A. IDENTITAS
Nama : Puput Ajeng Mei Suri
Npm : 15320033
Kelas : Biologi A
Prodi : Pendidikan Biologi
Mata kuliah : Telaah Biologi SMP
Semester :
3
Dosen
pengampu : Bapak Agil Lepiyanto,M.Pd
B. KATA PENGANTAR
Puji syukur
saya panjatkan ke Hadirat Tuhan Yang Maha Esa, berkat limpahan Rahmat dan
Karunia-Nya sehingga dapat menyusun jurnal ini dengan tepat waktu. Dalam makalah
ini kami membahas mengenai Sistem Gerak Manusia.
Kami
menyadari masih banyak kekurangan atas pembuatan makalah ini. Maka dari itu,
kami mengharapkan kritik dan saran dari pembaca untuk mencapai kesempurnaan
makalah ini. Semoga makalah ini bermanfaat bagi semua pihak yang membacanya.
Metro, 25
Oktober 2016
Puput Ajeng
Mei Suri
C. SUBTANSI KAJIAN
1. Rangka (tulang)
2. Otot
3. Kelainan
pada tulang manusia
4. Kelainan
pada otot manusia
D. REVIEW PEMBELAJARAN
Bergerak
merupakan Salah satu ciri dari makhluk hidup adalah bergerak.
Secara umum gerak dapat diartikan berpindah tempat atau perubahan posisi
sebagian atau seluruh bagian dari tubuh makhluk hidup. Makhluk hidup akan
bergerak bila aka impuls atau rangsangan yang mengenai sebagian atau
seluruh bagian tubuhnya. Pada hewan dan manusia dapat mewakili pengertian
gerak secara umum dan dapat dilihat dengan kasat mata/secara nyata. Gerak pada
manusia menggunakan alat gerak yang tersusun dalam sistem gerak.
1. Rangka
manusia
Tulang-tulang
yang tersusun sedemikian rupa dengan system tertentu disebut rangka. Rangka
manusia tersusun oleh tulang-tulang yang jumlahnya kurang lebih 200 buah.
Tulang-tulang tersebut membentuk sistem yang disebut rangka. Tulang-tulang yang
menyusun rangka ada 2 jenis, yaitu tulang keras dan tulang rawan. Tulang keras
atau tulang sejati memiliki sifat keras dan lebih banyak mengandung zat kapur.
Tulang rawan merupakan tulang yang lunak, antara lain tulang yang menyusun
tulang hidung, telinga, dan persendian.
Fungsi
Rangka Pada Manusia :
1. Tempat melekatnya otot
2. Kerangka pada tubuh manusia
memiliki fungsi yang sangat penting, yaitu :
3. Menyokong dan menopang
tubuh
4. Memberi bentuk tubuh
5. Melindungi alat- alat tubuh
yang lunak
Berdasarkan letak susunannya, rangka dapat dibedakan
menjaddi dua.
1. Rangka endoskeleton,
yaitu rangka yang terletak di dalam tubuh.
2. Rangka eksoskeleton,
yaitu rangka yang terletak di luar tubuh.
Kerangka manusia dapat dikelompokan menjadi 3 yaitu :
a.
Bagian Tengkorak (Kepala)
1 tulang dahi
2 tulang tapis
2 tulang hidung
2 tulang ubun-ubun
2 tulang pipi
|
2 tulang langit-langit
2 tulang baji
2 tulang pelipis
2 tulang air mata
2 tulang rahang atas
|
1 tulang lidah
1 tulang tengkorak
2 tulang rahang bawah
|
b.
Bagian Badan
Bagian badan terbagi menjadi 5 kelompok, yaitu :
1.
Ruas-ruas tulang belakang ( 33 ruas )
2.
Tulang rusuk ( 12 pasang )
- 7 pasang
tulang rusuk sejati
- 3 pasang
tulang rusuk palsu
- 2 pasang
tulang rusuk melayang
3.
Tulang dada, terdiri dari :
– tulang hulu
–
tulang badan
– tulang pedang-pedangan
4. Gelang bahu terdiri dari :
- 2 tulang
selangka (kiri dan kanan)
- 2 tulang
belikat (kiri dan kanan)
5. Gelang panggul terdiri dari :
- 2 tulang
duduk (kiri dan kanan)
- 2 tulang
usus (kiri dan kanan)
- 2 tulang
kemaluan (kiri dan kanan)
c. Bagian
Anggota Gerak
Anggota gerak dapat dibagi menjadi 2 bagian, yaitu :
a. anggota gerak atas (tangan kiri dan kanan) terdiri
dari :
- 2 tulang
pengumpil
- 2 tulang
lengan atas
- 2 tulang
hasta
- 16 tulang
pergelangan tangan
- 10 tulang
telapak tangan
- 28 ruas
tulang jari tangan
b. anggota gerak bawah (kaki kiri dan kanan) terdiri
dari : pergelangan kaki
- 10 tulang
telapak kaki
- 28 ruas
tulang jari kaki
- 2 tulang
paha
- 2 tulang
tempurung lutut
- 2 tulang
kering
- 2 tulang
betis
- 14 tulang
Jenis tulang berdasarkan
jaringan penyusunnya :
a. Tulang rawan ( kartilago
)
·
Terdiri atas sel-sel tulang rawan yang mengeluarkan
zat kondrin sebagai matriks.
·
Bersifat lentur.
·
Pada anak-anak, jaringan tulang rawan banyak
mengandung sel-sel, sedangkan pada orng dewasa lebih banyak mengandung matriks.
·
Pada orang dewasa, tulang rawan di bentuk oleh selaput
tulang rawan.
·
Kartilago dapat di bedakan menjadi tiga yaitu:
1)
Kartilago hialin: matriks transparan, serabut kolagaen, bersifat lentur.
Contoh: pada permukaan persendian, larin, trakea, bronki, rangka janin, ujung
tulang rusuk.
2)
Kartilago elastic: matriks kekuningan, serabut elastic kuning bersifat
elastic. Contoh: pada daun telinga, saluran eustachius.
3)
Kartilago fibrosa: matriks keruh dan gelap, serabut kolagen putih
bersifat kokoh dan kuat. Contoh: pada tempat pertautan tendon atau ligament
pada tulang dekat permukaan persendian, di antara tulang kemaluan, dan di
anntara tulang belakang
b. Tulang keras (
osteon ), bersifat
keras dan berfungsi untuk menyusun system rangka. Pembentukan tulang keras
berawal dari kartilago. Tulang keras tersusun dari jaringan tulang keras yang
terdiri dari sel-sel tulang yang membentuk lingkaran. Pada tulang keras banyak
mengandung zat kapur/kalsium dan sedikit mengandung zat perekat. Matriks akan
mengeluarkan kapur dan fosfor yang menyebabkan tulang menjadi keras. Proses
pengerasan tulang disebut penulangan atau osivikasi. Tulang dibungkus oleh
suatu membrane yang disebut periosteum. Pada bagian ini banyak ditemukan
osteoblas yang bertugas untuk membentuk osteosid. Tulang keras dibedakan
menjadi 2, yaitu :
·
Tulang kompak, selalu terletak di bagian luar, matriks
tersusun rapat mengandung fosfat dan kapur. Contoh : tulang pipa
·
Tulang spons, terletak dibagian yang lebih dalam.
Contoh : tulang pendek dan pipih
Jenis-jenis tulang berdasarkan
jaringan penyusunnya :
a. Tulang pipa, berbentuk panjang dan
berongga seperti pipa. Contoh : tulang pengumpil, hasta, betih, dan kering
b. Tulang pipih adalah tulang yang
berbentuk pipih. Berfungsi sebagai pelindung suatu rongga. Contoh : tulang
rusuk, belikat, dan tulang yang menyusun tengkorak
c. Tulang pendek, berbentuk
kubus dan berukuran pendek. Contoh : pangkal telapak tangan, kaki, dan tulang
belakang
d. Tulang tidak beraturan, yaitu tulang
yang tidak beraturan. Contoh : tulang belakang dan tulang penyusun wajah
2. Otot
Manusia
Otot adalah
sebuah jaringan konektif yang tugas utamanya adalah berkontraksi yang berfungsi
untuk menggerakan bagian-bagian tubuh baik yang di sadari maupun yang tidak.
Sekitar 40% berat dari tubuh kita adalah otot. Tubuh manusia memiliki lebih
dari 600 otot rangka. Otot memiliki sel-sel yang tipis dan panjang. Otot
bekerja dengan cara mengubah lemak dan glukosa menjadi gerakan dan energi
panas.
Otot
merupakan alat gerak aktif yang mempunyai 3 karakteristik, yaitu :
a) Kontraktibilitas, dengan
kemampuan ini otot bias memendek dari ukuran semula.
b) Ekstensibilitas, yaitu
kemampuan otot untuk berelaksasi atau memanjang
c) Elastisitas, yaitu otot
memiliki kemampuan untuk kemali lagi pada posisi semula setelah berkontraksi
atau berelaksasi
Macam-macam
otot :
·
Otot Polos, terdapat di dalam organ dalam, misalnya
saluran system pernapasan, pembuluh darah, dan system pencernaan. Sel-sel otot
polos menyerupai gelondong dengan satu inti di tengah
·
Otot Lurik, otot jenis ini menempel pada rangka. Otot
lurik memiliki sel yang berbentuk silindris dan memiliki banyak inti. Kerja
otot lurik di kendalikan oleh system saraf pusat dan di sadari
·
Otot Jantung, menggerakkan jantung dan jenis syarafnya
adalah saraf otonom. Aoaleh karena itu, otot jantung bekerja di luar kesadaran.
3. Kelainan
Pada Tulang
Kelainan dan
gangguan pada tulang dapat disebabkan oleh beberapa Faktor, misalnya karena
kelainan yang dibawa sejak lahir, infeksi penyakit, karena makanan atau
kebiasaan posisi tubuh yang salah. Beberapa contoh kelainan pada tulang dan
rangka, antara lain :
a. Fraktura /patah tulang
Yaitu
kelainan pada tulang akibat kecelakaan, baik kendaraan bermotor atau jatuh.
b. Osteoporosis
Yaitu
kelainan pada tulang yang disebakan karena adanya pengeropososan tulang.
c. Fisura/retak tulang
Yaitu
kelainan tulang yang menimbulkan keretakan pada tulang, akibat
kecelakaaan.
d. Lordosis
Yaitu
kelainan tulang karena sikap duduk sehingga tulang belakang melekung pada
daerah lumbalis.
e. Skolisosis
Yaitu
kelainan tulang karena sikap duduk sehingga tulang belakang melekung ke araah
lateral.
f. Kifosis
Yaitu
kelainan tulang karena sikap duduk sehingga tulang belakang yanag terlalu
membengkok ke belakang.
g. Rakhitis
Yaitu
kelainan pada tulang akibat kekurangan vitamin D, sehingga kakinya
berbentuk X atau O.
4.
Kelainan Pada Otot
Kelainan otot pada manusia dapat diakibatkan adanya gerak dan kerja otot.
Hal Ini dapat terjadi akibat gangguan faktor luar maupun faktor dalam. Faktor
luar dapat diakibatkan karena kecelakaan dan serangan penyakit, sedang faktor
dalam bisa terjadi karena bawaan atau kesalahan gerak akibat otot yang tidak
pernah dilatih. Beberapa contoh kelainan pada otot, diantaranya :
a) Tetanus
kelainan otot yang tegang terus menerus yang disebabkan oleh racun bakteri.
b) Trapesius meradang.
c) Kram
kelainan otot yang terjadi karena aktivitas otot yang terus menerus
sehingga otot menjadi kejang.
d) Keseleo (terkilir)
kelainan otot yang terjadi jika gerak sinergis salah satu otot bekerja
berlawanan arah.
E.
KESIMPULAN
Alat gerak pada manusia yaitu alat gerak aktif dan pasif. Pasif
berupa tulang dan aktif berupa otot. Kedua alat ini bekerja sama dalam
melakukan pergerakan sehingga membentuk suatu sistem yang disebut sistem gerak.
Tulang disebut alat gerak pasif karena tidak dapat melakukan pergerakannya
sendiri. Otot disebut alat gerak aktif karena otot memiliki senyawa kimia yang
membentuk aktomiosin sehingga dapat bergerak. Maka otot memiliki sifat yang
lentur untuk kontraksi dan relaksasi.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar