A. Identitas
· Nama : yuyun sri wahyuni
· NPM : 15320024
· Prodi : Pendidikan biologi
· Kelas : A
· Mata kuliah : Telaah biologi
· Dosen pengampau : Dr. Muhfahroyin M.Ta. dan Agil Lepiyanto ,M.Pd
· Pertemuan :3 (ke-tiga)
B. Pengantar
Assalamualaikum wr,wb
Dengan
mengucap syukur alhamdullilah atas kehadirat allah subhanahu wat’ala
yang telah memberikan rahmat karunianya, kepada saya sehingga saya dapat
menyelesaikan laporan hasil ringkasan materi Telaah Biologi Smp.
Penyusunan
ringkasan materi ini adalah sebagai bukti bahwa saya telah melaksanakan
dan menyelesaikan tugas ringkasan Materi Telaah Biologi Smp Pertemuan
ke31 dengan materi Sistem Pencernaan dan Pernafasan manusia.
Saya
menyadari bahawa penyusunan jurnal ini masih jauh dari kesempurnaan,
untuk itu kritik dan saran yang sifatnya membangun dari pembaca sangat
saya harapkan.
Harapan saya semoga penyusunan jurnal yang memuat pengetahuan yang didapat selama pertemuan ke- matakuliah Telaah Biologi Smp.
Wassalamualaikum Wr. Wb.
Penyusun,
yuyun sri wahyuni
C. Subtansi Kajian
- Makanan dan Fungsinya
- Organ-Organ Pencernaan
- Gangguan pada Sistem Pencernaan
- Organ-Organ Pernapasan
- Proses Pernapasan
6. Gangguan pada Sistem Pernapasan
D. Review Pembelajaran
Pencernaan
manusia adalah pencernaan yang mengubah bahan makanan menjadi molekul-molekul
yang dapat diserap usus. Prosesnya setelah makanan dimasukan ke dalam tubuh
mengalami sejumlah perubahan, pemasukan makan ke dalam tubuh dinamakan ingesti.
Proses pengubahan makanan menjadi molekul sederhana dinamakan digesti
(pencernaan) diikuti dengan proses absorpsi (penyerapan) dan proses
asimilasi (pembentukan zat), pengeluaran zat yang tidak berguna (dalam bentuk
ampas) dinamakan egesti. Pencernaan pada manusia secara umum dibagi dua
bagian yaitu : Pencernaan Makanan dan Alat-alat Pencernaan makanan dengan
mekanisme Pencernaan.
Secara lebih
jelasnya dapat dilihat dalam uraian berikut :
a. Pencernaan Makanan
a. Pencernaan Makanan
Makanan yang masuk ke dalam rongga mulut mengalami proses perubahan sebagai berikut :
- Proses mekanis, pemecahan oleh geligi dan pengadukan oleh lidah.
- Proses fisis, pelarutan oleh air atau cairan yang dikeluarkan kelenjar-kelenjar pencernaan makanan
- Proses kemis, pemecahan oleh enzim-enzim pencernaan yaitu mengubah molekul besar menjadi molekul kecil.
b. Alat-alat Pencernaan dan Mekanisme Pencernaan
Alat pencernaan makanan pada manusia dimulai dari mulut, kerongkongan (eksofagus), lambung, usus halus, usus besar, rectum, dan anus. Selain itu terdapat organ yang membantu sistem pencernaan yaitu pancreas, hati, dan kandung empedu.
1. Mulut
Didalam mulut makanan dicerna dengan bantuan gigi, lidah dan air liur (ludah). Dengan demikian di dalam mulut terjadi pencernaan mekanisme dan kimia.
a). Gigi
Gigi berfungsi untuk memotong, mengoyak, dan mengunyak makanan. Gigi yang baru tumbuh disebut gigi susu (dens lacteus) kemudian tumbuh menjadi gigi sulung (dens desidui) yang berjumlah 20 buah.
Sejak umur 6 sampai 14 tahun , berturut-turut gigi tersebut tanggal dan diganti dengan gigi tetap / permanen Gigi tetap jumlahnya 32 buah.
b) Lidah
Lidah berfungsi untuk mengaduk makanan, membantu mendorong makanan masuk menuju kerongkongan dan sebaga alat kecap.
c) Ludah
Air ludah berfungsi untuk memudahkan menelan, dan membantu mencernakan makanan juga sebagai pelindung selapung mulut terhadap panas, dingin, asam, dan basa.
Air ludah mengandung ezim ptialin yang befungsi memecah amilium menjad gula disakarida. Enzim ptialin disebut juga amilase yang bekerja dalam suasana netral dengan pH = 7.
Air ludah dihasilkan pada kelenjar ludah, ada 3 pasang kelenjar ludah, yaitu :
- Glandula parotis (kelenjar dekat telinga) menghasilkan ludah berbentuk cair (serosa).
- Glandula submaksilaris (kelenjar di rahang bawah),dan
- Glandula sublingualis (kelenjar di bawah lidah) keduanya menghasilkan getah yang mengandung air dan lendir.
2. Kerongkongan (esofagus)
Makanan yang terlah diproses di mulut selanjutnya diteruskan ke kerongkongan. Kerongkongan merupakan otot sepanjang kurang lebih 25 cm yang dindingnya tersusun atas otot
memanjang dan otot melingkar, secara bergantian otot-otot
tersebut mengerut sehingga mengakibatkan gerak peristaltik untuk mendorong
makanan bergerak ke arah lambung.
3. Lambung (ventrikulus)
3. Lambung (ventrikulus)
Lambung merupakan kantung besar yang terdapat di sebelah kiri rongga perut di bawah diafragma (sekat rongga dada).
Lambung terdiri dari:
- Kardiak, daerah lambung yang paling dekat dengan esofagus.
- Fundus, daerah lambung yang berbentuk membuat.
- Pylorus, bagian bawah lambung yang berdekatan dengan usus halus.
Dinding lambung terdiri atas lapisan-lapisan otot yang tersusun memanjang, melingkar dan menyerong. Karena konraksi otot tersebut makanan teraduk dan bercampur dengan getah lambung, hingga makanan dalam lambung berbentuk bubur (hime).
4. Usus Halus (Intestinum Tenue)
Usus Halus atau Intestinum Tenue terdiri dari 3 bagian yaitu :
- Duodenum (usus duabelajar jari) 25 Cm
- Yeyenum (usus kosong) 7 cm
- Ileum (usus penyerapan) 1 m
Pencernaan yang terjadi dalam usus halus berlangsung secara kimiawi atau secara enzimatis, jika makanan dari lambung (yang bersifat asam) masuk ke usus 12 jari (deudenum), dinding duodenum akan mensekresikan hormon sekretin dan kolesiskinin. Sikretin akan merangsang pankreas mengeluarkan getah pankreas, kolesosotokinin merangsang dinding usus mengeluarkan hormon enterokinin yang mempengaruhi pengeluaran getah usus, getah pankreas diproduksi di dalam organ pankreas yang disalurkan duodenum.
5. Usus Besar (kolon)
Bahan makanan yang tidak dapat dicernakan masuk ke dalam kolon, di dalam kolon sisa makanan dibusukan oleh bakteri (aschericia coli) menjadi fases. Di samping itu di dalam kolon juga terjadi penyerapan air yag masih tersisa pada makanan, sehingga fases menjadi padat.Gerak peristalic kolon mendorong fases sedikit demi sedikit mendekati poros usus (rektum), yang mengakibatkan timbul rangsangan untuk buang air besar (defekasi). Rangsanganny disebut gastrikolik.Antara usus halus dan usus besar terdapat saluran usus buntu, pada usus buntu terdapat umbai cacing (apendik). Pada apendiks ini sering terjadi peradangan yang disebut apendiksis atau radang usus buntu.
6. Anus
Anus adalah lubung pada bagian bawah tubuh manusia yang merupakan muara akhir dari saluran pencernaan, disebut lubang pelepasan (anus). Dinding anus terdiri dari dua lapis otot yang konsentrasinya sesuai kehendak manusia.
Gangguan-gangguan pada Sistem Pencernaan Manusia
ada beberapa gangguan sistem pencernaan yang sering terjadi pada manusia yang juga terkait dengan masalah kesehatan yaitu :
a. Gangguan pada mulut
Gangguan pada mulut yang umum terjadi pada manusia meliputi :
- Paratis, yaitu infeksi pada kelenjar parotis. Penyakit ini biasa disebut gondong.
- Xerostomia, adalah produksi air liur yang sangat sedikit.
b. Gangguan pada Lambung
Gangguan pada Lambung yang sering terjadi adalah :
Gangguan pada Lambung yang sering terjadi adalah :
- Gastrifis, timbulnya radang yang akut pada dinding lembung. Hal ini terjadi karena kita mengkonsumsi makanan yang kotor
- Ulkus. Timbulnya radang pada lambung, sementara makanan yang masuk sedikit
- Kolik, terjadi karena salah cerna akibat makanan yang masuk terlalu banyak
- Rusaknya sel-sel kelenjar getah lambung yang menyebabkan produksi getah lambung sedikit.
c. Gangguan pada usus
1) Diare, infeksi kuman pada kolon yang mengakibatkan pengaturan air pada fases terganggu, sehingga kerja kolon terpacu pada fases terlalu cepat keluar
2) Sembelit atau kontipasi, sulit buang air besar penyerapan air feses berlebihan
3) Apendisitis, yaitu apendeks yang meradan
4) Peritonitis, infeksi selaput rongga perut (pariostium).
1) Diare, infeksi kuman pada kolon yang mengakibatkan pengaturan air pada fases terganggu, sehingga kerja kolon terpacu pada fases terlalu cepat keluar
2) Sembelit atau kontipasi, sulit buang air besar penyerapan air feses berlebihan
3) Apendisitis, yaitu apendeks yang meradan
4) Peritonitis, infeksi selaput rongga perut (pariostium).
Sistem pernapasan pada manusia adalah sistem menghirup
oksigen dari udara serta mengeluarkan karbon dioksida dan uap air. Dalam proses
pernapasan, oksigen merupakan zat kebutuhan utama. Oksigen untuk pernapasan
diperoleh dari udara di lingkungan sekitar. Alat-alat pernapasan berfungsi
memasukkan udara yang mengandung oksigen dan mengeluarkan udara yang mengandung
karbon dioksida dan uap air. Tujuan proses pernapasan yaitu untuk memperoleh
energi. Pada peristiwa bernapas terjadi pelepasan energi. Sistem pernapasan
pada manusia mencakup dua hal, yakni saluran pernapasan dan mekanisme
pernapasan.
Saluran pernapasan atau tractus
respiratorius (respiratory tract) adalah bagian tubuh manusia yang
berfungsi sebagai tempat lintasan dan tampat pertukaran gas yang diperlukan
untuk proses pernapasan. Saluran ini berpangkal pada hidung atau mulut dan
berakhir pada paru-paru.
1. Alat Pernapasan Manusia
Berikut adalah bagian-bagian organ alat pernapasan
pada manusia.
1.1. Hidung (Cavum
Nasalis)
Selain sebagai salah satu organ alat pernapasan
manusia, hidung juga berfungsi sebagai salah satu dari 5 indera. Hidung
berfungsi sebagai alat untuk menghirup udara, penyaring udara yang akan masuk
ke paru-paru, dan sebagai indera penciuman.
1.2. Tekak (Faring)
Faring merupakan persimpangan antara rongga hidung ke
tenggorokan (saluran pernapasan) dan rongga mulut ke kerongkongan (saluran
pencernaan). Pada bagian belakang faring terdapat laring. Laring disebut pula
pangkal tenggorok. Pada laring terdapat pita suara dan epiglotis atau katup
pangkal tenggorokan. Pada waktu menelan makanan epiglotis menutupi laring
sehingga makanan tidak masuk ke dalam tenggorokan. Sebaliknya pada waktu
bernapas epiglotis akan membuka sehingga udara masuk ke dalam laring kemudian
menuju tenggorokan.
1.3.
Tenggorokan (Trakea)
Tenggorokan berbentuk seperti pipa dengan panjang
kurang lebih 10 cm. Di paru-paru trakea bercabang dua membentuk bronkus.
Dinding tenggorokan terdiri atas tiga lapisan berikut.
- Lapisan paling luar terdiri atas jaringan ikat.
- Lapisan tengah terdiri atas otot polos dan cincin tulang rawan. Trakea
tersusun atas 16–20 cincin tulang rawan yang berbentuk huruf C. Bagian
belakang cincin tulang rawan ini tidak tersambung
dan menempel pada esofagus. Hal ini berguna untuk mempertahankan trakea tetap terbuka. - Lapisan terdalam terdiri atas jaringan epitelium bersilia yang menghasilkan banyak lendir. Lendir ini berfungsi menangkap debu dan mikroorganisme yang masuk saat menghirup udara.
Selanjutnya, debu dan mikroorganisme tersebut didorong
oleh gerakan silia menuju bagian belakang mulut.
Akhirnya, debu dan mikroorganisme tersebut dikeluarkan
dengan cara batuk. Silia-silia ini berfungsi menyaring benda-benda asing yang
masuk bersama udara pernapasan.
1.4. Cabang
Tenggorokan (Bronkus)
Bronkus merupakan cabang batang tenggorokan. Jumlahnya
sepasang, yang satu menuju paru-paru kanan dan yang satu menuju paru-paru kiri.
Bronkus yang ke arah kiri lebih panjang, sempit, dan mendatar daripada yang ke
arah kanan. Hal inilah yang mengakibatkan paru-paru kanan lebih mudah terserang
penyakit. Struktur dinding bronkus hampir sama dengan trakea. Perbedaannya
dinding trakea lebih tebal daripada dinding bronkus. Bronkus akan bercabang
menjadi bronkiolus. Bronkus kanan bercabang menjadi tiga bronkiolus sedangkan
bronkus kiri bercabang menjadi dua bronkiolus.
1.5. Bronkiolus
Bronkiolus merupakan cabang dari bronkus. Bronkiolus
bercabang-cabang menjadi saluran yang semakin halus, kecil, dan dindingnya semakin
tipis. Bronkiolus tidak mempunyai tulang rawan tetapi rongganya bersilia.
Setiap bronkiolus bermuara ke alveolus.
1.6. Alveolus
Bronkiolus bermuara pada alveol (tunggal: alveolus),
struktur berbentuk bola-bola mungil yang diliputi oleh pembuluh-pembuluh darah.
Epitel pipih yang melapisi alveoli memudahkan darah di dalam kapiler-kapiler
darah mengikat oksigen dari udara dalam rongga alveolus.
1.7. Paru-paru
Paru-paru terletak di dalam rongga dada. Rongga dada
dan perut dibatasi oleh siuatu sekat disebut diafragma. Paru-paru ada dua buah
yaitu paru-paru kanan dan paru-paru kiri. Paru-paru kanan terdiri atas tiga
gelambir (lobus) yaitu gelambir atas, gelambir tengah dan gelambir bawah.
Sedangkan paru-paru kiri terdiri atas dua gelambir yaitu gelambir atas dan
gelambir bawah. Paru-paru diselimuti oleh suatu selaput paru-paru (pleura).
Kapasitas maksimal paru-paru berkisar sekitar 3,5 liter.
Udara yang keluar masuk paru-paru pada waktu melakukan
pernapasan biasa disebut udara pernapasan (udara tidal). Volume udara
pernapasan pada orang dewasa lebih kurang 500 nl. Setelah kita melakukan
inspirasi biasa, kita masih bisa menarik napas sedalam-dalamnya. Udara yang
dapat masuk setelah mengadakan inspirasi biasa disebut udara komplementer,
volumenya lebih kurang 1500 ml.
Setelah kita melakukan ekspirasi biasa, kita masih bisa menghembuskan napas sekuat-kuatnya. Udara yang dapat dikeluarkan setelah ekspirasi biasa disebut udara suplementer, volumenya lebih kurang 1500 ml.
Setelah kita melakukan ekspirasi biasa, kita masih bisa menghembuskan napas sekuat-kuatnya. Udara yang dapat dikeluarkan setelah ekspirasi biasa disebut udara suplementer, volumenya lebih kurang 1500 ml.
Walaupun kita mengeluarkan napas dari paru-paru dengan
sekuat-kuatnya ternyata dalam paru-paru masih ada udara disebut udara residu.
Volume udara residu lebih kurang 1500 ml. Jumlah volume udara pernapasan, udara
komplementer, dan udara suplementer disebut kapasitas vital paru-paru.
2. Proses Pernapasan Manusia
Urutan saluran pernapasan adalah sebagai berikut:
rongga hidung > faring > trakea > bronkus > paru-paru
(bronkiolus dan alveolus).
Proses pernapasan pada manusia dimulai dari hidung.
Udara yang diisap pada waktu menarik nafas (inspirasi) biasanya masuk melalui
lubang hidung (nares) kiri dan kanan selain melalui mulut. Pada saat
masuk, udara disaring oleh bulu hidung yang terdapat di bagian dalam lubang
hidung.
Pada waktu menarik napas, otot diafragma berkontraksi.
Semula kedudukan diafragma melengkung keatas sekarang menjadi lurus sehingga
rongga dada menjadi mengembang. Hal ini disebut pernapasan perut. Bersamaan
dengan kontraksi otot diafragma, otot-otot tulang rusuk juga berkontraksi
sehingga rongga dada mengembang. Hal ini disebut pernapasan dada.
Akibat mengembangnya rongga dada, maka tekanan dalam
rongga dada menjadi berkurang, sehingga udara dari luar masuk melalui hidung
selanjutnya melalui saluran pernapasan akhirnya udara masuk ke dalam paru-paru,
sehingga paru-paru mengembang.
Setelah melewati rongga hidung, udara masuk ke
kerongkongan bagian atas (naro-pharinx) lalu kebawah untuk selanjutnya
masuk tenggorokan (larynx).
Setelah melalui tenggorokan, udara masuk ke batang
tenggorok atau trachea, dari sana diteruskan ke saluran yang bernama bronchus
atau bronkus. Saluran bronkus ini terdiri dari beberapa tingkat percabangan dan
akhirnya berhubungan di alveolus di paru-paru.
Udara yang diserap melalui alveoli akan masuk
ke dalam kapiler yang selanjutnya dialirkan ke vena pulmonalis atau
pembuluh balik paru-paru. Gas oksigen diambil oleh darah. Dari sana darah akan
dialirkan ke serambi kiri jantung dan seterusnya.
Selanjutnya udara yang mengandung gas karbon dioksida
akan dikeluarkan melalui hidung kembali. Pengeluaran napas disebabkan karena
melemasnya otot diafragma dan otot-otot rusuk dan juga dibantu dengan
berkontraksinya otot perut. Diafragma menjadi melengkung ke atas, tulang-tulang
rusuk turun ke bawah dan bergerak ke arah dalam, akibatnya rongga dada mengecil
sehingga tekanan dalam rongga dada naik. Dengan naiknya tekanan dalam rongga
dada, maka udara dari dalam paru-paru keluar melewati saluran pernapasan.
Ringkasan jalannya Udara Pernapasan:
- Udara masuk melalui lubang hidung
- melewati nasofaring
- melewati oral farink
- melewati glotis
- masuk ke trakea
- masuk ke percabangan trakea yang disebut bronchus
- masuk ke percabangan bronchus yang disebut bronchiolus
- udara berakhir pada ujung bronchus berupa gelembung yang disebut alveolus (jamak: alveoli)
3. Bagian-Bagian Sistem Pernapasan Pada Manusia
Berikut adalah bagian-bagian anatomi sistem pernapasan
pada manusia. Semua penjelasannya menggunakan Bahasa Indonesia.

Berdasarkan gambar sistem pernapasan tersebut, kita
dapat menyimpulkan bahwa sistem pernapasan pada manusia terdiri dari:
- Hidung
- Rongga hidung
- Concha
- Langit-langit lunak
- Pharink
- Larink
- Trakea
- Rongga pleura
- Paru-paru kanan
- Paru-paru kiri
- Tulang rusuk
- Otot intercosta
- Diafragma
4. Jenis-Jenis Pernapasan Pada Manusia
Jenis-jenis pernapasan pada manusia dibagi menjadi dua
jenis. Yaitu pernapasan dada dan pernapasan perut.
4.1. Pernapasan
Dada
Pernapasan dada adalah pernapasan yang melibatkan otot
antartulang rusuk. Mekanismenya dapat dibedakan sebagai berikut.
- Fase inspirasi. Fase ini berupa berkontraksinya otot antartulang rusuk sehingga rongga dada membesar, akibatnya tekanan dalam rongga dada menjadi lebih kecil daripada tekanan di luar sehingga udara luar yang kaya oksigen masuk.
- Fase ekspirasi. Fase ini merupakan fase relaksasi atau kembalinya otot antara tulang rusuk ke posisi semula yang dikuti oleh turunnya tulang rusuk sehingga rongga dada menjadi kecil. Sebagai akibatnya, tekanan di dalam rongga dada menjadi lebih besar daripada tekanan luar, sehingga udara dalam rongga dada yang kaya karbon dioksida keluar.
Mekanisme inspirasi pernapasan dada sebagai berikut:
Otot antar tulang rusuk (muskulus intercostalis
eksternal) berkontraksi --> tulang rusuk terangkat (posisi datar) -->
Paru-paru mengembang --> tekanan udara dalam paru-paru menjadi lebih kecil
dibandingkan tekanan udara luar --> udara luar masuk ke paru-paru.
Mekanisme ekspirasi pernapasan dada adalah sebagai
berikut:
Otot antar tulang rusuk relaksasi --> tulang rusuk
menurun --> paru-paru menyusut --> tekanan udara dalam paru-paru lebih
besar dibandingkan dengan tekanan udara luar --> udara keluar dari paru-paru.
4.2. Pernapasan
Perut
Pernapasan perut adalah pernapasan yang melibatkan
otot diafragma. Mekanismenya dapat dibedakan sebagai berikut.
- Fase inspirasi. Fase ini berupa berkontraksinya otot diafragma sehingga rongga dada membesar, akibatnya tekanan dalam rongga dada menjadi lebih kecil daripada tekanan di luar sehingga udara luar yang kaya oksigen masuk.
- Fase ekspirasi. Fase ini merupakan fase relaksasi atau kembalinya otot diaframa ke posisi semula yang dikuti oleh turunnya tulang rusuk sehingga rongga dada menjadi kecil. Sebagai akibatnya, tekanan di dalam rongga dada menjadi lebih besar daripada tekanan luar, sehingga udara dalam rongga dada yang kaya karbon dioksida keluar.
Mekanisme inspirasi pernapasan perut sebagai berikut:
sekat rongga dada (diafraghma) berkontraksi -->
posisi dari melengkung menjadi mendatar --> paru-paru mengembang -->
tekanan udara dalam paru-paru lebih kecil dibandingkan tekanan udara luar
--> udara masuk
Mekanisme ekspirasi pernapasan perut sebagai berikut:
otot diafraghma relaksasi --> posisi dari mendatar
kembali melengkung --> paru-paru mengempis --> tekanan udara di paru-paru
lebih besas dibandingkan tekanan udara luar --> udara keluar dari paru-paru.
5. Penyakit Sistem Pernapasan pada Manusia
Sistem pernapasan manusia yang terdiri atas beberapa
organ dapat mengalami gangguan. Gangguan ini biasanyaberupa kelainan,
penyakit, atau karena ulah manusia itu sendiri (seperti merokok). Penyakit atau
gangguan yang menyerang sistem pernapasan ini dapat menyebabkan terganggunya
proses pernapasan.
5.1. Asma
Asma adalah gangguan pada organ pernapasan berupa
penyempitan saluran pernapasan akibat reaksi terhadap suatu rangsangan
tertentu. Hal-hal yang dapat memicu timbulnya serangan asma diantaranya
seperti serbuk sari bunga, debu, bulu binatang, asap, udara dingin dan
olahraga.
Pengobatan yang tepat dan teratur dapat membantu
penderita. Serangan asma juga dapat dicegah jika faktor pemicunya
diketahui dan bisa dihindari. Serangan yang dipicu oleh olah raga bisa dihindari
dengan meminum obat sebelum melakukan olah raga.
5.2. Bronkhitis
Bronkitis adalah suatu peradangan pada bronkus
(saluran udara ke paru-paru).
Penyakit ini biasanya bersifat ringan dan pada
akhirnya akan sembuh sempurna, tetapi pada penderita yang memiliki penyakit
menahun (misalnya penyakit jantung atau penyakit paru-paru) dan pada usia
lanjut, bronkitis bisa bersifat serius. Serangan bronkitis berulang bisa
terjadi pada perokok dan penderita penyakit paru-paru dan saluran pernafasan
menahun. Infeksi berulang bisa juga merupakan akibat dari:
5.3. Influenza
Influenza atau flu adalah penyakit menular yang
disebabkan oleh virus influenza. Penyakit ini ditularkan
melalui udara melalui bersin dari si penderita. Penyakit ini tidak hanya
menyerang manusia, burung, dan binatang mamalia seperti babi dan orang utan
juga dapat terserang flu.
Pada manusia, gejala umum yang terjadi adalah demam,
sakit tenggorokan, sakit kepala, hidung tersumbat dan mengeluarkan cairan,
batuk, lesu serta rasa tidak enak badan. Dalam kasus yang lebih buruk,
influensa juga dapat menyebabkan terjadinya pneumonia, yang dapat mengakibatkan
kematian terutama pada anak-anak dan orang berusia lanjut.
Masa penularan hingga terserang penyakit ini biasanya
adalah 1 sampai 3 hari sejak kontak dengan hewan atau orang yang influensa.
Penderita dianjurkan agar mengasingkan diri atau
dikarantina agar tidak menularkan penyakit hingga mereka merasa lebih sehat.
5.4. Flu burung
Flu burung atau avian influenza adalah penyakit
menular yang disebabkan oleh virus yang biasanya menjangkiti burung dan
mamalia. Penyebab flu burung adalah virus influensa tipe A yang menyebar antar
unggas. Virus ini kemudian ditemukan mampu pula menyebar ke spesies lain
seperti babi, kucing, anjing, harimau, dan manusia.
Virus ini dapat menular melalui udara ataupun kontak
melalui makanan, minuman, dan sentuhan. Namun demikian, virus ini akan mati
dalam suhu yang tinggi. Oleh karena itu daging, telur, dan hewan harus dimasak
dengan matang untuk menghindari penularan. Kebersihan diri perlu dijaga pula
dengan mencuci tangan dengan antiseptik. Kebersihan tubuh dan pakaian juga
perlu dijaga.
Virus dapat bertahan hidup pada suhu dingin. Bahan
makanan yang didinginkan atau dibekukan dapat menyimpan virus. Tangan harus
dicuci sebelum dan setelah memasak atau menyentuh bahan makanan mentah.
Unggas sebaiknya tidak dipelihara di dalam rumah atau
ruangan tempat tinggal. Peternakan harus dijauhkan dari perumahan untuk
mengurangi risiko penularan.
Gejala umum yang dapat terjadi adalah demam tinggi,
keluhan pernafasan dan (mungkin) perut. Perkembangan virus dalam tubuh dapat
berjalan cepat sehingga pasien perlu segera mendapatkan pengobatan.
5.5. Flu babi
(Swine influenza)
Flu babi adalah kasus-kasus influensa yang
disebabkan oleh virus Orthomyxoviridae yang biasanya menyerang babi. Flu
babi menginfeksi manusia tiap tahun dan biasanya ditemukan pada orang-orang
yang bersentuhan dengan babi, meskipun ditemukan juga kasus-kasus penularan
dari manusia ke manusia. Gejala virus termasuk demam, disorientasi, kekakuan
pada sendi, muntah-muntah, dan kehilangan kesadaran yang berakhir pada kematian
Menurut Pusat Pengawasan dan Pencegahan Penyakit di
Amerika Serikat, gejala influensa ini mirip dengan influensa. Gejalanya seperti
demam, batuk, sakit pada kerongkongan, sakit pada tubuh, kepala, panas dingin,
dan lemah lesu. Beberapa penderita juga melaporkan buang air besar dan muntah-muntah.
5.6. Asbestosis
Asbestosis adalah suatu penyakit saluran pernapasan
yang terjadi akibat menghirup serat-serat asbes, dimana pada paru-paru
terbentuk jaringan parut yang luas. Asbestos terdiri dari serat silikat mineral
dengan komposisi kimiawi yang berbeda. Jika terhisap, serat asbes mengendap di
dalam dalam paru-paru, menyebabkan parut. Menghirup asbes juga dapat
menyebabkan penebalan pleura (selaput yang melapisi paru-paru).
Menghirup serat asbes bisa menyebabkan terbentuknya
jaringan parut (fibrosis) di dalam paru-paru. Jaringan paru-paru yang membentuk
fibrosis tidak dapat mengembang dan mengempis sebagaimana mestinya. Beratnya
penyakit tergantung kepada lamanya pemaparan dan jumlah serat yang terhirup.
Gejala asbestosis muncul secara bertahap dan baru
muncul hanya setelah terbentuknya jaringan parut dalam jumlah banyak dan
paru-paru kehilangan elastisitasnya.
5.7. Faringitis
Faringitis adalah suatu penyakit peradangan yang
menyerang tenggorokkan atau faring. Kadang juga disebut sebagai radang tenggorokan.
Radang ini bisa disebabkan oleh virus atau kuman, pada saat daya tahan
tubuh lemah. Pengobatan dengan antibiotika hanya efektif apabila karena
terkena kuman. Kadangkala makan makanan yang sehat dengan buah-buahan yang
banyak, disertai dengan vitamin bisa menolong.
5.8. TBC
Penyakit TBC dapat menyerang siapa saja (tua, muda,
laki-laki, perempuan, miskin, atau kaya) dan dimana saja. Setiap tahunnya,
Indonesia bertambah dengan seperempat juta kasus baru TBC dan sekitar 140.000
kematian terjadi setiap tahunnya disebabkan oleh TBC. Bahkan, Indonesia adalah
negara ketiga terbesar dengan masalah TBC di dunia.
Penyakit TBC adalah suatu penyakit infeksi yang
disebabkan oleh bakteri Mikobakterium tuberkulosa. Bakteri ini berbentuk batang
dan bersifat tahan asam sehingga dikenal juga sebagai Batang Tahan Asam (BTA).
Bakteri ini pertama kali ditemukan oleh Robert Koch
pada tanggal 24 Maret 1882, sehingga untuk mengenang jasanya bakteri tersebut
diberi nama baksil Koch. Bahkan, penyakit TBC pada paru-paru kadang disebut
sebagai Koch Pulmonum (KP).
Penyakit TBC biasanya menular melalui udara yang
tercemar dengan bakteri Mikobakterium tuberkulosa yang dilepaskan pada saat
penderita TBC batuk, dan pada anak-anak sumber infeksi umumnya berasal dari
penderita TBC dewasa. Bakteri ini bila sering masuk dan terkumpul di dalam
paru-paru akan berkembang biak menjadi banyak (terutama pada orang dengan daya
tahan tubuh yang rendah), dan dapat menyebar melalui pembuluh darah atau
kelenjar getah bening. Oleh sebab itulah infeksi TBC dapat menginfeksi hampir
seluruh organ tubuh seperti: paru-paru, otak, ginjal, saluran pencernaan,
tulang, kelenjar getah bening, dan lain-lain, meskipun demikian organ tubuh
yang paling sering terkena yaitu paru-paru.
5.9. Emfisema
Emfisema disebabkan karena hilangnya elastisitas
alveolus. Alveolus adalah gelembung-gelembung yang terdapat dalam paru-paru.
Pada penderita emfisema, volume paru-paru lebih besar dibandingkan dengan orang
yang sehat karena karbondioksida yang seharusnya dikeluarkan dari paru-paru
terperangkap didalamnya.
Asap rokok dan kekurangan enzim alfa-1-antitripsin
adalah penyebab kehilangan elastisitas pada paru-paru ini.
Gejala emfisema:
- Sesak napas dalam waktu lama dan tidak dapat disembuhkan dengan obat pelega yang biasa digunakan penderita sesak napas.
- Nafsu makan yang menurun dan berat badan yang menurun juga biasa dialami penderita emfisema.
Pencegahan dan solusi: Menghindari asap rokok adalah
langkah terbaik untuk mencegah penyakit ini. Berhenti merokok juga sangat
penting.
5.10. Kanker
Paru-Paru
Kanker paru-parumerupakan pembunuh pertama
dibandingkan kanker lainnya. Kanker dapat tumbuh di jaringan ini dan dapat
menyebar ke bagian lain. Penyebab utamanya adalah asap rokok yang mengandung
banyak zat beracun dan dihisap masuk ke paru-paru dan telah terakumulasi selama
puluhan tahun menyebabkan mutasi pada sel saluran napas dan menyebabkan
terjadinya sel kanker. Penyebab lain adalah radiasi radio aktif, bahan kimia
beracun, stres atau faktor keturunan.
Gejala: Batuk, sakit pada dada, sesak napas, batuk
berdarah, mudah lelah dan berat badan menurun. Tetapi seperti pada jenis kanker
lainnya, gejala umumnya baru terlihat apabila kanker ini sudah tumbuh besar
atau telah menyebar.
Pencegahan dan solusi: Menghindari rokok dan asap
rokok juga banyak mengkonsumsi makanan bergizi yang banyak mengandung
antioksidan untuk mencegah timbulnya sel kanker.
5.11. Pneumonia
Penyebab: Pneumonia merupakan infeksi yang terjadi
pada jaringan paru (parenkim) yang disebabkan oleh bakteri, virus atau jamur.
Umumnya disebabkan oleh bakteri streptokokus (Streptococcus) dan bakteri
Mycoplasma pneumoniae.
Gejala: Batuk berdahak dengan dahak kental dan
berwarna kuning, sakit pada dada, dan sesak napas juga disertai demam tinggi.
Pencegahan dan solusi: Selalu memelihara kebersihan
dan menjaga daya tahan tubuh tetap kuat dapat mencegah agar bakteri tidak mampu
menembus pertahanan kesehatan tubuh. Biasakan untuk mencuci tangan, makan
makanan bergizi atau berolahraga secara teratur.
Pengobatan: Apabila telah menderita pneumonia,
biasanya disembuhkan dengan meminum antibiotik.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar