A. Identitas
· Nama : Pratiwi Dwi Jayanti
· NPM : 15320016
· Prodi : Pendidikan biologi
· Kelas : A
· Mata kuliah : Telaah biologi
· Dosen pengampau : Dr. Muhfahroyin M.Ta. dan Agil Lepiyanto ,M.Pd
· Pertemuan :3 (ke-tiga)
B. Pengantar
Assalamualaikum wr,wb
Dengan mengucap syukur alhamdullilah atas kehadirat allah subhanahu wat’ala yang telah memberikan rahmat karunianya, kepada saya sehingga saya dapat menyelesaikan laporan hasil ringkasan materi Telaah Biologi Smp.
Penyusunan ringkasan materi ini adalah sebagai bukti bahwa saya telah melaksanakan dan menyelesaikan tugas ringkasan Materi Telaah Biologi Smp Pertemuan ke31 dengan materi Sistem Pencernaan dan Pernafasan manusia.
Saya menyadari bahawa penyusunan jurnal ini masih jauh dari kesempurnaan, untuk itu kritik dan saran yang sifatnya membangun dari pembaca sangat saya harapkan.
Harapan saya semoga penyusunan jurnal yang memuat pengetahuan yang didapat selama pertemuan ke- matakuliah Telaah Biologi Smp.
Wassalamualaikum Wr. Wb.
Penyusun,
pratiwi dwi jayanti
C. Subtansi Kajian
- Makanan dan Fungsinya
- Organ-Organ Pencernaan
- Gangguan pada Sistem Pencernaan
- Organ-Organ Pernapasan
- Proses Pernapasan
6. Gangguan pada Sistem Pernapasan
D. Review Pembelajaran
Sistem Pencernaan
pada Manusia
Pada dasarnya, semua makhluk hidup harus memenuhi kebutuhan energinya dengan cara mengkonsumsi makanan. Makanan tersebut kemudian diuraikan dalam sistem pencernaan menjadi sumber energi, sebagai komponen penyusun sel dan jaringan tubuh, dan nutrisi yang membantu fungsi fisiologis tubuh.
Gambar lengkap sistem pencernaan pada manusia :
A. Pengertian Sistem Pencernaan Manusia
Pencernaan makanan merupakan proses mengubah makanan dari ukuran besar
menjadi ukuran yang lebih kecil dan halus, serta memecah molekul makanan yang
kompleks menjadi molekul yang sederhana dengan menggunakan enzim dan
organ-organ pencernaan. Enzim ini dihasilkan oleh organ-organ pencernaan dan
jenisnya tergantung dari bahan makanan yang akan dicerna oleh tubuh. Zat
makanan yang dicerna akan diserap oleh tubuh dalam bentuk yang lebih sederhana.
Proses pencernaan makanan pada tubuh manusia dapat dibedakan atas dua macam,
yaitu :
1. Proses pencernaan secara mekanik
Yaitu proses perubahan makanan dari bentuk besar atau kasar menjadi bentuk kecil dan halus. Pada manusia dan mamalia umumnya, proses pencernaan mekanik dilakukan dengan menggunakan gigi.
Yaitu proses perubahan makanan dari bentuk besar atau kasar menjadi bentuk kecil dan halus. Pada manusia dan mamalia umumnya, proses pencernaan mekanik dilakukan dengan menggunakan gigi.
2. Proses pencernaan secara kimiawi (enzimatis)
Yaitu proses perubahan makanan dari zat yang kompleks menjadi zat-zat yang lebih sederhana dengan menggunakan enzim. Enzim adalah zat kimia yang dihasilkan oleh tubuh yang berfungsi mempercepat reaksi-reaksi kimia dalam tubuh. Proses pencernaan makanan pada manusia melibatkan alat-alat pencernaan makanan. Alat-alat pencernaan manusia adalah organ-organ tubuh yang berfungsi mencerna makanan yang kita makan. Alat pencernaan dapat dibedakan atas saluran pencernaan dan kelenjar pencernaan. Kelenjar pencernaan menghasilkan enzim-enzim yang membantu proses pencernaan kimiawi. Kelenjar-kelenjar pencernaan manusia terdiri dari kelenjar air liur, kelenjar getah lambung, hati (hepar), dan pankreas. Berikut ini akan dibahas satu per satu proses pencernaan yang terjadi di dalam saluran pencernaan makanan pada manusia
Yaitu proses perubahan makanan dari zat yang kompleks menjadi zat-zat yang lebih sederhana dengan menggunakan enzim. Enzim adalah zat kimia yang dihasilkan oleh tubuh yang berfungsi mempercepat reaksi-reaksi kimia dalam tubuh. Proses pencernaan makanan pada manusia melibatkan alat-alat pencernaan makanan. Alat-alat pencernaan manusia adalah organ-organ tubuh yang berfungsi mencerna makanan yang kita makan. Alat pencernaan dapat dibedakan atas saluran pencernaan dan kelenjar pencernaan. Kelenjar pencernaan menghasilkan enzim-enzim yang membantu proses pencernaan kimiawi. Kelenjar-kelenjar pencernaan manusia terdiri dari kelenjar air liur, kelenjar getah lambung, hati (hepar), dan pankreas. Berikut ini akan dibahas satu per satu proses pencernaan yang terjadi di dalam saluran pencernaan makanan pada manusia
B. Saluran Pencernaan Manusia
Saluran pencernaan makanan merupakan saluran yang menerima makanan dari
luar dan mempersiapkannya untuk diserap oleh tubuh dengan jalan proses
pencernaan (penguyahan, penelanan, dan pencampuran) dengan enzim zat cair yang
terbentang mulai dari mulut sampai anus. Saluran pencernaan makanan pada
manusia terdiri dari beberapa organ berturut-turut dimulai dari mulut (cavum oris),
kerongkongan (esofagus),
lambung (ventrikulus),
usus halus (intestinum),
usus besar (colon), dan anus. Untuk
lebih jelasnya, dapat dilihat pada gambar berikut ini.
Saluran pencernaan manusia
1. Mulut
Proses pencernaan dimulai sejak makanan masuk ke dalam mulut. Di dalam
mulut terdapat alat-alat yang membantu dalam proses pencernaan, yaitu gigi,
lidah, dan kelenjar ludah (air liur). Di dalam rongga mulut, makanan mengalami
pencernaan secara mekanik dan kimiawi. Beberapa organ di dalam mulut, yaitu :
a. Gigi
Gigi berfungsi untuk mengunyah makanan sehingga makanan menjadi halus.
Keadaan ini memungkinkan enzim-enzim pencernaan mencerna makanan lebih cepat
dan efisien. Gigi dapat dibedakan atas empat macam yaitu gigi seri, gigi
taring, gigi geraham depan, dan gigi geraham belakang. Secara umum, gigi manusia
terdiri dari tiga bagian, yaitu mahkota gigi (korona), leher gigi (kolum),
dan akar gigi (radiks). Mahkota gigi atau puncak gigi merupakan bagian
gigi yang tampak dari luar. Setiap jenis gigi memiliki bentuk mahkota gigi yang
berbeda-beda. Gigi seri berbentuk seperti pahat, gigi taring berbentuk seperti
pahat runcing, dan gigi geraham berbentuk agak silindris dengan permukaan lebar
dan datar berlekuk-lekuk. Bentuk mahkota gigi pada gigi seri berkaitan dengan
fungsinya untuk memotong dan menggigit makanan. Gigi taring yang berbentuk
seperti pahat runcing untuk merobek makanan. Sedangkan gigi geraham dengan
permukaan yang lebar dan datar berlekuk-lekuk berfungsi untuk mengunyah
makanan. Leher gigi merupakan bagian gigi yang terlindung dalam gusi, sedangkan
akar gigi merupakan bagian gigi yang tertanam di dalam rahang. Bila kita amati
gambar penampang gigi, maka akan tampak bagian-bagian seperti pada gambar
berikut ini.
Email gigi merupakan lapisan keras berwarna putih yang menutupi mahkota
gigi. Tulang gigi, tersusun atas zat dentin. Sumsum gigi (pulpa),
merupakan rongga gigi yang di dalamnya terdapat serabut saraf dan
pembuluh-pembuluh darah. Itulah sebabnya bila gigi kita berlubang akan terasa
sakit, karena pada sumsum gigi terdapat saraf.
b. Lidah
Lidah berfungsi untuk mengaduk makanan di dalam rongga mulut dan membantu
mendorong makanan (proses penelanan). Selain itu, lidah juga berfungsi sebagai
alat pengecap yang dapat merasakan manis, asin, pahit, dan asam. Tiap rasa pada
zat yang masuk ke dalam rongga mulut akan direspon oleh lidah di tempat yang
berbeda-beda. Letak setiap rasa berbeda-beda, yaitu:
1. Rasa asin
—–> lidah bagian tepi depan
2. Rasa manis
—–> lidah bagian ujung
3. Rasa asam
—–> lidah bagian samping
4. Rasa pahit
—–> lidah bagian belakang / pangkal lidah
Untuk lebih jelasnya, dapat dilihat seperti pada gambar berikut ini.
Lidah mempunyai reseptor khusus yang berkaitan dengan rangsangan kimia.
Lidah merupakan organ yang tersusun dari otot. Permukaan lidah dilapisi dengan
lapisan epitelium yang banyak mengandung kelenjar lendir, dan
reseptor pengecap berupa tunas pengecap. Tunas pengecap terdiri atas sekelompok
sel sensori yang mempunyai tonjolan seperti rambut yang disebut papila
c. Kelenjar Ludah
Kelenjar ludah menghasilkan ludah atau air liur (saliva). Kelenjar
ludah dalam rongga mulut ada 3 pasang, yaitu :
1. Kelenjar parotis,
terletak di bawah telinga.
2. Kelenjar submandibularis,
terletak di rahang bawah.
3. Kelenjar sublingualis,
terletak di bawah lidah.
Letak kelenjar ludah di dalam rongga mulut dapat dilihat pada gambar
berikut.
Kelenjar ludah di dalam mulut
Kelenjar parotis menghasilkan ludah yang berbentuk cair.
Kelenjar submandibularis dan kelenjar sublingualismenghasilkan
getah yang mengandung air dan lendir. Ludah berfungsi untuk memudahkan
penelanan makanan. Jadi, ludah berfungsi untuk membasahi dan melumasi makanan
sehingga mudah ditelan. Selain itu, ludah juga melindungi selaput mulut
terhadap panas, dingin, asam, dan basa. Di dalam ludah terdapat enzim ptialin (amilase).
Enzim ptialin berfungsi mengubah makanan dalam mulut yang
mengandung zat karbohidrat (amilum) menjadi gula sederhana (maltosa). Maltosa
mudah dicerna oleh organ pencernaan selanjutnya. Enzim ptialin bekerja
dengan baik pada pH antara 6,8 – 7 dan suhu 37oC.
2. Kerongkongan
Kerongkongan (esofagus) merupakan saluran penghubung antara rongga
mulut dengan lambung. Kerongkongan berfungsi sebagai jalan bagi makanan yang
telah dikunyah dari mulut menuju lambung. Jadi, pada kerongkongan tidak terjadi
proses pencernaan.
Otot kerongkongan dapat berkontraksi secara bergelombang sehingga mendorong
makanan masuk ke dalam lambung. Gerakan kerongkongan ini disebut gerak
peristalsis. Gerak ini terjadi karena otot yang memanjang dan melingkari
dinding kerongkongan mengkerut secara bergantian. Jadi, gerak peristalsis
merupakan gerakan kembang kempis kerongkongan untuk mendorong makanan masuk ke
dalam lambung. Untuk lebih jelasnya, dapat dilihat pada gambar berikut. 

Gerak peristalsis dalam kerongkongan
Makanan berada di dalam kerongkongan hanya sekitar enam detik. Bagian
pangkal kerongkongan (faring) berotot lurik. Otot lurik pada kerongkongan
bekerja secara sadar menurut kehendak kita dalam proses menelan. Artinya, kita
menelan jika makanan telah dikunyah sesuai kehendak kita. Akan tetapi, sesudah
proses menelan hingga sebelum mengeluarkan feses, kerja otot-otot organ
pencernaan selanjutnya tidak menurut kehendak kita (tidak disadari).
3. Lambung
Lambung (ventrikulus) merupakan kantung besar yang terletak di
sebelah kiri rongga perut sebagai tempat terjadinya sejumlah proses pencernaan.
Lambung terdiri dari tiga bagian, yaitu bagian atas (kardiak), bagian
tengah yang membulat (fundus), dan bagian bawah (pilorus).
Kardiak berdekatan dengan hati dan berhubungan dengan kerongkongan. Pilorus berhubungan
langsung dengan usus dua belas jari. Di bagian ujung kardiak dan pilorus terdapat
klep atau sfingter yang mengatur masuk dan keluarnya makanan
ke dan dari lambung. Struktur lambung dapat dilihat pada gambar berikut ini. 

Struktur lambung
Dinding lambung terdiri dari otot yang tersusun melingkar, memanjang, dan
menyerong. Otot-otot tersebut menyebabkan lambung berkontraksi, sehingga
makanan teraduk dengan baik dan bercampur merata dengan getah lambung. Hal ini
menyebabkan makanan di dalam lambung berbentuk seperti bubur. Dinding lambung
mengandung sel-sel kelenjar yang berfungsi sebagai kelenjar pencernaan yang
menghasilkan getah lambung. Getah lambung mengandung air lendir (musin),
asam lambung, enzim renin, dan enzim pepsinogen. Getah
lambung bersifat asam karena banyak mengandung asam lambung. Asam lambung
berfungsi membunuh kuman penyakit atau bakteri yang masuk bersama makanan dan
juga berfungsi untuk mengaktifkan pepsinogen menjadi pepsin. Pepsin berfungsi
memecah protein menjadi pepton dan proteosa. Enzim renin berfungsi
menggumpalkan protein susu (kasein) yang terdapat dalam susu. Adanya
enzim renin dan enzim pepsin menunjukkan
bahwa di dalam lambung terjadi proses pencernaan kimiawi.
Selain menghasilkan enzim pencernaan, dinding lambung juga menghasilkan
hormon gastrin yang berfungsi untuk pengeluaran (sekresi)
getah lambung. Di dalam lambung terjadi gerakan mengaduk. Gerakan mengaduk
dimulai dari kardiak sampai di daerah pilorus.
Gerak mengaduk terjadi terus menerus baik pada saat lambung berisi makanan
maupun pada saat lambung kosong. Jika lambung berisi makanan, gerak mengaduk
lebih giat dibanding saat lambung dalam keadaan kosong. Mungkin kita pernah
merasakan perut terasa sakit dan berbunyi karena perut kita sedang kosong. Hal
itu disebabkan gerak mengaduk saat lambung kosong. Untuk lebih jelasnya dapat
dilihat gambar berikut.
Gerak mengaduk pada lambung.
Makanan umumnya bertahan tiga sampat empat jam di dalam lambung. Makanan
berserat bahkan dapat bertahan lebih lama. Dari lambung, makanan sedikit demi
sedikit keluar menuju usus dua belas jari melalui sfingter pilorus.
4. Usus Halus
Usus halus (intestinum) merupakan tempat penyerapan sari makanan dan
tempat terjadinya proses pencernaan yang paling panjang. Usus halus terdiri
dari :
1. Usus dua belas jari (duodenum)
3. Usus penyerap (ileum)
Pada usus dua belas jari bermuara saluran getah pankreas dan saluran
empedu. Pankreas menghasilkan getah pankreas yang mengandung enzim-enzim
sebagai berikut :
1. Amilopsin (amilase pankreas)
Yaitu enzim yang mengubah zat tepung (amilum) menjadi gula lebih
sederhana (maltosa).
2. Steapsin (lipase
pankreas) Yaitu enzim yang mengubah lemak menjadi asam lemak dan gliserol.
3. Tripsinogen Jika belum aktif, maka
akan diaktifkan menjadi tripsin, yaitu enzim yang mengubah protein
dan pepton menjadi dipeptida dan asam amino yang siap diserap
oleh usus halus.
Empedu dihasilkan oleh hati dan ditampung di dalam kantung empedu.
Selanjutnya, empedu dialirkan melalui saluran empedu ke usus dua belas jari.
Empedu mengandung garam-garam empedu dan zat warna empedu (bilirubin). Garam
empedu berfungsi mengemulsikan lemak. Zat warna empedu berwarna kecoklatan, dan
dihasilkan dengan cara merombak sel darah merah yang telah tua di hati. Zat
warna empedu memberikan ciri warna cokelat pada feses. Untuk lebih jelasnya,
dapat dilihat pada gambar berikut. 

Pada bagian usus dua belas jari bermuara
saluran getah pankreas dan saluran empedu.
Selain enzim dari pankreas, dinding usus halus juga menghasilkan getah usus
halus yang mengandung enzim-enzim sebagai berikut :
1. Maltase, berfungsi mengubah
maltosa menjadi glukosa.
2. Laktase, berfungsi mengubah
laktosa menjadi glukosa dan galaktosa.
3. Sukrase, berfungsi mengubah
sukrosa menjadi glukosa dan fruktosa.
4. Tripsin, berfungsi mengubah
pepton menjadi asam amino.
5. Enterokinase, berfungsi
mengaktifkan tripsinogen menjadi tripsin.
Di dalam usus halus terjadi proses pencernaan kimiawi dengan melibatkan
berbagai enzim pencernaan. Karbohidrat dicerna menjadi glukosa. Lemak dicerna
menjadi asam lemak dan gliserol, serta protein dicerna menjadi asam amino.
Jadi, pada usus dua belas jari, seluruh proses pencernaan karbohidrat, lemak,
dan protein diselesaikan. Selanjutnya, proses penyerapan (absorbsi) akan
berlangsung di usus kosong dan sebagian besar di usus penyerap. Karbohidrat
diserap dalam bentuk glukosa, lemak diserap dalam bentuk asam lemak dan
gliserol, dan protein diserap dalam bentuk asam amino. Vitamin dan mineral
tidak mengalami pencernaan dan dapat langsung diserap oleh usus halus. Struktur
usus halus dapat dilihat pada gambar berikut ini. 

Penampang Usus Halus Manusia
Pada dinding usus penyerap terdapat jonjot-jonjot usus yang disebut vili (Lihat
gambar diatas). Vili berfungsi memperluas daerah penyerapan
usus halus sehingga sari-sari makanan dapat terserap lebih banyak dan cepat.
Dinding vili banyak mengandung kapiler darah dan kapiler limfe
(pembuluh getah bening usus). Agar dapat mencapai darah, sari-sari makanan harus
menembus sel dinding usus halus yang selanjutnya masuk pembuluh darah atau
pembuluh limfe. Glukosa, asam amino, vitamin, dan mineral setelah diserap oleh
usus halus, melalui kapiler darah akan dibawa oleh darah melalui pembuluh vena
porta hepar ke hati. Selanjutnya, dari hati ke jantung kemudian
diedarkan ke seluruh tubuh. Asam lemak dan gliserol bersama empedu membentuk
suatu larutan yang disebut misel. Pada saat bersentuhan dengan sel vili usus
halus, gliserol dan asam lemak akan terserap. Selanjutnya asam lemak dan
gliserol dibawa oleh pembuluh getah bening usus (pembuluh kil), dan akhirnya
masuk ke dalam peredaran darah. Sedangkan garam empedu yang telah masuk ke
darah menuju ke hati untuk dibuat empedu kembali. Vitamin yang larut dalam
lemak (vitamin A, D, E, dan K) diserap oleh usus halus dan diangkat melalui
pembuluh getah bening. Selanjutnya, vitamin-vitamin tersebut masuk ke sistem
peredaran darah. Umumnya sari makanan diserap saat mencapai akhir usus halus.
Sisa makanan yang tidak diserap, secara perlahan-lahan bergerak menuju usus
besar.
5. Usus Besar
Makanan yang tidak dicerna di usus halus, misalnya selulosa,
bersama dengan lendir akan menuju ke usus besar menjadi feses. Di dalam usus
besar terdapat bakteri Escherichia coli. Bakteri ini membantu dalam
proses pembusukan sisa makanan menjadi feses. Selain membusukkan sisa makanan,
bakteri E. coli juga menghasilkan vitamin K. Vitamin K
berperan penting dalam proses pembekuan darah. Sisa makanan dalam usus besar
masuk banyak mengandung air. Karena tubuh memerlukan air, maka sebagian besar
air diserap kembali ke usus besar. Penyerapan kembali air merupakan fungsi
penting dari usus besar. Usus besar terdiri dari bagian yang naik, yaitu mulai
dari usus buntu (apendiks), bagian mendatar, bagian menurun, dan
berakhir pada anus. Untuk lebih jelasnya, dapat dilihat pada gambar
berikut ini. 

Struktur usus besar
Perjalanan makanan sampai di usus besar dapat mencapai antara empat sampai
lima jam. Namun, di usus besar makanan dapat disimpan sampai 24 jam. Di dalam
usus besar, feses di dorong secara teratur dan lambat oleh gerakan peristalsis
menuju ke rektum (poros usus). Gerakan peristalsis ini dikendalikan oleh otot
polos (otot tak sadar).
6. Anus
Merupakan lubang tempat pembuangan feses dari tubuh. Sebelum dibuang lewat
anus, feses ditampung terlebih dahulu pada bagian rectum. Apabila
feses sudah siap dibuang maka otot spinkter rectum mengatur
pembukaan dan penutupan anus. Otot spinkter yang menyusun
rektum ada 2, yaitu otot polos dan otot lurik. Jadi, proses defekasi (buang air
besar) dilakukan dengan sadar, yaitu dengan adanya kontraksi otot dinding perut
yang diikuti dengan mengendurnya otot sfingter anus dan kontraksi kolon serta
rektum. Akibatnya feses dapat terdorong ke luar anus. Untuk lebih jelasnya,
dapat dilihat pada gambar berikut ini. 

Struktur anus
SISTEM PERNAPASAN
Sistem pernapasan pada manusia adalah
sistem menghirup oksigen dari udara serta mengeluarkan karbon dioksida dan uap
air. Dalam proses pernapasan, oksigen merupakan zat kebutuhan utama. Oksigen
untuk pernapasan diperoleh dari udara di lingkungan sekitar. Alat-alat
pernapasan berfungsi memasukkan udara yang mengandung oksigen dan mengeluarkan
udara yang mengandung karbon dioksida dan uap air. Tujuan proses pernapasan
yaitu untuk memperoleh energi. Pada peristiwa bernapas terjadi pelepasan
energi. Sistem pernapasan pada manusia mencakup dua hal, yakni saluran
pernapasan dan mekanisme pernapasan.
Saluran pernapasan atau tractus
respiratorius (respiratory tract) adalah bagian tubuh manusia
yang berfungsi sebagai tempat lintasan dan tampat pertukaran gas yang
diperlukan untuk proses pernapasan. Saluran ini berpangkal pada hidung atau
mulut dan berakhir pada paru-paru.
1. Alat Pernapasan Manusia
Berikut adalah bagian-bagian organ alat
pernapasan pada manusia.
1.1. Hidung (Cavum
Nasalis)
Selain sebagai salah satu organ alat
pernapasan manusia, hidung juga berfungsi sebagai salah satu dari 5 indera.
Hidung berfungsi sebagai alat untuk menghirup udara, penyaring udara yang akan
masuk ke paru-paru, dan sebagai indera penciuman.
1.2. Tekak (Faring)
Faring merupakan persimpangan antara
rongga hidung ke tenggorokan (saluran pernapasan) dan rongga mulut ke
kerongkongan (saluran pencernaan). Pada bagian belakang faring terdapat laring.
Laring disebut pula pangkal tenggorok. Pada laring terdapat pita suara dan
epiglotis atau katup pangkal tenggorokan. Pada waktu menelan makanan epiglotis
menutupi laring sehingga makanan tidak masuk ke dalam tenggorokan. Sebaliknya
pada waktu bernapas epiglotis akan membuka sehingga udara masuk ke dalam laring
kemudian menuju tenggorokan.
1.3.
Tenggorokan (Trakea)
Tenggorokan berbentuk seperti pipa dengan
panjang kurang lebih 10 cm. Di paru-paru trakea bercabang dua membentuk
bronkus. Dinding tenggorokan terdiri atas tiga lapisan berikut.
1.
Lapisan paling luar terdiri atas jaringan
ikat.
2.
Lapisan tengah terdiri atas otot polos dan
cincin tulang rawan. Trakea tersusun atas 16–20 cincin tulang rawan yang
berbentuk huruf C. Bagian belakang cincin tulang rawan ini tidak tersambung
dan menempel pada esofagus. Hal ini berguna untuk mempertahankan trakea tetap terbuka.
dan menempel pada esofagus. Hal ini berguna untuk mempertahankan trakea tetap terbuka.
3.
Lapisan terdalam terdiri atas jaringan
epitelium bersilia yang menghasilkan banyak lendir. Lendir ini berfungsi
menangkap debu dan mikroorganisme yang masuk saat menghirup udara.
Selanjutnya, debu dan mikroorganisme
tersebut didorong oleh gerakan silia menuju bagian belakang mulut.
Akhirnya, debu dan mikroorganisme tersebut
dikeluarkan dengan cara batuk. Silia-silia ini berfungsi menyaring benda-benda
asing yang masuk bersama udara pernapasan.
1.4. Cabang
Tenggorokan (Bronkus)
Bronkus merupakan cabang batang
tenggorokan. Jumlahnya sepasang, yang satu menuju paru-paru kanan dan yang satu
menuju paru-paru kiri. Bronkus yang ke arah kiri lebih panjang, sempit, dan
mendatar daripada yang ke arah kanan. Hal inilah yang mengakibatkan paru-paru
kanan lebih mudah terserang penyakit. Struktur dinding bronkus hampir sama
dengan trakea. Perbedaannya dinding trakea lebih tebal daripada dinding
bronkus. Bronkus akan bercabang menjadi bronkiolus. Bronkus kanan bercabang
menjadi tiga bronkiolus sedangkan bronkus kiri bercabang menjadi dua
bronkiolus.
1.5. Bronkiolus
Bronkiolus merupakan cabang dari bronkus.
Bronkiolus bercabang-cabang menjadi saluran yang semakin halus, kecil, dan
dindingnya semakin tipis. Bronkiolus tidak mempunyai tulang rawan tetapi
rongganya bersilia. Setiap bronkiolus bermuara ke alveolus.
1.6. Alveolus
Bronkiolus bermuara pada alveol (tunggal:
alveolus), struktur berbentuk bola-bola mungil yang diliputi oleh
pembuluh-pembuluh darah. Epitel pipih yang melapisi alveoli memudahkan darah di
dalam kapiler-kapiler darah mengikat oksigen dari udara dalam rongga alveolus.
1.7. Paru-paru
Paru-paru terletak di dalam rongga dada.
Rongga dada dan perut dibatasi oleh siuatu sekat disebut diafragma. Paru-paru
ada dua buah yaitu paru-paru kanan dan paru-paru kiri. Paru-paru kanan terdiri
atas tiga gelambir (lobus) yaitu gelambir atas, gelambir tengah dan gelambir
bawah. Sedangkan paru-paru kiri terdiri atas dua gelambir yaitu gelambir atas
dan gelambir bawah. Paru-paru diselimuti oleh suatu selaput paru-paru (pleura).
Kapasitas maksimal paru-paru berkisar sekitar 3,5
liter.
Udara yang keluar masuk paru-paru pada
waktu melakukan pernapasan biasa disebut udara pernapasan (udara tidal). Volume
udara pernapasan pada orang dewasa lebih kurang 500 nl. Setelah kita melakukan
inspirasi biasa, kita masih bisa menarik napas sedalam-dalamnya. Udara yang
dapat masuk setelah mengadakan inspirasi biasa disebut udara komplementer,
volumenya lebih kurang 1500 ml.
Setelah kita melakukan ekspirasi biasa, kita masih bisa menghembuskan napas sekuat-kuatnya. Udara yang dapat dikeluarkan setelah ekspirasi biasa disebut udara suplementer, volumenya lebih kurang 1500 ml.
Setelah kita melakukan ekspirasi biasa, kita masih bisa menghembuskan napas sekuat-kuatnya. Udara yang dapat dikeluarkan setelah ekspirasi biasa disebut udara suplementer, volumenya lebih kurang 1500 ml.
Walaupun kita mengeluarkan napas dari
paru-paru dengan sekuat-kuatnya ternyata dalam paru-paru masih ada udara
disebut udara residu. Volume udara residu lebih kurang 1500 ml. Jumlah volume
udara pernapasan, udara komplementer, dan udara suplementer disebut kapasitas
vital paru-paru.
2. Proses Pernapasan Manusia
Urutan saluran pernapasan adalah sebagai
berikut: rongga hidung > faring > trakea > bronkus > paru-paru
(bronkiolus dan alveolus).
Proses pernapasan pada manusia dimulai
dari hidung. Udara yang diisap pada waktu menarik nafas (inspirasi) biasanya
masuk melalui lubang hidung (nares) kiri dan kanan selain melalui mulut.
Pada saat masuk, udara disaring oleh bulu hidung yang terdapat di bagian dalam
lubang hidung.
Pada waktu menarik napas, otot diafragma
berkontraksi. Semula kedudukan diafragma melengkung keatas sekarang menjadi
lurus sehingga rongga dada menjadi mengembang. Hal ini disebut pernapasan perut.
Bersamaan dengan kontraksi otot diafragma, otot-otot tulang rusuk juga
berkontraksi sehingga rongga dada mengembang. Hal ini disebut pernapasan dada.
Akibat mengembangnya rongga dada, maka
tekanan dalam rongga dada menjadi berkurang, sehingga udara dari luar masuk
melalui hidung selanjutnya melalui saluran pernapasan akhirnya udara masuk ke
dalam paru-paru, sehingga paru-paru mengembang.
Setelah melewati rongga hidung, udara
masuk ke kerongkongan bagian atas (naro-pharinx) lalu kebawah untuk
selanjutnya masuk tenggorokan (larynx).
Setelah melalui tenggorokan, udara masuk
ke batang tenggorok atau trachea, dari sana diteruskan ke saluran
yang bernama bronchus atau bronkus. Saluran bronkus ini
terdiri dari beberapa tingkat percabangan dan akhirnya berhubungan di alveolus di
paru-paru.
Udara yang diserap melalui alveoli akan
masuk ke dalam kapiler yang selanjutnya dialirkan ke vena pulmonalis atau
pembuluh balik paru-paru. Gas oksigen diambil oleh darah. Dari sana darah akan
dialirkan ke serambi kiri jantung dan seterusnya.
Selanjutnya udara yang mengandung gas
karbon dioksida akan dikeluarkan melalui hidung kembali. Pengeluaran napas
disebabkan karena melemasnya otot diafragma dan otot-otot rusuk dan juga
dibantu dengan berkontraksinya otot perut. Diafragma menjadi melengkung ke
atas, tulang-tulang rusuk turun ke bawah dan bergerak ke arah dalam, akibatnya
rongga dada mengecil sehingga tekanan dalam rongga dada naik. Dengan naiknya
tekanan dalam rongga dada, maka udara dari dalam paru-paru keluar melewati saluran
pernapasan.
Ringkasan jalannya Udara Pernapasan:
1.
Udara masuk melalui lubang hidung
2.
melewati nasofaring
3.
melewati oral farink
4.
melewati glotis
5.
masuk ke trakea
6.
masuk ke percabangan trakea yang disebut
bronchus
7.
masuk ke percabangan bronchus yang disebut
bronchiolus
8.
udara berakhir pada ujung bronchus berupa
gelembung yang disebut alveolus (jamak: alveoli)
3. Bagian-Bagian Sistem Pernapasan Pada Manusia
Berikut adalah bagian-bagian anatomi
sistem pernapasan pada manusia. Semua penjelasannya menggunakan Bahasa
Indonesia.

Berdasarkan gambar sistem pernapasan
tersebut, kita dapat menyimpulkan bahwa sistem pernapasan pada manusia terdiri
dari:
1.
Hidung
2.
Rongga hidung
3.
Concha
4.
Langit-langit lunak
5.
Pharink
6.
Larink
7.
Trakea
8.
Rongga pleura
9.
Paru-paru kanan
10.
Paru-paru kiri
11.
Tulang rusuk
12.
Otot intercosta
13.
Diafragma
4. Jenis-Jenis Pernapasan Pada Manusia
Jenis-jenis pernapasan pada manusia dibagi
menjadi dua jenis. Yaitu pernapasan dada dan pernapasan perut.
4.1. Pernapasan
Dada
Pernapasan dada adalah pernapasan yang
melibatkan otot antartulang rusuk. Mekanismenya dapat dibedakan sebagai
berikut.
1.
Fase inspirasi. Fase ini berupa
berkontraksinya otot antartulang rusuk sehingga rongga dada membesar, akibatnya
tekanan dalam rongga dada menjadi lebih kecil daripada tekanan di luar sehingga
udara luar yang kaya oksigen masuk.
2.
Fase ekspirasi. Fase ini merupakan fase
relaksasi atau kembalinya otot antara tulang rusuk ke posisi semula yang dikuti
oleh turunnya tulang rusuk sehingga rongga dada menjadi kecil. Sebagai
akibatnya, tekanan di dalam rongga dada menjadi lebih besar daripada tekanan
luar, sehingga udara dalam rongga dada yang kaya karbon dioksida keluar.
Mekanisme inspirasi pernapasan dada
sebagai berikut:
Otot antar tulang rusuk (muskulus
intercostalis eksternal) berkontraksi --> tulang rusuk terangkat (posisi
datar) --> Paru-paru mengembang --> tekanan udara dalam paru-paru menjadi
lebih kecil dibandingkan tekanan udara luar --> udara luar masuk ke paru-paru.
Mekanisme ekspirasi pernapasan dada adalah
sebagai berikut:
Otot antar tulang rusuk relaksasi -->
tulang rusuk menurun --> paru-paru menyusut --> tekanan udara dalam
paru-paru lebih besar dibandingkan dengan tekanan udara luar --> udara
keluar dari paru-paru.
4.2. Pernapasan
Perut
Pernapasan perut adalah pernapasan yang
melibatkan otot diafragma. Mekanismenya dapat dibedakan sebagai berikut.
1.
Fase inspirasi. Fase ini berupa
berkontraksinya otot diafragma sehingga rongga dada membesar, akibatnya tekanan
dalam rongga dada menjadi lebih kecil daripada tekanan di luar sehingga udara
luar yang kaya oksigen masuk.
2.
Fase ekspirasi. Fase ini merupakan fase
relaksasi atau kembalinya otot diaframa ke posisi semula yang dikuti oleh
turunnya tulang rusuk sehingga rongga dada menjadi kecil. Sebagai akibatnya,
tekanan di dalam rongga dada menjadi lebih besar daripada tekanan luar,
sehingga udara dalam rongga dada yang kaya karbon dioksida keluar.
Mekanisme inspirasi pernapasan perut
sebagai berikut:
sekat rongga dada (diafraghma)
berkontraksi --> posisi dari melengkung menjadi mendatar --> paru-paru
mengembang --> tekanan udara dalam paru-paru lebih kecil dibandingkan
tekanan udara luar --> udara masuk
Mekanisme ekspirasi pernapasan perut
sebagai berikut:
otot diafraghma relaksasi --> posisi
dari mendatar kembali melengkung --> paru-paru mengempis --> tekanan
udara di paru-paru lebih besas dibandingkan tekanan udara luar --> udara
keluar dari paru-paru.
5. Penyakit Sistem Pernapasan pada Manusia
Sistem pernapasan manusia yang terdiri
atas beberapa organ dapat mengalami gangguan. Gangguan ini biasanyaberupa
kelainan, penyakit, atau karena ulah manusia itu sendiri (seperti
merokok). Penyakit atau gangguan yang menyerang sistem pernapasan ini dapat
menyebabkan terganggunya proses pernapasan.
5.1. Asma
Asma adalah gangguan pada organ pernapasan
berupa penyempitan saluran pernapasan akibat reaksi terhadap suatu rangsangan
tertentu. Hal-hal yang dapat memicu timbulnya serangan asma diantaranya
seperti serbuk sari bunga, debu, bulu binatang, asap, udara dingin dan
olahraga.
Pengobatan yang tepat dan teratur dapat
membantu penderita. Serangan asma juga dapat dicegah jika faktor
pemicunya diketahui dan bisa dihindari. Serangan yang dipicu oleh olah raga
bisa dihindari dengan meminum obat sebelum melakukan olah raga.
5.2. Bronkhitis
Bronkitis adalah suatu peradangan pada
bronkus (saluran udara ke paru-paru).
Penyakit ini biasanya bersifat ringan dan
pada akhirnya akan sembuh sempurna, tetapi pada penderita yang memiliki
penyakit menahun (misalnya penyakit jantung atau penyakit paru-paru) dan pada
usia lanjut, bronkitis bisa bersifat serius. Serangan bronkitis berulang bisa
terjadi pada perokok dan penderita penyakit paru-paru dan saluran pernafasan
menahun. Infeksi berulang bisa juga merupakan akibat dari:
5.3. Influenza
Influenza atau flu adalah penyakit menular
yang disebabkan oleh virus influenza.
Penyakit ini ditularkan melalui udara melalui bersin dari si penderita.
Penyakit ini tidak hanya menyerang manusia, burung, dan binatang mamalia
seperti babi dan orang utan juga dapat terserang flu.
Pada manusia, gejala umum yang terjadi
adalah demam, sakit tenggorokan, sakit kepala, hidung tersumbat dan
mengeluarkan cairan, batuk, lesu serta rasa tidak enak badan. Dalam kasus yang
lebih buruk, influensa juga dapat menyebabkan terjadinya pneumonia, yang dapat
mengakibatkan kematian terutama pada anak-anak dan orang berusia lanjut.
Masa penularan hingga terserang penyakit
ini biasanya adalah 1 sampai 3 hari sejak kontak dengan hewan atau orang yang
influensa.
Penderita dianjurkan agar mengasingkan
diri atau dikarantina agar tidak menularkan penyakit hingga mereka merasa lebih
sehat.
5.4. Flu burung
Flu burung atau avian influenza
adalah penyakit menular yang disebabkan oleh virus yang biasanya menjangkiti
burung dan mamalia. Penyebab flu burung adalah virus influensa tipe A yang
menyebar antar unggas. Virus ini kemudian ditemukan mampu pula menyebar ke
spesies lain seperti babi, kucing, anjing, harimau, dan manusia.
Virus ini dapat menular melalui udara
ataupun kontak melalui makanan, minuman, dan sentuhan. Namun demikian, virus
ini akan mati dalam suhu yang tinggi. Oleh karena itu daging, telur, dan hewan
harus dimasak dengan matang untuk menghindari penularan. Kebersihan diri perlu
dijaga pula dengan mencuci tangan dengan antiseptik. Kebersihan tubuh dan
pakaian juga perlu dijaga.
Virus dapat bertahan hidup pada suhu
dingin. Bahan makanan yang didinginkan atau dibekukan dapat menyimpan virus.
Tangan harus dicuci sebelum dan setelah memasak atau menyentuh bahan makanan
mentah.
Unggas sebaiknya tidak dipelihara di dalam
rumah atau ruangan tempat tinggal. Peternakan harus dijauhkan dari perumahan
untuk mengurangi risiko penularan.
Gejala umum yang dapat terjadi adalah
demam tinggi, keluhan pernafasan dan (mungkin) perut. Perkembangan virus dalam
tubuh dapat berjalan cepat sehingga pasien perlu segera mendapatkan pengobatan.
5.5. Flu babi (Swine
influenza)
Flu babi adalah kasus-kasus
influensa yang disebabkan oleh virus Orthomyxoviridae yang biasanya
menyerang babi. Flu babi menginfeksi manusia tiap tahun dan biasanya
ditemukan pada orang-orang yang bersentuhan dengan babi, meskipun ditemukan
juga kasus-kasus penularan dari manusia ke manusia. Gejala virus termasuk
demam, disorientasi, kekakuan pada sendi, muntah-muntah, dan kehilangan
kesadaran yang berakhir pada kematian
Menurut Pusat Pengawasan dan Pencegahan
Penyakit di Amerika Serikat, gejala influensa ini mirip dengan influensa.
Gejalanya seperti demam, batuk, sakit pada kerongkongan, sakit pada tubuh,
kepala, panas dingin, dan lemah lesu. Beberapa penderita juga melaporkan buang
air besar dan muntah-muntah.
5.6. Asbestosis
Asbestosis adalah suatu penyakit saluran
pernapasan yang terjadi akibat menghirup serat-serat asbes, dimana pada
paru-paru terbentuk jaringan parut yang luas. Asbestos terdiri dari serat
silikat mineral dengan komposisi kimiawi yang berbeda. Jika terhisap, serat asbes
mengendap di dalam dalam paru-paru, menyebabkan parut. Menghirup asbes juga
dapat menyebabkan penebalan pleura (selaput yang melapisi paru-paru).
Menghirup serat asbes bisa menyebabkan
terbentuknya jaringan parut (fibrosis) di dalam paru-paru. Jaringan paru-paru
yang membentuk fibrosis tidak dapat mengembang dan mengempis sebagaimana
mestinya. Beratnya penyakit tergantung kepada lamanya pemaparan dan jumlah
serat yang terhirup.
Gejala asbestosis muncul secara bertahap
dan baru muncul hanya setelah terbentuknya jaringan parut dalam jumlah banyak
dan paru-paru kehilangan elastisitasnya.
5.7. Faringitis
Faringitis adalah suatu penyakit
peradangan yang menyerang tenggorokkan atau faring. Kadang juga disebut sebagai
radang tenggorokan. Radang ini bisa disebabkan oleh virus atau kuman, pada saat
daya tahan tubuh lemah. Pengobatan dengan antibiotika hanya efektif
apabila karena terkena kuman. Kadangkala makan makanan yang sehat dengan
buah-buahan yang banyak, disertai dengan vitamin bisa menolong.
5.8. TBC
Penyakit TBC dapat menyerang siapa saja
(tua, muda, laki-laki, perempuan, miskin, atau kaya) dan dimana saja. Setiap
tahunnya, Indonesia bertambah dengan seperempat juta kasus baru TBC dan sekitar
140.000 kematian terjadi setiap tahunnya disebabkan oleh TBC. Bahkan, Indonesia
adalah negara ketiga terbesar dengan masalah TBC di dunia.
Penyakit TBC adalah suatu penyakit infeksi
yang disebabkan oleh bakteri Mikobakterium tuberkulosa. Bakteri ini berbentuk
batang dan bersifat tahan asam sehingga dikenal juga sebagai Batang Tahan Asam
(BTA).
Bakteri ini pertama kali ditemukan oleh
Robert Koch pada tanggal 24 Maret 1882, sehingga untuk mengenang jasanya
bakteri tersebut diberi nama baksil Koch. Bahkan, penyakit TBC pada paru-paru
kadang disebut sebagai Koch Pulmonum (KP).
Penyakit TBC biasanya menular melalui
udara yang tercemar dengan bakteri Mikobakterium tuberkulosa yang dilepaskan
pada saat penderita TBC batuk, dan pada anak-anak sumber infeksi umumnya
berasal dari penderita TBC dewasa. Bakteri ini bila sering masuk dan terkumpul
di dalam paru-paru akan berkembang biak menjadi banyak (terutama pada orang
dengan daya tahan tubuh yang rendah), dan dapat menyebar melalui pembuluh darah
atau kelenjar getah bening. Oleh sebab itulah infeksi TBC dapat menginfeksi hampir
seluruh organ tubuh seperti: paru-paru, otak, ginjal, saluran pencernaan,
tulang, kelenjar getah bening, dan lain-lain, meskipun demikian organ tubuh
yang paling sering terkena yaitu paru-paru.
5.9. Emfisema
Emfisema disebabkan karena hilangnya
elastisitas alveolus. Alveolus adalah gelembung-gelembung yang terdapat dalam
paru-paru. Pada penderita emfisema, volume paru-paru lebih besar dibandingkan
dengan orang yang sehat karena karbondioksida yang seharusnya dikeluarkan dari
paru-paru terperangkap didalamnya.
Asap rokok dan kekurangan enzim
alfa-1-antitripsin adalah penyebab kehilangan elastisitas pada paru-paru ini.
Gejala emfisema:
·
Sesak napas dalam waktu lama dan tidak
dapat disembuhkan dengan obat pelega yang biasa digunakan penderita sesak
napas.
·
Nafsu makan yang menurun dan berat badan
yang menurun juga biasa dialami penderita emfisema.
Pencegahan dan solusi: Menghindari asap
rokok adalah langkah terbaik untuk mencegah penyakit ini. Berhenti merokok juga
sangat penting.
5.10. Kanker
Paru-Paru
Kanker paru-parumerupakan pembunuh pertama
dibandingkan kanker lainnya. Kanker dapat tumbuh di jaringan ini dan dapat
menyebar ke bagian lain. Penyebab utamanya adalah asap rokok yang mengandung
banyak zat beracun dan dihisap masuk ke paru-paru dan telah terakumulasi selama
puluhan tahun menyebabkan mutasi pada sel saluran napas dan menyebabkan
terjadinya sel kanker. Penyebab lain adalah radiasi radio aktif, bahan kimia
beracun, stres atau faktor keturunan.
Gejala: Batuk, sakit pada dada, sesak
napas, batuk berdarah, mudah lelah dan berat badan menurun. Tetapi seperti pada
jenis kanker lainnya, gejala umumnya baru terlihat apabila kanker ini sudah
tumbuh besar atau telah menyebar.
Pencegahan dan solusi: Menghindari rokok
dan asap rokok juga banyak mengkonsumsi makanan bergizi yang banyak mengandung
antioksidan untuk mencegah timbulnya sel kanker.
5.11. Pneumonia
Penyebab: Pneumonia merupakan infeksi yang
terjadi pada jaringan paru (parenkim) yang disebabkan oleh bakteri, virus atau
jamur. Umumnya disebabkan oleh bakteri streptokokus (Streptococcus) dan bakteri
Mycoplasma pneumoniae.
Gejala: Batuk berdahak dengan dahak kental
dan berwarna kuning, sakit pada dada, dan sesak napas juga disertai demam
tinggi.
Pencegahan dan solusi: Selalu memelihara
kebersihan dan menjaga daya tahan tubuh tetap kuat dapat mencegah agar bakteri
tidak mampu menembus pertahanan kesehatan tubuh. Biasakan untuk mencuci tangan,
makan makanan bergizi atau berolahraga secara teratur.
Pengobatan: Apabila telah menderita
pneumonia, biasanya disembuhkan dengan meminum antibiotik.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar