JURNAL SISTEM PENCERNAAN DAN PERNAFASAN MANUSIA
A.
Identitas
Nama : Aprilia Wulandari
NPM : 15320026
Prodi : Pendidikan biologi
Kelas : A
Mata
kuliah : Telaah biologi
Dosen
pengampau : Dr. Muhfahroyin M.Ta.
dan Agil Lepiyanto ,M.Pd
Pertemuan :3 (ke-tiga)
B.
Pengantar
Assalamualaikum
wr,wb
Dengan mengucap syukur alhamdullilah
atas kehadirat allah subhanahu wat’ala yang telah memberikan rahmat karunianya,
kepada saya sehingga saya dapat menyelesaikan laporan hasil ringkasan materi
Telaah Biologi Smp.Penyusunan ringkasan materi ini adalah sebagai bukti bahwa
saya telah melaksanakan dan menyelesaikan tugas ringkasan Materi Telaah Biologi
Smp Pertemuan ke31 dengan materi Sistem Pencernaan dan Pernafasan manusia.Saya
menyadari bahawa penyusunan jurnal ini masih jauh dari kesempurnaan, untuk itu
kritik dan saran yang sifatnya membangun dari pembaca sangat saya harapkan.Harapan
saya semoga penyusunan jurnal yang memuat pengetahuan yang didapat selama
pertemuan ke- matakuliah Telaah Biologi Smp.
Wassalamualaikum
Wr. Wb.
Penyusun,
Aprilia
Wulndari
C.
Subtansi Kajian
- Makanan dan Fungsinya
- Organ-Organ Pencernaan
- Gangguan pada Sistem Pencernaan
- Organ-Organ Pernapasan
- Proses Pernapasan
6. Gangguan
pada Sistem Pernapasan
D.
Review Pembelajaran
SISTEM PENCERNAAN DAN PERNAFASAN MANUSIA
A. Fungsi Makanan Bagi Tubuh
Salah
satu ciri makhluk hidup adalah membutuhkan makanan, tak terkecuali manusia.
Kualitas kesehatan tubuh sangat ditentukan oleh kualitas darahnya. Kualitas
darah sangat ditentukan oleh kualitas makanan yang dimakan. Setiap manusia
mempunyasatui kebutuhan makan yang berbeda, setiap bahan makanan pun memiliki
kandungan gizi yang spesifik. Ada beberapa fungsi makanan bagi tubuh, diantaranya
adalah :
- Sebagai sumber energi
- Sumber pengatur dan pelindung tubuh terhadap penyakit
- Sumber pembangun tubuh baik untuk pertumbuhan maupun perbaikan tubuh
- Sebagai sumber bahan pengganti sel-sel tua yang usang dimakan usia/rusak.
- Mengatur metabolisme dan mengatur berbagai keseimbangan, misalnya keseimbangan air, keseimbangan asam basa dan keseimbangan mineral didalam cairan tubuh
- Sebagai penghangat dan pelindung organ penting
- Berperan di dalam mekanisme pertahanan tubuh terhadap berbagai penyakit, misalnya sebagai antioksidan dan antibodi.
B. Sistem Organ Pencernaan Makanan Pada
Manusia
Sistem
pencernaan makanan adalah kesatuan alat-alat yang dilibatkan dalam proses
pencernaan makanan. Sistem pencernaan manusia terdiri dari saluran pencernaan dan
kelenjar pencernaan. Saluran pencernaan meliputi beberapa organ, di antaranya
sebagai berikut:
1.
Mulut
Merupakan
tempat dimulainya pencernaan makanan. Di mulut berlangsung dua jenis
pencernaan, yaitu:
- Pencernaan mekanik yang dilakukan oloh gigi dan lidah, berupa pengunyahan, pergerakan otot-otot lidah dan pipi untuk mencampur makanan dengan air ludah sebelum makanan ditelan.
- Pencernaan secara kimia yang dilakukan oleh kelenjar ludah, yaitu pemecahan amilum menjadi maltosa.
a.
Lidah
Berfungsi
untuk mencerna makanan secara mekanik, membantu proses mengunyah, menelan,
membedakan bermacam rasa. Untuk mendukung fungsi mengenali rasa, pada permukaan
lidah terdapat papilla-papila yang di dalamnya terdapat puting-puting pengecap
rasa. Macam rasa yang dapat dibedakan oleh lidah adalah manis, asam, asin, dan
pahit. Selain itu, lidah juga peka
terhadap
panas, dingin, dan tekanan.
b. Kelenjar Ludah
Merupakan kelenjar penghasil ludah atau air liur (saliva) yang terdiri dari tiga pasang.
- Kelenjar parotis berada di bawah telinga, yang berfungsi menghasilkan ludah berbentuk cair.
- Kelenjar submandibularis berada di rahang bagian bawah, berfungsi menghasilkan getah yang mengandung air dan lendir.
- Kelenjar sublingualis berada di bawah lidah, berperan menghasilkan getah yang mengandung air dan lender.
Ludah
dalam pencernaan makanan berperan untuk memudahkan dalam menelan makanan dengan
cara membasahi dan melumasi makanan. Ludah mengandung enzim ptyalin (amylase)
yang berperan mengubah zat karbohidrat (amilum) menjadi maltose (gula
sederhana). Enzim ptyalin akan berfungsi maksimal jika berada pada pH 6,8-7 dan
pada suhu 37°C.
c. Gigi
c. Gigi
Berfungsi
untuk memotong dan mengoyak makanan yang masuk ke mulut (sebagai alat
pencernaan mekanik). Tujuan makanan dipotong dan dikoyak menjadi lebih kecil
agar mudah untuk dicerna oleh lambung. Perkembangan gigi dimulai saat anak
berusia sekitar enam bulan. Gigi yang pertama kali tumbuh disebut gigi susu.
Selanjutnya, pada usia 6-14 tahun gigi susu akan diganti menjadi gigi sulung,
selanjutnya akan berkembang menjadi gigi tetap.
Gigi susu terdiri dari 4 gigi geraham belakang, 2 gigi taring dan 4 gigi seri pada rahang atas. Pada rahang bawah terdiri dari 4 gigi geraham belakang, 2 gigi seri dan 4 gigi seri. Gigi tetap memiliki rumusan 6 gigi geraham belakang, 4 geraham depan, 2 gigi taring, dan 4 gigi seri pada masing-masing rahang, baik rahang atas maupun rahang bawah.
Gigi susu terdiri dari 4 gigi geraham belakang, 2 gigi taring dan 4 gigi seri pada rahang atas. Pada rahang bawah terdiri dari 4 gigi geraham belakang, 2 gigi seri dan 4 gigi seri. Gigi tetap memiliki rumusan 6 gigi geraham belakang, 4 geraham depan, 2 gigi taring, dan 4 gigi seri pada masing-masing rahang, baik rahang atas maupun rahang bawah.
2.
Lambung
Setelah
makanan dikunyah di dalam mulut selanjutnya dibawa ke lambung melalui kerongkongan.
Makanan dapat turun ke lambung atas bantuan kontraksi otot-otot kerongkongan
tersebut. Selama di lambung, makanan akan diproses secara kimiawi menggunakan
enzim-enzim pencernaan, diantaranya:
- Renin, zat renin ini hanya dimiliki oleh bayi yang fungsinya untuk mengendapkan protein susu dari air susu ibu (ASI).
- Pepsin, zat yang satu ini fungsinya untuk memecah protein menjadi pepton.
- Asam Klorida (HCI), fungsinya untuk mengaktifkan pepsinogen menjadi pepsin.
- Lipase, zat lipase fungsinya untuk memecah lemak menjadi asam lemak dan gliserol.
3.
Usus 12 Jari
Makanan
diproses dalam lambung sekitar 3-4 jam, setelah itu dibawa menuju usus 12 jari
dan akan dicerna dengan bantuan enzim-enzim dari pankreas. Disamping itu juga
terdapat empedu yang dihasilkan oleh hati fungsinya untuk mengemulsikan lemak
kemudian dialirkan ke usus 12 jari.
4.
Usus Halus
Setelah
itu makanan dibawa ke usus halus untuk diserap kandungannya, seperti lemak
diserap dalam bentuk asam lemak dan gliserol, Karbohidrat diserap dalam bentuk
glukosa, dan protein diserap dalam bentuk asam amino. Sedangkan vitamin dan
mineral dapat langsung diserap oleh usus halus tanpa dicerna.
4.
Usus Besar
Kemudian
makanan yang tidak dicerna usus halus akan menuju usus besar dan menjadi fases.
Air yang masih ada dalam usus besar akan diserap kembali ke usus besar.
5.
Anus
Sisa
makanan yang tidak diserap akan dibuang melalui anus.
C. Gangguan
Sistem Pencernaan Manusia
1.Hepatitis
Hepatitis adalah peradangan pada hati karena toxin, seperti kimia atau obat ataupun agen penyebab infeksi. Hepatitis yang berlangsung kurang dari 6 bulan disebut “hepatitis akut”, hepatitis yang berlangsung lebih dari 6 bulan disebut “hepatitis kronis”.
Hepatitis adalah peradangan pada hati karena toxin, seperti kimia atau obat ataupun agen penyebab infeksi. Hepatitis yang berlangsung kurang dari 6 bulan disebut “hepatitis akut”, hepatitis yang berlangsung lebih dari 6 bulan disebut “hepatitis kronis”.
2. Diare
Diare adalah suatu kondisi yang
ditandai dengan encernya tinja yang dikeluarkan atau buang air besar (BAB)
dengan frekuensi yang lebih sering dibandingkan dengan biasanya. Pada umumnya,
diare terjadi akibat konsumsi makanan atau minuman yang terkontaminasi.
3. Konstipasi
Konstipasi adalah kondisi tidak bisa
buang air besar secara teratur atau tidak bisa sama sekali. Jika mengalaminya,
Anda biasanya akan mengalami gejala-gejala tertentu. Misalnya tinja Anda
menjadi keras dan padat dengan ukuran sangat besar atau sangat kecil.
4. Gastritis
Merupakan suatu peradangan akut atau
kronis pada lapisan mukosa (lender) dinding lambung. Penyebabnya ialah
penderita memakan yang mengandung kuman penyakit. Dilihat dari waktu
terjadinya, gastritis dibagi menjadi dua:
- Gastritis akut atau muncul secara mendadak dan cepat reda.
- Gastritis kronis atau terjadi secara perlahan dan berlangsung lama.
5. Disentri
Disentri adalah infeksi pada usus
yang menyebabkan diare yang disertai darah atau lendir. Ada dua jenis utama
disentri yang digolongkan berdasarkan penyebabnya, yaitu disentri basiler atau
sigelosis yang disebabkan oleh bakteri shigella dan disentri amoeba atau
amoebiasis yang disebabkan oleh amoeba (parasit bersel satu) bernama Entamoeba
histolytica yang biasanya ditemukan di daerah tropis. Disentri basiler biasanya
lebih ringan dibanding dengan disentri amoeba.
6. Maag
Maag atau radang lambung atau tukak
lambung adalah gejala penyakit yang menyerang lambung dikarenakan terjadi luka
atau peradangan pada lambung yang menyebabkan sakit, mulas, dan perih pada
perut.Penyebab utama sakit maag ada dua, yakni bakteri helicobacter pylori (H.
pylori) dan penggunaan obat anti inflamasi non steroid (OAINS), seperti
ibuprofen atau aspirin dalam waktu yang cukup panjang. Bakteri H. pylori
merupakan bakteri yang dapat mengiritasi dan menyebabkan munculnya luka pada
lambung atau usus bagian atas.
7. Tukak Lambung
Tukak lambung adalah luka yang
muncul pada dinding lambung akibat terkikisnya lapisan dinding lambung. Luka
ini juga berpotensi muncul pada dinding bagian pertama usus kecil (duodenum)
serta kerongkongan (esofagus).
8. Radang Usus Buntu
Radang usus buntu (Appendicitis)
merupakan nama penyakit yang menyerang usus buntu. Appendicitis terjadi ketika
appendix, nama lain dari usus buntu telah meradang dan membuatnya rentan pecah,
ini termasuk darurat medis serius. Operasi dilakukan untuk penyembuhan radang
usus yang membengkak
9. Wasir Atau Hemoroid
Wasir atau hemoroid adalah
pembengkakan yang berisi pembuluh darah yang membesar. Pembuluh darah yang
terkena wasir berada di dalam atau di sekitar bokong, baik di dalam rektum atau
di dalam anus. Kebanyakan hemoroid adalah penyakit ringan dan bahkan tidak
menimbulkan gejala.
10. Cacingan
Biasanya orang yang mengalami
cacingan terjadi karena kurangnya menjaga kebersihan sehingga memungkinkan
telur-telur cacing akan masuk ke dalam mulut dan hidup di dalam usus manusia,
biasanya anak-anak yang kurang menjaga kebersihan saat bermain di luar akan
rentan tertular penyakit cacingan ini.
D. Organ-organ
Pernafasan Manusia
1. Hidung (Cavum Nasalis)
Rongga
hidung termasuk alat pernapasan pada manusia paling luar, dan merupakan alat
pernapasan paling awal. Udara keluar masuk melalui rongga hidung. Rongga hidung
selalu lembap karena adanya selaput lendir. Di dalam rongga hidung juga
terdapat rambut-rambut pendek dan halus. Selaput lendir dan rambut-rambut halus
ini berfungsi menyaring debu dan kotoran yang masuk bersama udara, melekatkan
kotoran pada rambut hidung, mengatur suhu udara pernapasan, dan mengenali
adanya bau
2. Tenggorokan (Faring)
Udara
dari rongga hidung masuk ke faring. Faring merupakan persimpangan antara 2
saluran, yaitu rongga hidung ke tenggorokan (saluran pernapasan / nasofarings)
pada bagian depan dan rongga mulut ke kerongkongan (saluran pencernaan / orofarings)
pada bagian belakang. Pada bagian belakang faring terdapat laring. Laring
disebut pula pangkal tenggorok. Pada laring terdapat pita suara (pita
vocalis) dan epiglotis atau katup pangkal tenggorokan. Masuknya udara
melalui faring akan menyebabkan pita suara bergetar dan terdengar sebagai suara
3. Batang Tenggorokan (Trakea)
Tenggorokan
berbentuk seperti pipa dengan panjang kurang lebih 10 cm dan terletak sebagian
di leher dan sebagian di rongga dada (torak). Dinding tenggorokan tipis dan
kaku, dikelilingi oleh cincin tulang rawan, dan pada bagian dalam rongga
bersilia. Silia-silia ini berfungsi menyaring benda-benda asing yang masuk ke
saluran pernapasan.
4. Pangkal Tenggorokan (Laring)
Laring
merupakan suatu saluran yang dikelilingi oleh tulang rawan. Laring berada
diantara orofaring dan trakea, didepan lariofaring. Salah satu tulang rawan
pada laring disebut epiglotis. Epiglotis terletak di ujung bagian pangkal
laring. Bagian dalam dindingnya digerakkan oleh otot untuk menutup serta
membuka glotis. Glotis adalah lubang mirip celah yang menghubungkan faring
dengan trakea.
5. Cabang Tenggorokan (Bronkus)
Bronkus
merupakan cabang batang tenggorokan. Jumlahnya sepasang, yang satu menuju
paru-paru kanan dan yang satu menuju paru-paru kiri. Struktur lapisan mukosa
bronkus sama dengan trakea, hanya tulang rawan bronkus bentuknya tidak teratur
dan pada bagian bronkus yang lebih besar cincin tulang rawannya melingkari lumen
dengan sempurna. Bronkus bercabang-cabang lagi menjadi bronkiolus.
6. Bronkiolus
Bronkiolus
merupakan cabang dari bronkus. Bronkiolus bercabang-cabang menjadi saluran yang
semakin halus, kecil, dan dindingnya semakin tipis. Bronkiolus tidak mempunyai
tulang rawan tetapi rongganya bersilia. Setiap bronkiolus bermuara ke alveolus.
7. Paru-Paru (Pulmo)
Paru-paru
terletak di dalam rongga dada bagian atas, di bagian samping dibatasi oleh otot
dan rusuk dan di bagian bawah dibatasi oleh diafragma yang berotot kuat.
Paru-paru ada dua bagian yaitu paru-paru kanan (pulmo dekster) yang terdiri
atas 3 lobus dan paru-paru kiri (pulmo sinister) yang terdiri atas 2 lobus.
8. Alveolus
Bronkiolus
bermuara pada alveol (tunggal: alveolus), struktur berbentuk bola-bola mungil
yang diliputi oleh pembuluh-pembuluh darah. Dindingnya tipis, lembap, dan
berlekatan erat dengan kapiler-kapiler darah. Alveolus terdiri atas satu lapis
sel epitelium pipih dan di sinilah darah hampir langsung bersentuhan dengan
udara.
E. Proses
Pernafasan Manusia
Pernapasan
perut dalam sistem pernapasan manusia pada proses inspirasi dan ekspirasi akan
dijelaskan sebagai berikut:
Bagaiman pernapasan perut dalam
sistem pernapasan manusia
Inspirasi:
Otot otot antar tulang rusuk berkontraksi, tulang rusuk terangkat sehingga otot
diafragma mendatar, dan mengakibatkan volume rongga dada membesar dan tekanan
udaranya mengecil menyebabkan terjadinya aliran udara dari luar masuk ke dalam
paru-paru.
Ekspirasi:
Otot otot antar tulang rusuk mengendur dan tulang rusuk ujung ujungnya turun,
dan mengakibatkan volume rongga dada mengecil dan tekanan udaranya menjadi
besar. Hal ini menyebabkan udara di dalam paru paru dipompa ke luar tubuh.
Bagaimana pernapasan dada dalam
sistem pernapasan manusia
Pernapasan
dada dalam sistem pernapasan pada manusia pada proses inspirasi dan ekspirasi
akan dijelaskan sebagai berikut:
Inspirasi
: Otot otot perut mengendur hingga otot diafragma posisinya mendatar, dan
akibatnya volume rongga dada membesar dan tekanan udaranya mengecil. Hal ini
menyebabkan terjadinya aliran udara luar masuk ke dalam paru-paru.
Ekspirasi:
Otot otot perut menekan kepada otot otot diafragma sehingga posisinya menonjol
ke atas, sehingga volume rongga mengecil dan tekanan udaranya menjadi membesar.
Hal ini menyebabkan udara di dalam paru paru dipompa keluar tubuh.
F. Gangguan
Pada Sistem Pernafasan
1. Efisema
Emfisema disebabkan hilangnya
elastisitas alveolus.Asap rokok dan kekurangan enzim alfa-1-antitripsin adalah
penyebab kehilangan elastisitas pada paru-paru ini.
2. Pneumonia
Pneumoniaatau Logensteking yaitu penyakit radang pari-paru yang
disebabkan oleh diplococcus pneumoniae.
3. Influenza
Influenza disebabkan oleh virus
influenza.Gejala yang ditimbulkan antara lain pilek, hidung tersumbat,
bersin-bersin, dan tenggorokan terasa gatal.Influenza merupakan suatu penyakit
infeksi akut saluran pernafasan terutama ditandai oleh demam, gigil, sakit
otot, sakit kepala dan sering disertai pilek, sakit tenggorok dan batuk yang tidak
berdahak. Lama sakit berlangsung antara 2-7 hari dan biasanya sembuh sendiri.
4. Asma
Asma merupakan penyakit penyumbatan
saluran pernafasan yang disebabkan alergi terhadap rambut, bulu atau kotoran,
debu, atau tekanan psikologis.Asma bersifat menurun.
5. TBC (Tuberculosis)
Penyakit ini disebabkan oleh bakteri
Mycobacteriumtubercolusis.Penyakit ini menyerang paru-paru sehinggaterbentuk
bintil-bintil dalam alveolus
I.
Kesimpulan
·
Organ pencernaan manusia yaitu:
Mulut, lambung, usus 12 jari, usus halus, usus besar, usus.
·
Organ pernafasan manusia yaitu:
Hidung, faring, trakea, laring, bronkus, bronkeoulus, paru-paru, alveoulus.
·
Proses pernafasan manusia ada dua
macam yaitu pernafasan dada dan pernafasan perut yang mencakup inspirasi dan
ekspirasi
·
Penyakit sistem pencernaan misalnya
maag, wasir, disentri dll
·
Penyakit sistem pernafasan misalnya
asma, Tbc, Bronkitis, influenza dl
Tidak ada komentar:
Posting Komentar