Nama
: Juni rahayu
NPM
: 15320013
Prodi/Kelas : Pendidikan Biologi/A
Semester : 3
Kata Pengantar
Assalmu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh.
Puji syukur atas kehadirat Allah SWT, yang telah melimpahkan
rahmat dan hidayahnya sehingga penulis dapat menyelesaikan jurnal belajar ini
untuk memenuhi tugas mata kuliah Telaah Biologi SMP yang diampu Dr. Muhfahroyin, S.
Pd. , M. T. A. dan Agil Lepiyanto, S. Pd., M. Pd. .
Jurnal ini berisi materi yang telah disampaikan kelompok
4 tentang sistem peradaran darah manusia
dan transportas pada tumbuahan. Penulis menyadari bahwa jurnal belajar ini masih jauh
dari sempurna, oleh karena itu kritik dan saran dari semua pihak yang bersifat
membangun selalu penulis harapkan demi kesempurnaan jurnal belajar ini.
Akhir kata, penulis sampaikan terimakasih
kepada semua. Semoga jurnal belajar ini mampu menambah ilmu untuk pembaca dan
semoga Allah SWT senantiasa meridhai segala usaha penulis. Amin.
Wassalmu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh.
Metro, 13 November 2016
Juni rahayu
Substansi
Kajian
Adapun substansi kajian yang disampaikan yaitu:
A. Sistem
peredaran darah pada manusia
1. ginjal
2. hati
3. kulit
4. paru-paru
B. Gangguan
sistem peredaran darah pada manusia
C. Transportasi
pada tumuhan
1. Sistem transportasi pada
tumbuhan secara ekstravaskuler
2. Sistem transportasi pada
tumbuhan secara intravaskuler
Review Pembelajaran
A.Sistem Peredaran Darah pada Manusia
DEFINISI SISTEM EKSKRESI
Sistem ekskresi sistem
pembuangan zat-zat sisa pada makhluk hidup seperti karbon dioksida, urea, racun
dan lainnya.
ALAT EKSKRESI MANUSIA
1. GINJAL
Ginjal (ren) manusia berjumlah sepasang,
terletak di rongga perut sebelah kanan depan dan kiri depan ruas-ruas tulang belakang
bagian pinggang. Ginjal kanan lebih rendah dari pada ginjal kiri karena di atas ginjal kanan terdapat hati. Ginjal berbentuk seperti biji ercis dengan panjang sekitar 10 cm dan berat sekitar 200 gram. Ginjal yang dibelah secara membujur akan memperlihatkan bagian-bagian korteks yang merupakan lapisan luar. Medula (sumsum ginjal), dan pelvis (rongga ginjal). Di bagian korteks terdapat jutaan alat penyaring yang disebut nefron. Setiap nefron terdiri atas badan Malpighi dan tubulus kontortus. Badan Malpighi terdiri atas kapsula (simpai) Bowman Dan glomerulus. Glomrerulus merupakan anyaman pembuluh kapiler. Kapsula Bowman berbentuk mangkuk yang mengelilingi glomerulus.
bagian pinggang. Ginjal kanan lebih rendah dari pada ginjal kiri karena di atas ginjal kanan terdapat hati. Ginjal berbentuk seperti biji ercis dengan panjang sekitar 10 cm dan berat sekitar 200 gram. Ginjal yang dibelah secara membujur akan memperlihatkan bagian-bagian korteks yang merupakan lapisan luar. Medula (sumsum ginjal), dan pelvis (rongga ginjal). Di bagian korteks terdapat jutaan alat penyaring yang disebut nefron. Setiap nefron terdiri atas badan Malpighi dan tubulus kontortus. Badan Malpighi terdiri atas kapsula (simpai) Bowman Dan glomerulus. Glomrerulus merupakan anyaman pembuluh kapiler. Kapsula Bowman berbentuk mangkuk yang mengelilingi glomerulus.
FUNGSI GINJAL
Menyaring dan membersihkan darah dari zat-zat
sisa metabolisme tubuh
Mengeksresikan zat yang jumlahnya berlebihan
Reabsorbsi (penyerapan kembali) elektrolit
tertentu yang dilakukan oleh bagian tubulus ginjal
Menjaga keseimbanganan asam basa dalam tubuh
manusia
Menghasilkan zat hormon yang berperan
membentuk dan mematangkan sel-sel darah merah (SDM) di sumsum tulang
PROSES PEMBENTUKAN URINE
Ginjal berperan dalam proses pembentukan urin
yang terjadi melalui serangkaian proses, yaitu: penyaringan, penyerapan kembali
dan augmentasi.
1. Penyaringan (filtrasi)
Proses pembentukan urin diawali dengan
penyaringan darah yang terjadi di kapiler glomerulus. Sel-sel kapiler
glomerulus yang berpori (podosit), tekanan dan permeabilitas yang tinggi pada
glomerulus mempermudah proses penyaringan.
Selain penyaringan, di glomelurus juga terjadi
penyerapan kembali sel-sel darah, keping darah, dan sebagian besar protein
plasma. Bahan-bahan kecil yang terlarut di dalam plasma darah, seperti glukosa,
asam amino, natrium, kalium, klorida, bikarbonat dan urea dapat melewati
saringan dan menjadi bagian dari endapan. Hasil penyaringan di glomerulus
disebut filtrat glomerolus atau urin primer, mengandung asam amino, glukosa,
natrium, kalium, dan garam-garam lainnya
2. Penyerapan kembali (reabsorbsi)
Bahan-bahan yang masih diperlukan di dalam
urin pimer akan diserap kembali di tubulus kontortus proksimal, sedangkan di
tubulus kontortus distal terjadi penambahan zat-zat sisa dan urea. Meresapnya
zat pada tubulus ini melalui dua cara. Gula dan asam amino meresap melalui
peristiwa difusi, sedangkan air melalui peristiwa osmosis. Penyerapan air
terjadi pada tubulus proksimal dan tubulus distal. Substansi yang masih
diperlukan seperti glukosa dan asam amino dikembalikan ke darah. Zat amonia,
obat-obatan seperti penisilin, kelebihan garam dan bahan lain pada filtrat
dikeluarkan bersama urin. Setelah terjadi reabsorbsi maka tubulus akan
menghasilkan urin sekunder, zat-zat yang masih diperlukan tidak akan ditemukan
lagi. Sebaliknya, konsentrasi zat-zat sisa metabolisme yang bersifat racun
bertambah, misalnya urea.
3. Augmentasi
Augmentasi adalah proses penambahan zat sisa
dan urea yang mulai terjadi di tubulus kontortus distal.Dari tubulus-tububulus
ginjal, urin akan menuju rongga ginjal, selanjutnya menuju kantong kemih
melalui saluran ginjal. Jika kantong kemih telah penuh terisi urin, dinding
kantong kemih akan tertekan sehingga timbul rasa ingin buang air kecil. Urin
akan keluar melalui uretra. Komposisi urin yang dikeluarkan melalui uretra
adalah air, garam, urea dan sisa substansi lain, misalnya pigmen empedu yang
berfungsi memberi warna dan bau pada urin.
Tanda: kematian
jaringan lunak pada kaki atau tangan diawali dengan kebiruan pada kulit dan
terasa dingin jika disentuh, kemudian menghitam dan berbau busuk
Penyebab: gangguan
pengaliran darah kejaringan tersebut. Sering terjadi pada penderita diabetes
melitus dan aterosklerosis
Akibat: bila
tidak dapat disembuhkan dengan antibiotik, bagian terkena gangren harus
diamputasi.
2. HATI

Fungsi
hati :
Menyimpan kelebihan gula dalam bentuk glikogen
(gula otot)
Merombak kelebihan asam amino
Menawarkan racun
Membentuk protombin dan fibrinogen
Membentuk albumin dan globulin
Mengubah provitamin A menjadi vitamin A
Tempat pembentukan urea
Menghasilkan empedu
Tempat pembentukan dan penghancuran eritrosit
yang telah tua
3.KULIT
Seluruh permukaan tubuh kita terbungkus oleh
lapisan tipis yang sering kita sebut kulit. Kulit merupakan benteng pertahanan
tubuh kita yang utama karena berada di lapisan anggota tubuh yang paling luar
dan berhubungan langsung dengan lingkungan sekitar.
Susunan Kulit
Kulit tersusun atas tiga lapisan, yaitu
epidermis (lapisan luar/kulit ari), dermis (lapisan dalam/kulit jangat). Dan
hipodermis (jaringan ikat bawah kulit).
1) Epidermis
Lapisan epidermis terdiri atas stratum
korneum, stratum lusidum. stratum granulosum, dan stratum
germinativum. Stratum korneum tersusun dari sel-sel mati dan selalu
mengelupas. Stratum lusidum tersusun atas sel-sel yang tidak berinti dan
berfungsi mengganti stratum korneum. Stratum granulosum tersusun atas sel-sel
yang berinti dan mengandung pigmen melanin. Stratum germinativum tersusun atas
sel-sel yang selalu membentuk sel-sel baru ke arah luar. Stratum
korneum, merupakan lapisan zat tanduk, mati dan selalu
mengelupas. Stratum lusidium, merupakan lapisan zat tandukStratum
granulosum, mengandung pigmen Stratum germonativum, selalu
membentuk sel-sel baru ke arah luar
2) Dermis
Dermis terletak di bawah epidermis. Lapisan
ini mengandung akar rambut, pembuluh darah, kelenjar, dan saraf. Kelenjar yang
terdapat dalam lapisan ini adalah kelenjar keringat (glandula sudorifera)
dan kelenjar minyak (glandula sebasea). Kelenjar keringat menghasilkan
keringat yang di dalamnya terlarut berbagai macam garam. terutama garam dapur.
Keringat dialirkan melalui saluran kelenjar keringat dan dikeluarkan dari dalam
tubuh melalui poripori. Di dalam kantong rambut terdapat akar rambut dan batang
rambut. Kelenjar minyak berfungsi menghasilkan minyak yang berfungsi meminyaki
rambut agar tidak kering. Rambut dapat tumbuh terus karena mendapat sari-sari
makanan pembuluh kapiler di bawah kantong rambut. Di dekat akar rambut terdapat
otot penegak rambut,akar rambut ,pembuluh darah ,syaraf ,kelenjar minyak
(glandula sebasea),kelenjar keringat (glandula sudorifera).Lapisan lemak,
terdapat di bawah dermis yang berfungsi melindungi tubuh dari pengaruh suhu
luar
3) Hipodermis
Hipodermis terletak di bawah dermis. Lapisan
ini banyak mengandung lemak. Lemak berfungsi sebagai cadangan makanan,
pelindung tubuh terhadap benturan, dan menahan panas tubuh.
FUNGSI KULIT
Fungsi kulit antara lain sebagai berikut:
mengeluarkan keringat
pelindung tubuh
menyimpan kelebihan lemak
mengatur suhu tubuh, dan
tempat pembuatan vitamin D dari pro vitamin D
dengan bantuan sinar matahari yang mengandung ultraviolet
Proses Pembentukan Keringat
Bila suhu tubuh kita meningkat atau suhu udara
di lingkungan kita tinggi, pembuluh-pembuluh darah di kulit akan melebar. Hal
ini mengakibatkan banyak darah yang mengalir ke daerah tersebut. Karena pangkal
kelenjar keringat berhubungan dengan pembuluh darah maka terjadilah penyerapan
air, garam dan sedikit urea oleh kelenjar keringat. Kemudian air bersama
larutannya keluar melalui pori-pori yang merupakan ujung dari kelenjar
keringat. Keringat yang keluar membawa panas tubuh, sehingga sangat penting
untuk menjaga agar suhu tubuh tetap normal.
4. PARU-PARU
Paru-paru berada di dalam rongga dada manusia
sebelah kanan dan kiri yang dilindungi oleh tulang-tulang rusuk. Paru-paru
terdiri dari dua bagian, yaitu paru-paru kanan yang memiliki tiga gelambir dan
paru-paru kiri memiliki dua gelambir. Paru-paru diselaputi oleh selaput pleura.
Paru-paru sebenarnya merupakan kumpulan
gelembung alveolus yang terbungkus oleh selaput yang disebut selaput pleura.
FUNGSI PARU-PARU
Paru-paru merupakan organ yang sangat vital
bagi kehidupan manusia karena
tanpa paru-paru manusia tidak dapat hidup.
Dalam Sistem Ekskresi, paru-paru berfungsi untuk mengeluarkan Karbondioksida
(CO2) dan Uap air (H2O).
Didalam paru-paru terjadi proses pertukaran
antara gas oksigen dan karbondioksida. Setelah membebaskan oksigen, sel-sel
darah merah menangkap karbondioksida sebagai hasil metabolisme tubuh yang akan
dibawa ke paru-paru. Di paru-paru karbondioksida dan uap air dilepaskan dan
dikeluarkan dari paru-paru melalui hidung.
B.MACAM-MACAM PENYAKIT PADA SISTEM
EKSKRESI PADA MANUSIA:
1 Albuminuria
Tanda: urine banyak mengandung albumin
Penyebab : kekurangan protein, penyakit ginjal dan hati
Akibat: tubuh kekurangan albumin yang menjaga agar cairan tidak
keluar dari darah
2 Hematuria
Tanda: urine mengandung darah
Penyebab: peradangan ginjal, batu ginjal dan kanker kandung kemih2.
Sirosis Hati
Tanda: timbulnya jaringan parut dan kerusakan sel-sel pada hati
Penyebab: minuman alkohol, keracunan obat, infeksi bakteri,
komplikasi hati
Akibat: gangguan kesadaran, koma, kematian
Pengobatan : sesuai penyebabnya, pemulihan fungsi hati dan
transplantasi hati
3.Panu, Kudas, Kurap, Bisulan, Komedo1.
4.Asma atau sesak
nafas, yaitu kelainan yang disebabkan oleh penyumbatan saluran pernafasan yang
diantaranya disebabkan oleh alergi terhadap rambut, bulu, debu atau tekanan
psikologis.
SISTEM
EKSKRESI PADA HEWAN INVERTEBRATA
Sistem ekskresi invertebrata
berbeda dengan sistem ekskresi pada vertebrata. Invertebrata belum memiliki
ginjal yang berstruktur sempurna seperti pada vertebrata. Pada umumnya,
invertebrata memiliki sistem ekskresi yang sangat sederhana, dan sistem ini
berbeda antara invertebrata satu dengan invertebrata lainnya. Alat ekskresinya ada yang
berupa saluran Malphigi, nefridium, dan sel api. Nefridium adalah tipe yang
umum dari struktur ekskresi khusus pada invertebrata. Berikut ini akan dibahas
sistem ekskresi pada cacing pipih (Planaria), cacing gilig (Annellida), dan
belalang.
Sistem
Ekskresi pada Protozoa
Protozoa tidak memiliki organ
pengeluaran khusus sehingga zat sisa metabolismenya dikeluarkan melalui rongga
berdenyut (vakuola kontraktil) atau melalui kulit secara difusi dan osmosis
contohnya pada amuba dan Paramaecium.
Sistem
Ekskresi pada Cacing Pipih
Cacing pipih mempunyai organ
nefridium yang disebut sebagai protonefridium. Protonefridium tersusun dari tabung
dengan ujung membesar mengandung silia. Di dalam protonefridium terdapat sel
api yang dilengkapi dengan silia. Tiap sel api mempunyai beberapa flagela yang
gerakannya seperti gerakan api lilin. Air dan beberapa zat sisa ditarik ke
dalam sel api. Gerakan flagela juga berfungsi mengatur arus dan menggerakan air
ke sel api pada sepanjang saluran ekskresi. Pada tempat tertentu, saluran
bercabang menjadi pembuluh ekskresi yang terbuka sebagai lubang di permukaan
tubuh (nefridiofora). Air
dikeluarkan lewat lubang nefridiofora ini. Sebagian besar sisa nitrogen tidak
masuk dalam saluran ekskresi. Sisa nitrogen lewat dari sel ke sistem pencernaan
dan diekskresikan lewat mulut. Beberapa zat sisa berdifusi secara langsung dari
sel ke air.
Sistem
Ekskresi pada Anelida dan Molluska
Anelida dan molluska mempunyai
organ nefridium yang disebut metanefridium. Pada cacing tanah yang
merupakan anggota anelida, setiap segmen dalam tubuhnya mengandung sepasang
metanefridium, kecuali pada tiga segmen pertama dan terakhir. Metanefridium memiliki dua
lubang. Lubang yang pertama berupa corong, disebut nefrostom (di bagian anterior) dan
terletak pada segmen yang lain. Nefrostom bersilia dan bermuara di rongga tubuh
(pseudoselom). Rongga tubuh ini berfungsi sebagai sistem pencernaan. Corong
(nefrostom) akan berlanjut pada saluran yang berliku-liku pada segmen
berikutnya. Bagian akhir dari saluran yang berliku-liku ini akan membesar
seperti gelembung. Kemudian gelembung ini akan bermuara ke bagian luar tubuh
melalui pori yang merupakan lubang (corong) yang kedua, disebut nefridiofor.
Cairan tubuh ditarik ke corong nefrostom masuk ke nefridium oleh gerakan silia
dan otot. Saat cairan tubuh mengalir lewat celah panjang nefridium, bahan-bahan
yang berguna seperti air, molekul makanan, dan ion akan diambil oleh sel-sel
tertentu dari tabung. Bahan-bahan ini lalu menembus sekitar kapiler dan disirkulasikan
lagi. Sampah nitrogen dan sedikit air tersisa di nefridium dan kadang
diekskresikan keluar. Metanefridium berlaku seperti
penyaring yang menggerakkan sampah dan mengembalikan substansi yang berguna ke
sistem sirkulasi.Cairan dalam rongga tubuh cacing tanah mengandung substansi
dan zat sisa. Zat sisa ada dua bentuk, yaitu amonia dan zat lain yang kurang
toksik, yaitu ureum. Oleh karena cacing tanah hidup di dalam tanah dalam
lingkungan yang lembab, anelida mendifusikan sisa amonianya di dalam tanah
tetapi ureum diekskresikan lewat sistem ekskresi.
Alat Ekskresi pada Belalang
Alat ekskresi pada belalang
adalah pembuluh Malpighi,yaitu
alat pengeluaran yang berfungsi seperti ginjal pada vertebrata. Pembuluh
Malphigi berupa kumpulan benang halus yang berwarna putih kekuningan dan
pangkalnya melekat pada pangkal dinding usus. Di samping pembuluh Malphigi,
serangga juga memiliki sistem trakea untuk mengeluarkan zat sisa hasil oksidasi
yang berupa CO2. Sistem trakea ini berfungsi seperti paru-paru pada vertebrata. Belalang tidak dapat
mengekskresikan amonia dan harus memelihara konsentrasi air di dalam tubuhnya.
Amonia yang diproduksinya diubah menjadi bahan yang kurang toksik yang disebut
asam urat. Asam urat berbentuk kristal yang tidak larut. Pembuluh Malpighi terletak di antara usus tengah dan usus
belakang. Darah mengalir lewat pembuluh Malpighi. Saat cairan bergerak lewat
bagian proksimal pembuluh Malpighi, bahan yang mengandung nitrogen diendapkan
sebagai asam urat, sedangkan air dan berbagai garam diserap kembali biasanya
secara osmosis dan transpor aktif. Asam urat dan sisa air masuk ke usus halus,
dan sisa air akan diserap lagi. Kristal asam urat dapat diekskresikan lewat
anus bersama dengan feses. Sistem ekskresi pada manusia
dan vertebrata lainnya melibatkan organ paru-paru, kulit, ginjal, dan hati.
Namun yang terpenting dari keempat organ tersebut adalah ginjal.
C. SISTEM EKSKRESI PADA HEWAN VERTEBRATA
a.
Sistem ekskresi pada ikan
Ikan mempunyai system ekskresi
berupa ginjal dan suatu lubang pengeluaran yang disebuturogenital.Lubang
urogenital ialah lubang tempat bermuaranya saluran ginjal dan saluran kelamin
yang berada tepat dibelakang anus.
Ginjal pada ikan yang hidup di
air tawar dilengkapi sejumlah glomelurus yang jumlahnya lebih banyak. Sedangkan
ikan yang hidup di air laut memiliki sedikit glomelurus sehingga penyaringan
sisa hasil metabolisme berjalan lambat.
Mekanisme eksresi ikan air tawar berbeda dengan ikan air laut.
Ikan air tawar mengeksreksi ammonia dan aktif menyerap ion anorganik melalui
insang serta mengeluarkan urine dalam jumlah besar. Sebalknya pada air laut
mengeksresksikan sampah nitrogen berupa trimetilamin oksida (TMO),
mengekresikan ion-ion lewat insang dan mengeluarkan urine sedikit.
b.
Sistem ekskresi pada amfibi
Saluran ekskresi pada katak
yaitu ginjal, paru-paru,dan kulit. Saluran ekskresi pada katak jantan &
betina memiliki perbedaan, pada katak jantan saluran kelamin & saluran urin
bersatu dengan ginjal, sedangkan pada katak betina kedua saluran itu terpisah.
Walaupun begitu alat lainnya bermuara pada satu saluran dan lubang pengeluaran
yang disebut kloaka.
c.
Sistem ekskresi pada reptil
Sistem ekskresi pada reptil
berupa ginjal, paru-paru,kulit dan kloaka. Kloaka merupakan satu-satunya lubang
untuk mengeluarkan zat-zat hasil metabolisme.Reptil yang hidup di darat sisa
hasil metabolismenya berupa asam urat yang dikeluarkan dalam bentuk bahan
setengah padat berwarna putih.
d.Sistem
ekskresi pada Aves ( Burung )
Alat pengeluaran pada burung
berupa pari-pari, hati, ginjal, dan kulit.aluran ginjal, saluran kelamin, dan
saluran pencernaan bermuara pada sebuha lubang yang disebut kloaka. Burung
menghasilkan kelenjar minyak yang terdapat pada ujung ekornya. kelenjar ini
menghasilkan minyak untuk membasahi bulu-bulunya
Sistem
ekskresi pada mamalia
Sistem Ekskresi pada mamalia
hampir sama dengan manusia tetapi sedikit berbeda karena mamalia
dipengaruhi/disebabkan oleh lingkungan tempat tinggalnya. Paru-paru mamalia mempunyai
permukaan ber spon (spongy
texture) dan dipenuhi liang epitelium dengan itu mempunyai luas permukaan
per isipadu yang lebih luas berbanding luas permukaan paru-paru. Paru-paru
manusia adalah contoh biasa bagi paru-paru jenis ini. Paru-paru terletak di dalam rongga dada (thoracic cavity), dilindungi oleh struktur bertulang
tulang selangka dan diselaputi karung dwi dinding dikenali sebagai pleura. Lapisan
karung dalam melekat pada permukaan luar paru-paru dan lapisan karung luar
melekat pada dinding rongga dada. Kedua lapisan ini dipisahkan oleh lapisan udara
yang dikenali sebagairongga
pleural yang
berisi cecair pleural ini membenarkan lapisan luar dan dalam
berselisih sesama sendiri, dan menghalang ia daripada terpisah dengan mudah.
Bernafas kebanyakannya dilakukan oleh diafragma di bawah, otot yang mengucup
menyebabkan rongga di mana paru-paru berada mengembang. Sangkar selangka juga
boleh mengembang dan mengucup sedikit. Ini menyebabkan udara tetarik
ke dalam dan keluar dari paru-paru melalui trakea dan salur bronkus (bronkhial tubes) yang bercabang dan mempunyaialveolus di ujung yaitu karung kecil
dikelilingi olehkapilari yang dipenuhi darah. Di sini oksigen meresap masuk ke dalam darah, di mana
oksigen akan di angkut melalui hemoglobin. Darah tanpa oksigen dari jantung memasuki paru-paru
melalui pembuluh pulmonari dan lepas dioksigenkan, kembali ke
jantung melalui salur pulmonari
Kesimpulan
Berdasarkan pembahasan
diatas dapat disimpulkan bahwa sistem
peredaran darah pada manusia terdiri dari darah, pembuluh darah dan jantung.
Darah manusia terdiri dari sel darah merah (eritrosit), sel darah putih
(leukosit) dan keping darah (trombosit). Peredaran darah pada manusia ada 2
macam, yaitu peredaran darah kecil dan peredaran darah besar. Peredaran darah
kecil yaitu peredaran darah dari bilik kanan jantung menuju paru-paru melalui
arteri pulmonalis dan kembali ke serambi kiri jantung melewati vena pulmonalis.
Sedangkan, peredaran darah besar yaitu peredaran darah dari bilik kiri jantung
ke seluruh tubuh melalui aorta dan akhirnya kembali ke serambi kanan jantung
melalui vena kava. Kelainan pada sistem peredaran darah manusia yaitu leukimia,
anemia, polisitemia, hemofilia, varises, tekanan darah tinggi dan tekanan darah
rendah.
Proses transportasi
pada tumbuhan tingkat tinggi menggunakan dua macam cara pengangkutan air dan
garam mineral yang diperoleh dari tanah, yaitu ekstravaskular dan
intravaskular. Pengangkutan ekstravaskular adalah pengangkutan di luar berkas
pembuluh. Pengangkutan ini bergerak dari permukaan akar menuju ke bagian-bagian
yang letaknya lebih dalam dan menuju ke berkas pembuluh. Sedangakn,
pengangkutan intravaskular adalah pengangkutan melalui berkas pembuluh dari
akar menuju bagian atas tumbuhan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar