JURNAL KELANGSUNGAN HIDUP
A. IDENTITAS DIRI
Nama :
Aprilia Wulandari
NPM : 15320026
Prodi : Pendidikan Biologi
Kelas : Biologi A
Mata Kuliah : Telaah Biologi SMP
Materi : Kelangsungan Hidup Organisme
Dosen Pengampu : Dr. Mufahroyin M.Ta dan Agil Lepiyanto ,M.Pd
NPM : 15320026
Prodi : Pendidikan Biologi
Kelas : Biologi A
Mata Kuliah : Telaah Biologi SMP
Materi : Kelangsungan Hidup Organisme
Dosen Pengampu : Dr. Mufahroyin M.Ta dan Agil Lepiyanto ,M.Pd
B.Pengantar
Assalamualaikum, wr wb.
Puji syukur saya ucapkan kepada Allah SWT yang telah
melimpahkan Rahmat, Taufik, Hidayah
serta kekuatan kepada saya sampai saat ini, sehingga saya dapat menyelesaikan
jurnal mata kuliah “Telaah Biologi SMP”.
Penyusunan ringkasan materi ini adalah sebagai bukti
bahwa saya telah menyelesaikan tugas ringkasan materi Telaah Biologi SMP yang
diampu oleh bapak Dr. Mufahroyin M.Ta dan bapak Agil Lepiyanto ,M.Pd.
Saya menyadari masih banyak kekurangan dan kesalahan
dalam penyusunan jurnal ini. Dan saya mengharapkan semoga makalah ini dapat
bermanfaat bagi para pembaca umumnya dan bagi saya.
Wassalamualaikum wr.wb
Penyusun
Aprilia Wulandari
C.Substansi
Kajian
a. Adaptasi
b. Seleksi Alam
c. Perkembangbiakan
D.Review Pembelajaran
KELANGSUNGAN
HIDUP
a. Adaptasi
Adaptasi adalah cara bagaimana organisme mengatasi tekanan lingkungan sekitarnya untuk
bertahan hidup. Adapun adaptasi juga dapat diartikan sebagai cara makhluk hidup
untuk menyesuaikan diri dengan lingkungan hidup dimana mereka tinggal. Adaptasi
ini diperlukan oleh makhluk hidup dibumi, karena setiap lingkungan dibumi
memiliki karakteristik sendiri. Organisme yang mampu beradaptasi terhadap
lingkungannya mampu untuk:
Ø Memperoleh air, udara dan nutrisi (makanan).
Ø Mengatasi kondisi fisik lingkungan seperti temperatur,
cahaya dan panas.
Ø Mempertahankan hidup dari musuh alaminya.
Ø Bereproduksi.
Ø Merespon perubahan yang terjadi di sekitarnya.
Organisme
yang mampu beradaptasi akan bertahan hidup, sedangkan yang tidak mampu
beradaptasi akan menghadapi kepunahan atau kelangkaan jenis.
Macam-Macam
Adaptasi
Adaptasi terdiri dari tiga macam, antara lain :
1. Adaptasi Morfologi
Adaptasi
morfologi adalah penyesuaian bentuk tubuh makhluk hidup atau alat-alat tubuh
makhluk hidup terhadap lingkungan tempat tinggalnya. Pada adaptasi ini biasanya
bentuk penyesuaian bentuk tubuhnya seperti pada bentuk paruh, bentuk kaki,
maupun bentuk seluruh tubuh secara keseluruhan. Adaptasi pada bentuk tubuh
ini berfungsi untuk menyesuaikan bentuk tubuhnya dengan cara ia mendapatkan
makanan dan menyesuaikan bentuk tubuhnya dengan bagaimana ia tinggal di tempat
tersebut. Adaptasi
Morfologi dapat dilihat dengan jelas.
v Contoh
adaptasi Morfologi pada Manusia
Ø Kulit
manusia akan menghitam jika berada di tempat panas.
Ø Rambut-rambut
halus yang berada di kulit manusia akan berdiri jika suhu udara rendah.
Ø Rambut
manusia akan beruban jika sudah lansia.
v Contoh
adaptasi Morfologi pada Hewan
Ø Bebek
mempunyai selaput pada kakinya karena dia mencari makan di tempat yang berair.
Ø Burung pelikan
mempunyai paruh yang berkantung agar dia bisa membawa makanan untuk anaknya.
Ø Harimau
mempuinyai taring agar mudah merobek mangsanya.
2. Adaptasi Fisiologi
Adaptasi
Fisiologi adalah penyesuaian fungsi alat tubuh suatu makhluk hidup terhadap keadaan
lingkungannya. Adaptasi ini tidak dapat dilihat langsung oleh mata. Karena pada
adaptasi fisiologi menyangkut tentang fungsi organ-organ bagian dalam tubuh
makhluk hidup dengan lingkungannya. Adaptasi fisiologi ada yang bersifat reversibel atau dapat kembali
kekondisi awal. Contohnya,
jika seseorang yang biasa hidup di daerah pantai berpindah ke daerah pegunungan
yang tinggi. Maka akan terjadi perubahan fisiologi, yaitu meningkatnya jumlah
butuir-butir sel darah merah (eritrosit). Namun, jika orang tersebut kembali ke
dataran, maka secara perlahan jumlah eritrosit akan turun atau normal seperti
semula.
v Contoh adaptasi Fisiologi pada Manusia :
Ø Jumlah sel
darah merah orang yang hidup di daerah pantai lebih sedikit dibandingkan orang
yang tinggal di daerah pegunungan. Hal ini disebabkan karena tekanan parsial
oksigen di daerah pantai lebih besar dibandingkan daerah pegunungan. Jika
tekanan parsial oksigen rendah, maka dibutuhkan lebih banyak sel darah merah
untuk mengikat oksigen.
Ø Ukuran
jantung para atlet rata-rata lebih besar dari pada ukuran jantung orang
kebanyakan.
Ø Saat kita
mengeluarkan keringat ketika kepanasan. Dengan keluarnya keringat, tubuh akan
dingin karena panas tubuh diambil untuk menguapkan keringat di permukaan tubuh
kita
Ø Pada saat
udara dingin, orang cenderung lebih banyak mengeluarkan urine.
Ø Mata manusia
dapat menyesuaikan dengan intensitas cahaya yang diterimanya. Ketika di tempat
gelap, maka pupil kita akan membuka lebar. Sebaliknya di tempat yang terang,
pupil kita akan menyempit. Melebar atau menyempitnya pupil mata adalah upaya
untuk mengatur intensitas cahaya.
v Contoh adaptasi Fisiologi pada Hewan :
Ø Hewan
ruminansia, misalnya sapi, kambing, kerbau. Makanan hewan tersebut adalah
rumput-rumputan, di dalam saluran pencernaannya terdapat enzim selulase, enzim
ini berfungsi untuk mencerna selulose yang menyusun dinding sel tumbuhan,
dengan enzim selulase maka makanan menjadi lebih mudah dicerna.
Ø Kucing,
apabila hewan ini berteduh kadar metabolisme badan kucing tersebut akan
direndahkan supaya kadar kehilangan air di dalam badan berkurang.
Ø Musang juga
beradaptasi dengan cara menyemburkan cairan untuk mengelakkan dirinya daripada
musuh. Kelenjar bau yang dimiliki oleh musang tersebut membuat musuh tidak kuat
dan pergi karena baunya
Ø Teredo
navalis, adalah mollusca yang biasa hidup pada kayu galangan kapal, kayu
tiang-tiang pelabuhan. Mollusca ini dapat merusak kayu karena makanannya berupa
kayu. Di dalam saluran pencernaan Teredo terdapat enzim selulase untuk membantu
menguraikan selulose yang ada pada kayu yang menjadi makanannya.
Ø Berdasarkan
jenis makanannya, hewan dapat dibedakan menjadi karnivor (pemakan daging).
herbivor (pemakan tumbuhan), serta omnivor (pemakan daging dan tumbuhan).
Penyesuaian hewan-hewan tersebut terhadap jenis makanannya. antara lain
terdapat pada ukuran (panjang) usus dan enzim pencernaan yang berbeda. Untuk
mencerna tumbuhan yang umumnya mempunyai sel-sel berdinding sel keras,
rata-rata usus herbivor lebih panjang daripada usus karnivor.
Ø Ikan yang
hidup di laut lebih sedikit mengeluarkan urin dibandingkan dengan ikan yang
hidup di air tawar. Air laut lebih banyak mengandung garam. Kadar garam yang
tinggi juga menyebabkan cairan tubuh keluar terus menerus. Garam juga masuk ke
dalam tubuh dan harus dikeluarkan. Untuk menyesuaikan diri, ikan banyak meminum
air laut dan sedikit mengeluarkan urin. Ikan yang hidup di air tawar, sedikit
minum air dan banyak mengeluarkan urine dan menggunakan insangnya secara aktif
untuk mengikat garam yang terlarut dalam air supaya ikan tidak kelebihan air
atau kembung.
Ø Hewan onta
yang punya kantung air di punuknya untuk menyimpan air agar tahan tidak minum
di padang pasir dalam jangka waktu yang lama.
Ø Burung hantu
memiliki penglihatan dan pendengaran yang sangat tajam yang memungkinkannya
untuk dapat melihat di malam hari
Ø Anjing laut
yang memiliki lapisan lemak yang tebal untuk bertahan di daerah dingin dengan
menahan panas tubuh tetap tertahan.
v Contoh adaptasi Fisiologi pada Tumbuhan :
Ø Bau yang
khas pada bunga dapat mengundang datangnya serangga untuk membantu penyerbukan.
Bunga jenis ini menghasilkan madu atau nectar, dan serbuk sarinya mudah
melekat.
Ø Bunga
Bromelia Merah dan beberapa jenis Anggrek mampu menarik perhatian serangga
penghisap madu, terutama lebah. Bunga ini menghasilkan aroma yang dapat menarik
serangga untuk mendekatinya. Aroma bunga merupakan sinyal bagi serangga untuk
menentukan bunga yang memiliki kandungan nektar. Secara tidak sengaja, saat
serangga menghisap nektar bunga, banyak serbuk sari yang menempel di tubuhnya.
Kemudian, ketika mengunjungi bunga lain, serbuk sari akan jatuh pada kepala
putik. Saat itulah penyerbukan terjadi.
Ø Semak azela
di Jepang, Ilalang, Pohon Akasia, dan dapat mengeluarkan zat yang bersifat
racun bagi hewan herbivora. Oleh karena itu, hewan herbivora jadi enggan untuk
mendekat, apalagi memakannya. Namun, ternyata zat racun itu juga berdampak pada
terhambatnya pertumbuhan, bahkan kematian pada tumbuhan lain yang ada di
sekitarnya. Pohon Mahoni juga menghasilkan zat racun. Tujuan Pohon Mahoni
mengeluarkan zat racun adalah untuk mengurangi persaingan dengan tumbuhan lain
dalam hal memperoleh Nutrisi dari dalam tanah. Selain itu, dengan tersedianya
ruang yang cukup, Pohon Mahoni akan tumbuh lebih cepat dan baik.
3. Adaptasi Tingkah Laku
Adaptasi
tingkah laku adalah cara makhluk hiduo beradaptasi dengan lingkungannya dalam
bentuk tingkah laku. Adaptasi tingkah laku ini berhubungan dengan tindakan
makhluk hidup untuk beradaptasi atau melindungi diri dari pemangsa. Selain itu
juga adaptasi tingkah laku berhubungan dengan kebiasaan makhluk hidup untuk
beradaptasi dan mempertahankan hidupnya disuatu lingkungan.
Misalnya:
ikan paus yang sesekali keluar ke permukaan untuk membuang udara, bunglon
mengubah warna kulitnya menyerupai tempat yang dihinggapi.
b. Seleksi Alam
Seleksi alam
adalah pemilihan yang dilakukan oleh alam untuk memilih makhluk hidup yang
dapat terus bertahan hidup dan makhluk hidup yang tidak dapat terus bertahan
hidup. Makhluk hidup yang terus dapat bertahan hidup akan tetap hidup
sedangkan makhluk hidup yang tidak dapat bertahan hidup akan mati. Seleksi alam
erat kaitannya dengan jenis (spesies), macam (varian), rantai makanan,
jaring-jaring makanan, perkembangbiakan secara kawin, genetika dan adaptasi.
Proses perubahan karena seleksi alam tersebut berlangsung secara perlahan,
sedikit demi sedikit, dan dalam jangka waktu yang relatif sangat lama (ratusan,
ribuan bahkan jutaan tahun).
v Contoh
seleksi alam misalnya:
A.
Kepunahan Dinosaurus akibat adanya seleksi alam.
B.
Jari kaki kuda semula lima buah untuk menyesuikan diri dengan tanah yang
lunak sekarang berjari satu.
C.
Adanya kupu-kupu Biston betularia bersayap gelap lebih banyak dibandingkan
yang bersayap cerah di daerah industri.
D.
Adanya variasi paruh burung finch di kepulauan Galapagos.
c. Perkembangbiakan
Perkembangbiakan merupakan salah satu ciri dari
makhluk hidup berkembang biak, disamping beradaptasi meloloskan diri dari seleksai alam. Berkembang biak adalah
kemampuan alami yang dimiliki setiap makhluk hidup agar menghasilkan
individu-individu baru yang bersifat sama atau serupa dengan induknya. Adapun
perkembangbiakan makhluk hidup dibagi dalam 2 cara, yaitu secara generatif dan
vegetatif.
1. Perkembangbiakan secara generatif
Perkembangbiakan
secara generatif ini merupakan perkembangbiakan yang proses pembentukan
individu baru diawali dengan pertemuan sel kelamin jantan dengan betina.
Perkembangbiakan ini juga biasa disebut dengan perkembangbiakan dengan cara
kawin.
Setelah sel
kelamin jantan (sel sperma) bertemu dengan sel kelamin betina (sel telur)
bertemu dan terjadi pembuahan, terbentuklah zigot. Zigot inilah yang nantinya
akan jadi individu baru. Individu baru yang dihasilkan bisa jadi memiliki sifat
yang sama, hasil perpaduan dari kedua induk atau bahkan bisa mempunyai sifat
yang berbeda dari kedua induknya. Jumlah kromosom individu baru adalah sebanyak
44 kromosom dalam intinya.
v Ciri-ciri dari perkembangbiakan
generatif adalah:
Ø Ada 2 induk:
jantan dan betina.
Ø Ada dan
terjadi peleburan sel kelamin jantan dengan sel kelamin betina (sel sperma
dengan sel telur).
Ø Sifat
keturunan bisa sama bisa beda, bervariasi.
v Jenis
pembuahan perkembangbiakan generatif yaitu:
Ø
Pembuahan
secara internal: pembuahan yang berlangsung di dalam tubuh.
Ø
Pembuahan
secara eksternal: pembuahan yang berlangsung di luar tubuh
v Perkembangbiakan
generatif mempunyai 3 cara yaitu:
Ø Vivipar: perkembangbiakan vivipar merupakan
perkembangbiakan secara beranak.
Embrio yang tumbuh dan berkembang berada di dalam rahim induk betinanya.
Dan embrio mendapat sumber makanan dari tubuh induknya dengan melalui plasenta.
Embrio yang sudah terbentuk sempurna akan keluar dari tubuh induk melalui
proses melahirkan.
Contoh hewan vivipar adalah: kelinci, sapi, kambing dan lain-lain.
Ø Ovipar: perkembangbiakan ovipar
merupakan perkembangbiakan secara bertelur.
Embrio yang tumbuh dan berkembang
berada di dalam telur. Sumber makanan embrio didapat dari dalam telur. Individu
baru yang dihasilkan keluar melalu iproses penetasan. Contoh hewan ovipar
adalah: bebek, burung, ayam dan lain-lain.
Ø Ovovivipar: perkembangbiakan
ovovivipar merupakan perkembangbiakan secara bertelur dan juga beranak.
Embrio dalam perkembangbiakan ini
tumbuh berkembang di dalam telur, akan tetapi telur tempat tumbuhnya berada di
dalam rahim. Sumber makanan embrio adalah dari dalam telur. Setelah
perkembangan telur sempurna, baru si embrio ini akan dilahirkan lewat tubuh
induknya, bukan dari telur lagi. Contoh hewan ovovivipar adalah: kadal dan ular
2. Perkembangbiakan secara vegetatif
Perkembangbiakan secara vegetatif
ini merupakan perkembangbiakan yang dalam proses pembentukan individu barunya
tidak melalui peleburan sel kelamin betina dan sel kelamin jantan. Biasa
disebut perkembangbiakan dengan cara tak kawin.
v Ciri-ciri
dari perkembangbiakan vegetatif adalah:
Ø Induknya hanya 1.
Ø Tidak terjadi peleburan sel kelamin.
Ø Sifat keturunannya sama dengan sifat induk.
v Jenis
pembuahan perkembangbiakan vegetatif yaitu:
Ø Vegetatif secara alami: perkembangbiakannya dilakukan tumbuhan itu sendiri.
Ø Vegetatif secara buatan: perkembangbiakannya dilakukan dengan bantuan
manusia
v Berikut ini
adalah contoh perkembangbiakan vegetatif secara alami, meliputi:
Ø Spora
Tempat untuk membentuk dan menyimpan spora adalah
kotak spora (sporangium). Contoh tumbuhan yang perkembangbiakannya dengan spora
adalah ganggang hijau, jamur dan paku.
Ø Pembelahan Diri
Tumbuhan
bersel satu merupakan tumbuhan yang berkembangbiaknya dengan membelah diri.
Contoh tumbuhan bersel satu ini adalah ganggang hijau.
Ø Tunas
Tunas
biasanya muncul di pangkal batang dan kemudian tumbuh menjadi tumbuhan yang
baru. Contoh tumbuhannya adalah pohon bambu dan pohon pisang.
Ø Rhizoma
Ciri khas
rhizoma adalah bentuknya yang mirip akar. Rhizoma sendiri merupakan batang yang
tempat tertanam dan tumbuhnya di dalam tanah. Contoh tumbuhan rhizoma adalah
lengkuas, kunyit, jahe dan lain-lain.
Ø Umbi Batang
Disebut
umbi batang karena berasal dari batang yang terus membesar. Contohnya adalah
kentang.
Ø Umbi Akar
Merupakan
umbi yang terbentuk dari akar yang terus membesar. Contohnya adalah wortel dan
bunga dahlia.
Ø Umbi Lapis
Merupakan
umbi yang berlapis. Contohnya bawang merah, bawang bombay dan bawang putih.
Ø Geragih
Geragih
merupakan batang yang tumbuhnya menjalar di atas tanah atau di bawah tanah.
Contohnya rumput teki.
v Sedangkan
perkembangbiakan secara vegetatif buatan, meliputi:
Ø Stek
Stek merupakan perkembangbiakan
buatan dengan cara menanam kembali potongan batang, akar dan daun tumbuhan.
Stek batang contohnya sirih, ketela pohon dan mawar. Stek akar contohnya sukun.
Sedangkan stek daun contohnya adalah cocor bebek.
Ø Okulasi
Okulasi
merupakan perkembangbiakan buatan dengan penempelan tunas suatu tumbuhan ke
batang tumbuhan yang lainnya. Contohnya adalah belimbing, mangga dan lain-lain.
Ø Cangkok
Merupakan
perkembangbiakan buatan dengan cara membuat cabang dari batang tanaman sehingga
bisa berakar. Contohnya tumbuhan yang bisa dicangkok adalah jambu, mangga dan
lain-lain.
E.Kesimpulan
Adaptasi adalah cara bagaimana organisme mengatasi
tekanan lingkungan sekitarnya untuk bertahan hidup. Adaptasi terdiri dari tiga
macam yaitu adaptasi morfologi, adaptasi fisiologi dan adaptasi tingkah laku.
Seleksi alam adalah pemilihan yang dilakukan oleh alam untuk memilih makhluk
hidup yang dapat terus bertahan hidup dan makhluk hidup yang tidak dapat terus
bertahan hidup.. Contohnya, Kepunahan Dinosaurus akibat adanya seleksi alam.
Perkembangbiakan merupakan salah satu ciri dari makhluk hidup berkembang biak,
disamping beradaptasi meloloskan diri dari seleksai alam.
Berkembang
biak adalah kemampuan alami yang dimiliki setiap makhluk hidup agar
menghasilkan individu-individu baru yang bersifat sama atau serupa dengan
induknya. Adapun perkembangbiakan makhluk hidup dibagi dalam 2 cara, yaitu secara
generatif dan vegetatif. Secara generatif contohnya, vivipar, ovipar dan
ovovivipar. Sedangkan secara vegetatif dibagi menjadi 2. Yaitu vegetatif alami
meliputi spora, rhizoma, tunas, umbi akar. Sementara vegetatif buatan adalah
stek, cangkok, dan okulasi.