JURNAL PEWARISAN SIFAT
JURNAL PEWARISAN SIFAT
A. Identitas
Nama : Hafis M Kaunang Ataji
NPM
: 15320010
Prodi
: Pendidikan Biologi
Kelas
: A
Mata
Kuliah
: Telaah Biologi SMP
Materi
: Pewarisan Sifat
Dosen Pengampu : Dr. Mufahroyin
M.TA. dan Agil Lepiyanto, M.Pd.
Pertemuan
: Ke-9
B. Pengantar
Assalamualaikum, wr wb.
Puji syukur saya ucapkan kepada Allah SWT yang telah melimpahkan
Rahmat, Taufik, Hidayah serta kekuatan kepada saya sampai saat ini,
sehingga saya dapat menyelesaikan jurnal mata kuliah “Telaah Biologi SMP”.
Penyusunan ringkasan materi ini adalah sebagai bukti bahwa saya telah
menyelesaikan tugas ringkasan materi Telaah Biologi SMP pertemuan ke-9 yang
diampu oleh bapak Dr. Mufahroyin M.TA. dan bapak Agil Lepiyanto, M.Pd.
Saya menyadari masih banyak kekurangan dan kesalahan dalam penyusunan
jurnal ini. Dan saya mengharapkan semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi para
pembaca umumnya dan bagi saya.
Wassalamualaikum wr.wb
Metro,
Desember 2016
Penulis
C. Substansi Kajian
1. Kromosom dan Gen
2. Hukum Penurunan Sifat Mendel
3. Cara Mencari Jumlah dan Macam Gamet
4. Penurunan Sifat pada Manusia
D. Review Pembelajaran
a. Kromosom dan Gen
Gen ialah suatu substansi kimia dalam kromosom yang bertanggung jawab
terhadap pewarisan sifat organisme. Gen berperan untuk menentukan pewarisan
sifat seperti rasa, warna, dan bentuk. Gen terdapat di dalam kromosom, dan
menempati tempat-tempat tertentu yaitu di dalam lokus-lokus kromosom
Kromosom adalah unit genetik yang terdapat dalam setiap inti sel pada
semua makhluk hidup, kromosom berbentuk deret panjang molekul yang
disusun oleh DNA dan protein-protein.
b. Hukum Penurunan Sifat Mendel
Salah satu percobaan yang dilakukan Mendel adalah
meyilangkan tanaman kacang kapri berbiji bulat galur murni dengan
tanaman kacang kapri berbiji keriput galur murni dan
sebaliknya. Galur murni (pure line) adalah tumbuhan yang melakukan
penyebukan sendiri dan menghasilkan keturunan dengan sifat-sifat
seperti induknya meskipun ditanam ulang beberapa kali, dan memiliki pasangan
gen (alel) yang sama, yaitu dominan saja atau resesif saja. Ada juga pendapat
yang menyatakan galur murni adalah suatu populasi
yang terdiri dari individu-individu yang genetisnya sama (homozigot) akibat
dari kawin silang dalam (inbreeding) atau perkawinan keluarga. Kedua
pendapat diatas memiliki satu kesaman yaitu pada susunan genetisnya yang
homozigot. Adapun hipotesa
yang dimaksud adalah sebagai berikut :
1. Pada setiap organisme ada sepasang faktor yang
mengendalikan sifat tertentu. Sepasang faktor tersebut sekarang disebut gen.
2. Gen-gen yang bersifat dominan akan mengalahkan gen-gen
yang bersifat resesif. Prinsip dominan tersebut ditunjukkan dengan tanaman
kacang kapri (F1) yang bergenotipe Mm tampak berbunga merah.
3. Keturunan pertama (F1) dengan genotipe Mm,
menghasilkan dua macam gamet yang berjumlah sama. Misalnya: jika dihasilkan 50
serbuk sari, 25 sebuk sari memiliki genotipe M dan 25 serbuk sari yang lain
memiliki genotipe m. Demikian juga pada sel telurnya. Hal ini terjadi karena
pada waktu pembentukkan sel gamet pasangan gen Mm memisah secara bebas.
Akibatnya masing-masing sel kelamin (sebuk sari atau sel telur) hanya
memperoleh satu gen, yaitu M atau m. Peristiwa ini untuk selanjutnya disebut
denganprisip pemisahan secara bebas.
4. Dari hipotesa di atas, Mendel selanjutnya merumuskan
sebuah prinsip yang berkaitan dengan pewarisan sifat, yang selanjutnya disebut
dengan hukum Mendel (Mendelisme), sebagai berikut :
Prinsip berpisah secara bebas (segregasi). Selama pembentukkan gamet, tiap
alel diturunkan secara bebas kepada setiap gamet. Ini terjadi pada persilangan
monohibrid
b. Hukum Mendel - II.
Prinsip
berpasangan (penggabungan) gen secara bebas. Selama pembentukkan gamet dihibrid
F1, pasangan alel akan mencari pasangan yang bukan alelnya.
Misalnya, dari persilangan induk dengan dua sifat beda (dihibrid) diperoleh F1 dengan
genotipe BbKk. Dalam pembentukkan gametnya B tidak akan berpasangan dengan b
melainkan B akan berpasangan dengan K atau k sehingga gamet yang terbentuk BK,
Bk, bK, dan bk.
Ø MONOHIBRID
Monohibrid atau
monohibridisasi ialah suatu persilangan pembastaran dengan satu sifat beda.
Monohibrid pada percobaan Mendel adalah persilangan antara ercis tinggi dan
ercis berbatang pendek. Untuk mengetahui bahwa suatu gen bersifat dominan maka
harus dilakukan monohibridisasi antara individu yang memiliki sifat gen
tersebut dengan sifat kontrasnya (alelnya) yang sama-sama bergalur murni . Jika
fenotif F1 sama dengan sifat gen yang diuji tadi, berarti jelaslah bawah sifat
itulah yang dominan.
Perhatikan diagram
monohibrid antara ercis berbatang tinggi dengan ercis bertang pendek sebagai
berikut.
Parental (P1)
:
♂ TT (tinggi)
>< ♀ tt (pendek)
Gamet
:
T
t
Filial 1
:
Tt (tinggi)
Bila F1 disilangkan dengan sesamanya (F1) maka :
♂Tt (tinggi)
>< ♀Tt (tinggi)
Gamet:
T, t
T,t
Pada F2
NPM : 15320010
Prodi : Pendidikan Biologi
Kelas : A
Mata Kuliah : Telaah Biologi SMP
Materi : Pewarisan Sifat
Dosen Pengampu : Dr. Mufahroyin M.TA. dan Agil Lepiyanto, M.Pd.
Pertemuan : Ke-9
T
|
t
|
|
T
|
TT (tinggi)
|
Tt (tinggi)
|
T
|
Tt (tinggi)
|
tt (pendek)
|
Keterangan:
T: merupakan simbol untuk gen yang menentukan batang tinggi
t: merupakan simbol untuk gen yang menentukan batang pendek
Dengan membuat tabel
seperti di bawah ini, dapat kita ketahui bahwa sifat batang tinggi (T) dominan
terhadap sifat batang pendek (t).
Fenotif
|
Genotif
|
Jumlah genotif
|
Perbandingan Fenotif
|
Tinggi
Pendek
|
TT
Tt
Tt
|
1
2
1
|
3
1
|
Jika kita amati pada pembentukan gamet dari tanaman heterozigot (F1)
ternyata ada pemisahan alel sehingga ada gamet dengan alel T dan ada gamet
dengan alel t. Prinsip pembentukan gamet pada genotip induk yang heterozigot
dengan pemisahan alel tersebut dikenal dengan Hukum 1 Mendel yang
disebut Hukum segregasi (pemisahan) secara bebas.
Jika sifat gen dominan tidak penuh (intermediat), maka fenotif individu F1
tidak seperti salah satu fenotif induk galur murni, melainkan mempunyai sifat
fenotif diantara kedua induknya. Demikian pula perbandingan fenotif F2-nya
tidak 3 : 1, melainkan 1 : 2 : 1, sama dengan perbandingan genotif F2-nya.
Contoh persilangan antara Mirabilis jalapa merah galur murni
(MM) dengan tanaman bungan Mirabilis Jalapa putih galur murni
(mm). Buatlah diagram persilangannya!
Ø DIHIBRID
Dihibrid atau dihibridisasi ialah suatu persilangan (pembastaran) dengan
dua sifat beda. Untuk membuktikan Hukum II Mendel yang dikenal dengan Prinsip
berpasang-pasangan secara bebas, Mendel melakukan eksperimen dengan
membastarkan tanaman Pisum sativum bergalur murni
berbiji kisut, berwarna hijau. Gen B (bulat ) dominan terhadap b (kisut), dan K
(kuning) dominan terhadap k (hijau) sebagai berikut.
Skema persilangan
P1
:
BBKK (bulat, kuning)
>< bbkk (keriput hijau)
Gamet:
BK
bk
F1:
BbKk (bulat kuning)
Jika F1 disilangkan dengan sesamanya,
BbKk (bulat kuning ><
BbKk (bulat kuning)
Gamet:
BK, Bk, bK, dan
bk
BK, Bk, bK, dan bk
F2:
BK
|
Bk
|
bK
|
Bk
|
|
BK
|
BBKK 1
|
BBKk 2
|
BbKK 3
|
BbKk 4
|
Bk
|
BBKk
5
|
BBkk
6
|
BbKk
7
|
Bbkk 8
|
bK
|
BbKK 9
|
BbKk 10
|
bbKK 11
|
bbKk 12
|
Bk
|
BbKk 13
|
Bbkk 14
|
bbKk 15
|
bbkk 16
|
Fenotif
pada F2:
a. bulat,
kuning : No. 1, 2, 3, 4, 5, 7, 9, 10, 13
b. Bulat,
hijau: No. 6, 8, 14
c. Kisut
kuning: No. 11, 12, 15
d. Kisut
hijau: No. 16
Rasio
Fenotif:
Bulat
kuning : bulat hijau : kisut kuning : kisut hijau = 9 : 3 : 3 :1
Rasio
Genotif:
BBKK
: BBKk : BbKK : BbKk : BBkk : Bbkk : bbKK : bbKk : bbkk = 1 : 2 : 2 : 4 : 1 : 1
: 2 : 2 : 1
Jika
prinsip-prinsip Mendel tersebut kita jadikan 4 prinsip, maka dapat kita
simpulkan sebagai berikut:
· Prinsip
hereditas : menyatakan bahwa pewarisan sifat-sifat organisme
dikendalikan oleh faktor menurun (gen). Setiap individu yang berkembang dari
zigot merupakan hasil dari persatuan gamet-gamet, yaitu gamet jantan
(spermatozoon ) dan gamet betina (ovum). Melalui gamet –gamet inilah informasi
genetik dari kedua orang tua (induk) diturunkan kepada individu yang dibentuknya.
· Prinsip
segregasi bebas: pada pembentukan gamet, pasangan gen memisah secara bebas
sehingga tiap gamet mendapatkan salah satu gen dari pasangan alel tadi.
· Prinsip
berpasangan bebas: pada pembuahan (fertilisasi), gen-gen dari gamet
jantan maupun gen-gen dari gamet betina akan berpasangan secara bebas.
· Prinsip
dominansi penuh atau tidak penuh (intermediat): fenotip (pengaruh) gen
dominan akan terlihat menutupi pengaruh gen resesif. Sedangkan pada prinsip
dominasi tidak penuh fenotip gen pada individu heterozigot berada di antara
pengaruh kedua alel gen yang menyusunnya.
c. Cara Mencari Jumlah dan Macam Gamet
Misalnya disilangkan:
P
: Aa Bb Cc Dd Ee x aa bb Cc DD ee
Lihatlah induk pertama, gamet yang dibentuk ada 32, sedangkan induk satunya
hanya membentuk 2 gamet. Ingat bahwa mencari gamet menggunakan rumus 2n,
dimana n adalah jumlah alel yang heterozigot. Jadi total
keturunan adalah 32 x 2 = 64. Lah, terus jumlah genotifnya berapa? Ya 64,
karena jumlah genotif = jumlah keturunan.
Untuk mencari macam genotifnya dengan cepat perhatikan
skema di bawah ini.
Jika disilangkan antara alel Aa dengan aa, maka keturunannya adalah Aa dan
aa (ingat prinsip dasar persilangan monohibrid). Kalau gak ngerti maksudnya
baca dulu persilangan antar alel.
Perhatikan bahwa macam genotifnya ada dua yaitu Aa dan aa.
Sekarang lihat persilangan alel Cc dengan Cc, keturunannya adalah CC, 2Cc, dan
cc. Perhatikan bahwa ada 3macam genotif dengan jumlah genotif
4.
Nah jika semua alel disilangkan, hasilnya tampak seperti di atas. Lihatlah
angka yang menunjukkan macam genotif hasil persilangan antar alel tersebut.
Untuk memperoleh macam genotif yang terbentuk, tinggal kalikan saja angka-angka
tersebut. Jadi yang kita peroleh adalah 2 x 2 x 3 x 2 x 2 = 48.
d. Penurunan Sifat pada Manusia
Manusia mempunyai 23 pasang kromosom yang terdiri dari autosom (kromosom
tubuh dan gonosom (kromosom kelamin). Maka rumus kromosom pada pria adalah
22AAXY dan pada wanita 22AAXX. Rumus tersebut artinya manusia memiliki 22
pasang autosom dan sepasang kromosom yang menentukan jenis kelamin
(gonosom/kromosom seks). Jadi kromosom seks ada dua jenis, yaitu XY untuk pria
dan XX untuk wanita.
1. Pewarisan Sifat yang Terpaut dalam Kromosom
Seks
Gen yang bertempat pada kromosom seks disebut gen terpaut seks. Sifat gen
yang terpaut dalam seks sifatnya bergabung dengan jenis kelamin tertentu dan
diwariskan bersama kromosom seks. Umumnya gen terpaut seks terdapat pada
kromosom X, tetapi ada juga yang terpaut pada kromosom Y.
a. Buta warna
Orang yang menderita buta warna tidak dapat membedakan warna-warna
tertentu, buta warna merah hijau, tidak mampu membedakan warna merah dan hijau.
Buta warna ini dikendalikan oleh gen resesif. Gen ini terpaut dalam kromosom X.
Terdapat 5 kemungkinan genotipe, yaitu:
· XC XC :
wanita normal
· Xc Xc :
wanita buta warna
· XC Xc :
wanita pembawa buta warna/karier
· XC Y : pria
normal
· Xc Y : pria
buta warna
Wanita karier atau pembawa artinya wanita yang secara fenotipe normal
tetapi secara genotipe dia membawa alel sifat resesif untuk buta warna
b.Hemofilia
Hemofilia merupakan kelainan dimana seseorang darahnya tidak dapat/sulit
membeku bila luka. Luka kecil pun dapat menyebabkan penderita meninggal karena
terjadi pendarahan yang terus-menerus. Gen yang mengendalikan sifat ini adalah
gen resesif dan terpaut dalam kromosom X. Dalam keadaan homozigot resesif gen
ini bersifat letal (menimbulkan kematian).
Beberapa kemungkinan susunan genotype adalah:
Beberapa kemungkinan susunan genotype adalah:
· XH XH :
wanita normal
· Xh Xh :
wanita hemofilia bersifat letak
· XH Xh :
wanita pembawa/karier
· XH Y : pria
normal
· Xh Y : pria
hemofilia
2. Penurunan Sifat Golongan
Darah Sistem A, B, O
Untuk mengetahui kemungkinan susunan genotipe dari golongan darah sistem A,
B, O, perhatikan Tabel berikut ini.
E. Kesimpulan
Gen ialah suatu substansi kimia dalam kromosom yang bertanggung jawab
terhadap pewarisan sifat organisme. Kromosom adalah unit genetik yang
terdapat dalam setiap inti sel pada semua makhluk
hidup, kromosom berbentuk deret panjang molekul yang disusun oleh DNA
dan protein-protein. Hukum penurunan sifat mendel ada 2 yaitu hukum mendel 1
dan hukum mendel 2. Untuk mencari jumlah gamet dengan cara melihat induk
pertama kemudian menyilangkan anatara alel. Penurunan sifat pada manusia
berhubungan dengan kromosom seks, yaitu hemofilia, golongan darah dan buta
warna.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar