Jurnal
bioteknologi 15320019
A. Identitas
Nama : Rini Lestari
NPM : 15320019
Prodi : Pendidikan biologi
Kelas : A
Mata kuliah : Telaah biologi
Dosen pengampau : Dr. Muhfahroyin M.Ta. dan Agil Lepiyanto
,M.Pd
Pertemuan : 10 (ke-Sepuluh )
B. Pengantar
KATA PENGANTAR
Assalamualaikum wr,wb
Segala puji hanya
milik Allah swt. atas segala limpahan rahmat, karunia dan kekuatan dari-Nya
sehingga jurnal Telaah Biologi Smp “Bioteknologi” dapat diwujudkan. Oleh karena
itu, penulis mengucapkan pujian dan rasa syukur kepada-Nya. Selawat dan salam
kepada Rasulullah saw. sebagai satu-satunya uswah dan qudwah dalam menjalankan
aktivitas keseharian diatas permukaan bumi ini, juga kepada keluarga beliau,
para sahabatnya dan orang-orang mukmin yang senantiasa istiqamah meniti jalan
hidup ini hingga akhir zaman dengan Islam sebagai satu-satunya agama yang
diridhoi Allah swt.
Terlalu banyak orang
yang berjasa dan terlalu banyak orang yang mempunyai andil kepada penulis
selama menyelesaikan makalah ini Kepada mereka tanpa terkecuali, penulis
mengucapkan terima kasih semoga menjadi ibadah dan amal jariyah. Amin.
Penulis menyadari
bahwa penulisan jurnal ini masih jauh dari kesempurnaan baik dari segi bahasa,
sistematika penulisan yang termuat di dalamnya. Oleh karena itu, kritikan dan
saran yang bersifat membangun senantiasa penulis harapkan guna penyempurnaan.
Metro,Desember 2016
Penyusun,
Rini Lestari
C. Subtansi Kajian
Kelas IX,
Semester 1
SK
: 2. Memahami kelangsungan hidup makhluk hidup
KD: 2.4 Mendeskripsikan penerapan bioteknologi dalam mendukung
kelangsungan hidup manusia
D. Review
Pembelajaran
Bioteknologi Secara bahasa dapat
diartikan yaitu Bio: makhluk hidup, teknologi : teknik yang diterapkan, jadi Biotekonologi
adalah teknik yang diterapkan pada makhluk hidup. Namun bioteknologi juga dapat
diartikan atau didefinisikan sebagai penggunaan organisme atau sistem hidup
untuk memecahkan masalah atau untuk menghasilkan suatu produk yang bermanfaat.
Definisi tersebut memiliki arti bahwa sebenarnya manusia telah terlibat dengan
bioteknologi sejak ribuan tahun lalu sebagai contoh dibidang pangan adalah
pembuatan bir, roti, dan keju. pemuliaan tanaman untuk menghasilkan
varietas-varietas baru dibidang pertanian serta pemuliaan dan reproduksi hewan.
Dibidang medis penerapan bioteknologi pada masa lalu dibuktikan dengan penemuan
vaksin dan, anti biotik, dan insulin meskipun jumlahnya yang masih terbatas
akibat proses fermentasi yang tidak sempurna. Pada saat ini, bioteknologi
berkembang sangat pesat terutama di negara-negara maju.Dengan pengetahuan yang
tinggi, manusia dapat mengelola sumber daya alam menjadi suatu produk yang
bernilai tinggi dengan bioteknologi.
Pengertian Bioteknologi Konvensional
Bioteknologi konvensional merupakan bioteknologi
yang menggunakan organisme atau mikroba untuk menghasilkan suatu senyawa kimia
atau produk dengan aktivitas-aktivitas mikroba dan belum menggunakan enzim.
Pengertian Bioteknologi Modern
Bioteknologi modern merupakan bioteknologi
yang memanfaatkan biologi molekuler dan sel untuk menghasilkan produk yang
bermanfaat bagi manusia.
Penerapan bioteknologi modern berdasarkan pada rekayasa genetika dan rekayasa biokimia. Rekayasa genetika adalah teknik pengambilan gen tertentu untuk menghasilkan organisme yang memiliki keunggulan secara genetik.
Penerapan bioteknologi modern berdasarkan pada rekayasa genetika dan rekayasa biokimia. Rekayasa genetika adalah teknik pengambilan gen tertentu untuk menghasilkan organisme yang memiliki keunggulan secara genetik.
Penerapan Bioteknologi Konvensionel - Produk Makanan dari susu
Susu dapat diolah menjadi beberapa jenis
makanan, antaralain seperti yoghurt, keju dan mentega.
1. Yoghurt
Yoghurt merupakan hasil fermentasi dari
bahan dasar susu dengan bantuan dari bakteriLactobacillus bulgaricus dan
Streptococcus thermophius. Yoghurt merupakan salah satu jenis minuman yang
lebih mudah dicerna apabila dibandingkan dengan susu yang masih asli. Yoghurt
sangat baik untuk dikonsumsi oleh manusia, karena di dalam yoghurt terkandung
banyak vitamin B kompleks yang tinggi dan juga mempunyai daya antibiotika yang
dapat mencegah pembusukan dini pada usus halus manusia.
Proses pembuatan yoghurt sebagai berikut ini.
Mula-mula, susu dipasteurisasi terlebih dahulu, selanjutnya didinginkan hingga
suhunya kira-kira 30 derajat celcius. Bakteri asam laktat kemudian ditambahkan
pada susu. Kemudian, susu disimpan dalam wadah tertutup kurang lebih selama 1
hari (24 jam) dalam suhu kamar, yaitu antara 25 - 40 derajat celcius. Selama
proses penyimpanan, pH akan turun menjadi 4.0 sebagai akibat dari kegiatan
bakteri asam laktat. Selanjutnya, susu didinginkan dan dapat diberi gula
secukupnya.
2. Keju
Keju diproduksi dengan cara menggunakan
metode pengawetan susu. Keju ini sudah mulai diproduksi sejak zaman Yunani dan
Romawi kuno. Keju terbuat dari bahan susu yang diasamkan dengan memanfaatkan
bateri asam laktat. Adapun proses pembuatan keju adalah sebagai berikut.
Susu dipanaskan pada suhu tertentu
selama beberapa waktu untuk membunuh bakteri yang berbahaya (proses ini disebut
dengan pasteurisasi). Setelah itu, susu tersebut ditambah dengan bakteri asam
laktat, seperti lactobacillus bulgaricus dan streptococcus
thermophillus, bakteri ini digunakan untuk mengubah gula susu
(laktosa) menjadi asam susu (asam laktat).
Setelah itu, kemudian susu yang sudah
ditambah dengan bakteri asam laktat, ditambah lagi dengan campuran enzim dengan
kandungan utama kimosin (renin) untuk menggumpalkan susu sehingga terbentuk
dadih susu. Bagian yang cair atau disebut whey dipisahkan dari bagian yang
menggumpal. Dan bagian yang padat (dadih) diperas dan dipadatkan.
Selanjutnya, dadih diberi garam dan
dibiarkan agar terjadi pematangan. Keju digolongkan berdasarkan kepadatannya.
Kepadatan keju dipengaruhi oleh kelembaban. Makin kecil kelembapannya, makin
besar kemampatan keju, sehingga keju semakin keras. Kepadatan keju ini juga
dipengaruhi oleh mikrobia yang digunakan dalam proses fermentasi.
Propioni bacterium dipergunakan
dalam proses pembuatan keju keras, penicillium roqueforti digunakan
dalam proses pembuatan keju setengah lunak, dan penicillium camemberti digunakan
dalam produksi keju lunak. Enzim dari mikrobia ini akan mencerna protein dan
lemak dadih menjadi asam amino dan asam lemak serta menambah aroma dan cita
rasa dari keju.
3. Mentega
Mentega yang sering kita gunakan
sehari-hari terbuat dari krim susu yang mana mentega ini memanfaatkan
bakteri Streptococcus lactis, krim susu terus diaduk sampai
tetesan-tetesan mentega yang berlemak memisah dari cairannya.
Penerapan Bioteknologi Konvensional - Produk Makanan Nonsusu
1. Tapai
Tapai yang sering kita temui dan kita
makan adalah tapai yang terbuat dari ketan atau umbi-umbian seperti singkong.
Bahan dasar yang berupa ketan sampai singkong ini kemudian akan mengalami
fermentasi, dan akhirnya menjadi tapai.
Fermentasi tersebut dilakukan dengan bantuan ragi. Sebenarnya di dalam ragi terdapat berbagai macam jenis mikrobia. Tetapi yang paling banyak terkandung dalam ragi adalah mikrobia/jamur jenis Saccharomycer cereviceae. Jamur ini akan memecah glukosa pada singkong menjadi asam asetat, alkohol, energi dan karbon dioksida. Hal ini menjadikan tapai memiliki cita rasa yang khas.
Fermentasi tersebut dilakukan dengan bantuan ragi. Sebenarnya di dalam ragi terdapat berbagai macam jenis mikrobia. Tetapi yang paling banyak terkandung dalam ragi adalah mikrobia/jamur jenis Saccharomycer cereviceae. Jamur ini akan memecah glukosa pada singkong menjadi asam asetat, alkohol, energi dan karbon dioksida. Hal ini menjadikan tapai memiliki cita rasa yang khas.
2. Tempe dan Oncom
Tempe adalah salah satu makanan favorit
masyarakat Indonesia, selain harganya terjangkau juga kandungan gizi yang
banyak terkandung dalam tempe. Tempe ini terbuat dari bahan dasar kedelai
dengan bantuan ragi tempe yang berupa jamur Rhizopus sp.
Jamur yang digunakan untuk membuat tempe atau jamur Rhizopus sp. berfungsi untuk mengubah protein kompleks kacang kedelai yang sukar dicerna menjadi protein sederhana (asam amino) yang mudah dicerna oleh manusia. Adapun oncom ada dua jenis, yaitu oncom merah dan hitam. Oncom merah terbuat dari bahan dasar ampas tahu yang ditambah dengan jamur Neurospora Crassa. Sementara itu, oncom hitam terbuat dari bungkil kacang tanah yang menggunakan jamur Rhizopus Oligosporus.
Jamur yang digunakan untuk membuat tempe atau jamur Rhizopus sp. berfungsi untuk mengubah protein kompleks kacang kedelai yang sukar dicerna menjadi protein sederhana (asam amino) yang mudah dicerna oleh manusia. Adapun oncom ada dua jenis, yaitu oncom merah dan hitam. Oncom merah terbuat dari bahan dasar ampas tahu yang ditambah dengan jamur Neurospora Crassa. Sementara itu, oncom hitam terbuat dari bungkil kacang tanah yang menggunakan jamur Rhizopus Oligosporus.
3. Roti
Bahan dasar untuk membuat roti adalah
tepung terigu. Adonan tepung terigu difermentasikan dengan menambahkan ragi
roti berupa yeast atau khmir (Saccharomyces Cereviceae). Adonan
yang telah diberi yeast akan mengembang sehingga ukurannya menjadi lebih besar
dari sebelumnya, teksturnya lembut dan tidak padat.
4. Kecap
Kecap merupakan salah satu penyedap ras
yang pada umumnya berupa cairan hitam yang rasanya ada yang manis dan juga ada
yang asin, kecap ini dibuat dari bahan dasar kedelai, terutama kedelai hitam.
Kecap memanfaatkan jamur Aspergillus soyae dan Aspergilus wentii.
5. Taoco
Taoco berbentuk seperti pasta berwarna
kekuningan dan rasanya agak asin. Taoco dibuat dari bahas kedelai dengan
memanfaatkan jamur Aspergillus oryzae. Taoco digunakan sebagai penyedap rasa
makanan.
6. Nata de coco
Nata de coco memiliki tekstur yang
kenyal menyerupai gel dan berwarna putih transparan. Nata de coco dibuar dari
air kelapa. Untuk mengubah menjadi nata de coco, air kelapa ditambah dengan
mikrobia yaitu bakteri Acetobacter xylinum. Mikrobia yang telah
saya sebutkan di atas berguna untuk mengubah gula yang terkandung pada air
kelapa menjadi selulosa. Selain terbuat dari air kelapa, ternyata nata juga ada
yang terbuat dari sari nanas dan air kedelai. Nata yang terbuat dari sari nanas
disebut nata de pina. Adapun nata dari air kedelai disebut naata de soya.
7. Sayuran fermentasi (acar)
Sayuran yang difermentasi akan menjadi
acar. Cara mengubah sayuran menjadi acar ini dapat digunakan berbagai
jenis bakteri seperti Streptococcus sp, Lactobacillus sp, dan Pediococcus
sp. Mikrobia yang telah saya sebutkan diatas memiliki kegunaan untuk
mengubah gula dalam sayuran menjadi asam asetat. Asam asetat yang terbentuk
dapat membatasi pertumbuhan mikrobia laian dan memberikan rasa yang khas pada
sayuran fermentasi.
8. Minuman beralkohol
Minuman beralkohol bermacam-macam, sebagai contoh minuman yang dapat
dikategorikan sebagai minuman beralkohol antara lain anggur, rum, wine dan
sake. Minuman-minuman tersebut merupakan minuman hasil fermentasi. Dalam
pembuatannya, ada lebih dari satu mikroorganisme yang berperan.
9. Sufu (Keju kedelai)
Sufu terbauat dari dadiih (curd) atau
gumpalan protein kedelai (tahu) yang dapat terbentuk dengan bantuan aktivitas
jamur. Mikrobia yang berperan dalam pembuatan sufu yaitu Mucor sufu. Namun,
Actinomucor elegans, Mucor salvaticus, M. hiemalis, dan M, subbstilissimus.
Namun, jenis jamur yang paling baik dan ekonomis untuk membuat sufu adalah
Actinomucor elegans.
DAMPAK NEGATIF PENGGUNAAN BIOTEKNOLOGI
1. Dampak terhadap Lingkungan
1. Dampak terhadap Lingkungan
Selain membawa
keuntungan bagi manusia, aplikasi bioteknologi ternyata menimbulkan akibat
buruk oleh penerapan teknologi tersebut. Contohnya, pembuatan tempe atau kecap
dalam skala besar dapat mengakibatkan pencemaran lingkungan. Air limbah dan
kulit kedelai dari proses pembuatan tempe, apabila dibiarkan tergenang dalam
waktu cukup lama, limbah tersebut mengubah lingkungan menjadi tidak sehat. Jika
air limbah itu dibiarkan mengalir ke dalam kolam-kolam ikan atau ke lahan-lahan
persawahan, kehidupan ikan atau tanaman akan terganggu, bahkan bisa mati.
Selain meracuni organisme yang hidup di dalam air, limbah ini juga menimbulkan
bau yang tidak enak. Untuk itu maka perlu ditangani secara baik agar tidak
mencemari lingkungan.
2. Dampak Sosial
Produk minuman
beralkohol seperti bir, anggur, wiski, dan air tape terkadang juga
menimbulkan dampak yang buruk bagi lingkungan. Dampak tersebut berupa kebiasaan
meminum minuman beralkohol tersebut sehingga mabuk. Minuman beralkohol bila
diminum dalam jumlah banyak bersifat memabukkan dan menyebabkan kantuk karena
menekan aktivitas otak.
Alkohol juga bersifat
candu. Orang yang sering minum alkohol dapat menjadi ketagihan dan sulit untuk
meninggalkan kebiasaan minum minuman beralkohol. Walaupun tidak beracun,
alkohol dapat menimbulkan angka kematian yang tinggi, misalnya pengemudi
kendaraan yang dalam keadaan mabuk menimbulkan kecelakaan lalu lintas.
Alkohol yang terdapat
dalam minuman beralkohol kadarnya bermacam-macam. Secara alami alkohol hasil
fermentasi kadarnya 12-15 % karena pada larutan yang berkadar sebesar ini ragi
akan mati. Tetapi melalui proses penyulingan dapat diperoleh alkohol sampai
95,5%.
USAHA MENGATASI DAMPAK PENERAPAN BIOTEKNOLOGI
Beberapa usaha yang
dapat dilakukan untuk mengurangi/mengatasi akibat buruk penggunaan bioteknologi
antara lain:
1. Penanganan limbah tempe, yang secara
sederhana dapat dilakukan dengan cara:
a. Menampung dan
menyaring limbah/air limbah tempe ke dalam
sebuah bak. Kemudian
bak ditutup agar tidak menimbulkan bau.
b. Kemudian,
mengalirkan air limbah yang sudah disaring ke bak pengumpul. Pada bak ini, air
limbah yang berasal dari beberapa kali proses pembuatan tempe akan bercampur
secara merata dan seragam.
c.
Terakhir, mengalirkan air limbah yang berasal dari bak penampung, ke bak kedap udara
dan selanjutnya diendapkan selama 20 hari. Di dalam bak kedap udara,
benda-benda (polutan) berat yang dapat membahayakan lingkungan diuraikan oleh
mikroorganisme secara alami sehingga menjadi tidak berbahaya.
2. Untuk minuman beralkohol
dikenai cukai atau pajak yang tinggi sehingga
harganya mahal. Akibatnya tidak
sembarang orang dapat mengonsumsi. Selain itu juga secara rutin diadakan
penyitaan dan pemusnahan minum-minuman keras terutama yang berkadar alkohol
tinggi.
3. Di beberapa negara untuk
mengurangi kecelakaan, pengemudi mobil di tes kadar alkohol dalam
darahnya.
E. Kesimpulan
Bioteknologi
adalah penggunaan makhluk hidup dan proses di dalamnya untuk menghasilkan
produk tertentu. Dalam bioteknologi memanfaatkan bakteri, ragi, kapang, alga,
sel tumbuhan atau jaringan. Penerapan bioteknologi memadukan berbagai disiplin
ilmu seperti mikrobiologi, biokimia, genetika, biologi molekuler, kimia,
rekayasa proses dan teknik kimia.
Biteknologi dibedakan menjadi 2 yaitu :
1. Biteknologi
konvensional
2. Bioteknologi modern
Tidak ada komentar:
Posting Komentar