Mamberomo dan Cibobas yang masa panennya 2 minggu lebih cepat.
4. Tanaman dan hewan akan berumur panjang karena sifat unggulnya yang tahan terhadap penyakit dan iklim. Misalnya padi VUTW (Varietas unggul tahan wereng) dan padi IR 64.
3. Dapat mempercepat produksi, misalnya padi unggul Mamberomo dan Cibobas yang masa panennya 2 minggu lebih cepat.
4. Tanaman dan hewan akan berumur panjang karena sifat unggulnya yang tahan terhadap penyakit dan iklim. Misalnya padi VUTW (Varietas unggul tahan wereng) dan padi IR 64.
2.3 D. Pewarisan Sifat pada Manusia
Pada
manusia telah diketahui cukup banyak sifat yang diturunkan, misalnya albino, kemampuan
merasakan rasa pahit atau tes phenyl thiocarbamida (PTC), mata biru, rambut
ikal, ayan, dan kencing manis. Berikut ini beberapa contoh sifat dan penyakit
keturunan pada manusia dan cara pewarisannya.
1. Albino
Penderita
albino mempunyai gangguan pada pembentukan pigmen melanin, sehingga rambut dan
kulitnya berwarna putih (bule). Penglihatan penderita albino juga sangat peka
terhadap cahaya. Sifat albino dikendalikan oleh gen resesif a, sedangkan
alelnya gen A menentukan sifat yang normal. Jadi penderita albino mempunyai
genotipe aa, sedangkan orang yang normal mempunyai fenotipe AA atau Aa.
2. Sifat Pengecap PTC
Suatu
bahan kimia sintetis phenyl thiocarbamida (PTC) dapat digunakan untuk
menyelidiki apakah orang dapat merasakan rasa pahit atau tidak. Orang yang
dapat mengecap rasa pahitnya PTC disebut pengecap (taster), sedang yang tidak
merasakan pahitnya PTC disebut buta kecap (nontaster). Kemampuan untuk
merasakan rasa pahit ditentukan oleh gen dominan T, sehingga seorang pengecap
dapat mempunyai genotipe TT atau Tt. Alelnya resesif t menyebabkan orang tidak
merasakan pahitnya PTC. Jadi orang yang buta kecap memiliki genotipe tt.
3. Kencing Manis (Diabetes Melitus)
Kencing
manis atau sakit gula adalah suatu penyakit metabolisme pada tubuh manusia yang
disebabkan karena pankreas kurang menghasilkan insulin. Akibatnya kadar gula
dalam darah tinggi sekali dan sebagian dibuang melalui air kencing. Penyakit
kencing manis dapat membahayakan jiwa penderitanya, misalnya dapat
mengakibatkan luka sukar disembuhkan.
Dahulu
penyakit ini diduga disebabkan oleh pola makanan yang tidak teratur, tidur
tidak teratur, dan gaya hidup. Namun penyelidikan lebih lanjut diketahui bahwa
kencing manis disebabkan oleh kurangnya produksi insulin dari pankreas. Sifat
ini ditentukan oleh gen resesif d. Jika seseorang pada suatu waktu diketahui
menderita diabetes, sedangkan kedua orang tuanya normal, maka dapat dipastikan
bahwa kedua orang tua itu heterozigotik.
4. Golongan Darah
Hubungan
antara fenotipe dan genotipe golongan darah dapat digambarkan pada tabel
berikut.
Tabel
genotipe dan fenotipe pada golongan darah sistem ABO.
Fenotipe Golongan Darah
|
Genotipe
|
Kemungkinan Macam Sel Gamet
|
A
B AB 0 |
IAIA,IAI0
IBIB,IBI0 IAIB I0I0 |
IA, I0
IB, I0 IA, IB I0 |
4 macam
|
6 macam
|
3 macam
|
Berdasarkan
uraian tabel tersebut dapat dijelaskan bahwa keberadaan antigen A dikendalikan
oleh gen IA, antigen B dikendalikan gen IB. Gen I0 bersifat resesif terhadap
gen IA maupun gen IB.
5. Kelainan Bawaan pada Manusia Bersifat Menurun
Beberapa
kelainan pada manusia diturunkan melalui autosom atau kromosom seks baik
bersifat dominan ataupun resesif. Kelainan yang diwariskan melalui kromosom
seks antara lain buta warna dan hemofili. Kedua kelainan ini diwariskan melalui
kromosom X. Sedangkan penyakit keturunan yang diwariskan melalui autosom
dominan antara lain jari pendek (brakhidaktili), jari bergabung (sindaktilli),
dan jari lebih dari lima (polidaktili).
a. Buta Warna
Gen buta
warna terpaut pada kromosom X dan bersifat resesif (c). Gen normal (C) bersifat
dominan terhadap gen buta warna (c). Gen buta warna akan berpengaruh dan
menyebabkan buta warna ketika tidak bersama dengan gen normal (C). Maka
kemungkinan genotipe yang dapat terjadi sebagai berikut.
XcY : pria buta warna
XCY : pria normal
XCXC : wanita normal
XCXc : wanita pembawa sifat buta warna (karier)
XcXc : wanita buta warna
Jadi jika seorang pria buta warna menikah dengan wanita normal, kemungkinan keturunannya adalah sebagai berikut.
XcY : pria buta warna
XCY : pria normal
XCXC : wanita normal
XCXc : wanita pembawa sifat buta warna (karier)
XcXc : wanita buta warna
Jadi jika seorang pria buta warna menikah dengan wanita normal, kemungkinan keturunannya adalah sebagai berikut.
Hasilnya adalah XCXc yaitu wanita normal tetapi karier (membawa
sifat) buta warna dan XCY yaitu pria dengan penglihatan normal. Coba kamu buat
diagram perkawinan jika seorang pria buta warna menikah dengan wanita normal
tetapi karier buta warna.
b. Hemofili
Hemofili
ialah penya kit keturunan pada manusia yang menyebabkan darah sukar membeku
ketika terjadi luka. Hal ini disebabkan karena tidak adanya faktor pembeku darah.
Hemofili diwariskan melalui kromosom X dengan gen bersifat resesif
terhadap gen normal (H). Gen H dan gen h tersebut terpaut pada kromosom X,
bukan kromosom Y. Hemofili akan muncul jika gen h tidak bersama gen H. Sehingga
pria yang menderita hemofili akan memiliki kromosom seks dengan genotipe XhY.
Wanita hemofili tidak dijumpai karena bersifat letal (mati dalam kandungan).
Genotipe
yang mungkin terjadi ialah sebagai berikut.
XHY : pria normal
XhY : pria hemofili
XHXH : wanita normal
XHXh : wanita pembawa sifat hemofili (karier hemofili)
XhXh : wanita hemofili (bersifat letal/mati)
XHY : pria normal
XhY : pria hemofili
XHXH : wanita normal
XHXh : wanita pembawa sifat hemofili (karier hemofili)
XhXh : wanita hemofili (bersifat letal/mati)
Jika
seorang wanita normal karier menikah dengan pria normal, akan diperoleh
keturunan sebagai berikut.
Fenotipe
F1 adalah: XHXH : wanita normal
XHXh : wanita karier hemofili
XHY : pria normal
XhY : pria hemofili
Dari diagram di atas, tampak bahwa fenotipe yang dihasilkan adalah 75% normal dan 25% hemofili. Yang berfenotipe normal (75%) terdiri dari satu orang wanita normal, satu orang pria normal, dan satu orang wanita normal karier.
XHXh : wanita karier hemofili
XHY : pria normal
XhY : pria hemofili
Dari diagram di atas, tampak bahwa fenotipe yang dihasilkan adalah 75% normal dan 25% hemofili. Yang berfenotipe normal (75%) terdiri dari satu orang wanita normal, satu orang pria normal, dan satu orang wanita normal karier.
c. Jari Lebih (Polidaktili)
Polidaktili
ditentukan oleh gen dominan P, sedang alelnya resesif p menentukan jari normal.
Penderita polidaktili mempunyai jari tangan atau jari kaki (atau jari tangan
dan kaki) lebih dari 5.
E. Kesimpulan
Pewarisan
Sifat dapat di tentukan oleh Kromosom
dan Gen. Kromosom adalah struktur benang dalam inti sel yang bertanggung
jawab dalam hal sifat keturunan (Hereditas). Sedangkan Gen adalah unit terkecil yang terletak pada bagian Kromosom yang
disebut lokus. Fungsi Gen adalah menyampaikan informasi genetik kepada
keturunannya dan mngendalikan perkembangan dan metabolisme sel.