Senin, 14 November 2016

SISTEM PEREDARAN DARAH DAN SISTEM TRANSPORTASI PADA TUMBUHAN


 Nama : Puput Ajeng Mei Suri
NPM : 15320043
Prodi/Kelas : Pendidikan Biologi/A
Semester : 3

Kata Pengantar

Assalmu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh.
Puji syukur atas kehadirat Allah SWT, yang telah melimpahkan rahmat dan hidayahnya sehingga penulis dapat menyelesaikan jurnal belajar ini untuk memenuhi tugas mata kuliah Telaah Biologi SMP yang diampu Dr. Muhfahroyin, S. Pd. , M. T. A. dan Agil Lepiyanto, S. Pd., M. Pd. .
Jurnal ini berisi materi yang telah disampaikan kelompok 4 tentang sistem peradaran darah manusia dan transportas pada tumbuahan. Penulis menyadari bahwa jurnal belajar ini masih jauh dari sempurna, oleh karena itu kritik dan saran dari semua pihak yang bersifat membangun selalu penulis harapkan demi kesempurnaan jurnal belajar ini.
Akhir kata, penulis sampaikan terimakasih kepada semua. Semoga jurnal belajar ini mampu menambah ilmu untuk pembaca dan semoga Allah SWT senantiasa meridhai segala usaha penulis. Amin.
Wassalmu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh.

Metro, 13 November 2016


Puput Ajeng Mei Suri
Substansi Kajian
Adapun substansi kajian yang disampaikan yaitu:

A. Sistem peredaran darah pada manusia

1. Darah
2. Jantung
3. Pembuluh darah
4. Peredaran darah manusia

B. Gangguan sistem peredaran darah pada manusia

C. Transportasi pada tumuhan
1. Sistem transportasi pada tumbuhan secara ekstravaskuler
2. Sistem transportasi pada tumbuhan secara intravaskuler

Review Pembelajaran
Standar Kompetensi
1. Memahami berbagai sistem dalam kehidupan.
2. Memahami sistem dalam kehidupan tumbuhan.
Kompetensi Dasar
1.6 Mendeskripsikan sistem peredaran darah pada manusia dan hubungannya dengan kesehatan.
2.1 Mengidentifikasi struktur dan fungsi jaringan tumbuhan.

A. Sistem Peredaran Darah pada Manusia

1. Darah
Darah adalah jaringan terspesialisasi yang mencakup cairan kuning atau plasma darah yang di dalamnya mengandung sel-sel darah. Sel-sel darah terdiri dari sel darah merah (eritrosit), sel darah putih (leukosit) dan keping darah (trombosit). Komposisi plasma dalam darah sekitar 55%, sedangkan sel-sel darah dan trombosit sekitar 45
%. Darah manusia berwarna merah karena mengandung hemoglobin. Hemoglobin berfungsi untuk mengangkut oksigen dan karbondioksida.
a. Plasma Darah
Plasma darah merupakan bagian darah yang berupa cairan. Fungsinya mengangkut sari makanan ke seluruh tubuh. Selain itu di dalam plasma darah terdapat protein-protein yang mempunyai fungsi khusus. Protein dalam plasma antara lain berupa albumin yang berfungsi untuk menjaga tekanan osmotik darah, globulin yang berfungsi membentuk antibodi, dan fibrinogen yang berfungsi untuk pembekuan darah. Bagian plasma darah yang berperan dalam sistem kekebalan disebut serum. Serum ini mengandung berbagai antibodi yang penting dalam sistem kekebalan tubuh.
b. Sel-Sel Darah
Sel-sel darah merupakan bagian darah yang berupa padatan.yang terdiri dari:
1) Eritrosit(sel darah merah), berfungsi untuk mengangkut hemoglobin yang berperan sebagai pembawa oksigen dan karbon dioksida. Bentuk eritrosit bikonkaf dan tidak berinti. Eritrosit dibentuk di sumsum merah tulang pipa dan tulang pipih, Eritrosit yang telah tua dan rusak dirombak di dalam limpa.
2) Leukosit (sel darah putih), berfungsi dalam sistem pertahanan tubuh dan kekebalan, yaitu membunuh dan memakan mikroorganisme dan zat asing yang masuk ke dalam tubuh. Leukosit dibentuk di sumsum tulang dan kelenjar limfa. Bentuk leukosit tidak tetap karena bersifat amoeboid, diapedesis, dan fagositosis. Amoeboid artinya dapat bergerak bebas. Diapedesis artinya dapat menembus dinding pembuluh kapiler. Fagositosis, yaitu dapat membunuh kuman dengan cara memakannya. Jumlah leukosit normal adalah 4.000 – 10.000 per mm3 darah.
3) Trombosit, berperan dalam pembekuan darah ketika terjadi luka. Trombosit dibentuk di sumsum tulang belakang dan dapat hidup selama 8 hari. Bentuknya bulat atau lonjong dan tidak berinti. Skema Pembekuan darah :
Setiap komponen darah mempunyai fungsi tertentu, sehingga fungsi darah beraneka macam, yaitu sebagai berikut :
a. Sel-sel darah merah mengangkut oksigen dari paru-paru ke jantung dan ke seluruh tubuh.
b. Plasma darah, mengangkut sari makanan dari usus ke hati kemudian ke seluruh tubuh, urea dari hati ke ginjal untuk dikeluarkan bersama urin, dan hormon dari kelenjar endokrin ke seluruh tubuh.
c. Fagositosis, yaitu memakan kuman penyakit dan zat asing yang masuk dalam tubuh.
d. Limfosit menghasilkan antibodi untuk membunuh kuman dan antitoksin untuk menetralkan racun.
e. Melakukan pembekuan darah ketika terjadi luka. Yang berperan penting adalah trombosit.
f. Menjaga kestabilan suhu tubuh, yaitu berkisar pada 37°C walaupun suhu lingkungan berubah. Darah mampu menyebarkan energi panas secara merata ke seluruh tubuh.

2. Jantung
(sumber: hedisasrawan.blogspot.com)
Jantung berperan sebagai pemompa dalam sistem peredaran darah. Dua rongga atas yang disebut dengan serambi (atrium) dan dua rongga bawah yang disebut bilik (ventrikel). Jantung memiliki tiga katup yaitu katup vena semilunair yang terletak pada pangkal aorta (arteri besar),katup valvula bikuspidalis yang terletak antara bilik (ventrikel) kiri dan serambi (atrium) kiri, serta valvula trikuspidalis yang terletak antara bilik (ventrikel) kanan dan serambi (atrium) kanan.
Saluran yang keluar dari jantung disebut arteri. Arteri yang berhubunganlangsung dengan jantung yaitu arteri pulmonalis dan aorta. Arteripulmonalis membawa darah kaya CO2 menuju paru-paru dan aorta adalah arteri terbesar yang mengalirkan darah dari jantung (bilik/ventrikel kiri) menuju ke seluruh tubuh.
Saluran yang menuju ke jantung disebut vena. Pada jantung terdapat tiga buah vena yang berhubungan langsung dengan jantung atrium yaitu vena cava superior, vena cava inferior dan vena pulmonalis. Vena cava superior adalah vena yang membawa darah dari organ tubuh bagian atas menuju ke jantung, vena cava inferior adalah vena yang membawa darah dari organ tubuh bagian bawah menuju ke jantung dan vena pulmonalis adalah vena yang membawa darah kaya oksigen dari paru-paru menuju ke jantung.
Tekanan darah pada orang dewasa yang normal adalah 120/80 mmHg. Nilai 120 mmHg menunjukkan tekanan darah saat ventrikel berkontraksi disebut tekanansistol. Nilai 80 mmHg menunjukkan tekanan darah saat ventrikel relaksasi disebut tekanan diastol.
Bilik (ventrikel) kiri mempunyai lapisan yang paling tebal karena berfungsi mengedarkan arah dari jantung ke seluruh tubuh. Dan yang kedua ketebalannya adalah bilik (ventrikel) kanan karena tugasnya lebih ringan yaitu memompakan darah menuju paru-paru.

3. Pembuluh Darah
Pembuluh darah terdiri dari pembuluh darah nadi (arteri), pembuluh balik (vena), dan kapiler.
a. Arteri mengalir meninggalkan jantung. Darah dalam arteri kaya akan oksigen kecuali arteri paru-paru, letak pembuluh ini agak dalam dari permukaan kulit.Arteriole, merupakan pembuluh darah kecil yang menghubungkan kapiler dengan arteri.
b. Kapiler, berupa saluran tipis yang memungkinkan terjadi pertukaran zat antara darah dengan sel jaringan tubuh. Pada saat darah berada di kapiler, terjadi pertukaran gas oksigen (O2) dan karbon dioksida (CO2). Oksigen dari darah berdifusi ke sel-sel tubuh sedangkan karbon dioksida dari selsel tubuh berdifusi ke dalam darah.Venule, merupakan pembuluh darah kecil yang menghubungkan kapiler dengan vena.
c. Vena, berfungsi untuk mengalirkan darah dari kapiler menuju jantung. Dindingnya tipis dan kurang elastis. Arah aliran darah dalam vena menuju ke jantung. Darah di dalam vena kaya akan CO2 kecuali vena paru-paru. Letak pembuluh vena dekat dengan permukaan kulit

4. Peredaran Darah Manusia
Peredaran darah pada manusia ada 2 macam, yaitu peredaran darah kecil dan peredaran darah besar. Peredaran darah kecil yaitu peredaran darah dari bilik kanan jantung menuju paru-paru melalui arteri pulmonalis dan kembali ke serambi kiri jantung melewati vena pulmonalis. Sedangkan, peredaran darah besar yaitu peredaran darah dari bilik kiri jantung ke seluruh tubuh melalui aorta dan akhirnya kembali ke serambi kanan jantung melalui vena kava.

B. Gangguan Sistem Peredaran Darah pada Manusia
Kelainan pada sistem peredaran darah manusia dapat terjadi karena bawaan sejak lahir, kecelakaan, dan penyakit tertentu. Kelainan pada sistem peredaran manusia adalah
1. Anemia, merupakan kondisi kekurangan jumlah sel darah merah atau hemoglobin.
2. Leukimia, terjadi karena sel darah putih aktif membelah sehingga produksi leukosit terlalu banyak.
3. Hemofilia yaitu penyakit darah yang sukar membeku.
4. Varises, merupakan pelebaran vena akibat tidak lancarnya aliran darah menuju jantung.
5. Tekanan darah tinggi (hipertensi), terjadi jika sistol darah lebih tinggi dari 120 mmHg dan tekanan diastolnya lebih tinggi dari 80 mmHg.
6. Tekanan darah rendah (hipotensi), terjadi jika sistol darah kurang dari 120 mmHg dan tekanan diastolnya kurang dari 80 mmHg.
7. Polisitemia, itandai dengan meningkatnya eritrosit melebihi normal, sehingga darah menjadi kental dan menurukan kecepatana aliran darah.

C. Transportasi pada Tumbuhan
Tumbuhan memerlukan berbagai macam zat untuk kelangsungan hidupnya. Zat-zat tersebut sebagian besar diambil dari lingkungan, misalnya mineral, air, karbon dioksida, dan oksigen. Tumbuhan tingkat tinggi mengambil oksigen dan karbon dioksida melalui daun. Air dan garam-garam mineral diserap oleh tumbuhan dari dalam tanah melalui rambut-rambut akar yang terdapat pada epidermis akar. Tumbuhan mengambil air, karbon dioksida, dan oksigen dengan cara difusi, osmosis, dan transpor aktif.
Tumbuhan membutuhkan air sepanjang hidupnya. Setelah diserap akar, air digunakan dalam semua reaksi kimia, mengangkut zat hara, membangun turgor, dan akhirnya keluar dari daun sebagai uap atau air. Tumbuhan mempunyai sistem pengangkutan (transportasi) air dan garam mineral yang diperoleh dari tanah agar air tetap tersedia.
Proses transportasi pada tumbuhan tingkat tinggi menggunakan dua macam cara pengangkutan air dan garam mineral yang diperoleh dari tanah, yaitu ekstravaskular dan intravaskular. Pengangkutan ekstravaskular adalah pengangkutan di luar berkas pembuluh. Pengangkutan ini bergerak dari permukaan akar menuju ke bagian-bagian yang letaknya lebih dalam dan menuju ke berkas pembuluh. Sementara itu, pengangkutan intravaskular adalah pengangkutan melalui berkas pembuluh dari akar menuju bagian atas tumbuhan.
1. Sistem Transportasi pada Tumbuhan Secara Ekstravaskuler
Transportasi tumbuhan secara ekstravaskuler yaitu, air akan masuk melalui sel epidermis akar kemudian bergerak di antara sel-sel korteks. Air harus melewati sitoplasma sel-sel endodermis untuk memasuki silinder pusat (stele). Setelah sampai di stele, air akan bergerak bebas di antara sel-sel. Cara transportasi dalam pengangkutan air dan mineral secara ekstravaskular ada dua macam, yaitu apoplas dan simplas.
Sistem transportasi pada tumbuhan dengan cara apoplas adalah menyusupnya air tanah secara difusi bebas atau transpor pasif melalui semua bagian tidak hidup dari tumbuhan, misalnya dinding sel dan ruang-ruang antarsel. Transportasi apoplas tidak dapat terjadi saat melewati endodermis sebab dalam sel-sel endodermis terdapat pita kaspari yang menghalangi air masuk ke dalam xilem. Pita kaspari ini terbentuk dari zat suberin (gabus) dan lignin. Oleh karena itu, apoplas dapat terjadi di semua bagian kecuali endodermis. Air yang menuju endodermis ditranspor secara simplas melalui sel peresap.
Sistem transportasi pada tumbuhan dengan cara simplas adalah bergeraknya air tanah dan zat terlarut melalui bagian hidup dari sel tumbuhan. Pada sistem simplas ini perpindahan terjadi secara osmosis dan transpor aktif melalui plasmodesmata. Transportasi simplas dimulai dari sel-sel rambut akar ke sel-sel parenkim korteks yang berlapis-lapis, sel-sel endodermis, sel-sel perisikel, dan akhirnya ke berkas pembuluh kayu atau xilem. Pengangkutan mineral melalui transpor aktif. Mineral mampu masuk ke dalam akar karena melawan gradien konsentrasi, yaitu dari daerah berkonsentrasi rendah ke daerah berkonsentrasi tinggi.

2. Sistem Transportasi Pada Tumbuhan Secara Intravaskular
Pengangkutan intravaskular adalah pengangkutan melalui berkas pembuluh (xilem) dari akar menuju bagian atas tumbuhan. Pengangkutan air dan mineral dimulai dari xilem akar ke xilem batang menuju xilem tangkai daun dan ke xilem tulang daun. Pada tulang daun terdapat ikatan pembuluh. Air dari xilem tulang daun ini masuk ke sel-sel bunga karang pada mesofil. Setelah mencapai sel-sel bunga karang, air dan garam-garam mineral disimpan untuk digunakan dalam proses fotosintesis dan transportasi.

Kesimpulan
Berdasarkan pembahasan diatas dapat disimpulkan bahwa sistem peredaran darah pada manusia terdiri dari darah, pembuluh darah dan jantung. Darah manusia terdiri dari sel darah merah (eritrosit), sel darah putih (leukosit) dan keping darah (trombosit). Peredaran darah pada manusia ada 2 macam, yaitu peredaran darah kecil dan peredaran darah besar.
Peredaran darah kecil yaitu peredaran darah dari bilik kanan jantung menuju paru-paru melalui arteri pulmonalis dan kembali ke serambi kiri jantung melewati vena pulmonalis. Sedangkan, peredaran darah besar yaitu peredaran darah dari bilik kiri jantung ke seluruh tubuh melalui aorta dan akhirnya kembali ke serambi kanan jantung melalui vena kava. Kelainan pada sistem peredaran darah manusia yaitu leukimia, anemia, polisitemia, hemofilia, varises, tekanan darah tinggi dan tekanan darah rendah.

Proses transportasi pada tumbuhan tingkat tinggi menggunakan dua macam cara pengangkutan air dan garam mineral yang diperoleh dari tanah, yaitu ekstravaskular dan intravaskular. Pengangkutan ekstravaskular adalah pengangkutan di luar berkas pembuluh. Pengangkutan ini bergerak dari permukaan akar menuju ke bagian-bagian yang letaknya lebih dalam dan menuju ke berkas pembuluh. Sedangakn, pengangkutan intravaskular adalah pengangkutan melalui berkas pembuluh dari akar menuju bagian atas tumbuhan.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar