A.
Identitas
Diri
Nama :
Hafis M kaunang Ataji
Npm :
15320010
Prodi :
Pendidikan Biologi
Kelas :
A
Mata kuliah :
Telaah Biologi SMP
Dosen pengampu :
Dr. Muhfahroyin, M. TA. dan Agil Lepiyanto, M.Pd.
Pertemuan :
3 (ketiga)
B.
Pengantar
Puji dan syukur kami panjatkan kepada Allah SWT,
Tuhan Yang Maha Esa. Berkat limpahan karunia-Nya, kami dapat menyelesaikan
tugas jurnal Mata Kuliah Telaah Biologi SMP. Tanpa ridha dan kasih sayang serta
petunjuk dari-Nya mustahil tugas ini dapat terselesaikan. Kami tidak hanya
bersyukur kepada-Nya saja tetapi kami mengucapkan terima kasih kepada teman-teman
yang telah membantu kami. Kami membuat jurnal ini bertujuan untuk menyelasaikan
tugas yang diberikan oleh dosen. Dari pembuatan jurnal ini tidak hanya
menyelesaikan tugas , tetapi bertujuan menambah pengetahuan dan wawasan kita
yang berkaitan dengan Pertumbuhan dan Perkembangan Manusia. Kiranya jurnal ini
bisa menambah pengetahuan bagi pembaca . Meski begitu, penulis sadar bahwa
jurnal ini perlu untuk dilakukan perbaikan dan penyempurnaan . Untuk itu, saran
dan kritik yang membangun dari pembaca akan kami terima dengan senang hati.
Metro, Oktober 2016
Penulis
C.
Substansi
Kajian
1. Makanan dan
Fungsinya
2. Organ-Organ
Pencernaan
3. Gangguan
pada Sistem Pencernaan
4. Organ-Organ
Pernapasan
5. Proses
Pernapasan
6. Gangguan
pada Sistem Pernapasan
D.
Review
Pembelajaran
Makanan dan Fungsinya
Makanan
memiliki fungsi sebagai berikut:
1. Sebagai penghasil sumber energi
2. Sebagai pembangun dan perbaika tubuh
3. Sebagai pelindung dan pertahanan tubuh, yaitu menjaga
keseimbangan
(homeostasis), proses oksidasasi biologis, dan
penyusun
antibodi.
4. Menjaga kondisi tubuh dari kondisi stres
5. Meningkatkatkan intelegensia, dan
6. Memelihara fungsi reproduksi.
Kita
membutuhkan makanan untuk hidup. Kita tidak bisa hidup tanpa makanan di luar
waktu yang singkat. Makanan itu perlu untuk semua makhluk hidup.
Makanan melakukan empat fungsi
berikut:
a.
Pertumbuhan:
Makanan sangat penting untuk pertumbuhan. Tanpa makanan organisme hidup akan
berhenti tumbuh. Sel-sel hidup dalam tubuh kita bertambah banyak setelah
mendapatkan nutrisi dari makanan yang kita makan. Kekurangan atau hanya salah
jenis makanan tidak membantu pertumbuhan yang sehat.
b.
Perbaikan:
Organisme hidup kadang-kadang merusak bagian mereka secara tidak sengaja.
Bekerja terus menerus juga menyebabkan keausan bagian tubuh. Jika kita
mendapatkan luka atau sayatan, itu dapat sembuh setelah beberapa waktu. Jika
kita merusak kulit kita karena beberapa luka bakar dll, itu kembali ke
bentuknya pada waktunya. Tubuh membutuhkan makanan untuk semua fungsi tersebut.
c.
Energi:
Kita menghabiskan energi kita ketika kita bekerja. Itulah sebabnya setelah
melakukan pekerjaan yang cukup, kita menjadi lelah. Kita kemudian membutuhkan
makanan dan sisanya untuk mendapatkan kembali energi yang hilang. Jika kita
tidak mendapatkan makanan, kita akan menjadi lemah.
d.
Perlindungan
dari Penyakit: Kita perlu melindungi tubuh kita dari penyakit dan tetap sehat.
Untuk ini, kita perlu vitamin dan garam mineral dalam makanan kita. Vitamin
tidak memberikan energi juga tidak memperbaiki atau mengganti bagian usang.
Tapi mereka sangat penting untuk kesehatan yang layak bagi kita.
Organ-Organ Pencernaan
Organ penyusun sistem pencernaan pada manusia terdiri
atas rongga mulut, kerongkongan, lambung, pankreas, usus, dan anus. Berikut
uraian dari masing-masing organ pencernaan pada manusia:
1. Rongga mulut
Rongga mulut merupakan organ yang
pertama mencerna makanan. Di dalam rongga mulut terdapat beberapa alat
pencernaan, yaitu :
a)
Gigi
Gigi berperan dalam proses pencernaan
mekanik, yaitu mengubah makanan yang besar menjadi ukuran yang lebih kecil agar
lebih mudah ditelan. Ada beberapa jenis gigi :
·
Gigi
seri, berguna untuk memotong makanan. Jumlah gigi seri pada manusia ada 8 buah.
·
Gigi
taring, berguna untuk merobek makanan. Jumlah gigi taring pada manusia ada 4
buah.
·
Gigi
geraham, berguna untuk mengunyah makanan. Jumlah gigi geraham pada manusia ada
8 buah.
b)
Lidah
Lidah berperan sebagai indra perasa.
Manusia dapat merasakan rasa manis, pahit, asin, pedas karena adanya sel-sel
perasa pada lidah.
Lidah pada sistem pencernaan berfungsi
untuk membantu mengunyah dan menelan makanan menuju ke kerongkongan, mengatur
posisi makanan agar dapat dikunyah oleh gigi dan membantu dalam menelan
makanan. Lidah tersusun atas otot lurik yang permukaannya dilapisi epitelum
dengan banyak mengandung kelenjar lendir (makosa).
c)
Kelenjar Ludah
Kelenjar ludah menghasikan ludah atau
air liur (saliva). Kelenjar ludah dalam rongga mulut ada tiga pasang, yaitu
sebagai berikut:
·
Kelenjar
parotis, terletak di bawah telinga yang menghasilkan ludah yang berbentuk cair
dan mengandung enzim ptialin.
·
Kelenjar
Submandibularis, terletak di rahang bawah yang menghasilkan getah yang
mengandung air dan lender.
·
Kelenjar
sublingualis, terletak dibawah lidah yang menghasilkan getah yang mengandung
air dan lendir.
Ludah berfungsi untuk memudahkan penelanan makanan,
sehingga ludah berfungsi antara lain sebagai berikut:
·
Untuk
membasahi dan melumasi makanan sehingga mudah dalam penelanan.
·
Untuk
melindungi selaput mulut terhadap panas, dingin, asam dan basa.
2. Kerongkongan
Kerongkongan
melakukan gerak peristaltik, yaitu gerakan mendorong dan meremas makanan menuju
lambung. Makanan ada di dalam kerongkongan yang hanya sekitar enam detik.
Bagian pangkal pada kerongkongan yang disebut dengan faring berotot lurik. Otot
lurik pada kerongkongan yang bekerja secara sadar menurut kehendak kita dalam
proses menelan. Artinya jika kita menelan, makanan telah dikunyah sesuai dengan
kehendak kita. Akan tetapi, sesudahnya sampai sebelum mengeluarkan feses, kerja
otot organ pencernaan tidak menurut kehendak kita (tidak kita sadari).
Kerongkongan memiliki panjang saluran kurang lebih 25 cm.
3. Lambung
Lambung
melakukan pencernaan secara mekanik dan kimiawi. Pencernaan kimiawi di dalam
lambung yaitu peremasan makanan yang dilakukan oleh otot-otot dinding lambung.
Sedangkan pencernaan kimiawi dibantu oleh enzim yang dihasilkan oleh lambung.
Fungsi lambung
adalah sebagai berikut:
·
Sebagai
penghasil pepsinogen. Pepsinogen adalah bentuk yang belum aktif dari pepsin.
Enzim pepsin ini berfungsi dalam mengubah molekul protein menjadi
potongan-potongan protein (pepton).
·
Dinding
pada lambung menghasilkan asam klorida (HCl) yang berfungsi untuk membunuh
mikroorganisme dalam makanan, menciptakan suasana asam dalam lambung, dan
mengaktifkan pepsinogen menjadi pepsin.
·
Permukaan
pada lambung mengeluarkan lendir yang memiliki fungsi untuk melindungi dinding
lambung dari pepsin.
·
Pada
bayi, lambungnya menghasilkan dua enzim, yaitu renin, yang memiliki fungsi
untuk menggumpalkan protein susu dan kasein atas bantuan kalsium dan lipase
guna dalam memecah lemak dalam susu.
a. Pankreas
Pankreas tidak
mencerna makanan, tetapi menghasilkan enzim-enzim yang berperan membantu proses
pencernaan. Pankreas menghasilkan enzim :
·
Amilophsin
(amilase pankreas), yaitu enzim yang mengubah zat tepung (amilum) menjadi gula
lebih sederhana (maltosa).
·
Steapsin
(lipase pankreas), yaitu enzim yang mengubah lemak menjadi asam lemak dan
gliserol.
·
Tripsinogen,
jika belum aktif, maka akan diaktifkan menjadi tripsin, yaitu enzim yang
mengubah protein dan pepton menjadi dipeptida dan asam amino yang siap diserap
oleh usus halus.
b. Hati
Sama halnya
dengan pankreas, hati berperan menghasilkan empedu. Hati juga berguna untuk
menimbun sari-sari makanan. Hati merupakan organ pencernaan makanan terbesar
dengan berat 2 kg.
Hati memiliki
beberapa lobus (belahan) yang masing-masing mempunyai saluran empedu (duktus
hepatikus). Pada lipatan hati terdapat kantung empedu (vesica felea) yang
berfungsi untuk menyimpan sekresi hati. Kantung empedu mempunyai saluran
(duktus sistikus) yang berhubungan dengan duktus hepatikus dan bermuara pada
duktus koledokus dan mengalirkannya ke usus 12 jari (duodenum).
c. Usus
Usus pada manusia dibagi menjadi :
1)
Usus
duabelas jari : menghubungkan lambung dengan usus halus. Usus duabelas jari
memiliki saluran dengan hati dan pankreas yang berfungsi untuk menyalurkan
enzim pencernaan dari pankreas.
2)
Usus
halus : usus halus merupakan usus terpanjang di dalam sistem pencernaan
manusia. Panjang usus halus orang dewasa 6-8m. di dalam usus halus terjadi
proses penyerapan sari-sari makanan. Enzim-enzim Usus Halus adalah sebagai
berikut:
·
Maltase,
berfungsi mengubah maltosa menjadi glukosa
·
Laktase,
berfungsi mengubah laktosa menjadi glukosa dan galaktosa
·
Sukrase,
berfungsi mengubah sukrosa menjadi glukosa dan fruktosa
·
Tripsen,
berfungsi mengubah pepton menjadi asam amino
·
Enterokinase,
berfungsi mengaktifkan tripsinogen menjadi tripsin
3)
Usus
besar : Fungsi usus besar adalah untuk mengabsorpsi air dan mineral, tempat
pembentukan vitamin K (dengan batuan bakteri Escherichia coli), serta melakukan
gerak peristaltik untuk mendorong tinja menuju anus. Bakteri Escherichia coli
yang terdapat dalam usus besar juga berperan dalam proses pembusukan sisa
makanan menjadi kotoran.
d. Anus
Anus merupakan
lubang di ujung saluran pencernaan, dimana bahan limbah air dari tubuh.
Sebagian anus terbentuk dari permukaan tubuh (kulit) dan sebagian lainnya dari
anus. Suatu cincin berotot (sfingterani) menjaga agar anus tetap tertutup.
Proses pencernaan pertama kali terjadi di rongga mulut.
Di dalam rongga mulut makanan dikunyah dan dihancurkan oleh gigi dan dibantu
oleh lidah. Setelah dicerna di dalam mulut, makanan akan masuk ke dalam
kerongkongan. Makanan akan didorong oleh otot kerongkongan menuju lambung.
Di dalam lambung, makanan akan dicerna secara kimiawi
oleh bantuan enzim yang disebut pepsin. Kemudian makanan yang telah mengalami
pencernaan akan bergerak sedikit demi sedikit kedalam usus halus. Usus halus
merupakan tempat pencernaan dan penyerapan nutrisi.
Di
dalam usus dua belas jari, terjadi pencernaan makanan dengan bantuan
getah pankreas. Usus penyerapan adalah tempat penyerapan sari- sari makanan. Di
dalam usus penyerapan terdapat bagian yang disebut vili. Vili banyak mengandung
pembuluh darah. Setelah melewati usus halus, sisa makanan masuk ke usus besar.
Di dalam usus besar, sisa makanan mengalami pembusukan. Setelah itu sisa
makanan dikeluarkan melalui anus dalam bentuk tinja (feses).
Gangguan pada Sistem Pencernaan
Ada beberapa Gngguan ataupaun kelainan yang biasanya terjadi
pada sistem pencernaan manusia, di antara Gangguan tersebut adalah sebagai
beriktu ini.
1. Gastritis
Gastritis
adalah suatu peradangan akut atau kronis pada lapisan mukosa (lender) dinding
lambung. Penyebabnya ialah penderita memakan yang mengandung kuman penyakit.
Kemungkinan juga karena kadar asam klorida (HCL) pada lambung terlalu tinggi.
2. Hepatitis
Hepatitis
adalah penyakit yang terjadi akibat infeksi virus pada hati. Virus dapat masuk
ke dalam tubuh melalui air atau makanan.
3. Diare
Diare dapat
terjadi karena adanya iritasi pada selaput dinding usus besar atau kolon. Fases
penderita diare berbentuk encer. Penyebabnya adalah penderita memakan makanan
yang mengandung bakteri atau kuman. Akibatnya gerakan peristaltic dalam usus
tidak terkontrol. Sehingga, laju makanan meningkat dan usus tidak dapat
menyerap air. Namun, apabila fases yang dikeluarkan bercampur dengan darah dan
nanah, kemudian perut terasa mulas, gejala tersebut menunjuk pada penyakit
desentri. Penyebabnya yakni infeksi bakteri Shigella pada dinding usus besar.
4. Konstipasi
Konstipasi
atau yang sering kita sebut dengan sebutan “sembelit” adalah keadaan yang
dialami seseoang dengan gejala fases mengeras sehingga susah dikeluarkan.
Sembelit disebabkan oleh adanya penyerapan air pada sisia makanan. Akibatnya,
fases kekurangan air dan menjadi keras. Ini terjadi dari kebiasaan buruk yang
menunda-nunda buang besar. Selain itu, juga karenakurangnya penderita dalam
mengkonsumsi makanan berserat. Oleh karena itu, banyak memakan buah-buahan dan
sayur-sayuran berserat serta minum banyak air dapat mencegah gangguan ini.
5. Apendisitis
Apendisitis
merupakan gangguan yang terjadi karena peradangan apendiks. Penyebabnya ialah
adanya infeksi bakteri pada umbai cacing (usus buntu). Akibatnya, timbul rasa
nyeri dan sakit.
6. Hemeroid/Wasir/Ambeyen
Hemoroid/Wasir/Ambeyen
merupakan gangguan pembengkakan pada pembuluh vena disekitar anus. Orang yang
sering duduk dalam beraktivitas dan ibu hamil seringkali mengalami gangguan
ini.
7. Maag
Orang yang
mengalami maag memiliki ciri-ciri rasa perih pada dinding lambung, mual,
muntah, dan perut kembung. Gangguan ini disebabkan meningkatnya kadar asam
lambung yang dipicu karena pikiran tegang, pola makan yang tak teratur, dan
lain sebagainya.
8. Keracunan
Keracunan
makanan dapat terjadi karena pengaruh beberapa bakteri semisal bakteri
Salmonela yang menyebabkan penyakit demam tipus dan paratipus.
9. Tukak
Lambung
Tukak lambung
adalah salah satu kelainan sistem pencernaan yakni kerusakan pada selaput
lendir. Tukak lambung dapat disebabkan oleh factor-faktor kuman, toksin,
ataupun psikosomatis. Kecemasan, ketakutan, stress, dan kelelahan merupakan
faktor psikosomatis yang akhirnya dapat merangsang pengeluaran HCL di lambung.
Jika HCL berlebihan, selapu lendir lambung akan rusak.
10. Malnutrisi
(kurang gizi)
Yakni penyakit yang
disebabkan oleh terganggunya pembentukan enzim pencernaan. Gangguan tersebut
disebabkan oleh sel-sel pancreas atropi yang kehilangan banyak reticulum
endoplasma. Sebagai contoh adalah kwashiorkor, yakni penyakit akibat kekurangan
protein yang parah dan pada umumnya menyerang anak-anak.
Organ-Organ Pernapasan
Sistem pernafasan pada dasarnya dibentuk oleh jalan atau
saluran nafas dan paru- paru beserta pembungkusnya (pleura) dan rongga dada
yang melindunginya. Di dalam rongga dada terdapat juga jantung di dalamnya.
Rongga dada dipisahkan dengan rongga perut oleh diafragma.
Sistem respirasi manusia dapat berlangsung berkat
keberadaan alat-alat pernafasan. Alat pernafasan manusia terdiri dari rongga
hidung, faring, laring, trakea, bronkus, bonliolus dan alveolus. Berikut uraian
dari masing-masing organ pernapasan pada manusia:
1. Rongga Hidung
Hidung
merupakan organ pernapasan yang pertama dilalui udara luar. Di dalam rongga
hidung terdapat selaput lendir dan rambut yang berfungsi untuk menahan
kontaminasi benda-benda asing, misalnya debu dan kuman, yang ikut masuk ke
dalam rongga hidung. Selain itu, rongga mulut manusia juga memiliki konka yang
mengandung banyak kapiler darah sehingga dapat menghangatkan udara yang akan
masuk ke dalam sistem pernapasan.
2. Pangkal tenggorokan (Faring)
Faring
merupakan pertemuan antara saluran pernafasan (nasofarings) di bagian depan dan
saluran pencernaan (orofarings) di bagian belakang. Saluran nafas akan terbuka
ketika manusia berbicara, oleh karena itu jika kita makan sambil berbicara
mungkinkan makanan masuk ke dalam saluran pernafasan.
Jika makanan
masuk ke dalam saluran pernafasan, biasanya saluran pernafasan akan terangsang
dan berusaha mengeluarkan makanan tersebut lewat hidung. Bentuknya adalah
peristiwa tersedak. Pada bagian belakang farings terdapat laring (tekak). Pada
laring terdapat pita suara (pita vocalis). Bila pita suara bergetar karena
masuknya udara pada faring, maka akan menimbulkan suara.
3. Laring
Dari faring,
udara masuk ke laring. Dalam laring terdapat selaput suara yang ketegangannya
diatur oleh serabut-serabut otot sehingga dapat menghasilkan tinggi rendahnya
nada suara yang diperlukan. Keras lemahnya suara ditentukan oleh aliran udara
yang melewati selaput suara. Laring atau tekak (jakun) terdapat di bagian
belakang (posterior) faring. Organ ini terdiri atas 9 susunan tulang rawan
(kartilago) yang berbentuk kotak
4. Batang Tenggorokan (trakea)
Batang
tenggorokan berupa cincin-cincin tulang rawan yang memiliki silia-silia pada
dinding di dalamnya. Silia-silia ini berfungsi untuk menyaring benda-benda
asing yang ikut masuk ke dalam saluran pernafasan. Sebagian trakea terletak di
leher dan sebagian lagi terletak di rongga dada. Batang tenggorokan pada orang
dewasa memiliki panjang sekitar 10 cm. Di daerah dada, trakea bercabang dua, ke
kiri dan ke kanan, disebut bronkus (cabang batang tenggorok). Tempat
percabangan ini disebut bifurkasi.
5. Bronkus
Bronkus
merupakan percabangan dari trakea. Trakea bercabang lagi menjadi dua, yaitu
bronkus kanan dan bronkus kiri. Struktur lapisan mukosa bronkus hampir sama
dengan trakea. Bronkus kanan dan bronkus kiri masing-masing bercabang-cabang
lagi menjadi bronkiolus yang merupakan salah satu bagian paru-paru.
6. Bronkiolus
Dari bronkus,
udara masuk ke cabang bronkus yang semakin halus lagi, disebut bronkiolus.
Bronchiolus berfungsi sebagai saluran udara pernafasan dari bronchus menuju ke
gelembung – gelembung alveolus. Struktur dari bronchiolus hampir mirip dengan
struktur yang menyusun bronchus tapi epitelium bersilianya mengalami modifikasi
menjadi sisik.
7. Alveolus
Bronkiolus
berakhir sebagai gelembung-gelembung udara yang dinding luarnya mempunyai
gelembung-gelembung halus yang disebut alveolus. Alveolus diselubungi oleh
pembuluh darah kapiler tempat terjadinya difusi O2 dan CO2.
Alveolus mempunyai
struktur seperti sarang lebah. Di alveolus inilah terjadi pertukaran gas antara
udara dan darah. Luas permukaan alveolus pada orang dewasa bisa mencapai antara
97 sampai 194 m2.
Mekanisme
Pernapasan pada manusia
Berdasarkan proses inspirasi dan ekspirasi, mekanisme
pernapasan dibagi atas pernapasan dada dan pernapasan perut.
1. Pernapasan Dada
Sistem
pernapasan dada adalah sistem pernapasan yang terjadi akibat aktivitas
kontraksi dan relaksasi otot antar tulang rusuk. Sistem pernafasan dada terdiri
dari 2 tahap, yaitu:
a)
Tahap
Inspirasi, yaitu kondisi di mana otot antartulang rusuk berkontraksi sehingga
tulang rusuk terangkat, rongga dada membesar dan paru-paru mengembang. Hal ini
mengakibatkan tekanan udara di dalam rongga dada lebih kecil dari tekanan
atsmosfer sehingga udara yang kaya okan oksigen terhisap masuk kedalam
paru-paru melalui saluran pernafasan.
b)
Tahap
Ekspirasi, tahap eskpirasi disebut juga fase relaksasi, yaitu kondisi dimana
otot antara tulang rusuk kembali ke posisi semula, rongga dada kembali mengecil
dan paru-paru mengempis. Kondidi ini menyebabkan tekanan rongga dada meningkat
dan lebih tinggi dari tekanan atsmosfer sehingga udara dalam paru-paru mengalir
keluar melalui saluran pernafasan.
2. Sistem Pernafasan Perut
Sistem
pernafasan perut adalah sistem pernafasan yang bergantung pada aktivitas
diafragma. Pernafasan perut juga dibedakan menjadi 2 tahap, yaitu:
a)
Tahap
Inspirasi, yaitu keadaan dimana otot diafragma berkontraksi, sehingga rongga
dada membesar dan paru-paru mengembang, tekanan udara turun sehingga udara dari
luar dapat masuk kedalam paru-paru melalu saluran pernafasan.
b)
Tahap
Ekspirasi adalah kondisi dimana otot diafragma berelaksasi dan otot dinding perut
berkontraksi sehingga otot diaframa kembali ke posisi semula. Akibatnya rongga
dada mengecil, paru-paru mengepis, tekanan udara dalam paru-paru meningkat
sehingga udara dalam rongga dada yang kaya karbon dioksida terhembus keluar
melalui saluran pernafasan.
Gangguan pada Sistem Pernapasan
Sistem pernapasan manusia yang terdiri atas beberapa
organ dapat mengalami gangguan. Gangguan ini biasanyaberupa kelainan, penyakit, atau karena ulah manusia itu
sendiri (seperti merokok). Penyakit atau gangguan yang menyerang sistem
pernapasan ini dapat menyebabkan terganggunya proses pernapasan.
1. Asma
Asma adalah
gangguan pada organ pernapasan berupa penyempitan saluran pernapasan akibat
reaksi terhadap suatu rangsangan tertentu. Hal-hal yang dapat memicu timbulnya serangan
asma diantaranya seperti serbuk sari
bunga, debu, bulu binatang, asap, udara dingin dan olahraga.
Pengobatan
yang tepat dan teratur dapat membantu penderita. Serangan asma juga dapat dicegah jika faktor pemicunya diketahui
dan bisa dihindari. Serangan yang dipicu oleh olah raga bisa dihindari dengan
meminum obat sebelum melakukan olah raga.
2. Bronkhitis
Bronkitis
adalah suatu peradangan pada bronkus (saluran udara ke paru-paru).
Penyakit ini
biasanya bersifat ringan dan pada akhirnya akan sembuh sempurna, tetapi pada
penderita yang memiliki penyakit menahun (misalnya penyakit jantung atau
penyakit paru-paru) dan pada usia lanjut, bronkitis bisa bersifat serius.
Serangan bronkitis berulang bisa terjadi pada perokok dan penderita penyakit
paru-paru dan saluran pernafasan menahun. Infeksi berulang bisa juga merupakan
akibat dari:
3. Influenza
Influenza atau
flu adalah penyakit menular yang disebabkan oleh virus influenza. Penyakit ini
ditularkan melalui udara melalui bersin dari si penderita. Penyakit ini tidak
hanya menyerang manusia, burung, dan binatang mamalia seperti babi dan orang
utan juga dapat terserang flu.
Pada manusia,
gejala umum yang terjadi adalah demam, sakit tenggorokan, sakit kepala, hidung
tersumbat dan mengeluarkan cairan, batuk, lesu serta rasa tidak enak badan.
Dalam kasus yang lebih buruk, influensa juga dapat menyebabkan terjadinya
pneumonia, yang dapat mengakibatkan kematian terutama pada anak-anak dan orang
berusia lanjut. Masa penularan hingga terserang penyakit ini biasanya adalah 1
sampai 3 hari sejak kontak dengan hewan atau orang yang influensa. Penderita
dianjurkan agar mengasingkan diri atau dikarantina agar tidak menularkan
penyakit hingga mereka merasa lebih sehat.
4. Flu
burung
Flu burung
atau avian influenza adalah penyakit
menular yang disebabkan oleh virus yang biasanya menjangkiti burung dan
mamalia. Penyebab flu burung adalah virus influensa tipe A yang menyebar antar
unggas. Virus ini kemudian ditemukan mampu pula menyebar ke spesies lain
seperti babi, kucing, anjing, harimau, dan manusia.
Virus ini
dapat menular melalui udara ataupun kontak melalui makanan, minuman, dan
sentuhan. Namun demikian, virus ini akan mati dalam suhu yang tinggi. Oleh
karena itu daging, telur, dan hewan harus dimasak dengan matang untuk menghindari
penularan. Kebersihan diri perlu dijaga pula dengan mencuci tangan dengan
antiseptik. Kebersihan tubuh dan pakaian juga perlu dijaga.
Virus dapat
bertahan hidup pada suhu dingin. Bahan makanan yang didinginkan atau dibekukan
dapat menyimpan virus. Tangan harus dicuci sebelum dan setelah memasak atau
menyentuh bahan makanan mentah. Unggas sebaiknya tidak dipelihara di dalam
rumah atau ruangan tempat tinggal. Peternakan harus dijauhkan dari perumahan
untuk mengurangi risiko penularan.
Gejala umum
yang dapat terjadi adalah demam tinggi, keluhan pernafasan dan (mungkin) perut.
Perkembangan virus dalam tubuh dapat berjalan cepat sehingga pasien perlu
segera mendapatkan pengobatan.
5. Flu
babi (Swine influenza)
Flu babi adalah kasus-kasus influensa yang disebabkan
oleh virus Orthomyxoviridae yang biasanya menyerang babi. Flu babi menginfeksi manusia tiap tahun
dan biasanya ditemukan pada orang-orang yang bersentuhan dengan babi, meskipun
ditemukan juga kasus-kasus penularan dari manusia ke manusia. Gejala virus
termasuk demam, disorientasi, kekakuan pada sendi, muntah-muntah, dan
kehilangan kesadaran yang berakhir pada kematian.
Menurut Pusat
Pengawasan dan Pencegahan Penyakit di Amerika Serikat, gejala influensa ini
mirip dengan influensa. Gejalanya seperti demam, batuk, sakit pada
kerongkongan, sakit pada tubuh, kepala, panas dingin, dan lemah lesu. Beberapa
penderita juga melaporkan buang air besar dan muntah-muntah.
6. Asbestosis
Asbestosis
adalah suatu penyakit saluran pernapasan yang terjadi akibat menghirup
serat-serat asbes, dimana pada paru-paru terbentuk jaringan parut yang luas.
Asbestos terdiri dari serat silikat mineral dengan komposisi kimiawi yang
berbeda. Jika terhisap, serat asbes mengendap di dalam dalam paru-paru,
menyebabkan parut. Menghirup asbes juga dapat menyebabkan penebalan pleura
(selaput yang melapisi paru-paru).
Menghirup
serat asbes bisa menyebabkan terbentuknya jaringan parut (fibrosis) di dalam
paru-paru. Jaringan paru-paru yang membentuk fibrosis tidak dapat mengembang
dan mengempis sebagaimana mestinya. Beratnya penyakit tergantung kepada lamanya
pemaparan dan jumlah serat yang terhirup.
Gejala
asbestosis muncul secara bertahap dan baru muncul hanya setelah terbentuknya
jaringan parut dalam jumlah banyak dan paru-paru kehilangan elastisitasnya.
7. Faringitis
Faringitis
adalah suatu penyakit peradangan yang menyerang tenggorokkan atau faring.
Kadang juga disebut sebagai radang tenggorokan. Radang ini bisa disebabkan oleh
virus atau kuman, pada saat daya tahan tubuh
lemah. Pengobatan dengan antibiotika hanya efektif apabila karena
terkena kuman. Kadangkala makan makanan yang sehat dengan buah-buahan yang
banyak, disertai dengan vitamin bisa menolong.
8. TBC
Penyakit TBC
dapat menyerang siapa saja (tua, muda, laki-laki, perempuan, miskin, atau kaya)
dan dimana saja. Setiap tahunnya, Indonesia bertambah dengan seperempat juta
kasus baru TBC dan sekitar 140.000 kematian terjadi setiap tahunnya disebabkan
oleh TBC. Bahkan, Indonesia adalah negara ketiga terbesar dengan masalah TBC di
dunia.
Penyakit TBC
adalah suatu penyakit infeksi yang disebabkan oleh bakteri Mikobakterium
tuberkulosa. Bakteri ini berbentuk batang dan bersifat tahan asam sehingga
dikenal juga sebagai Batang Tahan Asam (BTA). Bakteri ini pertama kali
ditemukan oleh Robert Koch pada tanggal 24 Maret 1882, sehingga untuk mengenang
jasanya bakteri tersebut diberi nama baksil Koch. Bahkan, penyakit TBC pada
paru-paru kadang disebut sebagai Koch Pulmonum (KP).
Penyakit TBC
biasanya menular melalui udara yang tercemar dengan bakteri Mikobakterium
tuberkulosa yang dilepaskan pada saat penderita TBC batuk, dan pada anak-anak
sumber infeksi umumnya berasal dari penderita TBC dewasa. Bakteri ini bila
sering masuk dan terkumpul di dalam paru-paru akan berkembang biak menjadi
banyak (terutama pada orang dengan daya tahan tubuh yang rendah), dan dapat
menyebar melalui pembuluh darah atau kelenjar getah bening. Oleh sebab itulah
infeksi TBC dapat menginfeksi hampir seluruh organ tubuh seperti: paru-paru,
otak, ginjal, saluran pencernaan, tulang, kelenjar getah bening, dan lain-lain,
meskipun demikian organ tubuh yang paling sering terkena yaitu paru-paru.
9. Emfisema
Emfisema
disebabkan karena hilangnya elastisitas alveolus. Alveolus adalah
gelembung-gelembung yang terdapat dalam paru-paru. Pada penderita emfisema,
volume paru-paru lebih besar dibandingkan dengan orang yang sehat karena
karbondioksida yang seharusnya dikeluarkan dari paru-paru terperangkap
didalamnya. Asap rokok dan kekurangan enzim alfa-1-antitripsin adalah penyebab
kehilangan elastisitas pada paru-paru ini.
Gejala
emfisema:
a)
Sesak
napas dalam waktu lama dan tidak dapat disembuhkan dengan obat pelega yang
biasa digunakan penderita sesak napas.
b)
Nafsu
makan yang menurun dan berat badan yang menurun juga biasa dialami penderita
emfisema.
Pencegahan dan solusi: Menghindari asap rokok adalah
langkah terbaik untuk mencegah penyakit ini. Berhenti merokok juga sangat
penting.
10. Kanker
Paru-Paru
Kanker
paru-parumerupakan pembunuh pertama dibandingkan kanker lainnya. Kanker dapat
tumbuh di jaringan ini dan dapat menyebar ke bagian lain. Penyebab utamanya
adalah asap rokok yang mengandung banyak zat beracun dan dihisap masuk ke
paru-paru dan telah terakumulasi selama puluhan tahun menyebabkan mutasi pada
sel saluran napas dan menyebabkan terjadinya sel kanker. Penyebab lain adalah
radiasi radio aktif, bahan kimia beracun, stres atau faktor keturunan.
Gejala: Batuk,
sakit pada dada, sesak napas, batuk berdarah, mudah lelah dan berat badan
menurun. Tetapi seperti pada jenis kanker lainnya, gejala umumnya baru terlihat
apabila kanker ini sudah tumbuh besar atau telah menyebar.
Pencegahan dan
solusi: Menghindari rokok dan asap rokok juga banyak mengkonsumsi makanan
bergizi yang banyak mengandung antioksidan untuk mencegah timbulnya sel kanker.
11. Pneumonia
Penyebab:
Pneumonia merupakan infeksi yang terjadi pada jaringan paru (parenkim) yang
disebabkan oleh bakteri, virus atau jamur. Umumnya disebabkan oleh bakteri
streptokokus (Streptococcus) dan bakteri Mycoplasma pneumoniae.
E. Kesimpulan
1. Sistem
Pencernaan
Pencernaan
merupakan proses memperhalus makanan menjadi bentuk yang dapat diserap oleh
tubuh. Fungsi organ pencernaan utama adalah mencerna makanan untuk memberikan
nutrisi bagi tubuh. Saluran pencernaan makanan merupakan saluran yang menerima
makanan dari luar dan mempersiapkannya untuk diserap oleh tubuh dengan alur
dari jalannya proses pencernaan adalah penguyahan, penelanan, dan pencampuran
dengan enzim zat cair yang terbentang mulai dari mulut sampai anus. Organ
penyusun sistem pencernaan pada manusia terdiri atas rongga mulut,
kerongkongan, lambung, pankreas, usus, dan anus.
2. Sistem
Pernapasan
Pernafasan
atau respirasi adalah suatu proses mulai dari pengambilan oksigen, pengeluaran
karbohidrat hingga penggunaan energi di dalam tubuh. Menusia dalam bernapas
menghirup oksigen dalam udara bebas dan membuang karbondioksida ke lingkungan.
Sistem pernafasan pada dasarnya dibentuk oleh jalan atau saluran nafas dan
paru- paru beserta pembungkusnya (pleura) dan rongga dada yang melindunginya.
Di dalam rongga dada terdapat juga jantung di dalamnya. Rongga dada dipisahkan
dengan rongga perut oleh diafragma. Sistem respirasi manusia dapat berlangsung
berkat keberadaan alat-alat pernafasan. Alat pernafasan manusia terdiri dari
rongga hidung, faring, laring, trakea, bronkus, bonliolus dan alveolus.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar