A. IDENTITAS
Nama :
Juni Rahayu
Npm :
15320013
Kelas :
Biologi A
Prodi :
Pendidikan Biologi
Mata kuliah :
Telaah Biologi SMP
Semester :
3
Dosen
pengampu : Bapak Agil Lepiyanto,M.Pd
B. KATA PENGANTAR
Puji syukur penyusun panjatkan atas kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, berkat
rahmat dan hidayah-Nya penyusun dapat menyelesaikan makalah yang berjudul
“Sistem Pernafasan Dan Sistem Pencernaan” untuk memenuhi tugas KDK I.
Tak lupa penyusun sampaikan terima kasih kepada Dosen Pembimbing dan
pihak-pihak yang telah membantu dalam penyelesaian makalah ini.
Penyusun menyadari bahwa makalah ini masih terdapat kekurangan-kekurangan.
Oleh karena itu, kritik dan saran sangat dibutuhkan penyusun untuk
menyempurnakan penyusunan makalah selanjutnya.
Metro, 29
Oktober 2016
Juni Rahayu
C. SUBTANSI
KAJIAN
a. Sistem
Pencernaan
b. Sistem
Pernafasan
D. REVIEW PEMBELAJARAN
a. Alat Pencernaan Manusia
Mengapa kita
perlu makan? Tubuh kita memerlukan makanan untuk pertumbuhan dan untuk menjaga
tubuh agar tetap sehat. Dalam melakukan kegiatan sehari-hari, seperti sekolah,
belajar, dan bermain, tubuhmu memerlukan makanan bergizi. Agar makanan yang
bergizi dapat diserap oleh tubuhmu dengan baik, alat pencernaanmu harus dalam
keadaan sehat. Di dalam alat pencernaan itulah zat-zat makanan diolah terlebih
dahulu, kemudian diserap oleh tubuhmu. Untuk lebih jelasnya, pelajarilah
alat-alat pencernaan manusia serta hubungannya dengan makanan dan kesehatan
berikut ini. Proses pencernaan terdiri atas pencernaan secara mekanik dan
pencernaan secara kimiawi.
a. Pencernaan secara mekanik
Pencernaan mekanik terjadi di rongga
mulut, yaitu penghancuran makanan oleh gigi yang dibantu lidah.
Pencernaan kimiawi terjadi di dalam
rongga mulut, usus, dan lambung dengan bantuan enzim. Enzim adalah suatu zat
kimia yang membantu proses pencernaan.Proses pencernaan makanan dalam tubuh
kita terjadi di dalam alat pencernaan. Tahukah kamu alat-alat pencernaan yang
ada di dalam tubuhmu? Perhatikan Gambar 1.8. Pada gambar tersebut kamu dapat
mengamati susunan alat pencernaan makanan pada manusia. Alat pencernaan pada
manusia terdiri atas rongga mulut, kerongkongan, lambung, usus halus, usus
besar, dan anus.
a. Rongga Mulut
Proses pencernaan pertama kali
terjadi di dalam rongga mulut. Di dalam rongga mulut, makanan dikunyah dan
dihancurkan oleh gigi, dibantu oleh lidah. Dalam rongga mulut juga ada enzim
yang membantu pencernaan yaitu enzim amilase. Gigi manusia terdiri atas gigi
seri, gigi taring, dan gigi geraham. Bagian-bagian gigi dapat dilihat Gambar
1.9.
1) Gigi seri berbentuk pahat
berfungsi untuk mencengkeram dan memotong makanan.
2) Gigi taring berbentuk lancip dan runcing, berfungsi untuk menusuk dan mengoyak makanan.
3) Gigi geraham berbentuk rata bergerigi, berfungsi untuk mengunyah makanan.
2) Gigi taring berbentuk lancip dan runcing, berfungsi untuk menusuk dan mengoyak makanan.
3) Gigi geraham berbentuk rata bergerigi, berfungsi untuk mengunyah makanan.
Gigi terdiri
atas tiga bagian, yaitu mahkota gigi, leher gigi, dan akar gigi. Bagian paling
luar mahkota gigi dilapisi oleh email. Di bagian dalam mahkota gigi terdapat
tulang gigi dan pulpa. Di dalam pulpa terdapat banyak pembuluh darah dan saraf.
Bagian akar gigi tertanam dalam tulang rahang yang ditutupi oleh gusi. Jumlah
gigi anak-anak dan gigi orang dewasa berbeda. Pada anak-anak, gigi berjumlah 20
buah yang terdiri atas 8 gigi seri, 4 gigi taring, dan 8 gigi geraham. Gigi
orang dewasa berjumlah 32. Masingmasing 8 gigi seri, 4 gigi taring, dan 20 gigi
geraham..
Lidah juga
membantu pencernaan makanan di dalam mulut. Dengan adanya lidah, kita dapat
mengecap rasa manis, asin, asam, dan pahit. Lidah berfungsi dalam membantu
proses menelan dan pencampuran makanan dalam mulut. Mengapa ketika kamu
mengunyah nasi, lamakelamaan akan terasa manis? Di dalam mulut terdapat enzim
untuk membantu pencernaan. Enzim tersebut dihasilkan oleh kelenjar ludah.
Enzimnya disebut amilase. Enzim amilase berfungsi untuk mengubah zat tepung
(amilum) menjadi zat gula.
b. Kerongkongan
Setelah dicerna di dalam mulut, makanan akan masuk ke dalam kerongkongan. Perhatikan Gambar 1.11. Makanan didorong oleh otot kerongkongan menuju lambung. Gerakan otot ini disebut gerak peristaltik. Gerak peristaltik inilah yang menyebabkan makanan terdorong hingga masuk ke lambung.
Setelah dicerna di dalam mulut, makanan akan masuk ke dalam kerongkongan. Perhatikan Gambar 1.11. Makanan didorong oleh otot kerongkongan menuju lambung. Gerakan otot ini disebut gerak peristaltik. Gerak peristaltik inilah yang menyebabkan makanan terdorong hingga masuk ke lambung.
Di pangkal leher, terdapat dua saluran,
yaitu batang tenggorok dan kerongkongan. Batang tenggorok merupakan saluran
pernapasan, sedangkan kerongkongan merupakan saluran makanan. Kedua saluran ini
dipisahkan oleh sebuah katup. Jika kamu sedang makan, katup akan menutup.
Ketika kamu bernapas, katup akan terbuka. Oleh karena itu, sebaiknya kamu
jangan berbicara ketika sedang makan. Jika kamu berbicara ketika makan, saluran
pernapasan terbuka. Apabila makanan masuk ke tenggorokan, kamu dapat tersedak.
c. Lambung
Perhatikan Gambar 1.12. Dari kerongkongan, makanan masuk ke lambung. Di dalam lambung, makanan dicerna secara kimiawi dengan bantuan enzim yang disebut pepsin. Pepsin berperan mengubah protein menjadi pepton. Di dalam lambung terdapat asam klorida yang menyebabkan lambung menjadi asam. Asam klorida dihasilkan oleh dinding lambung. Asam klorida berfungsi untuk membunuh kuman penyakit dan mengaktifkan pepsin. Ketika proses pencernaan terjadi di lambung, otot-otot dinding lambung berkontraksi. Hal tersebut menyebabkan makanan akan tercampur dan teraduk dengan enzim serta asam klorida. Secara bertahap, makanan akan menjadi berbentuk bubur. Kemudian, makanan yang telah mengalami pencernaan akan bergerak sedikit demi sedikit ke dalam usus halus.
Perhatikan Gambar 1.12. Dari kerongkongan, makanan masuk ke lambung. Di dalam lambung, makanan dicerna secara kimiawi dengan bantuan enzim yang disebut pepsin. Pepsin berperan mengubah protein menjadi pepton. Di dalam lambung terdapat asam klorida yang menyebabkan lambung menjadi asam. Asam klorida dihasilkan oleh dinding lambung. Asam klorida berfungsi untuk membunuh kuman penyakit dan mengaktifkan pepsin. Ketika proses pencernaan terjadi di lambung, otot-otot dinding lambung berkontraksi. Hal tersebut menyebabkan makanan akan tercampur dan teraduk dengan enzim serta asam klorida. Secara bertahap, makanan akan menjadi berbentuk bubur. Kemudian, makanan yang telah mengalami pencernaan akan bergerak sedikit demi sedikit ke dalam usus halus.
d. Usus Halus
Usus halus merupakan tempat
pencernaan dan penyerapan nutrisi. Usus halus terbagi menjadi 3 bagian, yaitu
usus dua belas jari, usus kosong, dan usus penyerap. Di dalam usus halus
terdapat dua proses pencernaan, yaitu pencernaan secara kimiawi dan proses
penyerapan sari makanan. Di dalam usus dua belas jari, terjadi pencernaan
makanan dengan bantuan getah pankreas. Getah pankreas dihasilkan oleh kelenjar
pankreas. Getah pankreas mengandung enzim-enzim, seperti enzim amilase, enzim
tripsin, dan enzim lipase. Dari Gambar 1.13, dapatkah kamu menunjukkan bagian
kelenjar pankreas?
Usus kosong
terdapat di antara usus dua belas jari dan usus penyerapan. Di dalam usus
kosong terjadi pula proses pencernaan secara kimiawi. Usus kosong memiliki
dinding yang dapat menghasilkan getah pencernaan. Usus penyerapan adalah tempat
penyerapan sari-sari makanan. Sari makanan adalah makanan yang telah dicerna
secara sempurna. Di dalam usus penyerapan terdapat bagian yang di sebut vili.
Vili banyak mengandung pembuluh darah. Vili inilah yang dapat menyerap
sari-sari makanan.
e. Usus
Besar
Setelah melewati usus halus, sisa makanan masuk ke usus besar. Usus besar terbagi atas usus besar naik, usus besar melintang, dan usus besar turun.
Setelah melewati usus halus, sisa makanan masuk ke usus besar. Usus besar terbagi atas usus besar naik, usus besar melintang, dan usus besar turun.
Di dalam usus besar, sisa makanan
mengalami pembusukan. Pembusukan ini dibantu oleh bakteri Escherichia coli. Air
dan garam mineral dari sisa makanan tersebut, akan diserap oleh usus kembali.
Setelah itu, sisa makanan dikeluarkan melalui anus dalam bentuk tinja (feses).
c. Gangguan
Pada Sistem Pencernaan Manusia
Sistem pencernaan pada manusia dapat
mengalami gangguan. Adapun gangguan sistem pencernaan manusia disebabkan oleh
berbagai faktor. Faktor penyebab gangguan pada sistem pencernaan manusia
misalnya mengkonsumsi makanan yang tidak sehat, pola makan yang tidak teratur.
Gangguan sistem pencernaan manusia :
1. Gastritis
Gastritis merupakan gangguan sistem pencernaan dimana terjadi peradangan pada dinding lambung. Gastritis disebabkan karena kadar asam klorida (Hcl) terlalu tinggi. Gastriris juga dapat disebabkan oleh makanan yang banyak mengandung kuman-kuman penyakit.
2. Diare
Diare merupakan gangguan pencernaan dimana perut terasa mulas dan feses penderita encer . Diare terjadi karena selaput dinding usus besar mengalami iritasi. Adapun penyebab diare karena mengkonsumsi makanan yang mengandung kuman sehingga gerakan peristaltik usus tidak terkendali dan tidak terjadi penyerapan air di dalam usus besar. Apabila feses penderita bercampur dengan darah atau nanah, gejala tersebut menunjukka penderita mengalami desentri yang disebabakan oleh infeksi bakteri Shigella pada dinding usus besar penderita.
3. Konstipasi (sembelit)
Sembelit merupakan gangguan pencernaan dimana penderita mengeluarkan feses yang keras. Sembelit terjadi karena penyerapan air oleh usus besar terlalu banyak. Sembelit disebabkan oleh kebiasaan buruk seseorang yang selalu menunda buang air besar, kurangnya mengkonsumsi makanan berserat seperti buah dan sayuran.
4. Maag
Maag merupakan gangguan pencernaan dimana penderita merasa perih pada dinding lambung diserati rasa mual dan perut kembung. Maag terjadi karena
1. Gastritis
Gastritis merupakan gangguan sistem pencernaan dimana terjadi peradangan pada dinding lambung. Gastritis disebabkan karena kadar asam klorida (Hcl) terlalu tinggi. Gastriris juga dapat disebabkan oleh makanan yang banyak mengandung kuman-kuman penyakit.
2. Diare
Diare merupakan gangguan pencernaan dimana perut terasa mulas dan feses penderita encer . Diare terjadi karena selaput dinding usus besar mengalami iritasi. Adapun penyebab diare karena mengkonsumsi makanan yang mengandung kuman sehingga gerakan peristaltik usus tidak terkendali dan tidak terjadi penyerapan air di dalam usus besar. Apabila feses penderita bercampur dengan darah atau nanah, gejala tersebut menunjukka penderita mengalami desentri yang disebabakan oleh infeksi bakteri Shigella pada dinding usus besar penderita.
3. Konstipasi (sembelit)
Sembelit merupakan gangguan pencernaan dimana penderita mengeluarkan feses yang keras. Sembelit terjadi karena penyerapan air oleh usus besar terlalu banyak. Sembelit disebabkan oleh kebiasaan buruk seseorang yang selalu menunda buang air besar, kurangnya mengkonsumsi makanan berserat seperti buah dan sayuran.
4. Maag
Maag merupakan gangguan pencernaan dimana penderita merasa perih pada dinding lambung diserati rasa mual dan perut kembung. Maag terjadi karena
kadar asam lambung terlalu tinggi.
Maag disebabkan karena pola makan yang tidak
teratur, pikiran yang terlalu tegang ataupun stress. Penyebab penyakit maag pada manusia yaitu bakteri Helicobakter pylori .
5. Hepatitis
Hepatitis merupakan gangguan pencernaan akibat infeksi virus pada hati. Virus tersebut masuk ke dalam tubuh melalui makanan maupun air yang dikonsumsi. Selain faktor makanan hepatitis juga disebabkan karena faktor keturunan.
6. Apendisitis
Apendisitis merupakan gangguan pencernaan dimana terjadi peradangan pada umbai cacing atau usus buntu. Apendisitis disebabkan oleh bakteri.
7. Hemaroid (wasir)
Wasir atau sembelit merupakan gangguan pencernaan dimana pembuluh vena mengalami pembengkakan di sekitar anus. Sembelit seringkali dialami oleh ibu hamil maupun oarang yang terlalu banyak duduk.
8. Tukak lambung
Tukak lambung merupakan gangguan pencernaan dimana selaput lendir pada lambung mengalami kerusakan karena terlalu banyak mengeluarkan asam lambung. Tukak lambung disebabkan oleh kuman maupun oleh rasa cemas yang berlebih, ketakutan maupun stress.
9. Radang usus buntu
Radang usus buntu merupakan gangguan pencernaan kaena usu buntu mengalami infeksi oleh bakteri. Radang usus buntu terjadi karena tersumbatnya lubang antarausus buntu dan usus besar oleh lendir maupun oleh biji cabe.
10. Sariawansariawan
teratur, pikiran yang terlalu tegang ataupun stress. Penyebab penyakit maag pada manusia yaitu bakteri Helicobakter pylori .
5. Hepatitis
Hepatitis merupakan gangguan pencernaan akibat infeksi virus pada hati. Virus tersebut masuk ke dalam tubuh melalui makanan maupun air yang dikonsumsi. Selain faktor makanan hepatitis juga disebabkan karena faktor keturunan.
6. Apendisitis
Apendisitis merupakan gangguan pencernaan dimana terjadi peradangan pada umbai cacing atau usus buntu. Apendisitis disebabkan oleh bakteri.
7. Hemaroid (wasir)
Wasir atau sembelit merupakan gangguan pencernaan dimana pembuluh vena mengalami pembengkakan di sekitar anus. Sembelit seringkali dialami oleh ibu hamil maupun oarang yang terlalu banyak duduk.
8. Tukak lambung
Tukak lambung merupakan gangguan pencernaan dimana selaput lendir pada lambung mengalami kerusakan karena terlalu banyak mengeluarkan asam lambung. Tukak lambung disebabkan oleh kuman maupun oleh rasa cemas yang berlebih, ketakutan maupun stress.
9. Radang usus buntu
Radang usus buntu merupakan gangguan pencernaan kaena usu buntu mengalami infeksi oleh bakteri. Radang usus buntu terjadi karena tersumbatnya lubang antarausus buntu dan usus besar oleh lendir maupun oleh biji cabe.
10. Sariawansariawan
merupakan gangguan pencernaan dimana
mulut, gusi maupun lidah terluka dan terasa perih saat makan. Sariawan terjadi
karena panas dalam pada rongga mulut dan rongga lidah. Sariawan disebabkan
kekurangan vitamin C.
b. Alat
Pernapasan Manusia
Berikut adalah bagian-bagian organ alat pernapasan
pada manusia.
a.
Hidung (Cavum Nasalis)
Selain sebagai salah satu organ alat pernapasan
manusia, hidung juga berfungsi sebagai salah satu dari 5 indera. Hidung
berfungsi sebagai alat untuk menghirup udara, penyaring udara yang akan masuk
ke paru-paru, dan sebagai indera penciuman.
b.
Tekak (Faring)
Faring merupakan persimpangan antara rongga hidung ke
tenggorokan (saluran pernapasan) dan rongga mulut ke kerongkongan (saluran
pencernaan). Pada bagian belakang faring terdapat laring. Laring disebut pula
pangkal tenggorok. Pada laring terdapat pita suara dan epiglotis atau katup
pangkal tenggorokan. Pada waktu menelan makanan epiglotis menutupi laring
sehingga makanan tidak masuk ke dalam tenggorokan. Sebaliknya pada waktu
bernapas epiglotis akan membuka sehingga udara masuk ke dalam laring kemudian
menuju tenggorokan.
c.
Tenggorokan (Trakea)
Tenggorokan berbentuk seperti pipa dengan panjang
kurang lebih 10 cm. Di paru-paru trakea bercabang dua membentuk bronkus.
Dinding tenggorokan terdiri atas tiga lapisan berikut.
1.
Lapisan
paling luar terdiri atas jaringan ikat.
2.
Lapisan tengah
terdiri atas otot polos dan cincin tulang rawan. Trakea tersusun atas 16–20
cincin tulang rawan yang berbentuk huruf C. Bagian belakang cincin tulang rawan
ini tidak tersambung
dan menempel pada esofagus. Hal ini berguna untuk mempertahankan trakea tetap terbuka.
dan menempel pada esofagus. Hal ini berguna untuk mempertahankan trakea tetap terbuka.
3.
Lapisan
terdalam terdiri atas jaringan epitelium bersilia yang menghasilkan banyak
lendir. Lendir ini berfungsi menangkap debu dan mikroorganisme yang masuk saat
menghirup udara.
Selanjutnya, debu dan mikroorganisme tersebut didorong
oleh gerakan silia menuju bagian belakang mulut.
Akhirnya, debu dan mikroorganisme tersebut dikeluarkan
dengan cara batuk. Silia-silia ini berfungsi menyaring benda-benda asing yang
masuk bersama udara pernapasan.
d.
Cabang Tenggorokan (Bronkus)
Bronkus merupakan cabang batang tenggorokan. Jumlahnya
sepasang, yang satu menuju paru-paru kanan dan yang satu menuju paru-paru kiri.
Bronkus yang ke arah kiri lebih panjang, sempit, dan mendatar daripada yang ke
arah kanan. Hal inilah yang mengakibatkan paru-paru kanan lebih mudah terserang
penyakit. Struktur dinding bronkus hampir sama dengan trakea. Perbedaannya
dinding trakea lebih tebal daripada dinding bronkus. Bronkus akan bercabang
menjadi bronkiolus. Bronkus kanan bercabang menjadi tiga bronkiolus sedangkan
bronkus kiri bercabang menjadi dua bronkiolus.
e.
Bronkiolus
Bronkiolus merupakan cabang dari bronkus. Bronkiolus
bercabang-cabang menjadi saluran yang semakin halus, kecil, dan dindingnya
semakin tipis. Bronkiolus tidak mempunyai tulang rawan tetapi rongganya bersilia.
Setiap bronkiolus bermuara ke alveolus.
f.
Alveolus
Bronkiolus bermuara pada alveol (tunggal: alveolus),
struktur berbentuk bola-bola mungil yang diliputi oleh pembuluh-pembuluh darah.
Epitel pipih yang melapisi alveoli memudahkan darah di dalam kapiler-kapiler
darah mengikat oksigen dari udara dalam rongga alveolus.
g.
Paru-paru
Paru-paru terletak di dalam rongga dada. Rongga dada
dan perut dibatasi oleh siuatu sekat disebut diafragma. Paru-paru ada dua buah
yaitu paru-paru kanan dan paru-paru kiri. Paru-paru kanan terdiri atas tiga
gelambir (lobus) yaitu gelambir atas, gelambir tengah dan gelambir bawah.
Sedangkan paru-paru kiri terdiri atas dua gelambir yaitu gelambir atas dan
gelambir bawah. Paru-paru diselimuti oleh suatu selaput paru-paru (pleura).
Kapasitas maksimal paru-paru berkisar
sekitar 3,5 liter.
Udara yang keluar masuk paru-paru pada waktu melakukan
pernapasan biasa disebut udara pernapasan (udara tidal). Volume udara
pernapasan pada orang dewasa lebih kurang 500 nl. Setelah kita melakukan
inspirasi biasa, kita masih bisa menarik napas sedalam-dalamnya. Udara yang
dapat masuk setelah mengadakan inspirasi biasa disebut udara komplementer,
volumenya lebih kurang 1500 ml.
Setelah kita melakukan ekspirasi biasa, kita masih bisa menghembuskan napas sekuat-kuatnya. Udara yang dapat dikeluarkan setelah ekspirasi biasa disebut udara suplementer, volumenya lebih kurang 1500 ml.
Setelah kita melakukan ekspirasi biasa, kita masih bisa menghembuskan napas sekuat-kuatnya. Udara yang dapat dikeluarkan setelah ekspirasi biasa disebut udara suplementer, volumenya lebih kurang 1500 ml.
Walaupun kita mengeluarkan napas dari paru-paru dengan
sekuat-kuatnya ternyata dalam paru-paru masih ada udara disebut udara residu.
Volume udara residu lebih kurang 1500 ml. Jumlah volume udara pernapasan, udara
komplementer, dan udara suplementer disebut kapasitas vital paru-paru.
2. Proses
Pernapasan Manusia
Urutan saluran pernapasan adalah sebagai berikut:
rongga hidung > faring > trakea > bronkus > paru-paru
(bronkiolus dan alveolus).
Proses pernapasan pada manusia dimulai dari hidung.
Udara yang diisap pada waktu menarik nafas (inspirasi) biasanya masuk melalui
lubang hidung (nares) kiri dan kanan selain melalui mulut. Pada saat
masuk, udara disaring oleh bulu hidung yang terdapat di bagian dalam lubang
hidung.
Pada waktu menarik napas, otot diafragma berkontraksi.
Semula kedudukan diafragma melengkung keatas sekarang menjadi lurus sehingga
rongga dada menjadi mengembang. Hal ini disebut pernapasan perut. Bersamaan
dengan kontraksi otot diafragma, otot-otot tulang rusuk juga berkontraksi
sehingga rongga dada mengembang. Hal ini disebut pernapasan dada.
Akibat mengembangnya rongga dada, maka tekanan dalam
rongga dada menjadi berkurang, sehingga udara dari luar masuk melalui hidung
selanjutnya melalui saluran pernapasan akhirnya udara masuk ke dalam paru-paru,
sehingga paru-paru mengembang.
Setelah melewati rongga hidung, udara masuk ke
kerongkongan bagian atas (naro-pharinx) lalu kebawah untuk selanjutnya
masuk tenggorokan (larynx).
Setelah melalui tenggorokan, udara masuk ke batang
tenggorok atau trachea, dari sana diteruskan ke saluran yang bernama bronchus
atau bronkus. Saluran bronkus ini terdiri dari beberapa tingkat percabangan dan
akhirnya berhubungan di alveolus di paru-paru.
Udara yang diserap melalui alveoli akan masuk
ke dalam kapiler yang selanjutnya dialirkan ke vena pulmonalis atau
pembuluh balik paru-paru. Gas oksigen diambil oleh darah. Dari sana darah akan
dialirkan ke serambi kiri jantung dan seterusnya.
Selanjutnya udara yang mengandung gas karbon dioksida
akan dikeluarkan melalui hidung kembali. Pengeluaran napas disebabkan karena
melemasnya otot diafragma dan otot-otot rusuk dan juga dibantu dengan berkontraksinya
otot perut. Diafragma menjadi melengkung ke atas, tulang-tulang rusuk turun ke
bawah dan bergerak ke arah dalam, akibatnya rongga dada mengecil sehingga
tekanan dalam rongga dada naik. Dengan naiknya tekanan dalam rongga dada, maka
udara dari dalam paru-paru keluar melewati saluran pernapasan.
Ringkasan jalannya Udara Pernapasan:
1.
Udara masuk
melalui lubang hidung
2.
melewati
nasofaring
3.
melewati
oral farink
4.
melewati
glotis
5.
masuk ke
trakea
6.
masuk ke
percabangan trakea yang disebut bronchus
7.
masuk ke
percabangan bronchus yang disebut bronchiolus
8.
udara
berakhir pada ujung bronchus berupa gelembung yang disebut alveolus (jamak:
alveoli)
3.
Bagian-Bagian Sistem Pernapasan Pada Manusia
Berikut adalah bagian-bagian anatomi sistem pernapasan
pada manusia. Semua penjelasannya menggunakan Bahasa Indonesia.

Berdasarkan gambar sistem pernapasan tersebut, kita
dapat menyimpulkan bahwa sistem pernapasan pada manusia terdiri dari:
1.
Hidung
2.
Rongga
hidung
3.
Concha
4.
Langit-langit
lunak
5.
Pharink
6.
Larink
7.
Trakea
8.
Rongga
pleura
9.
Paru-paru
kanan
10.
Paru-paru
kiri
11.
Tulang rusuk
12.
Otot
intercosta
13.
Diafragma
4.
Jenis-Jenis Pernapasan Pada Manusia
Jenis-jenis pernapasan pada manusia dibagi menjadi dua
jenis. Yaitu pernapasan dada dan pernapasan perut.
a. Pernapasan Dada
Pernapasan dada adalah pernapasan yang melibatkan otot
antartulang rusuk. Mekanismenya dapat dibedakan sebagai berikut.
1.
Fase
inspirasi. Fase ini berupa berkontraksinya otot antartulang rusuk sehingga
rongga dada membesar, akibatnya tekanan dalam rongga dada menjadi lebih kecil daripada
tekanan di luar sehingga udara luar yang kaya oksigen masuk.
2.
Fase
ekspirasi. Fase ini merupakan fase relaksasi atau kembalinya otot antara tulang
rusuk ke posisi semula yang dikuti oleh turunnya tulang rusuk sehingga rongga
dada menjadi kecil. Sebagai akibatnya, tekanan di dalam rongga dada menjadi
lebih besar daripada tekanan luar, sehingga udara dalam rongga dada yang kaya
karbon dioksida keluar.
Mekanisme inspirasi pernapasan dada sebagai berikut:
Otot antar tulang rusuk (muskulus intercostalis eksternal)
berkontraksi --> tulang rusuk terangkat (posisi datar) --> Paru-paru
mengembang --> tekanan udara dalam paru-paru menjadi lebih kecil
dibandingkan tekanan udara luar --> udara luar masuk ke paru-paru.
Mekanisme ekspirasi pernapasan dada adalah sebagai
berikut:
Otot antar tulang rusuk relaksasi --> tulang rusuk
menurun --> paru-paru menyusut --> tekanan udara dalam paru-paru lebih
besar dibandingkan dengan tekanan udara luar --> udara keluar dari
paru-paru.
b. Pernapasan Perut
Pernapasan perut adalah pernapasan yang melibatkan
otot diafragma. Mekanismenya dapat dibedakan sebagai berikut.
1.
Fase
inspirasi. Fase ini berupa berkontraksinya otot diafragma sehingga rongga dada
membesar, akibatnya tekanan dalam rongga dada menjadi lebih kecil daripada tekanan
di luar sehingga udara luar yang kaya oksigen masuk.
2.
Fase
ekspirasi. Fase ini merupakan fase relaksasi atau kembalinya otot diaframa ke
posisi semula yang dikuti oleh turunnya tulang rusuk sehingga rongga dada
menjadi kecil. Sebagai akibatnya, tekanan di dalam rongga dada menjadi lebih
besar daripada tekanan luar, sehingga udara dalam rongga dada yang kaya karbon
dioksida keluar.
Mekanisme inspirasi pernapasan perut sebagai berikut:
sekat rongga dada (diafraghma) berkontraksi -->
posisi dari melengkung menjadi mendatar --> paru-paru mengembang -->
tekanan udara dalam paru-paru lebih kecil dibandingkan tekanan udara luar
--> udara masuk
Mekanisme ekspirasi pernapasan perut sebagai berikut:
otot diafraghma relaksasi --> posisi dari mendatar
kembali melengkung --> paru-paru mengempis --> tekanan udara di paru-paru
lebih besas dibandingkan tekanan udara luar --> udara keluar dari paru-paru.
5. Penyakit
Sistem Pernapasan pada Manusia
Sistem pernapasan manusia yang terdiri atas beberapa
organ dapat mengalami gangguan. Gangguan ini biasanyaberupa kelainan,
penyakit, atau karena ulah manusia itu sendiri (seperti merokok). Penyakit atau
gangguan yang menyerang sistem pernapasan ini dapat menyebabkan terganggunya
proses pernapasan.
1. Asma
Asma adalah gangguan pada organ pernapasan berupa
penyempitan saluran pernapasan akibat reaksi terhadap suatu rangsangan
tertentu. Hal-hal yang dapat memicu timbulnya serangan asma diantaranya
seperti serbuk sari bunga, debu, bulu binatang, asap, udara dingin dan
olahraga.
Pengobatan yang tepat dan teratur dapat membantu
penderita. Serangan asma juga dapat dicegah jika faktor pemicunya
diketahui dan bisa dihindari. Serangan yang dipicu oleh olah raga bisa
dihindari dengan meminum obat sebelum melakukan olah raga.
2. Bronkhitis
Bronkitis adalah suatu peradangan pada bronkus
(saluran udara ke paru-paru).
Penyakit ini biasanya bersifat ringan dan pada
akhirnya akan sembuh sempurna, tetapi pada penderita yang memiliki penyakit
menahun (misalnya penyakit jantung atau penyakit paru-paru) dan pada usia
lanjut, bronkitis bisa bersifat serius. Serangan bronkitis berulang bisa
terjadi pada perokok dan penderita penyakit paru-paru dan saluran pernafasan
menahun. Infeksi berulang bisa juga merupakan akibat dari:
3. Influenza
Influenza atau flu adalah penyakit menular yang
disebabkan oleh virus influenza. Penyakit ini ditularkan
melalui udara melalui bersin dari si penderita. Penyakit ini tidak hanya
menyerang manusia, burung, dan binatang mamalia seperti babi dan orang utan
juga dapat terserang flu.
Pada manusia, gejala umum yang terjadi adalah demam,
sakit tenggorokan, sakit kepala, hidung tersumbat dan mengeluarkan cairan, batuk,
lesu serta rasa tidak enak badan. Dalam kasus yang lebih buruk, influensa juga
dapat menyebabkan terjadinya pneumonia, yang dapat mengakibatkan kematian
terutama pada anak-anak dan orang berusia lanjut.
Masa penularan hingga terserang penyakit ini biasanya
adalah 1 sampai 3 hari sejak kontak dengan hewan atau orang yang influensa.
Penderita dianjurkan agar mengasingkan diri atau
dikarantina agar tidak menularkan penyakit hingga mereka merasa lebih sehat.
4. Flu burung
Flu burung atau avian influenza adalah penyakit
menular yang disebabkan oleh virus yang biasanya menjangkiti burung dan
mamalia. Penyebab flu burung adalah virus influensa tipe A yang menyebar antar
unggas. Virus ini kemudian ditemukan mampu pula menyebar ke spesies lain
seperti babi, kucing, anjing, harimau, dan manusia.
Virus ini dapat menular melalui udara ataupun kontak
melalui makanan, minuman, dan sentuhan. Namun demikian, virus ini akan mati
dalam suhu yang tinggi. Oleh karena itu daging, telur, dan hewan harus dimasak
dengan matang untuk menghindari penularan. Kebersihan diri perlu dijaga pula
dengan mencuci tangan dengan antiseptik. Kebersihan tubuh dan pakaian juga
perlu dijaga.
Virus dapat bertahan hidup pada suhu dingin. Bahan
makanan yang didinginkan atau dibekukan dapat menyimpan virus. Tangan harus
dicuci sebelum dan setelah memasak atau menyentuh bahan makanan mentah.
Unggas sebaiknya tidak dipelihara di dalam rumah atau
ruangan tempat tinggal. Peternakan harus dijauhkan dari perumahan untuk
mengurangi risiko penularan.
Gejala umum yang dapat terjadi adalah demam tinggi,
keluhan pernafasan dan (mungkin) perut. Perkembangan virus dalam tubuh dapat
berjalan cepat sehingga pasien perlu segera mendapatkan pengobatan.
5. Flu babi (Swine influenza)
Flu babi adalah kasus-kasus influensa yang
disebabkan oleh virus Orthomyxoviridae yang biasanya menyerang babi. Flu
babi menginfeksi manusia tiap tahun dan biasanya ditemukan pada orang-orang
yang bersentuhan dengan babi, meskipun ditemukan juga kasus-kasus penularan
dari manusia ke manusia. Gejala virus termasuk demam, disorientasi, kekakuan
pada sendi, muntah-muntah, dan kehilangan kesadaran yang berakhir pada kematian
Menurut Pusat Pengawasan dan Pencegahan Penyakit di
Amerika Serikat, gejala influensa ini mirip dengan influensa. Gejalanya seperti
demam, batuk, sakit pada kerongkongan, sakit pada tubuh, kepala, panas dingin,
dan lemah lesu. Beberapa penderita juga melaporkan buang air besar dan
muntah-muntah.
6. Asbestosis
Asbestosis adalah suatu penyakit saluran pernapasan
yang terjadi akibat menghirup serat-serat asbes, dimana pada paru-paru
terbentuk jaringan parut yang luas. Asbestos terdiri dari serat silikat mineral
dengan komposisi kimiawi yang berbeda. Jika terhisap, serat asbes mengendap di
dalam dalam paru-paru, menyebabkan parut. Menghirup asbes juga dapat
menyebabkan penebalan pleura (selaput yang melapisi paru-paru).
Menghirup serat asbes bisa menyebabkan terbentuknya
jaringan parut (fibrosis) di dalam paru-paru. Jaringan paru-paru yang membentuk
fibrosis tidak dapat mengembang dan mengempis sebagaimana mestinya. Beratnya
penyakit tergantung kepada lamanya pemaparan dan jumlah serat yang terhirup.
Gejala asbestosis muncul secara bertahap dan baru
muncul hanya setelah terbentuknya jaringan parut dalam jumlah banyak dan
paru-paru kehilangan elastisitasnya.
7. Faringitis
Faringitis adalah suatu penyakit peradangan yang
menyerang tenggorokkan atau faring. Kadang juga disebut sebagai radang
tenggorokan. Radang ini bisa disebabkan oleh virus atau kuman, pada saat daya
tahan tubuh lemah. Pengobatan dengan antibiotika hanya efektif apabila
karena terkena kuman. Kadangkala makan makanan yang sehat dengan buah-buahan
yang banyak, disertai dengan vitamin bisa menolong.
8. TBC
Penyakit TBC dapat menyerang siapa saja (tua, muda, laki-laki,
perempuan, miskin, atau kaya) dan dimana saja. Setiap tahunnya, Indonesia
bertambah dengan seperempat juta kasus baru TBC dan sekitar 140.000 kematian
terjadi setiap tahunnya disebabkan oleh TBC. Bahkan, Indonesia adalah negara
ketiga terbesar dengan masalah TBC di dunia.
Penyakit TBC adalah suatu penyakit infeksi yang
disebabkan oleh bakteri Mikobakterium tuberkulosa. Bakteri ini berbentuk batang
dan bersifat tahan asam sehingga dikenal juga sebagai Batang Tahan Asam (BTA).
Bakteri ini pertama kali ditemukan oleh Robert Koch
pada tanggal 24 Maret 1882, sehingga untuk mengenang jasanya bakteri tersebut
diberi nama baksil Koch. Bahkan, penyakit TBC pada paru-paru kadang disebut
sebagai Koch Pulmonum (KP).
Penyakit TBC biasanya menular melalui udara yang
tercemar dengan bakteri Mikobakterium tuberkulosa yang dilepaskan pada saat
penderita TBC batuk, dan pada anak-anak sumber infeksi umumnya berasal dari
penderita TBC dewasa. Bakteri ini bila sering masuk dan terkumpul di dalam
paru-paru akan berkembang biak menjadi banyak (terutama pada orang dengan daya
tahan tubuh yang rendah), dan dapat menyebar melalui pembuluh darah atau
kelenjar getah bening. Oleh sebab itulah infeksi TBC dapat menginfeksi hampir
seluruh organ tubuh seperti: paru-paru, otak, ginjal, saluran pencernaan,
tulang, kelenjar getah bening, dan lain-lain, meskipun demikian organ tubuh
yang paling sering terkena yaitu paru-paru.
9. Emfisema
Emfisema disebabkan karena hilangnya elastisitas
alveolus. Alveolus adalah gelembung-gelembung yang terdapat dalam paru-paru.
Pada penderita emfisema, volume paru-paru lebih besar dibandingkan dengan orang
yang sehat karena karbondioksida yang seharusnya dikeluarkan dari paru-paru
terperangkap didalamnya.
Asap rokok dan kekurangan enzim alfa-1-antitripsin
adalah penyebab kehilangan elastisitas pada paru-paru ini.
Gejala emfisema:
·
Sesak napas
dalam waktu lama dan tidak dapat disembuhkan dengan obat pelega yang biasa
digunakan penderita sesak napas.
·
Nafsu makan
yang menurun dan berat badan yang menurun juga biasa dialami penderita
emfisema.
Pencegahan dan solusi: Menghindari asap rokok adalah
langkah terbaik untuk mencegah penyakit ini. Berhenti merokok juga sangat
penting.
10. Kanker Paru-Paru
Kanker paru-parumerupakan pembunuh pertama
dibandingkan kanker lainnya. Kanker dapat tumbuh di jaringan ini dan dapat
menyebar ke bagian lain. Penyebab utamanya adalah asap rokok yang mengandung
banyak zat beracun dan dihisap masuk ke paru-paru dan telah terakumulasi selama
puluhan tahun menyebabkan mutasi pada sel saluran napas dan menyebabkan
terjadinya sel kanker. Penyebab lain adalah radiasi radio aktif, bahan kimia
beracun, stres atau faktor keturunan.
Gejala: Batuk, sakit pada dada, sesak napas, batuk
berdarah, mudah lelah dan berat badan menurun. Tetapi seperti pada jenis kanker
lainnya, gejala umumnya baru terlihat apabila kanker ini sudah tumbuh besar
atau telah menyebar.
Pencegahan dan solusi: Menghindari rokok dan asap
rokok juga banyak mengkonsumsi makanan bergizi yang banyak mengandung
antioksidan untuk mencegah timbulnya sel kanker.
KESIMPULAN
Sistem pernafasan dan sistem pencernaan
merupakan bagian penting pada makhluk hidup. Sistem pernafasan dimulai dari
hidung hingga paru-paru, sedangkan sistem pencernaan dimulai dari mulut hingga
anus. Sistem pernapasan dan sistem pencernaan ini sendiri memiliki fungsi dan
peranan yang sangat struktural dan terkoordinir.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar