A. Identitas
Nama : Hafis
M kaunang Ataji
NPM : 15320010
Prodi : Pendidikan biologi
Kelas : A
Mata kuliah : Telaah biologi
Dosen
pengampau : Dr.
Muhfahroyin M.Ta. dan Agil Lepiyanto ,M.Pd
Pertemuan : 10
(ke-Sepuluh )
B. Pengantar
KATA PENGANTAR
Assalamualaikum wr,wb
Segala puji hanya milik Allah swt.
atas segala limpahan rahmat, karunia dan kekuatan dari-Nya sehingga jurnal
Telaah Biologi Smp “Bioteknologi” dapat diwujudkan. Oleh karena itu, penulis
mengucapkan pujian dan rasa syukur kepada-Nya. Selawat dan salam kepada
Rasulullah saw. sebagai satu-satunya uswah dan qudwah dalam menjalankan
aktivitas keseharian diatas permukaan bumi ini, juga kepada keluarga beliau,
para sahabatnya dan orang-orang mukmin yang senantiasa istiqamah meniti jalan
hidup ini hingga akhir zaman dengan Islam sebagai satu-satunya agama yang
diridhoi Allah swt.
Terlalu banyak orang yang berjasa
dan terlalu banyak orang yang mempunyai andil kepada penulis selama
menyelesaikan makalah ini Kepada mereka tanpa terkecuali, penulis
mengucapkan terima kasih semoga menjadi ibadah dan amal jariyah. Amin.
Penulis menyadari bahwa penulisan
jurnal ini masih jauh dari kesempurnaan baik dari segi bahasa, sistematika
penulisan yang termuat di dalamnya. Oleh karena itu, kritikan dan saran yang
bersifat membangun senantiasa penulis harapkan guna penyempurnaan.
Metro,Desember 2016
Penyusun,
Hafis M Kaunang Ataji
C. Subtansi
Kajian
Kelas
IX, Semester 1
SK : 2. Memahami kelangsungan
hidup makhluk hidup
KD: 2.4
Mendeskripsikan penerapan bioteknologi dalam mendukung kelangsungan hidup
manusia
D. Review Pembelajaran
Bioteknologi Secara bahasa
dapat diartikan yaitu Bio: makhluk hidup, teknologi : teknik yang diterapkan,
jadi Biotekonologi adalah teknik yang diterapkan pada makhluk hidup. Namun
bioteknologi juga dapat diartikan atau didefinisikan sebagai penggunaan
organisme atau sistem hidup untuk memecahkan masalah atau untuk menghasilkan
suatu produk yang bermanfaat. Definisi tersebut memiliki arti bahwa sebenarnya
manusia telah terlibat dengan bioteknologi sejak ribuan tahun lalu sebagai
contoh dibidang pangan adalah pembuatan bir, roti, dan keju. pemuliaan tanaman
untuk menghasilkan varietas-varietas baru dibidang pertanian serta pemuliaan
dan reproduksi hewan. Dibidang medis penerapan bioteknologi pada masa lalu
dibuktikan dengan penemuan vaksin dan, anti biotik, dan insulin meskipun
jumlahnya yang masih terbatas akibat proses fermentasi yang tidak sempurna.
Pada saat ini, bioteknologi berkembang sangat pesat terutama di negara-negara
maju.Dengan pengetahuan yang tinggi, manusia dapat mengelola sumber daya alam
menjadi suatu produk yang bernilai tinggi dengan bioteknologi.
Pengertian Bioteknologi Konvensional
Bioteknologi konvensional merupakan
bioteknologi yang menggunakan organisme atau mikroba untuk menghasilkan suatu
senyawa kimia atau produk dengan aktivitas-aktivitas mikroba dan belum
menggunakan enzim.
Pengertian Bioteknologi Modern
Bioteknologi modern merupakan
bioteknologi yang memanfaatkan biologi molekuler dan sel untuk menghasilkan
produk yang bermanfaat bagi manusia.
Penerapan bioteknologi modern berdasarkan pada rekayasa genetika dan rekayasa biokimia. Rekayasa genetika adalah teknik pengambilan gen tertentu untuk menghasilkan organisme yang memiliki keunggulan secara genetik.
Penerapan bioteknologi modern berdasarkan pada rekayasa genetika dan rekayasa biokimia. Rekayasa genetika adalah teknik pengambilan gen tertentu untuk menghasilkan organisme yang memiliki keunggulan secara genetik.
Penerapan Bioteknologi Konvensionel - Produk Makanan
dari susu
Susu dapat diolah menjadi beberapa
jenis makanan, antaralain seperti yoghurt, keju dan mentega.
1. Yoghurt
Yoghurt merupakan hasil fermentasi
dari bahan dasar susu dengan bantuan dari bakteriLactobacillus bulgaricus
dan Streptococcus thermophius. Yoghurt merupakan salah satu jenis minuman
yang lebih mudah dicerna apabila dibandingkan dengan susu yang masih asli.
Yoghurt sangat baik untuk dikonsumsi oleh manusia, karena di dalam yoghurt
terkandung banyak vitamin B kompleks yang tinggi dan juga mempunyai daya
antibiotika yang dapat mencegah pembusukan dini pada usus halus manusia.
Proses pembuatan yoghurt sebagai
berikut ini. Mula-mula, susu dipasteurisasi terlebih dahulu, selanjutnya
didinginkan hingga suhunya kira-kira 30 derajat celcius. Bakteri asam laktat
kemudian ditambahkan pada susu. Kemudian, susu disimpan dalam wadah tertutup
kurang lebih selama 1 hari (24 jam) dalam suhu kamar, yaitu antara 25 - 40
derajat celcius. Selama proses penyimpanan, pH akan turun menjadi 4.0 sebagai
akibat dari kegiatan bakteri asam laktat. Selanjutnya, susu didinginkan dan
dapat diberi gula secukupnya.
2. Keju
Keju diproduksi dengan cara
menggunakan metode pengawetan susu. Keju ini sudah mulai diproduksi sejak zaman
Yunani dan Romawi kuno. Keju terbuat dari bahan susu yang diasamkan dengan
memanfaatkan bateri asam laktat. Adapun proses pembuatan keju adalah sebagai
berikut.
Susu dipanaskan pada suhu tertentu
selama beberapa waktu untuk membunuh bakteri yang berbahaya (proses ini disebut
dengan pasteurisasi). Setelah itu, susu tersebut ditambah dengan bakteri asam
laktat, seperti lactobacillus bulgaricus dan streptococcus
thermophillus, bakteri ini digunakan untuk mengubah gula susu
(laktosa) menjadi asam susu (asam laktat).
Setelah itu, kemudian susu yang
sudah ditambah dengan bakteri asam laktat, ditambah lagi dengan campuran enzim
dengan kandungan utama kimosin (renin) untuk menggumpalkan susu sehingga
terbentuk dadih susu. Bagian yang cair atau disebut whey dipisahkan dari bagian
yang menggumpal. Dan bagian yang padat (dadih) diperas dan dipadatkan.
Selanjutnya, dadih diberi garam dan
dibiarkan agar terjadi pematangan. Keju digolongkan berdasarkan kepadatannya.
Kepadatan keju dipengaruhi oleh kelembaban. Makin kecil kelembapannya, makin
besar kemampatan keju, sehingga keju semakin keras. Kepadatan keju ini juga
dipengaruhi oleh mikrobia yang digunakan dalam proses fermentasi.
Propioni
bacterium dipergunakan dalam proses pembuatan keju keras, penicillium
roqueforti digunakan dalam proses pembuatan keju setengah lunak,
dan penicillium camemberti digunakan dalam produksi keju
lunak. Enzim dari mikrobia ini akan mencerna protein dan lemak dadih menjadi
asam amino dan asam lemak serta menambah aroma dan cita rasa dari keju.
3. Mentega
Mentega yang sering kita gunakan
sehari-hari terbuat dari krim susu yang mana mentega ini memanfaatkan
bakteri Streptococcus lactis, krim susu terus diaduk sampai
tetesan-tetesan mentega yang berlemak memisah dari cairannya.
Penerapan Bioteknologi Konvensional - Produk Makanan
Nonsusu
1. Tapai
Tapai yang sering kita temui dan
kita makan adalah tapai yang terbuat dari ketan atau umbi-umbian seperti
singkong. Bahan dasar yang berupa ketan sampai singkong ini kemudian akan
mengalami fermentasi, dan akhirnya menjadi tapai.
Fermentasi tersebut dilakukan dengan bantuan ragi. Sebenarnya di dalam ragi terdapat berbagai macam jenis mikrobia. Tetapi yang paling banyak terkandung dalam ragi adalah mikrobia/jamur jenis Saccharomycer cereviceae. Jamur ini akan memecah glukosa pada singkong menjadi asam asetat, alkohol, energi dan karbon dioksida. Hal ini menjadikan tapai memiliki cita rasa yang khas.
Fermentasi tersebut dilakukan dengan bantuan ragi. Sebenarnya di dalam ragi terdapat berbagai macam jenis mikrobia. Tetapi yang paling banyak terkandung dalam ragi adalah mikrobia/jamur jenis Saccharomycer cereviceae. Jamur ini akan memecah glukosa pada singkong menjadi asam asetat, alkohol, energi dan karbon dioksida. Hal ini menjadikan tapai memiliki cita rasa yang khas.
2. Tempe dan Oncom
Tempe adalah salah satu makanan
favorit masyarakat Indonesia, selain harganya terjangkau juga kandungan gizi
yang banyak terkandung dalam tempe. Tempe ini terbuat dari bahan dasar kedelai
dengan bantuan ragi tempe yang berupa jamur Rhizopus sp.
Jamur yang digunakan untuk membuat tempe atau jamur Rhizopus sp. berfungsi untuk mengubah protein kompleks kacang kedelai yang sukar dicerna menjadi protein sederhana (asam amino) yang mudah dicerna oleh manusia. Adapun oncom ada dua jenis, yaitu oncom merah dan hitam. Oncom merah terbuat dari bahan dasar ampas tahu yang ditambah dengan jamur Neurospora Crassa. Sementara itu, oncom hitam terbuat dari bungkil kacang tanah yang menggunakan jamur Rhizopus Oligosporus.
Jamur yang digunakan untuk membuat tempe atau jamur Rhizopus sp. berfungsi untuk mengubah protein kompleks kacang kedelai yang sukar dicerna menjadi protein sederhana (asam amino) yang mudah dicerna oleh manusia. Adapun oncom ada dua jenis, yaitu oncom merah dan hitam. Oncom merah terbuat dari bahan dasar ampas tahu yang ditambah dengan jamur Neurospora Crassa. Sementara itu, oncom hitam terbuat dari bungkil kacang tanah yang menggunakan jamur Rhizopus Oligosporus.
3. Roti
Bahan dasar untuk membuat roti
adalah tepung terigu. Adonan tepung terigu difermentasikan dengan menambahkan
ragi roti berupa yeast atau khmir (Saccharomyces Cereviceae).
Adonan yang telah diberi yeast akan mengembang sehingga ukurannya menjadi lebih
besar dari sebelumnya, teksturnya lembut dan tidak padat.
4. Kecap
Kecap merupakan salah satu penyedap
ras yang pada umumnya berupa cairan hitam yang rasanya ada yang manis dan juga
ada yang asin, kecap ini dibuat dari bahan dasar kedelai, terutama kedelai
hitam. Kecap memanfaatkan jamur Aspergillus soyae dan Aspergilus wentii.
5. Taoco
Taoco berbentuk seperti pasta
berwarna kekuningan dan rasanya agak asin. Taoco dibuat dari bahas kedelai
dengan memanfaatkan jamur Aspergillus oryzae. Taoco digunakan sebagai penyedap
rasa makanan.
6. Nata de coco
Nata de coco memiliki tekstur yang
kenyal menyerupai gel dan berwarna putih transparan. Nata de coco dibuar dari
air kelapa. Untuk mengubah menjadi nata de coco, air kelapa ditambah dengan
mikrobia yaitu bakteri Acetobacter xylinum. Mikrobia yang telah
saya sebutkan di atas berguna untuk mengubah gula yang terkandung pada air
kelapa menjadi selulosa. Selain terbuat dari air kelapa, ternyata nata juga ada
yang terbuat dari sari nanas dan air kedelai. Nata yang terbuat dari sari nanas
disebut nata de pina. Adapun nata dari air kedelai disebut naata de soya.
7. Sayuran fermentasi (acar)
Sayuran yang difermentasi akan
menjadi acar. Cara mengubah sayuran menjadi acar ini dapat digunakan
berbagai jenis bakteri seperti Streptococcus sp, Lactobacillus sp, dan
Pediococcus sp. Mikrobia yang telah saya sebutkan diatas memiliki
kegunaan untuk mengubah gula dalam sayuran menjadi asam asetat. Asam asetat
yang terbentuk dapat membatasi pertumbuhan mikrobia laian dan memberikan rasa
yang khas pada sayuran fermentasi.
8. Minuman beralkohol
Minuman beralkohol bermacam-macam, sebagai contoh
minuman yang dapat dikategorikan sebagai minuman beralkohol antara lain anggur,
rum, wine dan sake. Minuman-minuman tersebut merupakan minuman hasil
fermentasi. Dalam pembuatannya, ada lebih dari satu mikroorganisme yang
berperan.
9. Sufu (Keju kedelai)
Sufu terbauat dari dadiih (curd)
atau gumpalan protein kedelai (tahu) yang dapat terbentuk dengan bantuan
aktivitas jamur. Mikrobia yang berperan dalam pembuatan sufu yaitu Mucor sufu.
Namun, Actinomucor elegans, Mucor salvaticus, M. hiemalis, dan M,
subbstilissimus. Namun, jenis jamur yang paling baik dan ekonomis untuk membuat
sufu adalah Actinomucor elegans.
DAMPAK NEGATIF PENGGUNAAN BIOTEKNOLOGI
1. Dampak terhadap Lingkungan
1. Dampak terhadap Lingkungan
Selain membawa keuntungan bagi
manusia, aplikasi bioteknologi ternyata menimbulkan akibat buruk oleh penerapan
teknologi tersebut. Contohnya, pembuatan tempe atau kecap dalam skala besar
dapat mengakibatkan pencemaran lingkungan. Air limbah dan kulit kedelai dari
proses pembuatan tempe, apabila dibiarkan tergenang dalam waktu cukup lama,
limbah tersebut mengubah lingkungan menjadi tidak sehat. Jika air limbah itu
dibiarkan mengalir ke dalam kolam-kolam ikan atau ke lahan-lahan persawahan,
kehidupan ikan atau tanaman akan terganggu, bahkan bisa mati. Selain meracuni
organisme yang hidup di dalam air, limbah ini juga menimbulkan bau yang tidak
enak. Untuk itu maka perlu ditangani secara baik agar tidak mencemari
lingkungan.
2. Dampak Sosial
Produk minuman beralkohol seperti
bir, anggur, wiski, dan air tape terkadang juga menimbulkan dampak yang
buruk bagi lingkungan. Dampak tersebut berupa kebiasaan meminum minuman
beralkohol tersebut sehingga mabuk. Minuman beralkohol bila diminum dalam jumlah
banyak bersifat memabukkan dan menyebabkan kantuk karena menekan aktivitas
otak.
Alkohol juga bersifat candu. Orang
yang sering minum alkohol dapat menjadi ketagihan dan sulit untuk meninggalkan
kebiasaan minum minuman beralkohol. Walaupun tidak beracun, alkohol dapat
menimbulkan angka kematian yang tinggi, misalnya pengemudi kendaraan yang dalam
keadaan mabuk menimbulkan kecelakaan lalu lintas.
Alkohol yang terdapat dalam minuman
beralkohol kadarnya bermacam-macam. Secara alami alkohol hasil fermentasi kadarnya
12-15 % karena pada larutan yang berkadar sebesar ini ragi akan mati. Tetapi
melalui proses penyulingan dapat diperoleh alkohol sampai 95,5%.
USAHA MENGATASI DAMPAK PENERAPAN BIOTEKNOLOGI
Beberapa usaha yang dapat dilakukan
untuk mengurangi/mengatasi akibat buruk penggunaan bioteknologi antara lain:
1. Penanganan limbah tempe, yang secara sederhana
dapat dilakukan dengan cara:
a. Menampung dan menyaring
limbah/air limbah tempe ke dalam
sebuah bak. Kemudian bak ditutup
agar tidak menimbulkan bau.
b. Kemudian,
mengalirkan air limbah yang sudah disaring ke bak pengumpul. Pada bak ini, air
limbah yang berasal dari beberapa kali proses pembuatan tempe akan bercampur
secara merata dan seragam.
c. Terakhir, mengalirkan
air limbah yang berasal dari bak penampung, ke bak kedap udara dan selanjutnya
diendapkan selama 20 hari. Di dalam bak kedap udara, benda-benda (polutan)
berat yang dapat membahayakan lingkungan diuraikan oleh mikroorganisme secara
alami sehingga menjadi tidak berbahaya.
2. Untuk minuman beralkohol dikenai cukai atau
pajak yang tinggi sehingga
harganya mahal. Akibatnya tidak sembarang orang dapat
mengonsumsi. Selain itu juga secara rutin diadakan penyitaan dan pemusnahan
minum-minuman keras terutama yang berkadar alkohol tinggi.
3. Di beberapa
negara untuk mengurangi kecelakaan, pengemudi
mobil di tes kadar alkohol dalam darahnya.
E. Kesimpulan
Bioteknologi
adalah penggunaan makhluk hidup dan proses di dalamnya untuk menghasilkan
produk tertentu. Dalam bioteknologi memanfaatkan bakteri, ragi, kapang, alga,
sel tumbuhan atau jaringan. Penerapan bioteknologi memadukan berbagai disiplin
ilmu seperti mikrobiologi, biokimia, genetika, biologi molekuler, kimia,
rekayasa proses dan teknik kimia.
Biteknologi dibedakan menjadi 2 yaitu :
1. Biteknologi
konvensional
2. Bioteknologi modern
Diposkan oleh Bioclassy di 09.26 Tidak ada komentar:
Senin, 26 Desember 2016
A. Identitas
· Nama : Beti
Aprilia Isnawati
· NPM :
15320004
· Prodi :
Pendidikan biologi
· Kelas :
A
· Mata
kuliah :
Telaah biologi
· Dosen
pengampau : Dr. Muhfahroyin M.Ta.
dan Agil Lepiyanto ,M.Pd
· Pertemuan-ke :
10 (sepuluh)
B. Pengantar
Assalamualaikum wr,wb
Dengan mengucap syukur alhamdullilah
atas kehadirat allah subhanahu wat’ala yang telah memberikan rahmat karunianya,
kepada saya sehingga saya dapat menyelesaikan laporan hasil ringkasan materi
Telaah Biologi Smp.
Penyusunan ringkasan materi ini
adalah sebagai bukti bahwa saya telah melaksanakan dan menyelesaikan tugas
ringkasan Materi Telaah Biologi Smp Pertemuan ke-10 dengan materi Bioteknologi .Saya
menyadari bahawa penyusunan jurnal ini masih jauh dari kesempurnaan, untuk itu
kritik dan saran yang sifatnya membangun dari pembaca sangat saya harapkan.
Harapan saya semoga penyusunan
jurnal yang memuat pengetahuan yang didapat selama pertemuan ke- matakuliah
Telaah Biologi Smp.
Wassalamualaikum Wr. Wb.
Penyusun,
Beti Aprilia Isnawati
C. Subtansi
Kajian
1.
Penerapan Bioteknologi Sederhana
2.
Dampak Negatif Bioteknologi
3.
Usaha Mengatasi Dampak Penerapan Bioteknologi
D. Review
Pembelajaran
Bioteknologi -
Secara bahasa dapat diartikan yaitu Bio = makhluk hidup, teknologi = teknik
yang diterapkan, jadi Biotekonologi adalah teknik yang diterapkan pada makhluk
hidup. Namun bioteknologi juga dapat diartikan atau didefinisikan sebagai
penggunaan organisme atau sistem hidup untuk memecahkan masalah atau untuk
menghasilkan suatu produk yang bermanfaat. Definisi tersebut memiliki arti
bahwa sebenarnya manusia telah terlibat dengan bioteknologi sejak ribuan tahun
lalu sebagai contoh dibidang pangan adalah pembuatan bir, roti, dan keju.
pemuliaan tanaman untuk menghasilkan varietas-varietas baru dibidang pertanian
serta pemuliaan dan reproduksi hewan. Dibidang medis penerapan bioteknologi
pada masa lalu dibuktikan dengan penemuan vaksin dan, anti biotik, dan insulin
meskipun jumlahnya yang masih terbatas akibat proses fermentasi yang tidak sempurna.
Pada saat ini, bioteknologi berkembang sangat pesat terutama di negara-negara
maju.Dengan pengetahuan yang tinggi, manusia dapat mengelola sumber daya alam
menjadi suatu produk yang bernilai tinggi dengan bioteknologi.
Pengertian Bioteknologi Konvensional
Bioteknologi konvensional merupakan
bioteknologi yang menggunakan organisme atau mikroba untuk menghasilkan suatu
senyawa kimia atau produk dengan aktivitas-aktivitas mikroba dan belum
menggunakan enzim.
Pengertian Bioteknologi Modern
Bioteknologi modern merupakan
bioteknologi yang memanfaatkan biologi molekuler dan sel untuk menghasilkan
produk yang bermanfaat bagi manusia.
Penerapan bioteknologi modern berdasarkan pada rekayasa genetika dan rekayasa biokimia. Rekayasa genetika adalah teknik pengambilan gen tertentu untuk menghasilkan organisme yang memiliki keunggulan secara genetik.
Penerapan bioteknologi modern berdasarkan pada rekayasa genetika dan rekayasa biokimia. Rekayasa genetika adalah teknik pengambilan gen tertentu untuk menghasilkan organisme yang memiliki keunggulan secara genetik.
Penerapan Bioteknologi Konvensionel - Produk Makanan
dari susu
Susu dapat diolah menjadi beberapa
jenis makanan, antaralain seperti yoghurt, keju dan mentega.
1. Yoghurt
Yoghurt merupakan hasil fermentasi
dari bahan dasar susu dengan bantuan dari bakteri Lactobacillus
bulgaricus dan Streptococcus thermophius. Yoghurt merupakan salah satu
jenis minuman yang lebih mudah dicerna apabila dibandingkan dengan susu yang
masih asli. Yoghurt sangat baik untuk dikonsumsi oleh manusia, karena di dalam
yoghurt terkandung banyak vitamin B kompleks yang tinggi dan juga mempunyai
daya antibiotika yang dapat mencegah pembusukan dini pada usus halus manusia.
Proses pembuatan yoghurt sebagai
berikut ini. Mula-mula, susu dipasteurisasi terlebih dahulu, selanjutnya
didinginkan hingga suhunya kira-kira 30 derajat celcius. Bakteri asam laktat
kemudian ditambahkan pada susu. Kemudian, susu disimpan dalam wadah tertutup
kurang lebih selama 1 hari (24 jam) dalam suhu kamar, yaitu antara 25 - 40
derajat celcius. Selama proses penyimpanan, pH akan turun menjadi 4.0 sebagai
akibat dari kegiatan bakteri asam laktat. Selanjutnya, susu didinginkan dan
dapat diberi gula secukupnya.
2. Keju
Keju diproduksi dengan cara
menggunakan metode pengawetan susu. Keju ini sudah mulai diproduksi sejak zaman
Yunani dan Romawi kuno. Keju terbuat dari bahan susu yang diasamkan dengan
memanfaatkan bateri asam laktat. Adapun proses pembuatan keju adalah sebagai
berikut.
Susu dipanaskan pada suhu tertentu
selama beberapa waktu untuk membunuh bakteri yang berbahaya (proses ini disebut
dengan pasteurisasi). Setelah itu, susu tersebut ditambah dengan bakteri asam
laktat, seperti lactobacillus bulgaricus dan streptococcus
thermophillus, bakteri ini digunakan untuk mengubah gula susu
(laktosa) menjadi asam susu (asam laktat).
Setelah itu, kemudian susu yang
sudah ditambah dengan bakteri asam laktat, ditambah lagi dengan campuran enzim
dengan kandungan utama kimosin (renin) untuk menggumpalkan susu sehingga
terbentuk dadih susu. Bagian yang cair atau disebut whey dipisahkan dari bagian
yang menggumpal. Dan bagian yang padat (dadih) diperas dan dipadatkan.
Selanjutnya, dadih diberi garam dan
dibiarkan agar terjadi pematangan. Keju digolongkan berdasarkan kepadatannya.
Kepadatan keju dipengaruhi oleh kelembaban. Makin kecil kelembapannya, makin
besar kemampatan keju, sehingga keju semakin keras. Kepadatan keju ini juga
dipengaruhi oleh mikrobia yang digunakan dalam proses fermentasi.
Propioni
bacterium dipergunakan dalam proses pembuatan keju keras, penicillium
roqueforti digunakan dalam proses pembuatan keju setengah lunak, dan penicillium
camemberti digunakan dalam produksi keju lunak. Enzim dari mikrobia
ini akan mencerna protein dan lemak dadih menjadi asam amino dan asam lemak
serta menambah aroma dan cita rasa dari keju.
3. Mentega
Mentega yang sering kita gunakan
sehari-hari terbuat dari krim susu yang mana mentega ini memanfaatkan bakteri Streptococcus
lactis, krim susu terus diaduk sampai tetesan-tetesan mentega yang berlemak
memisah dari cairannya.
Penerapan Bioteknologi Konvensional - Produk Makanan
Nonsusu
1. Tapai
Tapai yang sering kita temui dan
kita makan adalah tapai yang terbuat dari ketan atau umbi-umbian seperti
singkong. Bahan dasar yang berupa ketan sampai singkong ini kemudian akan
mengalami fermentasi, dan akhirnya menjadi tapai.
Fermentasi tersebut dilakukan dengan bantuan ragi. Sebenarnya di dalam ragi terdapat berbagai macam jenis mikrobia. Tetapi yang paling banyak terkandung dalam ragi adalah mikrobia/jamur jenis Saccharomycer cereviceae. Jamur ini akan memecah glukosa pada singkong menjadi asam asetat, alkohol, energi dan karbon dioksida. Hal ini menjadikan tapai memiliki cita rasa yang khas.
Fermentasi tersebut dilakukan dengan bantuan ragi. Sebenarnya di dalam ragi terdapat berbagai macam jenis mikrobia. Tetapi yang paling banyak terkandung dalam ragi adalah mikrobia/jamur jenis Saccharomycer cereviceae. Jamur ini akan memecah glukosa pada singkong menjadi asam asetat, alkohol, energi dan karbon dioksida. Hal ini menjadikan tapai memiliki cita rasa yang khas.
2. Tempe dan Oncom
Tempe adalah salah satu makanan
favorit masyarakat Indonesia, selain harganya terjangkau juga kandungan gizi
yang banyak terkandung dalam tempe. Tempe ini terbuat dari bahan dasar kedelai
dengan bantuan ragi tempe yang berupa jamurRhizopus sp.
Jamur yang digunakan untuk membuat tempe atau jamur Rhizopus sp. berfungsi untuk mengubah protein kompleks kacang kedelai yang sukar dicerna menjadi protein sederhana (asam amino) yang mudah dicerna oleh manusia. Adapun oncom ada dua jenis, yaitu oncom merah dan hitam. Oncom merah terbuat dari bahan dasar ampas tahu yang ditambah dengan jamur Neurospora Crassa. Sementara itu, oncom hitam terbuat dari bungkil kacang tanah yang menggunakan jamur Rhizopus Oligosporus.
Jamur yang digunakan untuk membuat tempe atau jamur Rhizopus sp. berfungsi untuk mengubah protein kompleks kacang kedelai yang sukar dicerna menjadi protein sederhana (asam amino) yang mudah dicerna oleh manusia. Adapun oncom ada dua jenis, yaitu oncom merah dan hitam. Oncom merah terbuat dari bahan dasar ampas tahu yang ditambah dengan jamur Neurospora Crassa. Sementara itu, oncom hitam terbuat dari bungkil kacang tanah yang menggunakan jamur Rhizopus Oligosporus.
3. Roti
Bahan dasar untuk membuat roti
adalah tepung terigu. Adonan tepung terigu difermentasikan dengan menambahkan
ragi roti berupa yeast atau khmir (Saccharomyces Cereviceae).
Adonan yang telah diberi yeast akan mengembang sehingga ukurannya menjadi lebih
besar dari sebelumnya, teksturnya lembut dan tidak padat.
4. Kecap
Kecap merupakan salah satu penyedap
ras yang pada umumnya berupa cairan hitam yang rasanya ada yang manis dan juga
ada yang asin, kecap ini dibuat dari bahan dasar kedelai, terutama kedelai
hitam. Kecap memanfaatkan jamur Aspergillus soyae dan Aspergilus wentii.
5. Taoco
Taoco berbentuk seperti pasta
berwarna kekuningan dan rasanya agak asin. Taoco dibuat dari bahas kedelai
dengan memanfaatkan jamur Aspergillus oryzae. Taoco digunakan sebagai penyedap
rasa makanan.
6. Nata de coco
Nata de coco memiliki tekstur yang
kenyal menyerupai gel dan berwarna putih transparan. Nata de coco dibuar dari
air kelapa. Untuk mengubah menjadi nata de coco, air kelapa ditambah dengan
mikrobia yaitu bakteri Acetobacter xylinum. Mikrobia yang telah
saya sebutkan di atas berguna untuk mengubah gula yang terkandung pada air
kelapa menjadi selulosa. Selain terbuat dari air kelapa, ternyata nata juga ada
yang terbuat dari sari nanas dan air kedelai. Nata yang terbuat dari sari nanas
disebut nata de pina. Adapun nata dari air kedelai disebut naata de soya.
7. Sayuran fermentasi (acar)
Sayuran yang difermentasi akan
menjadi acar. Cara mengubah sayuran menjadi acar ini dapat digunakan
berbagai jenis bakteri seperti Streptococcus sp, Lactobacillus sp, dan
Pediococcus sp. Mikrobia yang telah saya sebutkan diatas memiliki
kegunaan untuk mengubah gula dalam sayuran menjadi asam asetat. Asam asetat yang
terbentuk dapat membatasi pertumbuhan mikrobia laian dan memberikan rasa yang
khas pada sayuran fermentasi.
8.Minuman beralkohol
8.Minuman beralkohol
Minuman beralkohol bermacam-macam,
sebagai contoh minuman yang dapat dikategorikan sebagai minuman beralkohol
antara lain anggur, rum, wine dan sake. Minuman-minuman tersebut merupakan
minuman hasil fermentasi. Dalam pembuatannya, ada lebih dari satu
mikroorganisme yang berperan.
9. Sufu (Keju kedelai)
Sufu terbauat dari dadiih (curd)
atau gumpalan protein kedelai (tahu) yang dapat terbentuk dengan bantuan
aktivitas jamur. Mikrobia yang berperan dalam pembuatan sufu yaitu Mucor sufu.
Namun, Actinomucor elegans, Mucor salvaticus, M. hiemalis, dan M, subbstilissimus.
Namun, jenis jamur yang paling baik dan ekonomis untuk membuat sufu adalah
Actinomucor elegans.
DAMPAK NEGATIF PENGGUNAAN
BIOTEKNOLOGI
1. Dampak terhadap Lingkungan
Selain membawa keuntungan bagi
manusia, aplikasi bioteknologi ternyata menimbulkan akibat buruk oleh penerapan
teknologi tersebut. Contohnya, pembuatan tempe atau kecap dalam skala besar
dapat mengakibatkan pencemaran lingkungan. Air limbah dan kulit kedelai dari
proses pembuatan tempe, apabila dibiarkan tergenang dalam waktu cukup lama,
limbah tersebut mengubah lingkungan menjadi tidak sehat. Jika air limbah itu
dibiarkan mengalir ke dalam kolam-kolam ikan atau ke lahan-lahan persawahan,
kehidupan ikan atau tanaman akan terganggu, bahkan bisa mati. Selain meracuni
organisme yang hidup di dalam air, limbah ini juga menimbulkan bau yang tidak
enak. Untuk itu maka perlu ditangani secara baik agar tidak mencemari
lingkungan.
2. Dampak Sosial
Produk minuman beralkohol seperti
bir, anggur, wiski, dan air tape terkadang juga menimbulkan dampak yang
buruk bagi lingkungan. Dampak tersebut berupa kebiasaan meminum minuman
beralkohol tersebut sehingga mabuk. Minuman beralkohol bila diminum dalam
jumlah banyak bersifat memabukkan dan menyebabkan kantuk karena menekan
aktivitas otak.
Alkohol juga bersifat candu. Orang
yang sering minum alkohol dapat menjadi ketagihan dan sulit untuk meninggalkan
kebiasaan minum minuman beralkohol. Walaupun tidak beracun, alkohol dapat
menimbulkan angka kematian yang tinggi, misalnya pengemudi kendaraan yang dalam
keadaan mabuk menimbulkan kecelakaan lalu lintas.
Alkohol yang terdapat dalam minuman
beralkohol kadarnya bermacam-macam. Secara alami alkohol hasil fermentasi
kadarnya 12-15 % karena pada larutan yang berkadar sebesar ini ragi akan mati.
Tetapi melalui proses penyulingan dapat diperoleh alkohol sampai 95,5%.
USAHA MENGATASI DAMPAK PENERAPAN
BIOTEKNOLOGI
Beberapa usaha yang dapat dilakukan
untuk mengurangi/mengatasi akibat buruk penggunaan bioteknologi antara lain:
1. Penanganan limbah tempe, yang
secara sederhana dapat dilakukan dengan cara:
a. Menampung dan menyaring
limbah/air limbah tempe ke dalam sebuah bak. Kemudian bak ditutup agar tidak
menimbulkan bau.
b. Kemudian, mengalirkan air
limbah yang sudah disaring ke bak pengumpul. Pada bak ini, air limbah yang
berasal dari beberapa kali proses pembuatan tempe akan bercampur secara merata
dan seragam.
c. Terakhir, mengalirkan
air limbah yang berasal dari bak penampung, ke bak kedap udara dan selanjutnya
diendapkan selama 20 hari. Di dalam bak kedap udara, benda-benda (polutan)
berat yang dapat membahayakan lingkungan diuraikan oleh mikroorganisme secara
alami sehingga menjadi tidak berbahaya.
2. Untuk minuman beralkohol
dikenai cukai atau pajak yang tinggi sehingga harganya mahal. Akibatnya tidak
sembarang orang dapat mengonsumsi. Selain itu juga secara rutin diadakan
penyitaan dan pemusnahan minum-minuman keras terutama yang berkadar alkohol
tinggi.
3. Di
beberapa negara untuk mengurangi
kecelakaan, pengemudi mobil di tes kadar alkohol dalam darahnya.
E. Kesimpulan
Bioteknologi adalah penggunaan
makhluk hidup dan proses di dalamnya untuk menghasilkan produk tertentu. Dalam
bioteknologi memanfaatkan bakteri, ragi, kapang, alga, sel tumbuhan atau
jaringan. Penerapan bioteknologi memadukan berbagai disiplin ilmu seperti
mikrobiologi, biokimia, genetika, biologi molekuler, kimia, rekayasa proses dan
teknik kimia.
Biteknologi dibedakan menjadi 2
yaitu :
1. Biteknologi
konvensional
2. Bioteknologi modern
Tidak ada komentar:
Posting Komentar