A.
Identitas
Nama : pratiwi dwi jayanti
NPM : 15320016
Prodi : Pendidikan
biologi
Kelas : A
Mata kuliah : Telaah biologi
Dosen pengampau :
Dr. Muhfahroyin M.Ta. dan Agil Lepiyanto ,M.Pd
Pertemuan :
ke-4 (empat)
B.
Pengantar
Assalamualaikum wr,wb
Dengan mengucap syukur alhamdullilah atas kehadirat
allah subhanahu wat’ala yang telah memberikan rahmat karunianya, kepada saya
sehingga saya dapat menyelesaikan laporan hasil ringkasan materi Telaah Biologi
Smp.
Penyusunan ringkasan materi ini adalah sebagai bukti
bahwa saya telah melaksanakan dan menyelesaikan tugas ringkasan Materi Telaah
Biologi Smp Pertemuan ke-4 dengan materi Sistem Peredaran Darah Manusia
dan Transportasi pada Tumbuhan .Saya menyadari bahawa penyusunan
jurnal ini masih jauh dari kesempurnaan, untuk itu kritik dan saran yang
sifatnya membangun dari pembaca sangat saya harapkan.
Harapan saya semoga penyusunan jurnal yang memuat
pengetahuan yang didapat selama pertemuan ke- matakuliah Telaah Biologi Smp.
Wassalamualaikum Wr. Wb.
Penyusun,
pratiwi dwi jayanti
C.
Subtansi Kajian
1. Darah
2. Alat Peredaran Darah
3. Gangguan pada Sistem Peredaran Darah
4.
Sistem
Transportasi pada Tumbuhan
. pengertian Darah
Darah merupakan jaringan yang tersusun atas plasma, sel darah merah (eritrosit), sel darah putih (leukosit), dan keping-keping darah (trombosit). Kurang lebih 55% bagian dari darah adalah plasma.
1) Sel Darah Merah (Eritrosit)
Eritrosit berbentuk bulat pipih dengan bagian tengahnya cekung (bikonkaf). Sel darah merah tidak memiliki inti sel. Eritrosit berfungsi untuk mengangkut oksigen dari paru-paru ke sel-sel di seluruh tubuh. Oleh karena itu, jenis sel darah ini yang paling banyak terdapat dalam darah. Satu milimeter kubik darah (lebih kurang sekitar satu tetes) terdiri atas lima juta lebih sel darah merah. Warna merah pada darah disebabkan adanya hemoglobin (Hb) dalam sel darah merah. Hemoglobin atau zat warna darah merupakan suatu protein yang mengandung unsur besi. Fungsi hemoglobin mengikat oksigen dan membentuk oksihemoglobin. Oksigen diangkut dari paru-paru dan diedarkan ke seluruh sel tubuh. Hemoglobin yang mengikat oksigen (oksihemoglobin) berwarna merah cerah, sedangkan hemoglobin yang masih mengikat karbondioksida berwarna merah tua keunguan. Berikut ini reaksi kimia pengikatan oksigen oleh hemoglobin.
Melalui peredaran
darah, oksihemoglobin akan beredar ke seluruh sel-sel tubuh. Setelah
sampai di sel-sel tubuh, akan terjadi reaksi pelepasan oksigen dari
hemoglobin ke sel yang kekurangan oksigen. Oksigen masuk ke dalam sel
melalui proses difusi. Selama perkembangan janin dalam kandungan, sel
darah merah dibentuk dalam hati dan limpa. Sel darah merah berusia
sekitar 120 hari. Sel yang telah tua akan dihancurkan di hati dan limpa.
Selanjutnya, di dalam hati, hemoglobin diubah dan dijadikan pigmen (pigmen empedu).
2) Sel Darah Putih (Leukosit)
Berbeda dengan sel darah merah, sel darah putih memiliki bentuk yang tidak tetap atau bersifat amuboid dan mempunyai inti sel. Jumlah sel darah putih juga tidak sebanyak jumlah sel darah merah. Setiap satu milimeter kubik darah mengandung sekitar 8.000 sel darah putih.
Berbeda dengan sel darah merah, sel darah putih memiliki bentuk yang tidak tetap atau bersifat amuboid dan mempunyai inti sel. Jumlah sel darah putih juga tidak sebanyak jumlah sel darah merah. Setiap satu milimeter kubik darah mengandung sekitar 8.000 sel darah putih.
Fungsi utama sel darah putih adalah melawan penyakit yang masuk ke dalam tubuh dan membentuk antibodi. Peningkatan jumlah leukosit merupakan petunjuk adanya infeksi. Jika jumlah leukosit sampai di bawah 6.000 sel per cc darah, maka disebut sebagai kondisi leukopeni. Jika jumlah leukosit melebihi normal (di atas 9.000 sel per cc), maka disebut leukositosis.
Berdasarkan ada atau tidaknya butir-butir kasar (granula) dalam sitoplasma, leukosit dapat dibedakan menjadi granulosit dan agranulosit. Granulosit merupakan kelompok sel darah putih yang mempunyai granula dalam sitoplasmanya. Sebaliknya, agranulosit tidak mempunyai granula. Leukosit jenis granulosit terdiri atas eosinofil, basofil, dan netrofil. Agranulosit terdiri atas limfosit dan monosit.
Jenis sel darah putih
|
Bentuk sel
|
Karakteristik
|
|
Granulosit
|
Eusinofil
|
Mengandung granula berwarna merah.
Berfungsi pada reaksi alergi, terutama infeksi cacing.
|
|
Basofil
|
Mengandung granula berwarna biru. Berfungsi
pada reaksi alergi.
|
||
Netrofil
|
Disebut juga sel-sel PMN (Poly Morpho
Nuclear).
Berfungsi sebagai fagosit
(menyerang patogen).
|
||
Agranulosit
|
Limfosit
|
Terdiri atas dua jenis, yaitu sel T dan sel
B. Keduanya berfungsi untuk imunitas dan kekebalan tubuh.
|
|
Monosit
|
Leukosit yang berukuran paling besar.
Berfungsi mencerna selsel yang mati atau rusak dan memberikan perlawanan
imunologis atau kekebalan
|
3) Keping Darah (Trombosit)
Bentuk trombosit beraneka ragam, yaitu bulat, oval, dan memanjang. Trombosit tidak berinti
sel dan bergranula. Jumlah sel keping darah atau trombosit pada orang
dewasa sekitar 200.000 – 500.000 sel per cc. Umur dari keping darah
sangat singkat, yaitu 5 sampai dengan 9 hari.
Trombosit/keping
darah berperan dalam proses pembekuan darah. Keping darah sangat
berhubungan dengan proses mengeringnya luka, sehingga tidak heran jika
ada yang menyebut keping darah dengan sel darah pembeku. Sesaat setelah
terluka, trombosit akan pecah karena bersentuhan dengan permukaan kasar
dari pembuluh darah yang terluka. Di dalam trombosit terdapat enzim
trombokinase atau tromboplastin. Enzim tromboplastin akan mengubah
protein yang disebut protrombin (calon trombin) menjadi trombin karena
pengaruh ion kalsium dan vitamin K dalam darah. Trombin akan mengubah
fibrinogen (protein darah) menjadi benang-benang fibrin. Benangbenang
fibrin ini akan membentuk jaring-jaring di sekitar sel-sel darah,
sehingga luka tertutup dan darah tidak menetes lagi.
4) Plasma Darah
Plasma darah merupakan cairan darah yang sebagian besar terdiri atas air (92%). Selain itu, dalam plasma darah juga terdapat protein plasma yang terdiri atas albumin, fibrinogen, dan globulin. Zat-zat lain yang terlarut dalam plasma darah antara lain sari makanan, mineral, hormon, antibodi, dan zat sisa metabolisme (urea dan karbondioksida).
Plasma darah merupakan cairan darah yang sebagian besar terdiri atas air (92%). Selain itu, dalam plasma darah juga terdapat protein plasma yang terdiri atas albumin, fibrinogen, dan globulin. Zat-zat lain yang terlarut dalam plasma darah antara lain sari makanan, mineral, hormon, antibodi, dan zat sisa metabolisme (urea dan karbondioksida).
b. Organ Peredaran Darah
Di dalam tubuh, darah mengalir untuk
mengedarkan oksigen dan sari-sari makanan ke seluruh bagian tubuh. Darah
dapat mengalir ke seluruh tubuh karena di dalam tubuh kita terdapat
alat atau organ yang dapat mengedarkan darah ke seluruh tubuh yaitu jantung.
1) Jantung
Jantung merupakan salah satu organ
peredaran darah yang penting bagi tubuh manusia. Jantung berfungsi
memompa darah, sehingga darah dapat diedarkan ke seluruh tubuh. Meskipun
kerja jantung sangat berat, tetapi jantung bukanlah organ yang
ukurannya sangat besar. Besar jantung manusia kira-kira sebesar
sekepalan tangan.
Jantung terdiri atas 4 ruangan, yaitu
serambi (atrium) kiri, serambi kanan, bilik (ventrikel) kiri, dan bilik
kanan. Serambi jantung berada di sebelah atas, sedangkan bilik jantung
di sebelah bawah. Antara serambi kiri dan bilik kiri terdapat dua buah
katup yang disebut bikuspidalis.
Antara serambi kanan dan bilik kanan terdapat tiga buah katup yang disebut trikuspidalis. Katup-katup tersebut berfungsi menjaga agar darah dari bilik tidak kembali ke serambi. Dinding jantung di bagian bilik kiri lebih tebal karena bilik kiri berfungsi memompa darah ke seluruh tubuh. Saat berdenyut, setiap ruang jantung mengendur dan terisi darah. Selanjutnya, otot-otot jantung berkontraksi dan memompa darah keluar ruang jantung. Kedua serambi mengendur dan berkontraksi secara bersamaan, begitu juga kedua bilik akan mengendur dan berkontraksi secara bersama-sama.
Bagian-bagian jantung |
Darah yang mengandung banyak karbondioksida dari seluruh tubuh mengalir
melalui dua pembuluh darah vena besar (vena kava) menuju serambi kanan.
Setelah atrium kanan terisi darah, akan di dorong ke bilik kanan. Darah
dari bilik kanan akan dipompa melalui katup pulmoner ke dalam arteri
pulmonalis menuju paru-paru.
Darah yang mengandung banyak oksigen mengalir melalui pembuluh darah
yang disebut vena pulmonalis menuju ke serambi kiri. Peredaran darah
yang terjadi di antara bagian kanan jantung, paru-paru, dan atrium kiri
disebut sirkulasi pulmoner atau peredaran darah kecil. Darah dalam
serambi kiri akan didorong menuju bilik kiri. Selanjutnya, darah yang
mengandung banyak oksigen ini dipompa melewati katup aorta yang masuk ke
dalam pembuluh darah yang disebut aorta (arteri terbesar dalam tubuh).
Kemudian, darah kaya oksigen ini diedarkan ke seluruh tubuh, kecuali
paru-paru.
2) Pembuluh Darah
Pembuluh darah dibedakan menjadi dua, yaitu pembuluh nadi (arteri) dan pembuluh balik (vena). Arteri merupakan pembuluh darah yang mengalirkan darah keluar jantung, sedangkan vena mengalirkan darah masuk ke dalam jantung. Arteri berisi darah yang mengandung banyak oksigen, kecuali arteri paru-paru. Vena berisi darah yang mengandung sedikit oksigen, kecuali yang berasal dari paru-paru. Ujung arteri dan vena bercabang-cabang menjadi pembuluh-pembuluh kecil yang disebut pembuluh kapiler. Pembuluh kapiler menghubungkan arteri dan vena dengan sel-sel tubuh.
Lalu apakah perbedaan antara pembuluh arteri dan vena? Perhatikan tabel berikut;Pembuluh darah dibedakan menjadi dua, yaitu pembuluh nadi (arteri) dan pembuluh balik (vena). Arteri merupakan pembuluh darah yang mengalirkan darah keluar jantung, sedangkan vena mengalirkan darah masuk ke dalam jantung. Arteri berisi darah yang mengandung banyak oksigen, kecuali arteri paru-paru. Vena berisi darah yang mengandung sedikit oksigen, kecuali yang berasal dari paru-paru. Ujung arteri dan vena bercabang-cabang menjadi pembuluh-pembuluh kecil yang disebut pembuluh kapiler. Pembuluh kapiler menghubungkan arteri dan vena dengan sel-sel tubuh.
Perbedaan Pembuluh Arteri dan Vena
Pembeda
|
Pembuluh Nadi (arteri)
|
Pembuluh Balik(vena)
|
Tempat
|
Agak tersembunyi didalam tubuh
|
Dekat dengan permukaan
tubuh, tampak kebiru-biruan
|
Dinding pembuluh
|
Tebal, kuat, elastis
|
Tipis dan tidak elastis
|
Aliran darah
|
Meninggalkan jantung
|
Menuju jantung
|
Denyut
|
Terasa
|
Tidak terasa
|
Katup
|
Satu pada pangkal jantung
|
Banyak di sepanjang pembuluh
|
Darah yang keluar dari pembuluh
|
Darah memancar
|
Darah tidak memancar
|
c. Sistem Peredaran Darah Manusia
Peredaran darah manusia termasuk peredaran darah tertutup karena darah
selalu beredar di dalam pembuluh darah. Setiap beredar, darah melalui
jantung dua kali sehingga disebut peredaran darah ganda. Pada peredaran
darah ganda tersebut dikenal peredaran darah kecil dan peredaran darah
besar.
1) Peredaran Darah Kecil
Peredaran darah kecil merupakan peredaran darah yang dimulai dari jantung menuju ke paru-paru kemudian kembali lagi ke jantung.
2) Peredaran Darah Besar
Peredaran darah besar adalah peredaran darah dari jantung ke seluruh tubuh kemudian kembali ke jantung lagi.
Peredaran darah besar adalah peredaran darah dari jantung ke seluruh tubuh kemudian kembali ke jantung lagi.
d. Aliran dan Tekanan Darah
Pada saat jantung
memompa darah, terdapat tekanan darah yang diperlukan untuk mendorong
darah dalam pembuluh darah. Dengan demikian, darah akan dapat diedarkan
ke seluruh tubuh. Tekanan darah diukur dengan menggunakan sebuah alat
yang bernama sphygmomanometer, ada pula yang menyebutnya dengan
tensimeter. Tekanan darah diukur di dalam pembuluh nadi besar yang
biasanya dilakukan di tangan bagian lengan atas. Hasil pengukurannya
terdiri atas dua angka, biasanya 120 sampai 80. Angka pertama
menunjukkan tekanan saat bilik berkontraksi dan darah ditekan keluar
jantung, disebut angka sistol. Tekanan darah turun saat bilik relaksasi.
Angka kedua, yaitu yang lebih rendah adalah hasil pengukuran tekanan
saat bilik relaksasi dan mengisi darah, tepat sebelum bilik-bilik ini
berkontraksi lagi, disebut angka diastol.
Tekanan yang
terdapat pada pembuluh darah memiliki prinsip kerja seperti hukum
Pascal. Hal inilah yang menjadi alasan apabila bagian tubuh kita terluka
darah akan mengalir keluar dari tubuh. Jantung adalah organ yang
memberikan tekanan pada darah sehingga darah dapat mengalir ke seluruh
tubuh melalui pembuluh darah. Dorongan darah pada dinding pembuluh darah
ketika darah mengalir melewatinya disebut tekanan darah. Agar tekanan
darah tetap terjaga, maka pembuluh harus terisi penuh oleh darah. Bila
terjadi kehilangan darah akibat kecelakaan atau penyakit, tekanan dapat
hilang, sehingga darah tidak dapat bergerak ke tempat yang diinginkan.
Akibatnya, sel-sel tubuh akan mati karena tidak mendapatkan pasokan
oksigen dan nutrisi. Para tenaga medis menginjeksikan plasma pada orang
yang mengalami pendarahan hebat agar darah dapat mengalir ke tempat yang
diinginkan. Plasma juga mengangkut senyawa kimia penting lain juga yang
disebut hormon, untuk dibawa dari satu bagian tubuh ke bagian tubuh
yang lain. Hormon dapat mengatur bermacam-macam fungsi tubuh seperti
pertumbuhan dan cara tubuh menggunakan makanan.
e. Gangguan pada Sistem Peredaran Darah
1. Serangan Jantung
Serangan jantung
terjadi jika arteri koronaria yang terdapat pada jantung tidak dapat
mengirimkan darah yang cukup ke sel-sel jantung. Kondisi ini dapat
terjadi karena arteri koronaria tersumbat oleh lemak atau kolesterol.
Arteri koronaria merupakan pembuluh darah yang mengaliri otot jantung
dengan darah yang mengandung oksigen dan nutrisi. Tersumbatnya arteri
koronaria akan menyebabkan otot jantung berhenti beraktivitas jika
sel-sel otot tidak menerima oksigen dan nutrisi yang cukup. Gejala dari
serangan jantung antara lain dada terasa sakit, sakit pada bagian lengan
dan punggung, napas pendek, dan kepala pusing.
2. Stroke
Stroke merupakan
suatu penyakit yang terjadi karena matinya jaringan di otak yang
disebabkan oleh kurangnya asupan oksigen ke otak. Asupan oksigen ke otak
kurang dapat terjadi jika pembuluh darah pada otak tersumbat atau salah
satu pembuluh darah di otak pecah. Sebuah fakta medis menyatakan bahwa
sebagian jaringan otak akan mati setelah 4 – 5 menit tidak mendapatkan
pasokan oksigen. Adanya pembekuan darah pada arteri akan menyebabkan
aliran darah menuju otak menjadi terhambat. Jika terjadi kematian
jaringan otak, maka jaringan tersebut tidak dapat digantikan. Stroke
dapat menyebabkan penderita kehilangan ingatan, kontrol kerja otot,
ataupun fungsi kerja saraf. Munculnya gangguan tersebut bergantung pada
lokasi terjadinya kerusakan pada otak.
1. Sistem Transportasi pada Tumbuhan
a. Jaringan Transportasi Pada Tumbuhan
Xilem dan floem adalah jaringan pengangkut yang salurannya terpisah. Xilem yang ada di akar bersambungan dengan xilem yang ada di batang dan di daun. Floem juga bersambungan ke semua bagian tubuh tumbuhan.
Daya kapilaritas batang dipengaruhi oleh adanya gaya kohesi dan adhesi. Kohesi merupakan kecenderungan suatu molekul untuk dapat berikatan dengan molekul lain yang sejenis. Adhesi adalah kecenderungan suatu molekul untuk dapat berikatan dengan molekul lain yang tidak sejenis. Melalui gaya adhesi, molekul air membentuk ikatan yang lemah dengan dinding pembuluh. Melalui gaya kohesi akan terjadi ikatan antara satu molekul air dengan molekul air lainnya. Hal ini akan menyebabkan terjadinya tarik menarik antara molekul air yang satu dengan molekul air lainnya di sepanjang pembuluh xilem.
Selain disebabkan oleh gaya kohesi dan adhesi, naiknya air ke daun disebabkan oleh penggunaan air dibagian daun atau yang disebut dengan daya isap daun. Air dimanfaatkan oleh tumbuhan dalam proses fotosintesis . Pada daun, air juga mengalami penguapan. Penguapan air oleh daun disebut transpirasi. Penggunaan air oleh bagian daun akan menyebabkan terjadinya tarikan terhadap air yang berada pada bagian xilem, sehingga air yang ada pada akar dapat naik ke daun.
2) Transportasi Nutrisi
Semua bagian tumbuhan yaitu, akar, batang, daun serta bagian lainnya memerlukan nutrisi. Agar kebutuhan nutrisi di setiap bagian tumbuhan terpenuhi, maka dibutuhkan suatu proses pengangkutan nutrisi hasil fotosintesis berupa gula dan asam amino ke seluruh tubuh tumbuhan. Pengangkutan hasil fotosintesis dari daun ke seluruh tubuh tumbuhan terjadi melalui pembuluh floem.
Perjalanan zat-zat hasil fotosintesis dimulai dari sumbernya yaitu daun (daerah yang memiliki, konsentrasi gula tinggi) ke bagian tanaman lain yang dituju (daerah yang memiliki konsentrasi gula rendah).
Tumbuhan
merupakan makhluk hidup yang berkedudukan sebagai produsen yang mampu
membuat makanannya sendiri. Proses pembuatan makanan pada tumbuhan
dinamakan fotosintesis. Fotosintesis adalah proses pembuatan energi atau
zat makanan/glukosa yang berlangsung atas peran cahaya matahari dengan
menggunakan zat hara/mineral, karbondioksida dan air. Air diserap oleh
akar dari dalam tanah menuju daun. Air
yang mengandung zat hara dan karbon dioksida ini akan diangkut ke daun
melalui batang lewat pembuluh kayu (xilem). Karbon dioksida diserap dari
udara oleh daun melalui mulut daun atau stomata. Stomata adalah
lubang yang berfungsi sebagai tempat masuknya karbondioksida dan tempat
keluarnya oksigen. Jadi stomata memiliki peranan sebagai tempat
pertukaran gas. Stomata juga paling banyak terdapat pada daun.
Fotosintesis sangat penting bagi kehidupan di bumi karena hampir semua
makhluk hidup bergantung pada energi yang dihasilkan oleh proses
fotosintesis. Yang dibutuhkan tumbuhan saat fotosintesis adalah air,
karbondioksida, cahaya sebagai sumber energi.
Xilem dan floem
adalah jaringan seperti tabung yang berperan dalam sistem pengangkutan.
Air dan mineral dari dalam tanah akan diserap oleh akar. Kemudian
diangkut melalui xilem ke bagian batang dan daun tumbuhan. Zat makanan
yang dibuat di daun akan diangkut melalui floem ke bagian lain tumbuhan
yang memerlukan zat makanan.
Xilem dan floem adalah jaringan pengangkut yang salurannya terpisah. Xilem yang ada di akar bersambungan dengan xilem yang ada di batang dan di daun. Floem juga bersambungan ke semua bagian tubuh tumbuhan.
b. Mekanisme Transportasi pada Tumbuhan
1. Transportasi Air
Air adalah zat
yang diperlukan oleh tumbuhan. Air adalah salah satu jenis zat yang
termasuk ke dalam kelompok zat cair. Peristiwa masuk dan keluarnya air
dari tumbuhan dipengaruhi oleh kondisi lingkungan. Pada saat kondisi
lingkungan lembap atau jumlah uap air di lingkungan tinggi, maka air
akan masuk ke dalam tumbuhan. Akan tetapi, apabila lingkungan di sekitar
tumbuhan kering atau jumlah uap air di lingkungan rendah, uap air akan
keluar dari tumbuhan melalui stomata yang terdapat di daun. Proses ini
disebut transpirasi.
Air yang ada di
dalam tanah masuk ke dalam sel tumbuhan karena adanya perbedaan
konsentrasi air. Konsentrasi adalah ukuran yang menunjukkan jumlah suatu
zat dalam volume tertentu. Apabila terjadi perpindahan molekul zat
terlarut dari konsentrasi tinggi ke konsentrasi rendah, maka proses
perpindahan ini disebut difusi. Apabila terjadi perpindahan
molekul zat pelarut dari konsentrasi rendah ke konsentrasi tinggi
melalui membran semipermeabel, maka proses perpindahan ini disebut osmosis.
Membran
semipermeabel adalah membran yang hanya dapat dilalui oleh zat tertentu,
tetapi tidak dapat dilalui oleh zat lainnya. Contoh zat yang dapat
melalui membran semipermeabel adalah air. Membran ini berfungsi sebagai
pengatur lalu lintas (keluar dan masuknya) zat-zat dari dalam dan luar
sel. Contoh membran semipermeabel adalah membran sel. Zat pelarut adalah
zat yang melarutkan zat lain. Pada materi ini, yang berperan sebagai
zat pelarut adalah air. Adapun zat terlarut adalah zat yang larut dalam
zat lain. Pada proses ini, yang berperan sebagai zat terlarut adalah
mineral tanah dan zat gula hasil fotosintesis.
Berikut ini jaringan yang dilalui oleh air ketika masuk ke akar.
Epidermis ⇒ Korteks ⇒ Endodermis ⇒ Perisikel ⇒ Xilem
Pertama-tama,
air diserap oleh rambut-rambut akar. Kemudian, air masuk ke sel
epidermis melalui proses secara osmosis. Selanjutnya, air akan melalui
korteks. Dari korteks, air kemudian melalui endodermis dan perisikel.
Selanjutnya, air masuk ke jaringan xilem yang berada di akar. Setelah
tiba di xilem akar, air akan bergerak ke xilem batang dan ke xilem daun.
Tumbuhan tidak
mempunyai mekanisme pemompaan cairan seperti pada jantung manusia. Lalu,
bagaimanakah air dapat naik dari akar ke bagian tumbuhan lain yang
lebih tinggi? Berdasarkan hasil penelitian para ilmuwan, air dapat
diangkut naik dari akar ke bagian tumbuhan lain yang lebih tinggi dan
diedarkan ke seluruh tubuh tumbuhan karena adanya daya kapilaritas
batang. Sifat ini seperti yang terdapat pada pipa kapiler.
Pipa kapiler
memiliki bentuk yang hampir menyerupai sedotan akan tetapi diameternya
sangat kecil. Apabila salah satu ujung pipa kapiler, dimasukkan ke dalam
air, maka air yang berada pada pipa tersebut akan lebih tinggi daripada
air yang berada di sekitar pipa kapiler. Begitu pula pada batang
tanaman, air yang berada pada batang tanaman akan lebih tinggi apabila
dibandingkan dengan air yang berada pada tanah.
Daya kapilaritas batang dipengaruhi oleh adanya gaya kohesi dan adhesi. Kohesi merupakan kecenderungan suatu molekul untuk dapat berikatan dengan molekul lain yang sejenis. Adhesi adalah kecenderungan suatu molekul untuk dapat berikatan dengan molekul lain yang tidak sejenis. Melalui gaya adhesi, molekul air membentuk ikatan yang lemah dengan dinding pembuluh. Melalui gaya kohesi akan terjadi ikatan antara satu molekul air dengan molekul air lainnya. Hal ini akan menyebabkan terjadinya tarik menarik antara molekul air yang satu dengan molekul air lainnya di sepanjang pembuluh xilem.
Selain disebabkan oleh gaya kohesi dan adhesi, naiknya air ke daun disebabkan oleh penggunaan air dibagian daun atau yang disebut dengan daya isap daun. Air dimanfaatkan oleh tumbuhan dalam proses fotosintesis . Pada daun, air juga mengalami penguapan. Penguapan air oleh daun disebut transpirasi. Penggunaan air oleh bagian daun akan menyebabkan terjadinya tarikan terhadap air yang berada pada bagian xilem, sehingga air yang ada pada akar dapat naik ke daun.
2) Transportasi Nutrisi
Semua bagian tumbuhan yaitu, akar, batang, daun serta bagian lainnya memerlukan nutrisi. Agar kebutuhan nutrisi di setiap bagian tumbuhan terpenuhi, maka dibutuhkan suatu proses pengangkutan nutrisi hasil fotosintesis berupa gula dan asam amino ke seluruh tubuh tumbuhan. Pengangkutan hasil fotosintesis dari daun ke seluruh tubuh tumbuhan terjadi melalui pembuluh floem.
Perjalanan zat-zat hasil fotosintesis dimulai dari sumbernya yaitu daun (daerah yang memiliki, konsentrasi gula tinggi) ke bagian tanaman lain yang dituju (daerah yang memiliki konsentrasi gula rendah).
Tidak ada komentar:
Posting Komentar